Ternyata rabat nggak sama dengan diskon. Rabat adalah salah satu politik dagang juga strategi dalam bisnis. Bagaimana dengan diskon?

Cari tahu informasi selengkapnya di artikel Finansialku satu ini, ya!

 

Summary:

  • Rabat berasal dari Bahasa Perancis kuno, ‘rebatre’ atau ‘rabatre’ yang memiliki arti mengurangi.
  • Meski sama-sama memberikan potongan harga, namun rabat tidak sama seperti diskon karena umumnya berlaku pada sistem perdagangan besar.

 

Apa Itu Rabat (Rabate)?

Beberapa orang yang sering membeli barang dalam jumlah besar pasti tidak lagi asing dengan istilah satu ini.

Secara umum, beberapa orang memahami bahwa rabat adalah potongan harga untuk pembelian dalam jumlah besar.

Nyatanya, itu adalah istilah yang tidak salah, lho! Tapi, akan lebih baik kalau kamu mencari tahu tentang pengertiannya lebih dalam di artikel Finansialku satu ini.

Melansir beberapa sumber, rabat berasal dari Bahasa Perancis kuno, ‘rebatre’ atau ‘rabatre’ yang memiliki arti mengurangi.

Istilah ini ternyata sudah banyak pebisnis Perancis gunakan dalam kegiatan perdagangan sejak abad ke-14.

Para pebisnis Perancis banyak memanfaatkannya sebagai bagian dari ‘politik’ dagang.

 

Syarat Mendapatkan Rabat 

Dalam praktiknya, mereka memberlakukan potongan harga ini dengan berbagai syarat tertentu untuk meningkatkan penjualan dan mengurangi piutang dagang.

Syarat potongan harga ini tidak bisa konsumen dapatkan secara cuma-cuma, melainkan harus memenuhi syarat tertentu terlebih dulu.

Beberapa hal yang pebisnis syaratkan agar konsumen mendapatkan diskon, umumnya:

  • Pembelian barang dalam jumlah besar;
  • Berlangganan produk atau jasa tertentu;
  • Memenuhi pembelian dalam jumlah minimum yang disyaratkan;
  • Dan lain-lain

 

Maka dari itu, tidak jarang orang-orang menyebutnya sebagai salah satu kegiatan politik dagang.

Biar begitu, ini tidak menjadi hal yang dilarang dalam dunia perdagangan, karena tidak ubahnya sebagai salah satu strategi perdagangan belaka.

Melansir laman store.sirclo.com, berikut ini beberapa karakter rabat, yaitu:

  • Berlaku dalam waktu yang cukup panjang, bahkan terkadang tidak memiliki batasan waktu.
  • Pebisnis memberikan dengan dua cara, yaitu secara langsung sehingga konsumen membayar harga yang lebih murah, atau dengan menggunakan rabat tersebut untuk transaksi berikutnya.
  • Pebisnis memberikan potongan harga hanya untuk konsumen yang memenuhi kriteria saja.

 

Idealnya, para pebisnis lebih efektif jika memanfaatkannya pada penjualan barang yang pasarnya tidak menentu. Seperti barang-barang elektronik atau pun otomotif.

Selain itu, akan ideal jika memanfaatkannya untuk bisnis jasa tertentu yang memungkinkan terjadinya repeat order.

Sebaliknya, potongan harga ini menjadi tidak ideal jika pebisnis memanfaatkan untuk barang yang tipe penjualannya deterministic atau barang yang pasti laku. Seperti sembako dan bahan baku.

[Baca juga: Ingin Bisnismu Sukses? Ini Strategi Bisnis Yang Wajib Kamu Ketahui]

 

Apa Perbedaan Diskon dengan Rabat?

Lantas, apa perbedaan antara diskon dan rabat?

Jika kita membaca sekilas penjelasan mengenai pengertian di atas, maka bisa kita simpulkan bahwa rabat dengan diskon memiliki perbedaan sistem.

Sistem rabat adalah memberikan potongan harga kepada konsumen yang memenuhi syarat tertentu, biasanya berlaku pada sistem perdagangan besar.

Sementara pada sistem diskon, kebanyakan pebisnis memberikan potongan secara cuma-cuma, meski dalam jumlah atau besaran yang terbatas.

Selain itu, pada rabat, tidak berlaku tenggat waktu, artinya konsumen akan terus mendapatkan potongan harga ketika melakukan pembelian besar, kapan pun itu.

Sementara pada diskon, pebisnis memberikan tenggat waktu kepada konsumen, dan umumnya, durasinya lebih pendek.

