Punya radang sendi memang menyiksa, tapi nyatanya tidak semua orang tahu treatment yang benar dalam mengatasi radang sendi!

Simak ulasan lengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini. Selamat membaca.

 

Radang Sendi

Pernahkah Anda mengalami sendi yang kaku dan sulit digerakkan? Bisa jadi ini adalah gejala dari radang sendi.

Radang sendi atau yang juga dikenal dengan nama artritis adalah peradangan yang terjadi pada satu atau beberapa sendi. Sehingga menyebabkan sendi menjadi kaku dan sulit untuk digerakkan.

Biasanya radang sendi ini dialami oleh mereka yang sudah berusia di atas 65 tahun. Namun ternyata, seperti yang dilansir dari laman Alodokter, radang sendiri ini bisa dialami oleh semua golongan usia, termasuk usia anak-anak dan juga remaja.

Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk menjaga kesehatan sendi karena radang sendi bisa menyerang siapa saja. Sebab kesehatan itu mahal harganya, dan kita membutuhkan tubuh yang sehat untuk menunjang aktivitas keseharian kita.

 

Faktor Penyebab Radang Sendi

Ada banyak faktor yang menyebabkan radang sendi, salah satunya adalah penumpukan kristal asam urat yang dikenal dengan gout arthritis.

Beberapa faktor umum yang menyebabkan radang sendi diantaranya seperti:

  • Usia, misalnya osteroarthritis yang lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 65 tahun
  • Jenis kelamin, misalnya gout arthritis yang lebih sering terjadi pada laki-laki
  • Riwayat penyakit, seperti penyakit asam urat, penyakit infeksi, atau penyakit autoimun
  • Riwayat cedera pada sendi
  • Obesitas

Selain dari pada beberapa faktor di atas, ada juga faktor penyebab radang sendi lainnya yang perlu diketahui seperti yang dilansir dari laman Alodokter berikut ini:

 

#1 Osteroarthritis

Osteoarthritis adalah radang sendi yang disebabkan oleh penipisan dan kerusakan tulang rawan. Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya gesekan langsung antartulang.

 

#2 Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid arthritis adalah radang sendi yang disebabkan oleh penyakit autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri.

[Baca Juga: Sudah Musim Hujan: Waspada Penyakit yang Disebabkan Nyamuk!]

 

#3 Reactive Arthritis atau Sindrom Reiter

Reactive arthritis adalah radang sendi yang disebabkan oleh reaksi peradangan yang terjadi di bagian tubuh yang lain. Kondisi ini sering dipicu oleh infeksi bakteri yang terjadi di saluran kemih.

 

#4 Septic Arthritis

Septic arthritis atau infectious arthritis adalah radang sendi yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur pada sendi.

 

#5 Gout Arthritis

Gout arthritis adalah radang sendi yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi. Pria lebih berisiko terserang penyakit ini.

Jangan Salah! Radang Sendi Tidak Kambuh Lagi Karena Treatment ini - 02 - Finansialku

Sumber: idntimes.com – https://bit.ly/3kQz4DX

 

Gejala Radang Sendi yang Harus Disadari

Ada banyak gejala yang dialami orang yang terkena radang sendi. Jika Anda atau kenalan Anda mengalami beberapa gejala di bawah ini, ada baiknya Anda segera menyadariya dan berkonsultasi dengan dokter:

  • Nyeri sendi dan kaku pada sendi
  • Pembengkakan pada sendi
  • Keterbatasan gerak sendi
  • Kemerahan dan rasa hangat pada sendi
  • Mengecilnya ukuran otot di sekitar sendi (atrofi otot)
  • Penurunan kekuatan otot di sekitar sendi
  • Demam, jika disebabkan oleh penyakit infeksi
  • Rasa lemas dan lemah yang tidak jelas penyebabnya
  • Muncul suara gesekan saat sendi digerakkan
  • Muncul taji tulang atau tulang tambahan di sekitar sendi yang meradang
  • Muncul benjolan pada sendi yang mengalami peradangan
  • Kesulitan menggerakkan bagian tubuh yang mengalami radang sendi

 

Berkonsultasi dengan ahlinya adalah keputusan yang benar, apalagi jika keluhan semakin parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

[Baca Juga: Masalah Rambut Rontok? Jangan Sepelekan, Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini]

Lakukan pemeriksaan secara rutin sesuai anjuran dokter agar kondisi radang sendi terpantau dan mencegah komplikasi serta memonitor efek terapi dan obat dari dokter.

