Apakah prinsip trading sama dengan berjualan?
Mengulas arti kata “trade” dari Bahasa Inggris adalah “berdagang” dalam Bahasa Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, individu yang melakukan jual beli suatu barang disebut sebagai “trader” atau dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai “pedagang.”
Pelaku transaksi di industri keuangan (saham, forex maupun komoditas) juga sama-sama disebut sebagai “trader”. Sebutan dan kegiatannya terdengar sama, karena sama-sama berjualan. Bedanya trader seperti kita berjualan paper asset, bukanlah berjualan barang fisik.
Lalu, tepatkah jika pedagang barang fisik dan paper asset disebut “trader”? Apa perbedaan dan kesamaan kegiatan kedua “trader” ini?
Prinsip Berdagang
Layaknya berdagang di bidang konvensional, trading forex berprinsip sama, yaitu beli lebih murah dan jual lebih mahal. Selisihnya adalah keuntungan.
Trader berbeda dengan investor dalam sudut pandang waktu.
Trader melakukan jual beli dalam waktu cenderung singkat sehingga berpatokan pada pergerakan harga dalam kisaran waktu pendek.
Bedanya sebagai trader, Anda bisa bekerja darimana saja asalkan terkoneksi internet yang stabil dan lokasi nyaman sehingga Anda dapat berkonsentrasi.
Anda juga bisa menjadi bos sendiri, bebas mengatur waktu, tidak membutuhkan gudang penyimpanan barang, tidak menyewa karyawan, dan lain sebagainya.
Trading forex memungkinkan Anda memperoleh keuntungan, baik saat kondisi pasar naik ataupun turun.
[Baca Juga: Para Investor, Pahami Dulu Mekanisme Pembentukan Harga Forex!]
Biaya-biaya Berbisnis Forex
Semua bisnis tentunya membutuhkan modal dan biaya. Hal ini berlaku juga pada forex.
Biaya pokok tersebut adalah kerugian bertransaksi (loss), komisi dan spread, biaya pengeluaran gadget (internet, listrik, dan lain-lain), software analisis, dan biaya lainnya. Biaya tersebut dapat diminimalisasi namun tidak mungkin dapat dihindari sepenuhnya.
Dengan demikian, trader juga perlu memperhitungkan biaya ini dalam bertransaksi, dalam menyusun trading plan dan jurnal trading.
Profit yang diperoleh haruslah memperhitungkan pengeluaran biaya ini, barulah sisanya yang menjadi net profit (keuntungan bersih) Anda.
Bisnis Haruslah Menguntungkan
Tentunya, tujuan utama dalam bisnis adalah meraih profit yang berkelanjutan.
Kerugian adalah wajar, namun tidak boleh lebih besar dari perolehan. Jika kerugian lebih besar, artinya ada sesuatu yang perlu di evaluasi.
Berikut ini 2 kunci utama supaya profit yang terkumpul lebih banyak dari biaya yang harus dikeluarkan trader:
[Baca Juga: Trend is Your Friend: Panduan Mengenal Tren Dalam Trading Forex]
#1 Temukan Strategi Trading dengan Kemungkinan Profit Lebih Besar
Suatu strategi yang telah dievaluasi dapat terlihat berapa besar persentase kemungkinan profit dan loss-nya? Misalnya 70% profit, 30% loss, jika risk reward sebanding (1:1).
Selain itu, perbandingan risk & reward juga harus dibatasi mulai dari 1:2, 1:3.
Semakin besar perbandingan profit terhadap kerugian, maka persentase kesuksesan transaksi bisa lebih kecil misalnya 50%.
#2 Jumlah Transaksi Untung Jauh Lebih Banyak dari Transaksi Merugi
Pilihan ini terlihat lebih mudah dilakukan. Namun untuk bisa mencapainya perlu menerapkan risk reward seperti penjelasan sebelumnya.
Beda Antara Berdagang Forex dan Berdagang Konvensional
Pada bisnis bidang konvensional, Anda perlu mencari pasar potensial supaya ada yang membeli produk yang dijual.
Selain itu, Anda perlu membuat kualitas dan layanan (service) yang baik agar pelanggan memilih produk Anda dibandingkan produk lain.
[Baca Juga: Mengapa 95% Trader Forex Rugi? Kenali Penyebab dan Cara Antisipasinya]
Di trading forex, Anda perlu mencari pasar yang ramai, yaitu volume transaksi tinggi. Anda tidak perlu berkompetisi terhadap produk dan melayani konsumen dengan sebaik baiknya.
Di forex Anda perlu selalu belajar, meningkatkan kemampuan trading dan menjaga kemampuan trading itu agar tidak menurun kemampuannya, yaitu dengan banyak membaca buku dan mengikuti berita.
