Sosok Nelson Mandela erat kaitannya dengan Politik Apartheid yang sempat menjadi sebuah goresan sejarah dan perbincangan dunia. Mari kita simak perjalanan karier seorang penghapus Politik Apartheid, yaitu Nelson Mandela melalui artikel berikut ini. Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Fin Quotes

 

Nelson Mandela – Pejuang Hak Manusia

Nelson Mandela adalah seorang presiden berkulit hitam pertama Afrika Selatan dan menjabat sebagai presiden selama 6 tahun sejak tahun 1994-1999. Ia dikenal sebagai sosok yang revolusioner anti Politik Apartheid, sebuah politik diskriminasi terhadap orang berkulit hitam yang dilakukan oleh orang berkulit putih. Dalam pemerintahan Nelson Mandela, ia menyingkirkan rasisme, kemiskinan dan rekonsiliasi rasial.

Rolihlahla Nelson Mandela lahir di Mvezo, Afrika Selatan pada tanggal 18 Juli 1981 dari seorang ayah yang bernama Gadla Henry Mphakanyiswa, seorang kepala suku setempat dan anggota dewan kerajaan. Ibu Nelson Mandela bernama Nosekeni Fanny.

Kata-kata Bijak dari Nelson Mandela, Seorang Penghapus Politik Apartheid 02 - Finansialku

[Baca Juga: Andrie Wongso: Cerita Motivasi Tetesan Air yang Dapat Melubangi Batu dan 40 Kata-Kata Mutiara Lainnya]

 

Menepi ke Desa dan Bertani

Nelson Mandela merupakan anak bungsu dari 13 bersaudara, dimana ayahnya memiliki 4 istri. Ia lahir dari sebuah Kerajaan Thembu bersuku Xhosa, salah satu suku di Afrika Selatan yang menggunakan bahasa Xhosa.

Ketika ayahnya kehilangan status dan pengaruhnya oleh karena konflik dengan hakim kolonial, ia sekeluarga pindah ke wilayah Qunu yang merupakan sebuah desa kecil di wilayah perbukitan. Mereka di sana tinggal di sebuah gubuk dan bertani untuk mencukupi kebutuhan pangan mereka.

 

Diadopsi oleh Seorang Bupati

Mandela dibaptis di Gereja Methodist dan mendapatkan pendidikan di sekolah sehingga ia menjadi orang pertama dari keluarga tersebut yang bersekolah.

Rolihlahla (Nelson Mandela muda) bersekolah di Qunu dimana gurunya yang bernama Ibu Mdingane memberikan nama Nelson kepadanya.

Ketika ayahnya meninggal karena sakit paru-paru saat Nelson Mandela berusia 9 tahun, ia kemudian diadopsi oleh Chief Jongintaba Dalindyebo, seorang bupati dari masyarakat Thembu sehingga Nelson pun pindah dari desa Qunu menuju M Mqhekezweni, ibukota provinsi dari Thembuland.

Jongintaba mengadopsi Nelson Mandela sebagai bentuk terima kasih terhadap ayah Nelson karena Berkat jasanya saat hidup, Jogintaba dapat diangkat sebagai pemimpin.

Kata-kata Bijak dari Nelson Mandela, Seorang Penghapus Politik Apartheid 03 - Finansialku

[Baca Juga: 50 Kata Bijak Motivasi yang akan Mengubah Hidup dan Bisnis Anda]

 

Nelson Mandela tinggal bersama dengan 2 anak kandung ayah angkatnya, yaitu Justice dan Numafu. Di keluarga itu, Nelson diperlakukan setara seperti anak kandung. Dalam asuhan keluarga tersebut, Nelson belajar mengenyam pendidikan lebih tinggi, belajar bahasa Inggris, bahasa Xhosa, Sejarah dan Geografi.

