Di zaman serba digital ini, tentunya Anda sudah sangat familiar dengan sistem jual beli online. Yuk kita cari tahu bersama, tipe konsumen e-commerce seperti apa Anda!

Ketahui juga tips menjadi konsumen cerdas yang anti kena tipu. Selamat menyimak!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Watch

 

Pertumbuhan E-Commerce dan Sistem Jual Beli Online di Indonesia

Indonesia bisa dibilang tengah mengalami apa yang disebut revolusi digital, di mana teknologi telah menyusup ke dalam sendi-sendi kehidupan manusia.

Lihat saja data termutakhir dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), di mana tercatat lebih dari 50 persen populasi penduduk Indonesia atau sekitar 143 juta orang telah terhubung jaringan internet sepanjang 2017.

Ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pengguna internet tertinggi di dunia.

Tak bisa dipungkiri, internet mempermudah banyak aspek kehidupan sosial masyarakat Indonesia, salah satunya aspek ekonomi yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat meliputi produksi, distribusi, juga konsumsi.

 

Produksi dan Distribusi

Dari segi produksi dan distribusi, kini sedang terjadi fenomena besar-besaran di mana usaha mikro kecil menengah (UMKM) konvensional bermigrasi ke dunia maya.

Pertumbuhan migrasi ini juga didorong oleh pemerintah nasional, salah satunya dengan gerakan nasional yang bertajuk Gerakan UMKM Jualan Online Nasional.

Bukan hanya UMKM yang sudah go online, perusahaan besar maupun toko retail pun sudah mengembangkan usaha ke arah digital untuk memberikan layanan yang dapat memudahkan konsumennya untuk berbelanja.

Pertumbuhan e-commerce Indonesia ini dipastikan semakin meningkat seiring dengan tumbuhnya penggunaan internet di Indonesia.

Quiz-Tipe-Konsumen-Ecommerce-Jual-Beli-Online-1-Finansialku

[Baca Juga: Selain Kartu Kredit, Ini Alat Bayar untuk Belanja Online yang Aman Digunakan]

 

Dalam sebuah kesempatan, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar memaparkan bahwa transaksi online diprediksi mencapai Rp144 triliun pada 2018. Naik dari Rp69,8 triliun di 2016 dan Rp 25 triliun di 2014.

Selain itu, Deddy juga melihat bahwa aktivitas ekonomi digital berpeluang besar untuk terus berkembang, seperti dilansir dari laman resmi Jabarprov.go.id:

E-commerce tak saja menawarkan kemudahan, tetapi juga efisiensi waktu, tenaga, dan biaya. Saya mendorong pelaku usaha koperasi dan UMKM di Indonesia khususnya di Jawa Barat untuk sadar dan melek teknologi agar mampu bersaing dengan negara lain.”

 

Bukan hanya Deddy, banyak pihak lain yang yakin bila jumlah pelaku e-commerce akan terus bertumbuh.

Hal ini diperkuat oleh hasil survei lembaga riset teknologi informasi komunikasi dalam dan luar negeri, demikian diungkapkan Ketua Umum Indonesian E-Commerce Association (idEA), Aulia E. Marinto, seperti dilansir dari Liputan6.com pada 20 Mei 2017.

“Data Sensus Ekonomi 2016 dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, industri e-commerce Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir tumbuh sekitar tujuh belas persen dengan total jumlah usaha e-commerce mencapai 26,2 juta unit.”

 

Konsumsi

Dari segi konsumsi pun perkembangan digital ini menuai respon yang sangat menakjubkan. Terbukti dari pemaparan Gubernur Bank Indonesia periode 2013-2018 Agus Martowardojo seperti dilansir dari Tempo.co, 9 Agustus 2017.

Agus menyatakan bahwa jumlah masyarakat Tanah Air yang berbelanja online telah mencapai 24,7 juta orang di 2016. Dan hingga tahun 2017 lalu, para pengguna e-commerce ditengarai sudah membelanjakan Rp75 triliun secara online.

“Setiap pengguna e-commerce membelanjakan Rp3 juta tiap tahunnya di berbagai e-commerce.”

 

Masyarakat seakan dimanjakan oleh adanya toko online. Bagaimana tidak? Tinggal menggerakan jempol, bahkan sambil rebahan di kasur pun, barang langsung sampai di depan rumah.

Bukan hanya alasan praktis dan mudah, e-commerce pun berlomba-lomba untuk memberikan penawaran terbaik kepada penggunanya. Setiap hari, pelanggan diiming-imingi gratis ongkos kirim, diskon 20%, cashback 50%, bahkan bisa bebas bayar dengan menukar poin yang telah dikumpulkan berkat menjadi pelanggan setia.

