Perencanaan keuangan jangka panjang bertujuan untuk mewujudkan big financial goals beberapa tahun mendatang. Anda bisa mulai membuatnya dari sekarang agar memiliki jaminan masa depan.

Simak pembahasan lengkapnya dalam artikel berikut!

 

Ditinjau oleh Shierly, S.E., M.B.A.,CFP®

 

Summary:

  • Perencanaan keuangan jangka panjang bertujuan untuk mewujudkan kebutuhan yang besar, yang berfokus pada pengelolaan risiko seperti meninggal dini, sakit kritis, kehabisan uang di masa tua, dan lain sebagainya.
  • Dengan merencanakan keuangan jangka panjang, kita bisa mengetahui apakah prioritas keuangan sudah dianggarkan dengan tepat.

 

Pengertian Perencanaan Keuangan Jangka Panjang

Perencanaan keuangan dibutuhkan untuk mengarahkan seseorang pada habit belanja produktif. Berdasarkan waktunya, perencanaan keuangan terbagi menjadi jangka pendek dan panjang.

Jangka pendek biasa digunakan untuk pemenuhan kebutuhan harian. Sementara keuangan jangka panjang untuk mewujudkan kebutuhan yang besar.

Perencanaan keuangan jenis ini berfokus untuk mengelola risiko yang mungkin timbul, misalnya meninggal dini, sakit kritis, risiko kehabisan uang di masa tua, dan sebagainya.

Perencanaan keuangan jangka panjang perlu disiapkan sejak dini agar terpenuhi. Anda tidak perlu takut membuat anggarannya karena akan digunakan untuk kepentingan pribadi.

 

Mengapa Perlu Membuat Perencanaan Keuangan Jangka Panjang?

Perencanaan keuangan jangka panjang berguna untuk mewujudkan impian masa depan. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi seseorang melakukan tindakan ini, yakni:

  1. Bisa mengetahui pendapatan dan pengeluaran dengan detail
  1. Kebiasaan belanja makin tertata karena dianggarkan dengan angka yang jelas
  1. Memiliki prioritas keuangan
  1. Arus kas tercatat dengan baik sehingga kebiasaan belanja yang salah bisa diubah
  1. Memiliki dana darurat
  1. Menjaga kestabilan keuangan, termasuk rasio utang
  1. Belajar investasi

[Baca Juga: Inilah Mindset Keuangan yang Harus Dimiliki Agar Sukses Meraih Tujuan Keuangan]

 

Cara Membuat Perencanaan Keuangan Jangka Panjang

Tidak ada rujukan eksak mengenai cara membuat perencanaan keuangan. Tetapi, Anda bisa mencoba langkah berikut untuk melakukannya:

 

#1 Buat Tujuan Keuangan dan Tenggat Waktunya

Pertama, buat tujuan keuangan dan tenggat waktunya. Informasi ini berguna untuk menentukan investasi bulanan.

Misal, saat ini Anda berusia 25 tahun dan ingin pensiun di usia 60. Maka, Anda perlu menghitung anggaran dana pensiun dengan berbagai pertimbangan, terutama perkiraan kebutuhan di masa depan.

Anda bisa menggunakan patokan gaya hidup saat ini. Kemudian, hitung dengan menggunakan Kalkulator Finansialku di menu Pensiun. Anda bisa coba sendiri sesuai dengan kondisi Anda, ya.

kalkulator - pensiun

 

Setelah mengisi kolom yang tersedia, maka akan muncul Kesimpulan perkiraan dana pensiun Anda. 

Anda bisa langsung klik menu Konsultasikan untuk diskusi bersama Perencana Keuangan Finansialku untuk wujudkan dana hari tua Anda.

 

#2 Tempuh Strategi Terbaik untuk Mewujudkan Perencanaan Keuangan

Setelah menghitung dana yang Anda butuhkan, Anda perlu merancang strategi untuk membantu mewujudkannya.

Silakan catat semua pengeluaran dan pemasukan, utang, dan informasi lain yang dibutuhkan.

 

#3 Pahami Manajemen Risiko

Agar perencanaan keuangan jangka panjang lancar, silakan pahami manajemen risiko. Pertama, siapkan dana darurat minimal sebesar 6 kali pengeluaran bulanan.

Kedua, daftarkan diri di polis asuransi. Terakhir, perkaya investasi leher ke atas. Anda bisa melakukannya dengan membaca artikel-artikel informatif di website Finansialku.

[Baca juga: Cara Menyusun Perencanaan Keuangan Perusahaan Agar Lebih Efisien]

 

Tips Menyusun Perencanaan Keuangan Jangka Panjang

Berikut adalah tips menyusun perencanaan keuangan jangka panjang untuk pribadi:

 

#1 Catat dan Hitung Pendapatan dan Pengeluaran

Tips pertama yaitu menghitung seluruh pendapatan dan pengeluaran. Kemudian, pendapatan dipotong dengan pengeluaran wajib, seperti pajak, cicilan rumah, dan asuransi.

