Reksadana pendapatan tetap adalah salah satu produk investasi favorit masyarakat. Pasalnya, produk ini mampu memberi profit menjanjikan.

Berapa persen pengembalian investasi ini? Simak ulasan Finansialku berikut sampai habis!

 

Summary:

  • Reksadana pendapatan tetap dengan risiko moderat cocok untuk investor yang mencari imbal hasil stabil dalam jangka waktu 1 hingga 3 tahun.
  • Keuntungan dan kerugian RDPT bergantung pada fluktuasi pasar, karena tidak memiliki jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 

 

Apa itu Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana merupakan produk investasi yang menghimpun dana dari investor untuk disalurkan ke instrumen keuangan oleh manajer investasi profesional. Keunggulannya terletak pada kemudahan akses bagi investor kecil dan pemula.

Reksadana terbagi menjadi empat jenis, yakni pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. Klasifikasi ini didasarkan pada portofolio atau kumpulan efek yang membangun instrumen tersebut.

reksadana pendapatan tetap adalah 1

Ilustrasi Investasi. Sumber: megasyariah.co.id

 

Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang fokus pada obligasi, baik korporasi maupun pemerintah, dengan minimal alokasi 80% dari total dana.

Dirancang untuk menghasilkan pendapatan stabil dengan risiko moderat, reksadana ini ideal bagi investor yang mencari imbal hasil stabil dalam jangka waktu 1 hingga 3 tahun.

 

Perbedaan Reksadana Pendapatan Tetap dan Reksadana Pasar Uang

Kenali perbedaan reksadana pendapatan tetap dengan reksadana pasar uang berikut ini:

reksadana pendapatan tetap adalah

Tabel Perbedaan Reksadana Pendapatan Tetap dan Reksadana Pasar Uang

[Baca Juga: 15 Aplikasi Reksadana Terbaik, Aman dan Anti Repot]

 

Apa Risiko Investasi Reksadana Pendapatan Tetap

Selain keuntungan, Anda perlu memerhatikan sejumlah potensi risiko dari produk investasi pendapatan tetap. Sebab, setiap faktor risiko berpengaruh terhadap keberhasilan investasi.

Berikut adalah risiko investasi reksadana pendapatan tetap:

 

#1 Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas mengintai ketika manajer investasi mengalami kesulitan menyediakan uang tunai.

Pencairan dana investor dalam jumlah besar secara bersamaan dapat menghambat proses pencairan sehingga berakibat pada potensi penundaan akses dana bagi investor.

 

#2 Fluktuasi Nilai Aktiva Bersih (NAB)

Fluktuasi Nilai Aktiva Bersih (NAB) menjadi momok bagi investor. Dinamika NAB dipengaruhi oleh pergerakan suku bunga acuan Bank Indonesia dan hasil pemeringkatan surat utang.

Fluktuasi ini merupakan risiko utama yang harus diwaspadai investor dalam berinvestasi.

 

#3 Tidak Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

Berbeda dengan produk perbankan, Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT) tidak memiliki jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Keuntungan dan kerugian RDPT bergantung pada fluktuasi pasar, termasuk volatilitas akibat perubahan suku bunga, kondisi politik, dan ekonomi.

Oleh karena itu, investor RDPT harus siap menanggung risiko penurunan Nilai Aktiva Bersih (NAB) dan potensi kerugian.

 

#4 Ketergantungan dengan Suku Bunga

Reksadana pendapatan tetap fokus pada surat utang dan obligasi, instrumen yang notabene sensitif dengan suku bunga.

Ketika suku bunga dan inflasi turun, harga obligasi dan pasar uang meningkat sehingga memberikan keuntungan bagi investor.

Namun, ketika suku bunga dan inflasi naik, harga instrumen akan turun, sehingga investor perlu mewaspadai volatilitas ini.

 

#5 Risiko Wanprestasi

Risiko wanprestasi atau gagal bayar dalam reksadana pendapatan tetap merupakan konsekuensi dari ketidakmampuan penerbit surat utang atau obligasi dalam memenuhi kewajibannya.