 

Free Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku 

 

QUIZ: Tipe Konsumen E-Commerce Seperti Apakah Anda?

Berdasar data dari Katadata.id, pembeli digital Indonesia pada tahun 2017 sebanyak 28,1 juta dan diperkirakan mencapai 31,6 juta pada 2018. Dengan demikian, Indonesia didapuk sebagai negara dengan penjualan e-commerce terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Quiz-Tipe-Konsumen-Ecommerce-Jual-Beli-Online-3-Finansialku

[Baca Juga: Panduan Praktis! 5 Cara Jualan Baju Online Untuk Pemula]

 

Apakah Anda juga merupakan salah satu dari puluhan juta konsumen e-commerce di Indonesia?

Ternyata, menurut hasil penelitian bertajuk “The Opportunity of Indonesia” yang digagas oleh TEMASEK dan Google, ada 4 tipe konsumen e-commerce di Indonesia.

Jika iya, yuk ikuti quiz di bawah ini dan cari tahu tipe konsumen e-commerce seperti apakah Anda!

[viralQuiz id=24]

 

4 Tipe Konsumen E-Commerce Indonesia

Sudah tahu tipe konsumen e-commerce apa yang paling menggambarkan Anda?

Seperti yang sudah dipaparkan di atas, TEMASEK dan Google mengelompokkan konsumen e-commerce Indonesia ke dalam empat kelompok besar. Kelompok ini terdiri dari Innovator, Early Adopter, Gap-tech, dan terakhir Late Bloomer.

Yuk kita lihat penjelasan dari masing-masing tipenya di bawah ini:

 

#1 Innovator

Quiz-Tipe-Konsumen-Ecommerce-Jual-Beli-Online-4-Innovator-Finansialku

Tipe konsumen innovator, merujuk pada penelitian tersebut, biasanya adalah orang yang memiliki pendapatan tinggi. Mereka juga digambarkan memiliki lebih dari satu gadget.

Dengan gadget tersebut, mereka suka berbelanja lewat mobile apps ketimbang jalur lainnya semisal website, baik versi desktop maupun mobile.

Sebagian besar konsumen di tipe ini pun sangat senang bila mendapat notifikasi dari  e-commerce tersebut supaya dapat mengecek informasi terbaru.

Tipe innovator juga lebih suka jika toko online yang mereka kunjungi memiliki beragam metode pembayaran, termasuk bermacam pilihan kartu kredit. Poin utamanya, mereka suka melakukan pembayaran melalui internet banking.

Walaupun konsumen pada tipe ini memiliki pendapatan tinggi, tetapi konsumen tipe ini lebih menyukai barang-barang dengan harga murah tapi tetap memperhatikan kualitas dan garansi suatu produk yang hendak dibeli.

 

#2 Early Adopter

Quiz-Tipe-Konsumen-Ecommerce-Jual-Beli-Online-5-early-adopter-Finansialku

Tipe tukang belanja online selanjutnya adalah early adopter. Pada tipe ini, konsumen cenderung memiliki pendapatan yang lebih rendah, tetapi mereka juga memiliki banyak perangkat untuk berbelanja.

Meski demikian, mereka lebih sering menggunakan laptop untuk mengakses toko online yang dituju.

Konsumen tipe early adopter tidak begitu memperhatikan notifikasi atau penawaran yang ada dalam aplikasi e-commerce. Mereka lebih suka mencari info tentang online store melalui search engine (seperti Google/Bing), bukan pada web atau aplikasi.

Saat membeli barang, konsumen tipe ini cenderung memilih metode pembayaran transfer ATM atau internet banking.

Selain itu, diketahui juga bahwa pendapatan konsumen tipe early adopter yang relatif rendah ini menjadikan mereka sebagai pemburu diskon pada toko-toko online yang bertebaran di dunia maya.

 

#3 Gap-Tech

Quiz-Tipe-Konsumen-Ecommerce-Jual-Beli-Online-6-Gap-Tech-Finansialku

Tipe ketiga merupakan tipe yang disebut dengan istilah gap-tech atau gaptek, yakni orang-orang yang memiliki jarak terhadap teknologi.

Tipe konsumen ini adalah mereka yang memiliki pendapatan tinggi, tetapi hanya suka berbelanja pada satu perangkat saja.

Karena adanya jarak terhadap teknologi, mereka cenderung memilih mengakses toko online lewat situs versi mobile daripada berbelanja lewat mobile apps atau situs versi desktop.

Konsumen ini juga lebih senang mendapatkan informasi produk atas hasil pencarian sendiri daripada dari iklan atau notifikasi.

Konsumen pada tipe ini adalah mereka yang masih sedikit tertinggal dalam jenis pembayaran, karena mereka lebih menyukai melakukan pembayaran konvensional melalui transfer ATM.

