Kenali pengertian dan cara kerja pasar sekunder lebih jauh sebelum melakukan jual beli obligasi sukuk. Yuk simak artikel berikut!

Investasi obligasi kini menjadi alternatif pengelolaan aset yang digemari masyarakat.

Jika Anda juga tertarik, pahami terlebih dahulu bagaimana pasar sekunder bekerja dalam memperjualbelikan saham.

 

Pengertian Pasar Sekunder

Pasar sekunder merupakan pasar di mana efek yang sebelumnya diterbitkan di pasar primer masih beredar dan diperjualbelikan.

Transaksi jual beli saham di pasar sekunder itu sendiri dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jika saham sudah tercatat di bursa maka saham tersebut dapat diperjualbelikan dengan bebas kepada publik sesuai banyaknya permintaan dan penawaran.

Investasi Bitcoin vs Saham Kamu Pilih Mana Ini Pertimbangannya 03 - Finansialku

[Baca Juga : Harus Tahu! Hubungan Harga Obligasi dan Suku Bunga]

 

Pasar sekunder yang nilainya paling berarti bagi pengelola perusahaan adalah bursa saham atau market saham.

Di sinilah harga-harga saham dari berbagai perusahaan diciptakan. Setiap manajemen perusahaan pun memiliki tujuan utama yang serupa yakni untuk memaksimalkan harga saham perusahaan mereka.

Dengan demikian, penting untuk seseorang yang tengah mengelola bisnis mengetahui lebih jauh mengenai bursa saham itu sendiri.

 

Mekanisme Pasar Sekunder

Transaksi jual beli saham di pasar sekunder memiliki beragam prosedur dengan dua jenis mekanisme yang berbeda yaitu bursa saham dengan lokasi fisik dan pasar saham berbasis dealer elektronik.

Berikut penjelasan dan contohnya.

 

#1 Bursa Saham dengan Lokasi Fisik

Bursa saham dengan lokasi fisik (physical location exchanges) merupakan suatu entitas fisik yang berwujud.

Dalam hal ini, setiap bursa besar akan menempati bangunannya sendiri dengan jumlah anggota yang terbatas. Bursa tersebut juga akan memiliki badan pengawas yang dipilih sendiri.

Mekanisme pasar sekunder dengan lokasi fisik adalah dengan memberikan ‘kursi’ di bursa untuk para anggotanya.

Kursi-kursi inilah yang nantinya diperjualbelikan dengan tujuan pemiliknya kelak dapat melakukan perdagangan dalam bursa.

Sebagian besar perbankan investasi besar mengoperasikan departemen pialang, di mana bagian ini memiliki ‘kursi’ di bursa dan dapat menunjuk satu atau lebih pejabatnya sebagai anggota.

Dibuka pada saat hari kerja, para anggota akan bertemu di ruangan besar yang dilengkapi oleh ragam peralatan elektronik untuk memfasilitasi setiap anggota dalam berkomunikasi dengan pihak kantor.

 

#2 Pasar Luar Bursa Saham (Over the Counter)

Mayoritas saham perusahaan memang diperdagangkan di bursa saham, akan tetapi saham dalam jumlah yang lebih besar akan diperdagangkan di luar bursa saham atau yang dikenal dengan istilah Pasar Luar Bursa (Over The Counter – OTC).

Pasar luar bursa adalah sekumpulan besar pialang dan dealer yang terhubung secara virtual oleh telepon atau komputer dalam melakukan perdagangan efek yang tidak terdaftar.

Bursa ini akan beroperasi layaknya pasar lelang di mana perintah jual dan beli datang dalam waktu yang kurang lebih bersamaan. Setiap anggota bursa pun akan mencoba untuk mencocokkan perintah-perintah tersebut.

Apabila suatu saham tidak sering diperdagangkan maka kemungkinannya adalah karena perusahaan tersebut masih baru atau merupakan perusahaan kecil.