Hal ini dapat terjadi pada situasi seperti perusahaan X yang tidak mampu membayar kupon atau bunga obligasi yang berakibat pada terhambatnya keuntungan investor.

Sebagai investor, penting untuk memahami risiko ini dan melakukan analisis mendalam terhadap kredibilitas penerbit surat utang sebelum berinvestasi.

Kehati-hatian dan penilaian risiko yang matang menjadi kunci untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalisasi potensi kerugian investasi. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini saat akan berinvestasi RDPT.

 

 

Berapa Persen Return dari Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana pendapatan tetap menawarkan potensi imbal hasil yang menarik bagi investor, dengan rata-rata return tahunan mencapai 7%-9%. Angka ini jauh melampaui reksadana pasar uang yang hanya berkisar 4%-7%.

Keunggulan ini, dikombinasikan dengan profil risiko yang rendah, menjadikan reksadana pendapatan tetap pilihan ideal bagi investor pemula yang menginginkan keuntungan optimal.

Untuk memaksimalkan cuan saat berinvestasui RDPT, cari tahu rahasianya dengan membaca ebook gratis dari Finansialku Cara Mudah Maksimalkan Untung di Reksa Dana.

Selain itu, Anda bisa mendapatkan advice dan strategi berinvestasi yang tepat sesuai tujuan keuangan dengan berdiskusi secara 1 on 1 bersama Perencana Keuangan Finansialku.

Selama 2 jam konsultasi, Anda akan dibantu mengidentifikasi kesehatan keuangan, alokasi investasi sesuai tujuan keuangan, rekomendasi produk, strategi finansial, hingga laporan hasil konsultasi. 

Klik banner di bawah ini sekarang untuk buat janji konsultasi atau hubungi WhatsApp di nomor 0851 5866 2940. 

konsul- INVESTASI Q3 23

 

Contoh Reksadana Pendapatan Tetap

Berikut adalah beberapa contoh produk reksadana pendapatan tetap dalam negeri yang dapat Anda jadikan opsi investasi:

 

#1 Ashmore Dana Obligasi Nusantara

Keuntungan Ashmore Dana Obligasi Nusantara (ADON) melampaui tingkat suku bunga simpanan dengan return 6,64% 2022 – 2023.

Per September 2023, NAB ADON mencapai Rp1.511,20 per unit, mengelola dana senilai Rp2,45 triliun.

 

#2 Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara

Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara menawarkan alternatif investasi pendapatan tetap dengan potensi imbal hasil lebih tinggi daripada instrumen Efek bersifat utang.

Selama periode 2022 – 2023, reksadana ini membukukan return 4,6% dan nilai NAB per September 2023 mencapai Rp1037,97 per unit dengan total dana kelolaan senilai Rp3,57 triliun.

 

#3 Batavia Dana Obligasi Ultima

Batavia Dana Obligasi Ultima menawarkan strategi investasi optimal untuk memaksimalkan pertumbuhan dana dan menjaga nilai modal dalam jangka menengah.

Dana ini diinvestasikan dalam instrumen efek utang jangka pendek dan menengah dan menghasilkan return 4,91% selama 2022 – 2023. Pada September 2023, nilai NAB mencapai Rp2884,54 per unit dengan total AUM Rp1,34 Triliun.

 

#4 BNP Paribas Prima II Kelas RK 1

BNP Paribas Prima II Kelas RK1 menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari pendapatan tetap optimal. Dalam kurun 2022 – 2023, reksadana ini membukukan return impresif sebesar 6,78%.

Per September 2023, nilai NAB-nya mencapai Rp2940/unit dengan total dana kelolaan senilai Rp651,59 miliar. Kinerja solid ini menjadikan BNP Paribas Prima II Kelas RK1 sebagai salah satu reksadana pendapatan tetap terbaik di kelasnya.

[Baca Juga: 5 Investasi yang Menguntungkan dan Strateginya ala CFP, Catat!]

 

#5 Mandiri Investa Dana Utama

Mandiri Investa Dana Utama (MIDU) merupakan reksadana pendapatan tetap yang menawarkan nilai optimal bagi investor dalam jangka panjang.