Hampir 60 persen dari konsumen tipe ini memang menyukai diskon dan promosi

Serupa dengan tipe early adopter, orang-orang yang masuk ke dalam tipe ini juga merupakan tipe pemburu diskon. Tapi, mereka lebih senang untuk melihat barang secara langsung dan merasakannya.

 

#4 Late Bloomer

Quiz-Tipe-Konsumen-Ecommerce-Jual-Beli-Online-7-Late-Bloomer-Finansialku

Tipe konsumen terakhir ialah tipe late bloomer. Tipe ini bisa dibilang pendatang baru dalam dunia e-commerce.

Ciri-ciri dari konsumen tipe ini adalah berpendapatan rendah dan hanya memiliki satu perangkat. Tetapi, walaupun begitu tipe konsumen ini adalah konsumen yang aktif.

Mereka biasa berbelanja dengan memanfaatkan segala kanal, baik melalui situs versi mobile dan desktop, maupun mobile apps yang dapat dengan diunduh dengan mudah.

Tipe konsumen late bloomer juga lebih mementingkan harga yang murah dari pada kualitas barangnya. Selain itu, diketahui pula, orang-orang yang masuk tipe ini lebih suka melakukan COD atau Cash On Delivery untuk metode pembayaran.

 

Iklan Banner Perencanaan Dana Liburan - 728x90

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

Menjadi Konsumen Cerdas

Aktivitas belanja online memang dapat menggerakkan roda perekonomian nasional. Perdagangan digital ini membuat pola baru transaksi jual beli di kalangan masyarakat.

Pola baru ini lah yang kerap menjadi celah bagi orang-orang tak bertanggung jawab untuk merugikan para konsumen.

Ketiadaan wujud fisik produk yang dijual membuat orang-orang mencoba meraup keuntungan dengan berbagai kecurangan.

Quiz-Tipe-Konsumen-Ecommerce-Jual-Beli-Online-8-Penipu-Online-Finansialku

[Baca Juga: Bagaimana Cara Membuka Usaha Online Shop?]

 

Ada penipu yang menggunakan foto produk orang lain, sehingga barang yang diterima konsumen tidak sesuai dengan di foto. Bahkan ada juga penipu yang tidak jua mengirimkan barang, padahal sudah dibayar.

Selain itu, ada kecurangan yang lebih parah karena tega membahayakan kesehatan konsumen. Yakni pengedar barang-barang palsu, seperti kosmetik palsu, skincare oplosan, hingga obat-obatan yang diracik sendiri dengan bahan murah.

Parahnya, packaging atau bungkusan barang palsu tersebut dibuat semirip mungkin dengan yang asli, sehingga sulit untuk dideteksi apakah barang tersebut asli atau palsu.

Memang belanja online sangat mudah dan menghemat waktu serta energi Anda, tapi risiko di balik kelebihan itu juga cukup tinggi.

Maka dari itu, sebagai konsumen kita harus belajar menjadi konsumen yang cerdas agar terhindar dari penipuan belanja online dan terhindar dari kekecewaan terhadap barang yang sudah di beli.

Ada banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk menjadi konsumen yang cerdas, lho! Berikut ini adalah tiga hal yang paling mudah untuk dilakukan untuk menjadi konsumen cerdas:

 

#1 Memberikan Penilaian Produk

Setelah mendapat kiriman barang ketika berbelanja online, banyak orang yang mengabaikan tahap terakhir, yakni memberikan penilaian atau review terhadap pelayanan maupun produk.

Padahal, review atau penilaian pembeli terhadap produk yang dibelinya sangatlah penting untuk membantu orang lain sebelum mereka memutuskan untuk membeli barang tersebut.

Oleh karena itu, sebagai konsumen cerdas, kita harus menyelamatkan konsumen lain dengan cara mengisi kolom review  produk di website e-commerce tempat kita membeli barang.

Quiz-Tipe-Konsumen-Ecommerce-Jual-Beli-Online-9-Review-Finansialku

[Baca Juga: Jualan Online, Cara Tambah Penghasilan yang Harus Dicoba]

 

Tulislah review sejujur-jujurnya dan selengkap-lengkapnya. Bila perlu, Anda juga bisa menyertakan foto untuk membantu konsumen lain membandingkan antara foto yang dipajang penjual dan barang aslinya.

Dengan memiliki kesadaran untuk mengisi kolom review, suatu saat Anda juga akan merasa terbantu dengan review dari orang lain sebelum Anda membeli barang online.

Cari produk yang review-nya banyak ya. Lebih baik hindari produk yang jumlah review-nya sedikit, karena belum tentu kredibel.