Sehingga perintah beli dan jual yang datang hanya dalam jumlah yang sedikit dan untuk mencocokkan saham tersebut pun akan menjadi sangat sulit. Masalah ini dapat diatasi dengan adanya persediaan saham untuk menciptakan pasar.

Dealer akan membeli ketika investor individu ingin menjual, setelah itu menjual sebagian persediaannya ketika investor ingin membeli. Persediaan saham ini disimpan dalam lemari besi.

Hanya ketika dijual atau dibeli saja lah saham tersebut benar-benar akan diserahkan di atas meja (over the counter).

Pasar-pasar seperti ini disebut sebagai dealer markets. Dealer market tersebut meliputi seluruh fasilitas yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi efek namun tidak terdapat di bursa dengan lokasi fisik.

 

Jenis-jenis Perdagangan Pasar Sekunder

Terdapat beberapa jenis perdagangan dalam pasar sekunder yang akan dibahas pada poin-poin berikut.

 

#1 Pasar Reguler

Dalam pasar reguler, saham yang diperjualbelikan akan diperdagangkan dalam satuan lot (100 lembar) dan settlement t+3.

Transaksi saham dalam pasar regular adalah dengan menggunakan mekanisme tawar menawar yang berlangsung selama periode perdagangan.

Mekanisme tawar menawar ini dilakukan melalui JATS (Jakarta Automated Trading System) yang berlangsung secara lelang dan berkesinambungan.

Dengan demikian, untuk membeli saham maka harga yang dipasang (bid) harus sesuai dengan harga penawaran (offer).

 

#2 Pasar Negosiasi

Transaksi saham yang terjadi dalam pasar negosiasi tidak dilakukan di pasar bursa efek, melainkan dalam pengawasan bursa yang dilakukan melalui anggota bursa (sekuritas) pula.

Jika pasar regular menggunakan satuan lot, maka dalam pasar negosiasi menggunakan satuan lembar.

 

#3 Pasar Tunai

Pasar tunai berfungsi untuk menyelesaikan kegagalan anggota bursa dalam memenuhi kewajibannya di pasar reguler ataupun di pasar negosiasi.

Jika Anda membutuhkan dana pada hari yang sama maka Anda bisa menjual saham Anda melalui pasar tunai.

Sistem pembayaran yang digunakan adalah t+0 atau berarti dilakukan pada hari itu pula.

 

Macam-macam Obligasi Pasar Sekunder

Setelah mengenal beberapa jenis perdagangan dalam pasar sekunder, Anda juga perlu mengenal macam-macam jenis obligasi dalam pasar sekunder.

Untuk investasi obligasi yang paling populer saat ini adalah investasi obligasi pemerintah (government bonds) dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN). Surat ini dilepas ke publik untuk membiayai pembangunan negara.

Inilah alasan mengapa sejak pandemi muncul, pemerintah mengeluarkan banyak SBN. Tujuannya adalah sebagai sumber kas negara.

Berdasarkan metode pembayarannya, beberapa jenis obligasi negara yang biasa diperjualbelikan adalah obligasi dengan kupon tetap atau seri FR (Fixed Rate), obligasi dengan kupon variable atau seri VR (Variable Rate), dan obligasi dengan prinsip syariah atau yang dikenal dengan Sukuk Negara.

Segalanya yang Harus Kamu Ketahui Mengenai Saham BBRI 01

[Baca Juga : Ini Dia 8 Keuntungan Sukuk Ritel Plus Cara Belinya!]

 

Pada investasi obligasi seri FR, Anda akan mendapat kesempatan memperoleh imbal hasil dengan persentase yang sama hingga masa jatuh tempo.

Pada  obligasi kupon variable (floating coupon), nilai imbal hasil yang Anda terima akan berbeda-beda sesuai harga pasar hingga masa jatuh tempo.

Pembagian kupon imbal hasil akan diberikan dalam rentang waktu tiga bulan, enam bulan atau tahunan berdasarkan kesepakatan awal.

