Apa yang terjadi jika seorang mahasiswa tidak membayar pinjamannya? Finansialku akan membahas mengenai akibat seorang mahasiswa yang tidak membayar pinjamannya. Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Planner

 

Akibat Mahasiswa Tidak Membayar Pinjamannya

Sistem utang piutang dalam dunia pendidikan terutama pendidikan di perguruan tinggi Indonesia bukanlah hal yang umum. Padahal sudah banyak negara di Eropa dan Amerika yang telah memberlakukan sistem pembayaran biaya pendidikan semacam ini sejak lama.

Di satu sisi, sistem utang piutang biaya pendidikan ini cukup efektif. Pemerintah memberikan izin kepada lembaga-lembaga keuangan untuk meminjamkan sejumlah dana pada orang-orang yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

Sehingga setiap orang memiliki kesempatan berkuliah meskipun mereka tidak memiliki cukup uang. Dari segi kualitas SDM, hal ini tentu menguntungkan negara. Karena hampir semua penduduknya memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi.

Pahami, Apa yang Terjadi Jika Mahasiswa Tidak Membayar Pinjamannya? - finansialku

[Baca Juga: Mahasiswa, Ketahui 6 Cara Mendapatkan Pekerjaan Sebelum Lulus Kuliah]

 

Tapi di sisi lain, utang kuliah juga dapat membebani banyak mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan mereka dengan tumpukan utang yang harus dibayar begitu mereka memperoleh pekerjaan. Hal ini tentu saja berakibat pada kinerja para karyawan yang masih memiliki utang.

Mereka akan berusaha mencari berbagai kesempatan yang dapat membantu melunasi utang kuliah, bahkan beberapa ada yang nekat menggelapkan dana perusahaan dan korupsi agar kondisi keuangan yang dibelit utang bisa membaik.

Utang biaya pendidikan kuliah memang seperti dua sisi mata uang yang berbeda. Ada kerugian dan keuntungan di dalamnya. Tapi sebagai warga Indonesia kita seharusnya bersyukur karena negara kita tidak memberlakukan sistem ini dalam dunia pendidikan.

Ironinya, banyak warga yang kesulitan mengakses jenjang kuliah karena keterbatasan biaya. Walaupun sistem ini tidak begitu umum di negara kita, tapi bukan berarti tidak ada warga Indonesia yang berutang biaya pendidikan.

7 Cara Mudah Memulai Bisnis Untuk Mahasiswa - Finansialku

[Baca Juga: 7 Cara Mudah Memulai Bisnis Untuk Mahasiswa]

 

Utang Biaya Pendidikan di Indonesia

Sudah menjadi rahasia umum bahwa harga emas akan turun setiap sehabis lebaran atau memasuki tahun ajaran baru. Hal ini karena banyak orang yang berbondong-bondong menjual emas mereka untuk membayar biaya sekolah.

Itu bagi orang-orang yang menginvestasikan hartanya dalam bentuk perhiasan. Tapi bagaimana dengan yang tidak? Meskipun tidak umum, banyak orang Indonesia yang berutang untuk membayar biaya pendidikan buah hati mereka.

Ada yang mencicil langsung ke lembaga tempat anak-anak bersekolah, ada juga yang meminjam ke beberapa lembaga keuangan seperti bank, koperasi dan pegadaian. Bukan hanya orang tua, bahkan para mahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah mereka ke jenjang yang lebih tinggi pun banyak yang berutang.

Keinginan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi membuat banyak orang berpikir bahwa utang merupakan salah satu solusi terbaik. Tetapi seharusnya, keinginan tersebut juga dibarengi dengan kemampuan untuk melunasi hutang sebelum lulus kuliah. Kenyataannya, banyak orang yang menyepelekan utang ini dan menganggap bahwa utang biaya pendidikan bukanlah hal yang penting.

ahasiswa, Ini 3 Langkah Memulai Trading Saham yang Realistis dan Dapat Dimulai Sekarang Juga - Finansialku

[Baca Juga: Mahasiswa, Ini 3 Langkah Memulai Trading Saham yang Realistis dan Dapat Dimulai Sekarang Juga]

 

Apa yang Terjadi jika Utang Biaya Pendidikan Tidak Dilunasi?

Pernahkah pertanyaan di atas terlintas di benak kita? Sebuah data statistik dari media di Amerika Serikat menunjukkan bahwa sekitar 13% mahasiswa di sana tidak menganggap bahwa uang yang digunakan untuk membiayai pendidikan mereka adalah utang yang harus segera dilunasi.

