Apa itu pendapatan investasi? Bagaimana cara memperoleh penghasilan dari investasi?

Temukan jawabannya dalam panduan belajar berikut ini.

 

Pendapatan Investasi

Sebagaimana kita tahu, penghasilan investasi yang kita dapatkan bisa membantu kita untuk mewujudkan tujuan keuangan.

Dalam piramida keuangan, investasi ini sendiri sebenarnya bukan cuma untuk membantu mewujudkan tujuan keuangan, tapi juga sebagai kenyamanan keuangan.

Maksudnya adalah, penghasilan atau pendapatan investasi ini bukan lagi sekedar membantu Anda mencapai tujuan keuangan, tapi sebagai penghasilan yang menghidupi Anda ketika saat pensiun tiba nanti.

Investasi berbeda dengan tabungan. Untuk mengenal investasi, mudahnya, Anda perlu menyimpan sejumlah uang kepada suatu produk investasi. Biarkan investasi ini bekerja untuk Anda sehingga menghasilkan keuntungan/pendapatan.

Keuntungan yang Anda peroleh bisa Anda gunakan kembali untuk dijadikan modal investasi berikutnya. Hal ini akan membuat investasi Anda lebih menghasilkan keuntungan yang sangat besar.

Ada berbagai macam instrumen atau jenis investasi yang dapat Anda lakukan di Indonesia. Jenis investasi ini juga dibedakan berdasarkan besarnya keuntungan yang diperoleh dan besarnya tingkat risiko yang akan Anda hadapi.

Ada investasi yang menghasilkan pendapatan lebih besar dengan tingkat risiko yang lebih tinggi, seperti: investasi saham, forex, surat-surat berharga, dan sebagainya.

Ada juga investasi yang memiliki tingkat risiko yang lebih rendah namun pendapatan yang lebih kecil, seperti investasi emas, reksa dana, deposito, dan lain-lain.

Keuntungan yang diperoleh dari hasil investasi inilah yang bisa Anda sebut sebagai passive income bagi keuangan Anda.

Terlebih lagi jika Anda berinvestasi pada saham dari perusahaan sekuritas yang benar, Anda akan mendapatkan dividen sebagai pendapatan pasif.

 

Contoh Pendapatan Investasi

Pendapatan dari Saham

Ketika berinvestasi saham, tentu saja Anda mengharapkan besaran keuntungan. Keuntungan atau tingkat pengembalian dari investasi saham ini bisa dibagi menjadi 2, yaitu capital gain dan dividen.

Capital gain merupakan selisih harga jual lembar saham yang Anda miliki dikurangi harga beli lembar saham.

Misalnya, Anda membeli saham Bank Rakyat Indonesia (BRI) di harga Rp 2.900 dan Anda menjualnya di harga Rp3.500. Maka, capital gain yang diperoleh adalah Rp 600 per lembar saham, atau dalam persentase sebesar 20%.

 

Pendapatan dari P2P Lending

Ada banyak cara untuk berinvestasi, mulai dari saham, emas, reksa dana, properti dan sebagainya.

Yang menarik, jika Anda bukan orang yang suka mengambil risiko yang besar, tidak punya banyak waktu maupun resource untuk memperhatikan pasar modal yang fluktuatif, namun keuntungan yang didapatkan berpotensi untuk menambah pundi-pundi, maka investasi P2P Lending bisa menjadi pilihan yang tepat.

Alasan P2P Lending bisa jadi alternatif untuk menghasilkan pendapatan dari investasi:

Memiliki Skema yang Mudah

P2P Lending merupakan skema investasi pinjaman yang menghubungkan antara pemilik dana dengan pencari pinjaman dalam satu platform digital.

Bagi investor, jenis investasi ini sangat memudahkan bagi yang ingin mendapatkan pendapatan pasif tanpa membuang banyak waktu. Cukup menyalurkan dana yang dipilih ke peminjam yang sudah tersedia di platform.

Keuntungan akan Anda dapatkan dari imbalan yang dibayarkan peminjam. Besarannya juga sudah tercantum pada campaign, sekaligus dengan peringkat risikonya.

P2P Lending merupakan skema investasi yang saat ini sedang naik daun di Indonesia. Potensi imbalannya juga cukup besar, yakni mendapatkan imbalan hingga 20-30% per tahunnya. P2P Lending bisa mengelola portofolio investasi Anda secara online sehingga manajemen risiko pun bisa lebih terkontrol.

 

Lebih Fleksibel

Melalui P2P Lending, investasimu akan lebih fleksibel karena Anda bisa menyalurkan dana yang dimiliki kepada para peminjam dengan tingkat risiko yang berbeda-beda.

Para peminjam yang mengajukan pinjaman tunai, harus melewati proses credit scoring yang dilakukan oleh pihak platform P2P Lending.

Pihak platform akan mengklasifikasikan peminjam ke tingkat risiko yang harus diketahui oleh para calon investor. Setelah klasifikasi ini ditayangkan di platform, maka Anda selaku investor bisa bebas memilih untuk mendanai jenis pinjaman yang ada.

Anda pun bisa membagi dana investasi ke beberapa klasifikasi pinjaman dalam satu waktu untuk portofolio investasi yang berbeda-beda.

 

Transaksi Aman

Jaminan keamanan dalam bertransaksi di platform P2P Lending ini sangat diutamakan. Investor berhak mengetahui jenis risiko yang akan diambil sebelum menaruh uangnya di platform.

Ada dua risiko utama dalam berinvestasi di P2P Lending yaitu risiko gagal bayar dan juga risiko fraud.

Untuk mencegah risiko tersebut, platform P2P Lending akan memverifikasi dan menyeleksi pengajuan pinjaman yang datang untuk memastikan bahwa identitas yang digunakan oleh peminjam adalah asli serta memiliki kemampuan untuk membayar pinjaman pokok plus biayanya.

Selain itu, platform P2P Lending juga harus terdaftar di OJK sehingga semua transaksi di platform dapat diawasi.

 

Selanjutnya, Sobat Finansialku dapat membaca panduan belajar: Pendapatan Pasif.

 

Jika Sobat Finansialku ingin memiliki perencanaan keuangan yang baik dan tujuan keuangan yang jelas, Anda dapat berkonsultasi dengan Financial Planner Finansialku.

Yuk download aplikasinya di Google Play Store maupun Apple Apps Store sekarang! Nikmati konsultasi dan cek kesehatan keuangan dengan akses premium gratis selama 30 hari. 

Jika Anda merasa terbantu dengan aplikasi Finansialku premium, silakan gunakan kode voucher WEBTAHUNAN saat melakukan upgrade aplikasi premium dan dapatkan diskon langsung Rp 50 ribu.

 

Berapa idealnya uang yang harus di investasikan dari penghasilan per bulan? Simak temukan jawabannya dalam video berikut ini. Jangan lupa untuk subscribe Youtube Finansialku agar tidak ketinggalan update tips keuangan lainnya.

 

Editor: Nurdevi Noviana

Sumber Gambar:

  • Cover – https://bit.ly/3Cdt7HA