Anda dapat membeli instrument investasi sesuai pilihan melalui pasar perdana atau pasar sekunder seperti yang telah dijelaskan dalam artikel kali ini.

Sedangkan jika Anda akan membeli instrument investasi di pasar perdana maka Anda bisa mendapatkan obligasi seri SBR, ORI, ST, dan SR. Dengan catatan bahwa masa pembelian obligasi di pasar perdana sangat terbatas.

Pastikan Anda telah menyiapkan dana jauh-jauh hari sebelum penjualan dibuka.

 

Keuntungan Investasi Obligasi di Pasar Sekunder

Terdapat 5 keuntungan yang akan Anda dapatkan jika memilih untuk berinvestasi obligasi di pasar sekunder.

 

#1 Fleksibel

Obligasi dalam pasar sekunder dapat dibeli kapan saja. Selama masa jatuh tempo belum tiba, maka transaksi masih dapat dilakukan.

Anda juga dapat melakukan transaksi berulang sehingga peluang mendapatkan capital gain pun semakin besar.

 

#2 Aman Berinvestasi

Investasi obligasi di pasar sekunder relatif aman.

Pemerintah telah menjamin pengembalian nilai pokok tepat pada saat jatuh tempo tiba sesuai yang diatur dalam Undang-Undang.

 

#3 Potensi Imbal Lebih Besar

Harga obligasi dalam pasar sekunder sangat variatif menyesuaikan dengan kondisi pasar saat itu.

Anda dapat melakukan analisis dan perencanaan secara khusus untuk menentukan waktu yang tepat dalam melakukan transaksi jual dan beli.

Hal ini diperlukan guna memperlebar potensi keuntungan yang Anda dapatkan. Untuk setiap pembeliannya, investor akan mendapat kupon yang dibayarkan secara berkala.

Pembelian minimum jatuh di harga USD 1.000 atau 1 juta rupiah. Dengan harga minim tersebut, Anda sudah bisa mulai berinvestasi dan mendapatkan kupon/imbalan tetap yang dibayarkan setiap 6 bulan.

 

#4 Jangka Waktu Panjang

Jangka waktu untuk obligasi di pasar sekunder relatif lebih panjang, berkisar di Antara 5 hingga 50 tahun.

Karena jangka waktu yang panjang inilah, nilai transaksi yang dapat Anda raih pun bervariasi.

 

#5 Produk Variatif

Terdapat 2 seri obligasi yang biasa diperjualbelikan di pasar sekunder yaitu obligasi negara dengan mata uang IDR konvensional (FR) dan obligasi negara dengan mata uang USD (INDON, INDOIS).

Obligasi seri FR dan INDON diterbitkan oleh pemerintah Indonesia dalam jangka waktu tertentu dengan kupon yang tetap.

 

Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA

9 Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

 

Kenali Pasar Sekunder Sebelum Melakukan Investasi

Karena setiap jenis investasi obligasi, termasuk obligasi sukuk dilakukan dalam pasar sekunder maka Anda harus benar-benar memahami cara kerja pasar sekunder itu sendiri. Selamat berinvestasi!

 

Semoga informasi yang kami berikan dapat bermanfaat dan membuka wawasan Anda sebelum mengambil langkah investasi ke depan.

Silahkan tinggalkan komentar Anda mengenai pengalaman Anda dalam transaksi pada pasar sekunder. Bagikan pula artikel ini kepada rekan Anda yang membutuhkan informasi terkait.

 

 

Sumber Referensi:

  • Wadiyo. 14 Mei 2020. Pengertian dan Mekanisme Pasar Sekunder yang Perlu Diketahui Pengelola Bisnis. Manajemenkeuangan.net – https://bit.ly/3fiFBCu
  • Admin. 6 Oktober 2020. Kelebihan Investasi Obligasi Pasar Sekunder. Dbs.id – https://bit.ly/2IVK0j7
  • Admin. Pasar Sekunder. Kamus.tokopedia.com – https://bit.ly/2HkiMBQ