Dalam melakukan investasi atau trading, money management adalah hal yang tidak boleh terlewat. Lantas, seperti apa manajemen yang baik dilakukan dalam investasi?

 

Money management atau manajemen uang biasanya mengacu pada proses menentukan anggaran, alokasi tabungan, evaluasi pengeluaran, tabungan atau bahkan mengawasi penggunaan modal investasi individu ataupun secara berkelompok. 

Money management sendiri sering kali dibahas dalam topik manajemen portfolio investasi.

Mempelajari money management di pasar keuangan berguna bagi seorang profesional investor yang mengambil keputusan keuangan secara besar, contohnya seorang manajer investasi reksa dana ataupun dana pensiun.

Akan tetapi, ilmu ini pun harus diketahui oleh investor ritel agar bijak dalam menentukan produk investasinya.

 

7 Pertanyaan Evaluasi

Pengelolaan uang yang buruk dapat menyebabkan siklus utang dan masalah keuangan lainya. Maka dari itu, sebagai ritel kita harus mengetahui bagaimana kondisi portfolio kita saat ini.

Ada 7 pertanyaan berupa evaluasi dan pembentukan sistem manajemen uang yang dapat kamu cermati di bawah ini.

 

Bagaimana kondisi keuangan Anda?

Sebelum berinvestasi, lakukan auditing agar mengetahui berapa total keseluruhan portfolio investasi kita saat ini.

Mengenali kondisi keuangan kita saat ini dapat mencegah keserakahan yang mungkin saja dapat terjadi di kemudian hari.

Jika kita memiliki utang yang cukup besar, jangan sampai kita melakukan spekulasi guna ingin kaya secara instan lewat investasi dengan risiko yang sangat besar.

Sering kali kita terjun berinvestasi tanpa mengerti risiko keuangan pribadi yang dimiliki. Dalam keuangan setiap orang berbeda dan tidak bisa ditiru strateginya.

Semua disesuaikan dengan kondisi individu masing-masing, maka dari itu coba audit keuangan Anda agar dapat menentukan strategi diversifikasi yang tepat.

[Baca Juga: 5 Tips Investasi untuk Investor Muda Agar Sukses Keuangan]

 

Apa tujuan investasi Anda? 

Jika di awal kita tidak mengetahui tujuan berinvestasi dengan jelas, sering kali inconsistency dapat terjadi. Artinya investasi yang dilakukan bisa jadi tidak sungguh-sungguh.

Anggaran investasi bisa fluktuatif naik turun karena tidak adanya urgency, bahkan sering kali berhenti karena merasa baper dengan portfolio yang sedang koreksi atau minus.

Jika kita sudah mengetahui tujuan keuangannya, barulah memilih produk yang sesuai.

Setiap tujuan keuangan akan memiliki tenggat waktu yang berbeda, dan produk yang kalian pilih akan berbeda. Maka dari itu coba beri waktu untuk menanyakan ke diri kita, sebenarnya apa sih tujuan kita berinvestasi?

[Baca juga: Ini Pentingnya Memiliki Tujuan Investasi Sebelum Berinvestasi!]

 

Produk keuangan apa saja yang sudah Anda pahami dan bagaimana diversifikasi yang sudah dilakukan?

Dalam berinvestasi saham, kesibukan setiap individu bisa jadi penghalang pertumbuhan nilai portfolio investasi yang dimiliki. Mungkin ada yang cocok untuk masuk ke saham dan ada juga yang tidak cocok.

Pahamilah produk investasi dari risiko yang paling kecil sampai yang paling besar. Ingat, yang harus kita analisis di awal adalah risikonya, bukan keuntungan semata.

Coba pelajari produk deposito, obligasi, reksa dana dan saham. Keempat produk tersebut bukan sebuah opsi produk tapi keempatnya harus ada dan melengkapi perjalanan investasi Anda.

Pastikan tidak hanya berinvestasi pada satu produk investasi saja.

[Baca juga: Manfaat Penting Dari Mengenal Produk Investasi Bagi Pemula]

 

Sebagai investor saham, bagaimana cara Anda menganalisis dan mengambil keputusan dalam memilih emiten? Dan bagaimana emiten yang dipilih dapat selaras dengan tujuan keuangan Anda?

Sebagai seorang investor, tugas yang harus kita lakukan cukup banyak. Setiap sektor memiliki cara analisis yang berbeda.

Pastikan pelajari dari value investing dan growth investing agar kita dapat menghitung kapan saat yang tepat untuk membeli emitennya dan berapa kiranya target dari nilai investasi yang akan kita dapatkan.

Dengan pendekatan analisis fundamental, membantu kita tenang dan konsisten dalam menerapkan money management

Sebagai contoh ada saham AAAA saat ini harganya di angka 3000 per lembar. Dan jika kita hitung berdasarkan pendekan value investing didapat harga wajar atau nilai instrinsik dari saham AAAA ini adalah 6000.

Kita dapat gain sebesar 50% jika saham AAAA ini berhasil kembali ke nilai instrinsiknya. 

Dengan mengetahui kondisi seperti ini, kita dapat membagi uang kita secara bertahap agar dapat membeli di harga yang paling baik.

Karena, bisa jadi dari 3000 akan turun dulu ke 2500, lalu naik ke 4000, koreksi tajam ke 3500 dan baru bisa terus naik sampai 6000.

Akan ada berbagai fase dan harga yang dapat kita koleksi. Jika kita langsung lakukan secara lump sum tanpa menganalisis kondisi, maka akan cukup mengusik psikologi terutama untuk Anda yang baru mulai masuk ke produk investasi saham.