 

Fungsi Rabat

Setelah mengetahui perbedaan keduanya, mari kita kembali ke pembahasan utama, tentang rabat. Berikut ini adalah beberapa fungsi rabat untuk sebuah bisnis, antara lain:

 

#1 Pedagang Mampu Mencairkan Keuntungan dengan Lebih Cepat

Fungsi pertama adalah memungkinkan pebisnis untuk mencairkan keuntungan dengan lebih cepat.

Hal ini biasanya berlaku untuk barang-barang yang memiliki tingkat likuiditas rendah, seperti otomotif dan barang elektronik.

Melansir laman store.sirclo.com, alasan di balik ini adalah karena masa pakai barang-barang yang cenderung lama.

 

#2 Meningkatkan Penjualan

Fungsi selanjutnya adalah untuk meningkatkan penjualan dan menarik target konsumen baru yang memang hendak berhemat.

Meski begitu, pebisnis perlu untuk tetap mempertimbangkan perhitungan margin keuntungan agar tetap mendapatkan profit.

[Baca Juga: 3 Tips Bisnis untuk Pertahankan Eksistensi, Yuk Terapkan!]

 

#3 Menghabiskan Stok Barang

Selain itu rabat juga memiliki fungsi untuk mengurangi stok barang yang masih tersisa di gudang.

Hal ini biasanya terjadi ketika penjualan barang pada musim sebelumnya mengalami penurunan, atau bahkan tidak mendapatkan peminat sesuai dengan yang pebisnis harapkan.

Dengan memberlakukan sistem ini, pebisnis berkesempatan untuk menghabiskan stok dalam waktu yang cepat sebelum mulai menyetok barang baru.

 

#4 Meningkatkan Loyalitas

Fungsi terakhir adalah untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, terutama untuk produk-produk seperti e-wallet, kartu debit, atau pun kredit.

Dengan memberikan promo sistem ini, konsumen akan termotivasi untuk menambah transaksi agar mendapatkan loyalty point dengan berbagai keuntungan yang menggiurkan.

 

Bagaimana Cara Menghitung Rabat?

Perhitungannya menggunakan rumus yang cukup mudah, yaitu:

Total Harga Pembelian – Persen Potongan Harga

 

Contoh, sebuah barang memiliki harga awal sebesar Rp10 juta. Penjual ingin memberikan persentase rabat sebesar 20%, maka:

Rp10.000.000 – 20% = Rp2.000.000

 

Dengan begitu, harga setelah rabat yang harus konsumen bayarkan adalah sebesar:

Rp10.000.000 – Rp2.000.000 =Rp8.000.000

 

Selain memahami seputar perhitungan rabat, penting bagi pebisnis juga mengetahui cara mengelola keuangan yang tepat. Agar operasional bisnis tetap berjalan lancar dan aman.

Sebagai referensi, Sobat Finansialku bisa mempelajari ebook gratis dari Finansialku berikut ini:

GRATISSS, Yuk Download SEKARANG!!!

Ebook Pentingnya MENGELOLA KEUANGAN Pribadi dan Bisnis

14 Ebook Mengelola Keuangan Bisnis dan Pribadi

 

Tertarik untuk Melakukan Rabat?

Kamu baru saja mengetahui pengertian, perbedaan diskon, fungsi, hingga cara menghitung rabat.

Meski terlihat menguntungkan buat pebisnis, nyatanya tidak semua bidang bisnis cocok memberlakukan sistem dagang satu ini.

Sebagaimana yang telah Finansialku jelaskan, sistem rabat lebih cocok kita manfaatkan untuk barang yang pasarnya tidak menentu, seperti barang-barang elektronik atau pun otomotif.

Lebih penting dari itu, pebisnis tidak perlu melupakan hal-hal mendasar yang kadang banyak terlupakan. Adalah mengelola keuangan pribadi dan bisnis agar tidak mengalami kerugian karena pengelolaan keuangan yang salah.

Jika kamu memerlukan advice seputar cara mengatur keuangan, selain melalui ebook Finansialku, kamu juga bisa diskusi lebih lanjut bersama Perencana Keuangan Finansialku dengan cara klik banner di bawah ini.

Banner Konsultasi WA - TM Big

 

Apakah ada pertanyaan yang belum terjawab terkait hal ini? Kalau ada, jangan ragu untuk tuliskan pertanyaanmu melalui kolom komentar di bawah ini, ya!

Jangan lupa bagikan juga artikel ini kepada lebih banyak orang melalui pilihan platform yang tersedia. Terima kasih. 

 

Editor: Ari A. Santosa

Sumber Referensi:

  • Reza Pratama. 09 September 2022. 4 Fungsi Rabat dalam Bisnis yang Perlu Kamu Ketahui. Store.sirclo.com – https://bit.ly/3BMgTWI
  • Kikit Azeharie. 10 Juli 2022. Rabat adalah: Tujuan, Cara, dan Fungsi Dalam Bisnis. Majoo.id – https://bit.ly/3fvcLTP