 

Diagnosis & Komplikasi Radang Sendi

Saat melakukan pemeriksaan, dokter akan melakukan pemeriksaan melalui tanya jawab seputar keluhan dan pemeriksaan kesehatan pasien. Kemudian pemeriksaan berikut ini akan dilakukan untuk memastikan kesehatan sendi, antara lain:

  • Tes darah, untuk mengetahui penyebab radang sendi, apakah infeksi atau penyakit autoimun
  • Pemindaian dengan USG, Rontgen, CT scan, dan MRI, untuk mendeteksi peradangan pada tulang dan sendi
  • Analisis cairan sendi, untuk mengetahui apakah terjadi peradangan atau infeksi pada sendi
  • Arthrocentesis, untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi pada sendi

 

Jika radang sendi yang tidak ditangani dengan baik berpotensi menyebabkan sejumlah komplikasi, diantaranya:

  • Gangguan tidur
  • Depresi dan gangguan kecemasan
  • Penurunan produktifitas
  • Osteonecrosis atau avascular necrosis (kematian jaringan tulang)
  • Kelainan bentuk kaki
  • Osteoporosis
  • Pencegahan Radang Sendi

 

6 Obat Radang Sendi & Fungsinya

Radang sendi perlu mendapatkan penanganan khusus dan obat yang disesuaikan dengan jenis penyakit, usia, kondisi kesehatan secara menyeluruh dan juga tingkat keparahan penyakit.

Umumnya, pemberian obat radang sendi bertujuan untuk meredakan nyeri, mempertahankan kesehatan sendi, dan menjaga kekuatan otot. Berikut beberapa jenis obat radang sendi yang biasanya diresepkan oleh dokter beserta fungsinya:

[Baca Juga: Fakta Kawasaki, Penyakit yang Serang Anak Pedangdut Selvy Kitty]

 

#1 Obat Penghilang Rasa Sakit

Melansir Mayo Clinic, obat penghilang rasa sakit berfungsi untuk membantu mengurangi nyeri pada radang sendi, tapi tidak mengatasi peradangan. Contoh obat penghilang rasa sakit yang dijual tanpa resep dokter yakni acetaminophen (Tylenol, dll).

Apabila nyeri terasa parah dan obat penghilang rasa sakit biasa tidak mempan mengurangi rasa sakit, dokter biasanya meresepkan obat jenis opioid seperti tramadol (Ultram, ConZip), oxycodone (OxyContin, Roxicodone), atau hidrokodon (Hysingla, Zohydro ER).

Hal yang perlu diperhatikan, obat jenis opioid perlu pengawasan dokter. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat ini apabila digunakan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan ketergantungan.

 

#2 Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drug (NSAID)

Obat antiperadangan nonsteroid atau nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) berfungsi untuk mengurangi rasa sakit sekaligus peradangan.

Contoh NSAID yang dijual tanpa resep dokter antara lain ibuprofen (Advil, Motrin IB, dll.) dan naproxen (Aleve). Beberapa jenis NSAID tersedia hanya dengan resep dokter.

[Baca Juga: Mengenal Manfaat dan Efek Samping dari Obat Generik Ibuprofen]

Jenisnya bisa berupa krim, gel, obat oles, dan obat yang diminum. Orang dengan masalah kesehatan tertentu perlu berkonsultasi ke dokter apabila ingin mengonsumsi NSAID.