Perhitungan ini bermaksud agar alokasi dana makin akurat. Dengan begitu, Anda bisa memahami kondisi keuangan.

Jangan lupa untuk mencatatnya dengan detail. Catatan ini akan memberi tahu ke mana uang Anda dialokasikan selama ini.

 

#2 Rutin Membuat Anggaran Belanja

Setelah semua pendapatan dan pengeluaran Anda tulis, selanjutnya mulai buat anggaran dengan memisahkan kebutuhan jangka pendek dan panjang.

Buat pos dengan dana wajar dan detail agar tahu uang yang dibutuhkan untuk memenuhinya.

Selain itu, buatlah dalam bentuk skala prioritas. Hal ini penting bagi Anda yang telah menikah supaya bisa menentukan strategi baru untuk mewujudkan impian bersama.

Anda bisa gunakan persentase berikut ini untuk membuat anggaran keuangan. Namun perlu Anda ingat, skala ini tergantung dengan kondisi keuangan Anda, ya.

  1. 10% untuk donasi
  1. 30% untuk menabung atau berinvestasi
  1. 10% untuk membayar premi asuransi
  1. 10% untuk membayar utang dan cicilan
  1. 40% untuk pengeluaran bulanan

[Baca Juga: Apa Sih Perbedaan Catatan Keuangan dan Laporan Keuangan?]

 

#3 Siapkan Dana Darurat

Siapkan dana darurat sesuai kebutuhan, yakni untuk individu (3 kali pengeluaran bulanan), menikah (6 – 9 kali pengeluaran bulanan), dan keluarga dengan anak (12 kali pengeluaran bulanan).

Dana darurat berguna untuk mengakomodasi kejadian tak terduga. Dengan begitu, keuangan utama tidak akan terpengaruh.

 

#4 Jaga Rasio Utang Tetap Rendah atau Sama dengan Nol

Utang merupakan salah satu cara memperoleh aset baru. Tapi, perlu Anda ingat bahwa rasio utang yang tinggi akan menjadi beban keuangan tiap bulan.

Agar keuangan tetap sehat, pastikan utang tidak lebih dari 35% pendapatan.

Jika Anda masih terlilit utang besar, silakan alokasikan dana untuk mencicil agar bunga tidak membengkak.

Jangan lakukan utang serupa di masa mendatang kecuali untuk kebutuhan produktif yang disiapkan jauh-jauh hari.

 

#5 Sisihkan Dana Asuransi

Kemalangan bisa terjadi kapan saja. Karenanya, Anda perlu mendaftar asuransi sebagai tindakan preventif. Ada baiknya Anda beli polis asuransi dari sekarang agar lebih tenang.

 

#6 Audit Keuangan Berkala

Terakhir, silakan lakukan audit keuangan berkala. Di tahap ini, Anda harus menganalisis kebiasaan belanja dan kelemahannya. Audit bisa Anda lakukan setiap 3, 6, atau 9 bulan sekali.

 

Mari Rencanakan Sejak Dini

Perencanaan keuangan jangka panjang merupakan aspek penting yang perlu kita buat. Mengingat jumlahnya yang besar, Anda bisa mulai berinvestasi untuk menghasilkan income tambahan.

Jika kesulitan mengidentifikasi keuangan pribadi, Anda bisa membuat janji temu dengan perencana keuangan Finansialku untuk konsultasi.

Silakan hubungi WhatsApp 0851 5866 2940 atau https://bit.ly/TimAdvisorySupport sekarang.

 

Demikian ulasan tentang perencanaan keuangan jangka panjang. Apakah Anda paham dengan pembahasan kali ini? Jika ada pertanyaan, silakan sampaikan di kolom komentar di bawah, ya.

Jangan lupa bagikan informasi ini di platform yang Anda punya agar lebih banyak orang paham cara menyusun perencanaan keuangan jangka panjang. Terima kasih.

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Referensi: 

  • Admin. 05 Desember 2022. Cara Menghitung Dana Pensiun yang Benar untuk Perencanaan Hari Tua. Kumparan.com – https://bit.ly/3NJnBEP
  • Admin. 30 Mei 2022. Cara Membuat Perencanan Keuangan Jangka Panjang. Okbank.co.id – https://bit.ly/3B2ze21
  • Admin. Perencanaan Keuangan Jangka Panjang: Apa Artinya dan Bagaimana Membuatnya? Qmfinancial.com – https://bit.ly/3NJREMG
  • Alula. 16 November 2022. Pentingnya Perencanaan Keuangan Jangka Panjang dan Cara Menyusunnya. Landx.id – https://bit.ly/3LEV4NL
  • Fitrianingsih. 28 Januari 2022. 9 Tips Perencanaan Keuangan Jangka Panjang. Qoala.app – https://bit.ly/41pSLnX