Nelson begitu antusias ketika mempelajari sejarah negara dan kaumnya dimana orang Afrika pada zaman dahulu hidup damai dan menyambut baik orang-orang pendatang yang berkulit putih. Namun seiring berjalannya waktu, orang kulit putih semakin berkuasa dan mengambil kekuasaan orang asli Afrika yang berkulit hitam.

 

Masa Remaja Mandela

Saat usianya beranjak 16 tahun, Nelson Mandela bersama dengan 25 anak lelaki lainnya mengikuti sebuah ritual tradisional dimana pada saat ritual itu, Chief Maligqili menyampaikan pidatonya. Dalam pidatonya tersebut menyembutkan bahwa tanah kaum kulit hitam telah berada di bawah kekuasaan kaum kulit putih dan tugas kaum kulit hitam adalah melayani kaum kulit putih. Saat itulah Nelson Mandela menyatakan kepada Chief Meligqili bahwa ia akan berjuang untuk kemerdekaan tanah airnya, Afrika Selatan.

 

Masa Pendidikan Mandela

Nelson Mandela dikenal sebagai anak yang cerdas ketika bersekolah di Wesleyan Mission School, The Clarkbury Boarding Institute dan Wesleyan College. Hal ini terbukti lantaran penghargaan prestasi akademis terbaik yang ia berhasil ia raih. Berkat tuntunan dan bimbingan dari ayah angkatnya, Jongintaba, Mandela berhasil bergabung sebagai penasihat ketua di sebuah kantor pejabat.

Pada tahun 1939, Nelson Mandela melanjutkan studinya ke University College of Fort Hare. Selain karena universitas inilah satu-satunya yang menerima mahasiswa yang berkulit hitam, Universitas Fort Hare ini juga termasuk yang paling ternama di Afrika.

Kata-kata Bijak dari Nelson Mandela, Seorang Penghapus Politik Apartheid 04 - Finansialku

[Baca Juga: Cara mengambil Keputusan Yang Tepat, Bijaksana dan Bertanggung Jawab]

 

Di tahun pertamanya berkuliah, Nelson fokus belajar hukum Romawi Belanda dan di tahun kedua, ia terpilih sebagai dewan perwakilan mahasiswa atau yang dikenal sebagai Student Representative Council (SRC). Namun demikian, tidak lama ia menjabat, ia memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai bentuk protes ketidakpuasan mahasiswa atas kebijakan SRC. Oleh karena aksi protesnya tersebut, Nelson mendapatkan skorsing karena ketidakpatuhannya terhadap SRC.

 

Lari dan Lebih Mandiri

Mandela yang mendapatkan scoring memutuskan untuk pulang ke rumah. Ayah angkatnya bermaksud baik untuk menggelar pernikahan bagi putera angkatnya, Nelson Mandela. Namun karena Nelson Mandela belum siap dengan keputusan itu, ia pun melarikan diri dari rumah dan tinggal di Johannesburg.

Di Johannesburg, ia bekerja sebagai penjaga dan pegawai toko untuk mencukup setiap kebutuhan hidupnya. Nelson Mandela pun menyelesaikan gelar sarjananya melalui kursus penyesuaian yang ia ambil sebelum melanjutkan studinya dalam bidang hukum di University of Witwatersrand Johannesburg.

 

Perjuangan Tanpa Kekerasan

Seorang Nelson Mandela merupakan tokoh yang berjalan sesuai dengan tujuan. Ia mengambil sekolah lanjutan dalam bidang hukum bukanlah tanpa suatu tujuan tertentu. Ingatannya akan pelajaran tentang sejarah Afrika yang dulu sempat merasakan kemerdekaan dan kebebasan membuatnya memiliki komitmen untuk berjuang demi keadilan atas kaumnya dan tanah air yang dirampas oleh para kaum kulit putih.

Dalam usaha perjuangannya, ia aktif dalam kegiatan dan pergerakan sosial anti Apartheid melalui sebuah kongres Nasional Afrika pada tahun 1942. Nelson Mandela pun bersama kelompok pemuda lain membentuk African national Congress Youth League (ANC Youth League) yang bertujuan untuk membentuk pergerakan akar rumput dan mengumpulkan kekuatan dari jutaan pekerja yang tertekan oleh diskriminasi dari politik Apartheid.

