Saat ini kita mengenal reksadana syariah dan non syariah. Lantas, apa perbedaan reksadana syariah vs non syariah?

Ulasan berikut akan memberikan bahasan lengkap untuk Anda.

 

Investasi via Reksadana Syariah vs Non Syariah

Sebagai negara dengan komunitas muslim terbesar di dunia, Indonesia adalah pasar yang menjanjikan bagi produk syariah. Hal ini bisa dilihat dengan berkembangnya layanan keuangan atau munculnya produk sehari-hari yang menggunakan label syariah, tak terkecuali reksadana.

Pada hakikatnya reksadana syariah dan konvensional tidak memiliki perbedaan yang begitu banyak. Keduanya tetap fokus pada penghimpunan dana dari investor untuk diinvestasikan di pasar modal dengan jasa manajer investasi.

Reksadana syariah merupakan  bentuk pengembangan reksadana yang menggunakan prinsip syariah dalam prosesnya.

[Baca Juga: Keuntungan Investasi Reksadana Bagi Para Profesional]

 

Dalam pemenuhan syarat halal, dana peserta diinvestasikan dalam bentuk surat berharga seperti saham, obligasi, dan sebagainya sesuai syariat.

Dalam reksadana syariah, dikenal beberapa istilah, seperti rabbal-mal atau shabi-mal untuk pemilik modal.

 

Perbedaan Reksadana Syariah vs Non Syariah

Reksadana disahkan sebagai salah satu jenis investasi pada 1995 dan mulai berkembang pada 1996. Hingga September 2019, dana reksadana di Indonesia mencapai Rp543,21 triliun.

Beberapa perbedaan reksadana syariah dan non syariah antara lain adalah sebagai berikut.

 

#1 Tujuan Investasi

Reksadana Syariah tidak hanya menawarkan return, tetapi Socially Responsible Investment, yakni strategi investasi yang mengombinasikan keuntungan maksimal dan dampak sosial.

Sementara itu, reksadana konvensional hanya berfokus pada keuntungan besar saja.

banner- investasi syariah yang menguntungkan

 

#2 Prinsip

Reksadana syariah hanya diperbolehkan untuk produk yang terdaftar di Daftar Efek Syariah. Dalam hal ini, OJK menerbitkan daftar tersebut.

Dana reksadana syariah tidak akan diinvestasikan kepada perusahaan yang melanggar prinsip syariah, seperti casino, produsen minuman beralkohol, dan sebagainya.

Sementara itu, reksadana konvensional dipegang bank. Dana tersebut dapat diinvestasikan dalam semua efek, seperti saham, obligasi, dan deposito.

[Baca Juga: Setelah Beli Reksa Dana Pertama, Selanjutnya Diapain]

 

#3 Cleansing

Investasi reksadana syariah mengenal pembersihan pendapatan dan memilahnya menjadi pendapatan halal dan tidak halal. Proses cleansing ini wajib dilakukan agar terhindar dari pendapatan yang halal atau sebaliknya ketika berbisnis.

Proses pembersihan ini begitu penting karena menyangkut syariat. Pendapatan tidak halal kemudian disisihkan dari jumlah investasi serta keuntungan halal.

Dalam reksadana konvensional, tidak dikenal cleansing.  Jika telah mematuhi standar yang ditetapkan OJK, maka manajer investasi bisa menjual reksadana konvensional.

 

#4 Pengawasan

OJK memiliki otoritas penuh atas reksadana konvensional.  Pengawasan ini disesuaikan dengan mekanisme pasar dan faktor lain yang mempengaruhi.

Sementara itu, reksadana syariah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah yang sekaligus bertanggung jawab memastikan pengelolaan reksadana sejalan dengan prinsip syariah.

Regulasi kedua jenis investasi tetap diserahkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. OJK akan bertindak sebagai regulator yang menyiapkan berbagai bentuk investasi.

 

#5 Peran Manajer Investasi

Peran manajer investasi dalam reksadana syariah dan konvensional cukup berbeda. Dalam reksadana konvensional, manajer investasi manajer investasi turut mengelola bahkan menanggung risiko berdasarkan prinsip kerja sama.