Pasalnya, obat ini memiliki efek samping mengiritasi lambung dan dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.

 

#3 Counterirritant Obat

Obat radang sendi lainnya yakni jenis counterirritant berupa krim atau salep yang dioleskan pada bagian yang sakit. Obat counterirritant biasanya mengandung bahan aktif mentol atau capsaicin yang terasa hangat di kulit.

Obat ini bekerja dengan mengganggu transmisi sinyal nyeri dari sendi, sehingga rasa sakit jadi teralihkan dengan rasa hangat di kulit.

[Baca Juga: WHO, “Kecanduan Game (Game Disorder) Itu Penyakit!”]

 

#4 Disease-Modifying Antirheumatic Drug (DMARD)

Obat antirematik pemodifikasi penyakit atau disease-modifying antirheumatic drug (DMARD) berfungsi untuk mengobati radang sendi jenis rheumatoid arthritis yang disebabkan gangguan kekebalan tubuh.

Obat ini bekerja dengan menghentikan sistem daya tahan tubuh sementara agar tidak menyerang persendian penderitanya. Contoh obat DMARD antara lain methotrexate (Trexall, Rasuvo, others) dan hydroxychloroquine (Plaquenil).

Jangan Salah! Radang Sendi Tidak Kambuh Lagi Karena Treatment ini - 03 - Finansialku

Sumber: grid.id – https://bit.ly/3kXcl9v

 

#5 Obat Pengubah Respons Biologis

Obat pengubah respons biologis fungsinya untuk mengobati radang sendi bersama dengan obat DMARD. Ada beberapa jenis obat pengubah respons biologis, salah satu yang kerap diresepkan adalah inhibitor nekrosis tumor.

Contoh obat ini diantaranya etanercept (Enbrel, Erelzi, Eticovo) dan infliximab (Remicade, Inflectra, dll.).

Obat radang sendi sejenis ada juga yang menargetkan zat lain pemicu peradangan, seperti interleukin-1 (IL-1), interleukin-6 (IL-6), enzim Janus kinase, dan jenis sel darah putih tertentu yang dikenal sebagai sel B dan sel T.

 

#6 Kortikosteroid

Obat kortikosteroid berfungsi untuk mengurangi peradangan dan menekan sistem daya tahan tubuh. Obat kortikosteroid ada yang diminum atau disuntikkan langsung ke bagian sendi yang sakit.

Contoh obat radang sendi kortikosteroid diantaranya prednison (Prednisone Intensol, Rayos) dan kortison (Cortef). Konsultasikan dengan dokter untuk jenis obat radang sendi yang paling tepat sesuai kondisi penyakit.

Selain dengan obat, terkadang penderita radang sendi juga perlu perawatan fisioterapi dan operasi.

Dokter terkadang juga merekomendasikan alat seperti tongkat atau bidai untuk mengurangi tekanan pada persendian.

[Baca Juga: Mau Terhindar Penyakit Kritis? Lakukan 5 Gaya Hidup Sehat Ini!]

 

Suplemen & Makanan Berbahan Alami Bagi Radang Sendi

Tidak hanya dengan minum obat pereda nyeri, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen atau vitamin untuk membantu meringankan nyeri sendi.

Melansir Hellosehat, berikut ini adalah beberapa suplemen dan vitamin yang dapat meringankan serta mengatasi nyeri sendi:

  • Glukosamin, karena dapat menjaga kesehatan sendi dan tulang rawan.
  • Chondroitin, mencegah kerusakan tulang rawan akibat osteoarthritis.
  • Suplemen minyak ikan omega-3, membantu menjaga sistem imun dan mengurangi peradangan dalam tubuh.
  • Vitamin D dan kalsium, penting untuk menjaga kesehatan tulang dan persendian.