Kata-kata Bijak dari Nelson Mandela, Seorang Penghapus Politik Apartheid 05 - Finansialku

[Baca Juga: Kata-kata Bijak Peter Drucker yang Dapat Mengubah Bisnis sekaligus Mengubah Dunia]

 

Sosok Pahlawan vs Sosok Ancaman

Metode pergerakan yang ia lakukan diantaranya dengan cara boycott, aksi pemogokan ketidaktaatan terhadap setiap bentuk kebijakan yang tidak sesuai dengan kepentingan mereka dan yang dianggap merugikan, diantaranya retribusi tanah yang terlalu tinggi, hak perdagangan dan kebebasan dalam mengenyam pendidikan bagi seluruh anak-anak yang tinggal di Afrika.

Perjuangan dan pergerakan dalam melawan pemerintahan dilakukan secara damai. Selama 20 tahun masa perjuangannya, ia tidak pernah sekalipun memprovokasi setiap anggota dari pergerakan itu untuk melakukan aksi kekerasan. Ia pun tidak pernah meminta rakyat kulit hitam untuk melawan pemerintah di Afrika Selatan atas dasar rasisme.

Kata-kata Bijak dari Nelson Mandela, Seorang Penghapus Politik Apartheid 06 - Finansialku

[Baca Juga: Dengarkan Kata-Kata Bijak Bob Sadino]

 

Prinsip anti kekerasan ini diterapkan dalam Kampanye Penentangan di tahun 1952 dan juga saat pelaksanaan Kongres Rakyat pada tahun 1955 Melalui prinsip tersebut, ia mampu mengambil hati rakyat kulit hitam dan menjadikan Nelson Mandela sosok pahlawan yang dikenal juga dalam ranah internasional. Namun bagi kalangan pemerintahan, sosok Nelson Mandela muncul sebagai sosok ancaman.

Bentuk perjuangan lain dari seorang Nelson Mandela adalah melalui Lembaga Firma Hukum yang ia dirikan bersama mantan teman satu kampusnya di Fort Hare. Firma Hukum yang ia bentuk bersama dengan Oliver Tambo tersebut menyediakan bantuan hukum gratis bagi para kaum kulit hitam yang mendapatkan perlakuan tidak adil secara hukum. 

 

Tak Jera Meski Masuk Penjara

Bersama 150 pejuang kebebasan dari Politik Apartheid, Nelson Mandela sempat dipenjara oleh karena tuduhan pemberontakan melalui pembelaan politik yang dilakukan terhadap pemerintahan Afrika. Perjuangannya menuntut kebebasan melalui cara damai sempat mendapatkan tantangan dari kawan sebangsa sendiri yang mengatasnamakan diri mereka sebagai “Africanist”.

Para Pejuang “Africanist” berpendapat bahwa untuk menuntut kemerdekaan dan kebebasan diperlukan pergerakan secara aktif meski diraih dengan jalur kekerasan. Hal ini bertentangan dengan prinsip dari ANC, dimana Nelson Mandela sebagai salah satu pelopor prinsip tersebut.

Lambat laun banyak militan dari ANC yang sependapat dengan pejuang Africanist, termasuk Nelson Mandela. Ia, membentuk “Umkhonto we Sizwe” yang juga dikenal sebagai MK, sebuah kelompok bersenjata cabang ANC yang bertugas untuk melakukan sabotase dan taktik perang gerilya dengan tujuan mengakhiri politik Apartheid. 