Sementara itu dalam reksadana syariah manajer investasi tidak menanggung risiko apapun kendati mengelola dana. Jika investasi gagal, maka satu-satunya orang yang merugi adalah investor.

 

#6 Pembagian Profit

Reksadana syariah memberikan keuntungan berdasarkan prinsip syariah dan kesepakatan bersama. Sementara reksadana konvensional membagi keuntungan berdasarkan suku bunga.

Nah, agar Sobat Finansialku semakin paham mengenai perbedaan antara kedua reksadana ini, yuk, simak video Finansialku berikut sampai akhir, ya!

 

Reksadana Syariah pada Bank Milik Pemerintah

Dua bank milik pemerintah, yakni Mandiri dan BNI memiliki beberapa bentuk reksadana syariah, yakni:

 

#1 Bank Mandiri

Melalui Mandiri Syariah, berikut ini beberapa opsi yang tersedia:

  1. Reksadana syariah pasar uang. Investasi ini hanya terjadi pada instrumen pasar uang syariah dalam negeri serta efek syariah dengan pendapatan tetap berjangka atau sisa jatuh tempo yang tidak lebih dari setahun.
  2. Reksadana pendapatan tetap. Memiliki nilai paling sedikit 80% dari aktiva bersih dalam bentuk efek syariah pendapatan tetap.
  3. Reksadana syariah campuran. Melakukan investasi pada efek dengan pendapatan tetap bersifat ekuitas. Nilai investasi adalah 79%.

 

#2 BNI

Reksadana syariah BNI fokus pada produk berikut:

  1. BNI dana syariah. Awal penerbitan dana ini adalah Rp12,5 miliar dan menggunakan efek syariah. Keuntungannya, peserta bebas pajak dari return yang diterima.
  2. BNI danaplus syariah. Reksadana dengan maksimal pembelian 2% dari unit yang dijual dengan biaya pembelian 0,75% dan penjualan kembali 0%. Tujuan BNI danaplus syariah adalah peningkatan pertumbuhan nilai investasi untuk pemodal melalui prinsip syariah.

 

Pilih Mana? Reksadana Syariah vs Non Syariah

Dengan dua pilihan investasi, Anda bisa memilih sendiri opsi yang tersedia. Keduanya memiliki plus minus yang tidak serta merta bisa dibandingkan secara langsung.

Untuk sistem yang banyak digunakan orang lain, Anda bisa mencoba menggunakan reksadana konvensional atau non syariah.

Tetapi jika Anda ingin menggunakan prinsip syariah dalam berbisnis, Anda bisa memilih reksadana syariah.

Yuk rencanakan investasi reksadana Anda dengan aplikasi Finansialku yang bisa Anda download di Google Play atau App Store.  

 

Berikan tanggapan dan komentar Anda pada kolom yang tersedia di bawah ini!

Anda juga dapat membagikan setiap artikel Finansialku kepada rekan atau kenalan yang membutuhkan.

 

Sumber Referensi:

  • Admin. 16 Mei 2019. 6 Perbedaan Investasi Konvensional dan Investasi Syariah yang Mungkin Baru Kamu Tahu. Blog.bibit.id – https://bit.ly/2vIUr2F
  • Admin. Perbedaan Reksadana Syariah vs Reksadana Konvesional. Simulasikredit.com – https://bit.ly/2P3ZkKp
  • Admin. 2 November 2017. Ini Bedanya Reksa Dana Syariah dan Konvensional. Cekaja.com – https://bit.ly/37wd5YI
  • Muhammad Fadli. 7 November 2019. Beda Reksa Dana Syariah dan Konvensional, Ragam Jenis Hingga Risiko. Tirto.id – https://bit.ly/3bNqZsU

 

Sumber Gambar:

  • Reksadana 01 – https://bit.ly/380h7sH
  • Reksadana 02 – https://bit.ly/2PppyXW
  • Reksadana 03 – https://bit.ly/2VmmCPF
  • Reksadana 04 – https://bit.ly/2HUGYY6
  • Reksadana 05 – https://bit.ly/32r2oFS