 

#2 Meminta Rekomendasi dari Teman

Cara kedua untuk menjadi konsumen cerdas adalah dengan meminta rekomendasi online store dari teman yang dapat dipercaya.

Terkadang, review orang lain terhadap suatu produk masih belum bisa dipercaya sepenuhnya. Pasalnya, tidak sedikit lho penjual-penjual curang yang memanipulasi kolom review dengan tulisannya sendiri. Yes, review yang Anda baca itu bisa saja palsu!

Maka dari itu, akan sangat aman bila Anda membeli di online store yang direkomendasikan oleh teman.

 

#3 Membandingkan Harga Produk yang Sama di Beberapa Online Stores

Tips ketiga adalah membandingkan harga produk yang ingin Anda beli di beberapa online stores.

Selain untuk mencari penjual yang menawarkan harga termurah, tips ini juga bisa Anda jadikan sebagai tolok ukur untuk mengetahui harga rata-rata produk di pasaran.

Harus diwaspadai bila ada penjual yang memberikan harga terlampau murah. Bisa jadi barang yang dijualnya itu palsu, atau sudah dalam kondisi yang buruk (expired, segel rusak, dll).

 

Iklan Banner Online Course Yuk Buat Sendiri Rencana Keuangan Anda - Finansialku 728 x 90

Iklan Banner Online Course Yuk Buat Sendiri Rencana Keuangan Anda - Finansialku 336 x 280

Memang diperlukan ketelitian dan sikap waspada dalam belanja online. Banyak kok penjual yang jujur dengan pelayanan yang baik, maka dari itu jangan sampai Anda terjebak oleh segelintir pihak yang curang.

Kalau bisa, Anda turut membasmi para pelaku kecurangan itu dengan melakukan 3 hal di atas.

 

Manfaatkan Kemudahan Jual Beli Online dengan Optimal

Seiring berkembangnya teknologi e-commerce, semakin banyak kelebihan yang Anda dapatkan dari sistem jual beli online.

Namun, jangan sampai Anda “alergi” transaksi online karena takut ditipu, ya! Jadilah konsumen cerdas yang turut membantu mencerdaskan konsumen lain dengan share artikel ini kepada seluruh kenalan Anda!

Selamat berbelanja online!

 

Tipe konsumen yang manakah Anda? Sebagai konsumen e-commerce, jangan lupa terapkan tips menjadi konsumen cerdas ya! Bila artikel ini bermanfaat bagi Anda, silakan bagikan artikel ini di media sosial Anda. Ajak rekan dan kerabat Anda untuk menjadi konsumen cerdas di era teknologi ini!

 

Sumber Referensi:

  • Redaksi Tempo. 10 Agustus 2017. Gubernur BI: Transaksi Belanja Online Capai Rp 75 Triliun. Bisnis.tempo.co – https://goo.gl/mbdSBp
  • Muhammad Sufyan Abdurrahman. 20 Mei 2017. Pertumbuhan e-Commerce Indonesia Tertinggi di Dunia. Liputan6.com – https://goo.gl/5RqTXU
  • Muhammad Sufyan Abdurrahman. 14 Agustus 2017. 2018, Transaksi e-Commerce Indonesia Akan Capai Rp 144 Triliun. Liputan6.com – https://goo.gl/KfCnTt
  • 27 Maret 2018. Berapa Pembeli Digital Indonesia? Databoks.katadata.co.id – https://goo.gl/J91ct2
  • Ahmad Zaenudin. 18 Agustus 2017. Profil Konsumen Belanja Online di Indonesia. Tirto.id – https://goo.gl/KaDvyB
  • Redaksi Liputan 6. 18 Agustus 2017. Tipe Konsumen Toko Online, Anda Termasuk yang Mana? Liputan6.com – https://goo.gl/AGcbWm
  • Faunda Liswijayanti. E-Commerce Jadi Tempat Peredaran Produk Palsu, Konsumen Harus Lebih Cerdas. Wanitawirausaha.com – https://goo.gl/m8C8VR

 

Sumber Gambar:

  • Tipe Konsumen – https://goo.gl/33PXMZ
  • Tipe Konsumen 2 – https://goo.gl/Yk3UNp
  • Tipe Konsumen 3 – https://goo.gl/Utt7i7
  • Tipe Konsumen 4 – https://goo.gl/J1FyRK
  • Tipe Konsumen 5 – https://goo.gl/VfRkVt
  • Tipe Konsumen 6 – https://goo.gl/57rJ3C
  • Tipe Konsumen 7 – https://goo.gl/NZwTTq
  • Tipe Konsumen 8 – https://goo.gl/yji2mB
  • Tipe Konsumen 9 – https://goo.gl/kkffKa