Kata-kata Bijak dari Nelson Mandela, Seorang Penghapus Politik Apartheid 07 - Finansialku

[Baca Juga: Kata-kata Bijak Larry Page dan Cerita Kesuksesan Google]

 

Sebuah gerakan mogok kerja nasional selama 3 hari pada tahun 1961 yang dipelopori oleh Nelson Mandela mengakibatkan ia ditangkap dan dipenjara selama 5 tahun. Pada tahun 1963, ia kembali dituntut bersama 10 pemimpin ANC lainya dan diputuskan untuk mendapat hukuman penjara seumur hidup karena pembangkangan politik dan sabotase.

Nelson Mandela sempat dikurung di Pulau Robben, sebuah penjara yang terkenal dengan kebrutalannya. Di tempat itu, ia menerima hukuman yang tidak manusiawi disamping hidup di sebuah sel kecil tanpa tempat tidur dan tanpa pipa air. Di penjara tersebut, ia sempat menderita TBC.

 

Buah Perjuangan Pelopor Kebebasan Kemanusiaan

Berbagai dukungan semakin timbul dari internasional setelah disinyalir bahwa pemerintah Afrika Selatan berkonspirasi untuk membunuh Nelson Mandela. Ia pun dipindahkan ke penjara Pollsmoor bersama dengan pemimpin ANC lainnya pada tahun 1982 dengan tujuan agar mereka lebih mudah berhubungan dengan pemerintah Afrika Selatan.

Pada tahun 1985, Presiden P.W. Botha menawarkan kebebasan kepada Nelson mandela dengan syarat, ia harus meninggalkan perjuangan melawan pemerintah Afrika Selatan. Namun keteguhan hati Nelson Mandela untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsanya tidak luntur. Berbagai perundingan dilakukan namun tetap saja tidak menemukan suatu kesepakatan bersama.

Suatu ketika Presiden Botha terkena stroke dan digantikan oleh Frederik Willem de Klerk yang merupakan seorang pemimpin yang memiliki pandangan berbeda mengenai Politik Apartheid.

Kata-kata Bijak dari Nelson Mandela, Seorang Penghapus Politik Apartheid 08 - Finansialku

[Baca Juga: Kisah Sukses Mesty Ariotedjo, Pendiri Wecare.id]

 

Dalam kepemimpinan de Klerk, Nelson Mandela dibebaskan pada tanggal 11 Februari 1990. Presiden de Klerk melakukan kebijakan-kebijakan yang berbeda dengan pemerintahan sebelumnya dimana ia tidak lagi melarang pergerakan ANC dan pembatasan terhadap kelompok politik dihapuskan serta menghentikan eksekusi.

Nelson Mandela dan de Klerk mengusahakan untuk penghapusan Politik Apartheid dan mereka mendapatkan nobel perdamaian pada tahun 1993.

Pada tanggal 27 April 1994, untuk pertama kalinya Afrika Selatan mengadakan pemilihan demokrasi dengan melibatkan kulit hitam. Dalam pemilihan tersebut, Nelson Mandela terpilih sebagai presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan. Ia dinobatkan sebagai presiden di usianya yang ke-77 pada tanggal 10 Mei 1994.

 

Kata-kata Bijak dari Nelson Mandela

#1

“I learned that courage was not the absence of fear, but the triumph over it. The brave man is not he who does not feel afraid, but he who conquers that fear”

“Saya belajar bahwa keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut, tetapi kemenangan di atasnya. Pria pemberani bukanlah orang yang tidak merasa takut, tapi orang yang sanggup mengatasi rasa takut”

 

#2

“No one is born hating another person because of the color of his skin, or his background, or his religion. People must learn to hate, and if they can learn to hate, they can be taught to love, for love comes more naturally to the human heart than its opposite”

“Tidak ada yang lahir membenci orang lain karena warna kulitnya, atau latar belakangnya, atau agamanya. Orang harus belajar untuk membenci  dan jika mereka dapat belajar untuk membenci, maka mereka dapat diajarkan untuk mencintai, karena cinta datang lebih alami ke jantung manusia daripada kebalikannya”

 

#3

“Resentment is like drinking poison and then hoping it will kill your enemies”