Itu di Amerika, lalu bagaimana dengan Indonesia? Meskipun tidak pernah ada studi atau survei khusus tentang hal ini, tetapi bisa diperkirakan ada lebih dari 13% mahasiswa dan orang tua yang menganggap utang biaya pendidikan  bukanlah hal yang harus segera dilunasi.

Jika anggapan semacam ini menjadi budaya, baik diri sendiri maupun negara akan mengalami keadaan ekonomi yang tidak stabil. Karena itulah, membayar utang pendidikan harusnya menjadi prioritas pertama ketika kita sudah memiliki cukup dana untuk melunasi semuanya.

Apakah Berisiko, Mahasiswa Mengajukan KTA untuk Modal Kuliah - Finansialku

[Baca Juga: Apakah Berisiko, Mahasiswa Mengajukan KTA untuk Modal Kuliah?]

 

Agar kita lebih waspada, berikut merupakan beberapa akibat negatif yang muncul jika kita tidak segera melunasi utang biaya pendidikan. Di antaranya:

 

#1 Bertambahnya Bunga dan Denda

Normalnya, ketika sudah melewati masa pelunasan kita akan mendapatkan surat peringatan untuk segera melunasi utang-utang kita. Jika Anda mengabaikan hal ini, biasanya pihak peminjam akan memberikan waktu sekitar 28-30 hari untuk Anda melunasi segala kewajiban yang diabaikan

Setelah lewat 28-30 hari, Anda akan mendapat surat peringatan kedua. Pada surat peringatan ini biasanya terlampir jumlah biaya yang harus dilunasi beserta nominal bunga dan denda yang juga harus dibayarkan. Jika surat peringatan yang kedua juga diabaikan, biasanya Anda akan didatangi pihak peminjam untuk mengonfirmasi kemampuan pembayaran.

Sudah menjadi rahasia umum jika semakin sering kita menunda proses pembayaran makan nominal denda dan bunga yang harus dibayarkan juga semakin bertambah besar. Utang yang awalnya terasa ringan bisa menjadi dua atau bahkan tiga kali lebih berat untuk dilunasi daripada sebelumnya.

 

#2 Penarikan atau Pelelangan Barang Jaminan

Menurut aturan pemerintah, pihak peminjam setidaknya harus mengeluarkan tiga surat peringatan sebelum akhirnya memutuskan untuk menarik atau melelang barang yang menjadi jaminan. Jika hal ini sampai terjadi, pilihan yang dimiliki pihak penanggung utang hanya dua.

Melunasi semua utangnya atau merelakan barang jaminan ditarik dan dilelang. Meskipun terlihat kejam, sebagai pihak yang berutang seharusnya kita menyadari setiap risiko yang akan dihadapi jika berani mengabaikan utang.

Jika memungkinkan, cobalah untuk meminta sedikit kelonggaran dengan membayar sebagian utang atau bunganya dulu sebelum meminta waktu untuk melunasi seluruh tanggungan. Biasanya pihak bank akan memberikan kelonggaran jika kita memiliki track record keuangan yang sehat.

Cara dan Strategi Pembayaran Pinjaman untuk Mahasiswa - Finansialku

[Baca Juga: Cara dan Strategi Pembayaran Pinjaman untuk Mahasiswa]

 

Solusi untuk Menghindari Penumpukan Utang

Agar utang tidak terlalu menumpuk. Satu-satunya cara adalah dengan disiplin membayar semua cicilan tepat waktu. Cobalah untuk hidup dengan lebih sederhana sesuai dengan kondisi keuangan kita. Hindari meminjam uang di lembaga-lembaga yang tidak kompeten seperti finance yang tidak memiliki izin resmi atau koperasi abal-abal.

Pastikan Anda meminjam di lembaga keuangan yang profesional dengan bunga dan perjanjian yang masuk akal. Normalnya, lembaga keuangan akan menetapkan bunga sekitar 0,9 sampai 2,5% per bulannya. Jika melebihi itu, pastikan lagi apakah lembaga keuangan yang bersangkutan sudah memiliki izin resmi.

 

Menurut Anda, cara apa yang paling efektif untuk melunasi utang pendidikan? Berikan jawaban dan pendapat Anda pada kolom di bawah ini, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Robert Farrington. 17 December 2014. What Happens If I Don’t Pay My Student Loans? Thecollegeinvestor.com – https://goo.gl/3IkuNk

 

Sumber Gambar:

  • Student Loan – https://goo.gl/Rw32lg
  • Stress – https://goo.gl/O6Z1wM

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

Â