 

Obat herbal dan suplemen dari bahan alami diyakini aman untuk dikonsumsi guna mengatasi berbagai penyakit, termasuk radang sendi. Meski demikian, mengobati radang sendi dengan obat alami bukan berarti boleh bebas digunakan.

Beberapa bahan alami yang bisa dikonsumsi untuk mengatasi nyeri sendi adalah:

  • Kunyit
  • Teh hijau
  • Jahe
  • Lidah buaya
  • Ekstrak nanas
  • Minyak borage
  • Tanaman cakar kucing

 

Pencegahan Radang Sendi

Anda dapat menurunkan risiko terjadinya radang sendi dengan melakukan beberapa langkah berikut:

  • Jaga berat badan ideal
  • Selalu aktif, rajin bergerak, dan berolahraga secara teratur
  • Jaga postur tubuh yang baik saat duduk atau berdiri
  • Perbanyak mengonsumsi buah, sayur. dan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 dan kondrotin sulfat, misalnya ikan laut dan timun laut.
  • Lakukan kontrol rutin jika memiliki penyakit autoimun, penyakit asam urat, atau penyakit infeksiyang bisa meningkatkan risiko terjadinya radang sendi

[Baca Juga: Kenali Gejala dan Penyebab Penyakit Asam Lambung, Berikut Dengan Cara Mengatasinya]

 

Olahraga Aman Bagi Penderita Nyeri Sendi

Olahraga rutin memang sangat penting untuk kesehatan, tapi jika sedang nyeri sendir, apakah memang wajib tetap berolahraga? Bukankah akan membuat sendi semakin linu dan nyeri?

Kebanyakan orang berpikir bahwa olahraga bisa memperburuk kondisi nyeri.

Padahal, kurangnya aktivitas fisik justru melemahkan otot dan meningkatkan tekanan pada sendi. Itu sebabnya olahraga penting untuk menjaga otot dan jaringan di sekitarnya tetap kuat.

Berikut jenis olahraga yang aman dilakukan untuk pengidap nyeri sendi mengutip dari laman halodoc:

 

#1 Berjalan Santai

Olahraga ini sangat umum dan tidak perlu mengeluarkan biaya alias gratis.

Anda dapat melakukannya dimana saja dan kapan saja. Bahkan ketika ada di kantor sekalipun, Anda dapat menyempatkan waktu untuk keliling taman kantor dan berjalan santai.

Selain tidak perlu ada pelatihan yang khusus, berjalan kaki santai ini dapat mengurangi rasa sakit pada persendian Anda.

Berjalan santai bermanfaat untuk meningkatkan self-efficacy, menurunkan berat badan, mengurangi stress, bahkan bisa meningkatkan kesehatan jantung.

 

#2 Berenang

Air merupakan media yang bagus untuk meregangkan otot dan menenangkan persendian. Jenis olahraga ini membuat kekuatan otot tubuh bagian atas dan otot ekstremitas bawah, sehingga bisa membantu sendi untuk menopang tubuh.

Berenang beberapa lap atau mengikuti kelas aerobik air (aquarobik) dapat menurunkan nyeri sendi secara signifikan.

Terdapat penelitian yang dikhususkan untuk mengamati efektifitas aquarobik dengan aerobik dalam mengurangi nyeri sendi.

Penelitian tersebut menyebutkan bahwa aquarobik lebih efektif mengurangi nyeri sendi dibandingkan dengan aerobik biasa. Berenang juga membantu mengendalikan berat badan, meningkatkan mood, dan memperbaiki kualitas tidur.

 

#3 Bersepeda

Punya sepeda di rumah jangan dianggurin ya! Bersepeda menjadi salah satu aktivitas olahraga yang menyenangkan.

Selain mengurangi stress, bersepeda juga bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi otot tubuh.

Bersepeda ringan dapat membangun otot di sekitar paha belakang, paha depan, betis, dan persendian.

Oleh sebab itu, bersepeda dipercaya dapat mengurangi nyeri dan kaku sendi.