“Kebencian seperti meminum racun, dan kemudian berharap racun itu akan membunuh musuh Anda”

 

#4

“It always seems impossible until it’s done”

“Selalu tampaknya tidak mungkin, sampai Anda telah menyelesaikannya”

 

#5

“The greatest glory in living lies not in never falling, but in rising every time we fall”

“Kemuliaan terbesar dalam hidup adalah bukan karena tidak pernah jatuh, tetapi bangkit setiap kali kita jatuh”

 

#6

“As I walked out the door toward the gate that would lead to my freedom, I knew if I didn’t leave my bitterness and hatred behind, I’d still be in prison”

“Saat saya berjalan keluar pintu menuju gerbang kebebasan, saya tahu, kalau saya tidak meninggalkan kepahitan dan kebencian saya di belakang, maka saya masih akan berada di penjara”

 

#7

“Do not judge me by my successes, judge me by how many times I fell down and got back up again”

“Jangan menilai saya dengan keberhasilan saya sekarang, nilailah saya dengan berapa kali saya jatuh dan kembali bangkit”

 

#8

“A leader is like a shepherd. He stays behind the flock, letting the most nimble go out ahead, whereupon the others follow, not realizing that all along they are being directed from behind”

“Seorang pemimpin seperti gembala. Dia tetap berada di belakang kawanan, membiarkan yang paling lincah ke depan, dimana yang lain mengikuti, tapi mereka tidak menyadari bahwa selama ini mereka sedang dibimbing dari belakang”

 

#9

“After climbing a great hill, one only finds that there are many more hills to climb”

“Setelah mendaki sebuah bukit yang tinggi, maka kau hanya akan menemukan bukit yang tinggi lainnya untuk kau daki”

 

#10

“Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.”

“Pendidikan merupakan senjata yang paling ampuh yang dapat Anda gunakan untuk mengubah dunia.”

 

#11

“When people are determined they can overcome anything.”

“Ketika orang memiliki kebulatan tekad, maka ia akan dapat mengatasi segala sesuatu.”

 

Kisah perjuangan Nelson Mandela memang banyak mengispirasi setiap pembacanya. Sebarkan setiap artikel tentang kisah sukses yang dapat menginspirasi dari Finansialku kepada rekan-rekan dan kenalan Anda. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Erika Anderson. 21 Agustus 2013. 15 Inspiring Quotes From Nelson Mandela On Leadership, Change And Life. Forbes.com – https://goo.gl/MHMHNx
  • Mfonobong Nsehe. 6 Desember 2013. 19 Inspirational Quotes From Nelson Mandela. Forbes.com – https://goo.gl/6LpzwG
  • Admin. Nelson Mandela. Biography.com – https://goo.gl/gJ45zu
  • The Editors of Encyclopedia Britannica. 1 Februari 2017. Nelson Mandela, President of South Africa. Britannica.com – https://goo.gl/yG6yVy
  • Wink. Biografi Nelson Mandela. Biografiku.com – https://goo.gl/b6isZ2
  • Biografi Pedia. 3 Agustus 2015. Biografi Nelson Mandela Presiden Afrika Selatan. Biografipedia.com – https://goo.gl/TiWPeX
  • Hasna We. 23 Juni 2016. Biografi Nelson Mandela: Sang Pejuang Kemanusiaan. Portal-ilmu.com – https://goo.gl/C939H4

 

Sumber Gambar:

  • Nelson Mandela – https://goo.gl/VpTEbZ dan https://goo.gl/ES4U7r
  • Nelson Mandela Presiden – https://goo.gl/e1U7jW dan https://goo.gl/Yo8K5B
  • Presiden Afrika Selatan – https://goo.gl/azzjG2 dan https://goo.gl/grFW1N
  • Rolihlahla Nelson Mandela – https://goo.gl/7EADQm dan https://goo.gl/zDb4Kg

 

Download Ebook Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula Finansialku.com