Strategi perdagangan aktif di pasar modal dan pasar uang menjadi kunci keunggulan MIDU.

Pada 2022 – 2023, MIDU menghasilkan return 3,87%. Per September 2023, NAB MIDU mencapai Rp2.389,71 per unit dengan total AUM senilai Rp1,78 triliun.

 

#6 Manulife Pendapatan Bulanan II

Manulife Pendapatan Bulanan II membukukan return 3,81% pada periode 2022 – 2023. Per September 2023, nilai NAB-nya mencapai Rp1144,45 per unit dengan total dana kelolaan Rp2,88 triliun.

Produk ini menawarkan alternatif bagi investor yang mencari pendapatan stabil dan terjaga.

 

#7 Schroder Dana Andalan II

Schroder Dana Andalan II menawarkan imbal hasil menawan dengan fokus pada stabilitas modal. Selama 2022 – 2023, produk reksadana pendapatan tetap ini menghasilkan return 3,18%.

Sementara itu, per September 2023, NAB-nya mencapai Rp1.079,22 per unit dengan nilai AUM senilai Rp576,89 miliar.

 

#8 Schroder Dana Mantap Plus II

Schroder Dana Mantap Plus II merepresentasikan pilihan unggul dalam ranah reksadana pendapatan tetap. Produk ini menawarkan imbal hasil menarik dengan mengedepankan stabilitas modal.

Kinerja gemilang ini dibuktikan dengan return 7,07% dalam periode 2022 – 2023 dan diperkuat nilai NAB Rp2855,24/unit serta AUM Rp2,78 triliun per September 2023.

[Baca Juga: Pajak Reksadana Beneran Tidak Ada? Begini Faktanya!]

 

Sudahkah Anda Berinvestasi?

Reksadana pendapatan tetap menjanjikan keuntungan menarik dibanding produk sejenis. Tapi, di balik potensi profit yang menggiurkan, Anda tidak boleh lupa dengan risiko di belakangnya.

Produk reksadana ini memiliki risiko moderat. Di mana, keamanan dan potensi pertumbuhan aset tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Pertanyaannya, tepatkan investasi yang Anda lakukan sekarang? Untuk membantu memiliki portofolio investasi ideal dan sesuai profil risiko dan tujuan keuangan, Anda bisa berkonsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku. Good luck!

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Demikian ulasan tentang reksadana pendapatan tetap. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah.

Mari bantu rekan Anda memahami ruang lingkup reksadana pendapatan tetap dengan membagikan artikel ini di media sosial. Terima kasih!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Editor: Muhammad Dicky Syaifudin

Sumber Referensi:

Studi:

  • I Gusti Putu Wahyu. 2019. Analisis Pengaruh Market Timing Ability, Asset Selection Skill, Fund Size, dan Fund Longevity Terhadap Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

 

Artikel Internet:

  • Admin. 08 April 2022. Reksadana Pendapatan Tetap dan Risiko yang Perlu Anda Tahu. Dbs.id – https://bit.ly/42G67yo
  • Admin. 08 Mei 2023. Reksa Dana Pendapatan Tetap Terbaik, Ini Dia Rekomendasinya. Ocbc.id – https://bit.ly/3uALtTI
  • Admin. 20 Oktober 2023. Reksadana Pendapatan Tetap: Keuntungan dan Risikonya. Ocbc.id – https://bit.ly/3I24Acs
  • Admin. 23 Juni 2023. Ini Rata-Rata Return Reksa Dana Pendapatan Tetap per Tahun. ocbc.id – https://bit.ly/49e5Kh5
  • Geofanni Nerissa Arviana. 18 Januari 2023. Reksadana Pendapatan Tetap: Definisi, Kelebihan dan Kekurangannya. Glints.com – https://bit.ly/3uxwkTj
  • Hariyanyo. 15 Juni 2022. Perbedaan Reksadana Pasar Uang & Pendapatan Tetap, Investor Wajib Tahu. ajaib.com – https://bit.ly/3I2yJbK

 

Sumber Gambar:

  • Cover: shutterstock.com