Jangan Salah! Radang Sendi Tidak Kambuh Lagi Karena Treatment ini - 04 - Finansialku

Sumber: cloudinary.com – https://bit.ly/372PWPy

 

#4 Latihan Kekuatan

Latihan beban memang terdengar menyeramkan untuk pengidap nyeri sendi.  Namun faktanya, semakin kuat otot, semakin sedikit ketegangan pada sendi.

Jadi, jangan takut untuk melakukan latihan beban ringan karena olahraga ini membantu menguatkan otot dan meningkatkan massa otot.

Lakukan dengan beban yang ringan terlebih dahulu, kemudian tingkatkan intensitasnya secara bertahap.

[Baca Juga: Kenali Cara Pengobatan Penyakit Kulit dan Jenis-jenisnya! Awas BAHAYA!]

 

#5 Yoga, Pilates, atau Tai Chi

Yoga, pilates, dan tai chi adalah contoh latihan yang bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan keseimbangan tubuh. Latihannya berfokus pada penguatan dan peningkatan kontrol otot, serta relaksasi.

Peningkatan fleksibilitas dan rentang gerak juga diterapkan pada latihan ini. Maka dari itu, tak diragukan lagi jika latihan ini bisa meredakan tekanan pada pinggul dan sendi yang nyeri.

 

Tahukah Sobat Finansialku, penting juga bagi semua orang untuk memiliki keuangan yang sehat. Sebab hal ini akan menunjang keberlangsungan aktivitas keuangan kita. Sobat Finansialku bisa memulainya dengan membentuk money habit yang sehat.

Bagaimana hal ini dilakukan? Sobat Finansialku bisa mempelajarinya melalui audiobook di bawah ini.

banner -Bagaimana Membantuk Money Habit yang Sehat (1)

 

Jika Sobat Finansialku ingin memiliki perencanaan keuangan yang baik dan tujuan keuangan yang jelas, Anda dapat berkonsultasi dengan Financial Planner Finansialku.

Yuk download aplikasinya di Google Play Store maupun Apple Apps Store sekarang! Nikmati konsultasi dan cek kesehatan keuangan dengan akses premium gratis selama 30 hari. 

Jika Anda merasa terbantu dengan aplikasi Finansialku premium, silakan gunakan kode voucher WEBTAHUNAN saat melakukan upgrade aplikasi premium dan dapatkan diskon langsung Rp 50 ribu.

 

Jangan lupa untuk share artikel ini kepada teman atau saudara, karena bisa jadi mereka juga membutuhkan informasi ini. Semoga artikel kami bermanfaat.

 

Editor: Maria Christianti

Sumber Referensi:

  • dr.Merry Dame Cristy Pane. 23 Maret 2020. Radang Sendi. alodokter.com – https://bit.ly/3xHOxtO
  • Redaksi. 26 November 2019. Radang Sendi. com – https://bit.ly/36ud89t
  • Mahardini Nur Afifah. 23 Maret 2021. 6 Obat Radang Sendi dan Fungsinya. kompas.com – https://bit.ly/3hyHvSg
  • dr.Tania Savitri – Dokter Umum. 26 November 2020. Ketahui Gejala, Penyebab Nyeri Sendi Hingga Cara Mengatasinya. hellosehat.com – https://bit.ly/2T7QUqH
  • Redaksi. 15 Maret 2019. 5 Jenis Olahraga yang Aman Dilakukan Saat Nyeri Sendi. com – https://bit.ly/3i0VTlf
  • dr.M. Dejandra Rasnaya. 20 Januari 2021. Redakan Radang Sendi dengan Olahraga Ini. klikdokter.com – https://bit.ly/3wvOPCB
  • dr.Sienny Agustin. 2 Juli 2021. Kenali Jenis dan Manfaat Olahraga Air untuk Radang Sendi. alodokter.com – https://bit.ly/3hyGWYx

 

Sumber Gambar:

  • Cover – https://bit.ly/3x585Hf