Tentunya artikel-artikel edukatif di Finansialku.com bisa memberikan wawasan dan meningkatkan kemampuan trading Anda.
Pada trading forex, Anda tidak dapat mengendalikan situasi ekonomi di pasar. Yang bisa dilakukan hanyalah merespon situasi yang ada dan menjaga modal agar tidak tergerus.
Kita dapat menghindari transaksi berisiko dan melakukan cut loss jika harga bergerak tidak sesuai dengan batas risiko transaksi.
Pada bisnis konvensional, semakin Anda rajin berjualan, maka Anda akan memperoleh keuntungan semakin besar (dengan asumsi barang laku terjual).
Namun pada trading forex, semakin sering Anda bertransaksi belum tentu hasilnya makin banyak. Justru sering kali malah lebih banyak kerugian karena over trade yang memaksakan momentum.
Mungkin mindset ini juga bisa mendorong trader untuk rajin trading, meski belum tentu ada analisis ataupun strategi yang sesuai, namun ia mencoba “berdagang” layaknya pada bisnis konvensional.
Membangun Bisnis Forex Anda
Salah satu kunci utama kesuksesan trading adalah terus berinovasi dan mengasah kemampuan.
Dalam trading, konsep ini sering kali dipraktikkan secara kurang tepat, justru digunakan untuk mencari “holy grail”, yaitu mencari-cari indikator tersakti atau jurus paling ampuh.
Sebenarnya maksud dari mengasah kemampuan dan berinovasi adalah mempertajam keahlian trading menggunakan sistem yang sudah diterapkan selama ini. Bukan menggantinya secara berkala. Sistem atau strategi inilah yang perlu diperbaiki dan diperdalam keahliannya.
Dengan demikian trading juga semakin percaya diri dan lancar karena semakin memahaminya dengan baik.
Rajin mengganti-ganti dan mencari indikator ataupun trading system baru justru membuat tingkat keahlian trading Anda senantiasa di tahap pemula selalu.
Karena tiap indikator yang baru ditemui otomatis pemahaman kembali dimulai dari awal. Tentunya ini menghalangi Anda untuk menguasai secara mahir suatu indikator atau sistem tersebut.
Gratis Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula
Berbagai Strategi Umum Trader Forex
Pedagang di bidang forex juga memiliki berbagai strategi yang berbeda-beda.
Strategi ini tidaklah sama karena perbedaan pola pikir, kepribadian dan profil risiko para trader juga berbeda.
Berikut ini beberapa strategi umum trader forex:
#1 Analisis Fundamental
Dasar analisis ini berdasarkan faktor dasar dari suatu mata uang menyangkut supply demand. Banyak faktor yang bisa mempengaruhinya, misalnya kebijakan politik, perubahan ekonomi, dan faktor lainnya.
Ketika supply meningkat maka harga turun. Sebaliknya, jika demand meningkat maka harga naik karena peminat meningkat.
[Baca Juga: Psikologi Trading: Menghilangkan “Biaya Tersembunyi” dari Portofolio]
Seasonal trading juga dapat digolongkan sebagai analisis fundamental. Ada kalanya pada musim tertentu, harga komoditas naik dan hal ini bisa berpengaruh pada berbagai pasangan mata uang asing.
#2 Analisis Teknikal
Analisis jenis ini sudah tidak asing di dunia trading, baik saham, komoditas, maupun mata uang asing.
Analisis teknikal didasarkan pada sejarah harga yang sudah terjadi dan perhitungan statistika yang ditampilkan melalui berbagai indikator.
Trend Following merupakan salah satu analisis teknikal yang paling banyak diminati trader.
Sebenarnya ada banyak jenis trader forex, namun pada artikel ini, kami tidak membahas secara lebih lanjut. Penjelasan lebih lengkap melalui jenis-jenis trader forex dapat Anda temukan pada artikel kami lainnya.
Terdapat Perbedaan dan Persamaan: Prinsip Trading dan Berjualan
Prinsip berdagang baik di dunia forex maupun pada perdagangan konvensional memiliki kesamaan, yaitu beli murah dan jual lebih mahal.
Kedua bidang ini juga memiliki berbedaan sesuai karakternya yang unik pada sektor yang berbeda. Siapkah Anda memperlakukan trading forex sama seperti berdagang sektor riil?
Apakah artikel ini bermanfaat bagi Anda? Jika iya, Anda bisa membagikan artikel ini kepada rekan atau keluarga terdekat Anda sekarang! Mereka perlu mengetahui informasi bermanfaat ini, lho!
Sumber Referensi:
- Van K Tharp, PhD. 2009. Super Trader Make Consistent Profits in Good and Bad Markets. New York: McGraw Hill.
Sumber Gambar:
- https://bit.ly/2KkIreC
- https://bit.ly/2UGbT2n
Leave A Comment