Masuk bertahap dengan DCA (Dollar cost averaging) ataupun memadukan teknikal analisis untuk mencari support terkuat.

Untuk mengetahui cara memperoleh keuntungan dengan value investing, Anda bisa tonton video berikut ini.

 

Sebagai trader, bagaimana sistem trading yang sudah Anda buat?

Trader mungkin saja memliki repetisi lebih banyak untuk melihat charting dan menganalisis berdasarkan psikologi harga pasar.

Cari tahu kenyaman Anda, apakah Anda bisa menjadi seorang scalper, swing trader, trend following atau day trader. Keempat kategori trading ini akan memiliki cara yang berbeda dalam membentuk sistemnya. 

Seperti contoh, seorang scalper sudah pasti bermain dalam kurun waktu singkat dan harus sudah tahu batasan profit yang dikejar setiap harinya dan berapa persentase kerugian yang dapat diterima. 

Berbeda dengan scalper, swing trader mungkin hanya review chart-nya setiap 3-7 hari sekali untuk menentukan area support dan resistance saja. Begitupun seorang day trader dan trend following akan memiliki cara analisis dan sistem trading sendiri. 

[Baca Juga: Mengenal Dasar Analisis Teknikal Untuk Trading]

 

Jangan paksakan untuk melakukan semuanya sekaligus. Jika memang bisa, ya syukuri, tapi jika tidak coba evaluasi dan pilih satu.

Banyak trader yang menjadi rakus dan mencoba mencontoh trading plan orang lain secara menyeluruh dan hanya berharap untung singkat.

Seharusnya, dengan trading plan yang sesuai, kita sudah tidak lagi sulit untuk melakukan trading dan bergantung kepada analisa orang lain. 

Fokus utamanya adalah portfolio growth bukan hanya bagger saja. Jangan terjebak dengan FOMO sehingga mengabaikan trading plan yang kalian sudah miliki.

Jika Anda ingin mengetahui lebih dalam bagaimana strategi para profesional trader mendapatkan keuntungan, Anda bisa mengikuti “Traders Lab” Cara Menambah Pemasukan Dalam Waktu 3 Bulan / Kurang!

Dalam pelatihan ini, Anda akan paham bagaimana cara kerja seorang profesional trader dalam meningkatkan potensi keuntungan sehingga Anda bisa percaya diri membuat trading plan Anda sendiri.

Untuk informasi lebih lengkap dan pendaftarannya, klik link ini. Daftar sekarang karena ada diskon 90% sebelum kuota habis.

 

Seberapa sering Anda melakukan review portfolio investasi?

Dalam berinvestasi, kesulitan awal pasti cukup banyak karena banyak hal yang harus Anda kerjakan.

Jika sudah menentukan sistem, jangan lupa untuk membuat review agar kita dapat melihat bagaimana kondisi portfolio investasi kita bekerja dan pertumbuhan yang kita miliki, baik segi uang dan kedewasaan dalam berinvestasi. 

Setiap produk investasi akan memiliki waktu review yang berbeda. Sebagai seorang investor, kita akan mencermati setiap laporan keuangan yang keluar untuk mengambil tindakan dengan mengevaluasi kinerja setiap kuartal dan tahunan.

Seorang trader akan mengevaluasi dalam jangka mingguan ataupun bulanan.

Begitu pula jika Anda memiliki investasi dalam reksa dana, kita akan mereview fund fact sheet secara bulanan untuk melihat kinerja produk investasi yang dilakukan oleh manajer investasi di reksadana. 

Review harus dilakukan mengingat setiap individu akan memiliki resistance psikologi yang berbeda. Akan selalu ada celah dan ruang untuk bertumbuh dan memperbaiki sistem portfolio investasi setiap bulannya jika kita melakukan review ini.

[Baca Juga: Psikologi Trading, Pentingkah Untuk Dipahami Para Traders?]

 

Seberapa besar risiko yang akan Anda tanggung dalam sistem investasi yang dimiliki saat ini?

Melakukan analisis investasi yang harus pertama kita lihat adalah risikonya, bukan keuntungan semata. Bagaimana drawdown-nya?

Bagaimana skenario terburuk yang dapat kita terima? Bagaimana caranya jika kita mau melikuidasi produk investasi ini?

Pertanyaan ini akan menyaring produk investasi yang akan Anda beli dan dalam money management kita dapat memetakan dan mengurangi porsi alokasi investasi jika kita rasa produknya terlalu berisiko dan tidak sesuai dengan profil kita saat ini.

 

Sobat Finansialku, perhatikan ke 7 hal di atas untuk mengetahui money management yang sesuai dengan karakter dan sistem investasi yang Anda terapkan untuk portfolio investasi yang bertumbuh setiap bulannya.

Fokus dengan analisis pribadi agar mengetahui sistem investasi yang cocok untuk Anda dan menjadi investor mandiri.

 

Untuk Anda yang mau belajar trading dari nol dan dipandu mentor yang telah berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam trading, yuk join komunitas trading Traders Lab Finansialku!

Dapatkan rekomendasi produk pilihan setiap hari dan coaching gratis sampai mahir selama 3 bulan, wow! Tunggu apalagi, dapatkan promonya sekarang juga. Klik link berikut ini untuk gabung Traders Lab Finansialku.

 

Semoga informasi yang dibagikan kali ini bisa memberikan manfaat. Jika ada yang ingin Anda diskusikan, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih.

 

Editor: Ratna SH