Harga saham TLKM anjlok sekitar -13% ytd, terhitung mulai pertengahan Maret 2024. Apabila diurutkan, penurunan harga saham emiten ini bersamaan dengan rilisnya laporan keuangan FY2023.

Hal ini menandakan adanya respons negatif market terhadap saham TLKM yang dipicu oleh penurunan jumlah ARPU TLKM.

Lantas, apakah Laporan Keuangan FY2023 TLKM aman dan bagaimana fokus bisnisnya di tahun ini?

 

Artikel ini dipersembahkan oleh

Logo Rivan Kurniawan

 

Review Kinerja Laporan Keuangan TLKM FY2023

PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) baru saja merilis laporan keuangan FY2023. Laporan tersebut menunjukkan bahwa TLKM berhasil mencapai pertumbuhan positif, dengan peningkatan dari sisi pendapatan dan laba bersih.

Berikut ini review kinerja fundamental TLKM.

 

#1 Profitabilitas

Berdasarkan kinerja kuartal IV-2023, TLKM mencatat peningkatan pendapatan sebesar 1,28% YoY dari tahun sebelumnya dengan total pendapatan mencapai Rp149,2 triliun, naik dari Rp147,3 triliun di kuartal yang sama tahun 2022.

Meskipun kenaikannya tidak besar, pertumbuhan ini telah berkontribusi pada pertumbuhan rata-rata CAGR perusahaan menjadi sebesar 6,4%. Berikut historical kinerja pendapatan TLKM:

Historical pendapatan TLKM

Historical pendapatan TLKM. Sumber: Cheat Sheet Kuartal IV-2023 by RK Team

 

Pertumbuhan tersebut didorong oleh kinerja operasional yang mayoritas juga mencatatkan kenaikan, berikut rinciannya:

Rincian pendapatan TLKM

Rincian pendapatan TLKM. Sumber: Laporan Keuangan TLKM Kuartal IV-2023

 

Jika dianalisis lebih lanjut, kita akan melihat bahwa adanya penurunan ARPU (average revenue per user) TLKM yang cukup menekan pendapatan FY2023 mencapai Rp149,2triliun.

Dalam industri telekomunikasi, ARPU adalah ukuran pendapatan rata-rata yang diperoleh dari setiap pengguna layanan telekomunikasi.

 

ARPU yang didapatkan oleh TLKM dari bisnis seluler dan IndiHome menunjukkan penurunan di kuartal IV – 2024 jika dibandingkan dengan kuartal III-2023:

Indikator kinerja operasional

Indikator Kinerja Operasional. Sumber: Info Memo TLKM FY2023

 

Dapat terlihat bahwa secara QoQ, ARPU dari segmen mobile turun sekitar -4,3% QoQ dan juga ARPU segmen IndiHome turun sekitar -2,9% QoQ.

Selain itu, emiten ini juga mencatat kenaikan dalam berbagai biaya:

  • biaya operasi, biaya pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi naik 4,19% YoY
  • biaya karyawan naik 6,71% YoY
  • biaya interkoneksi naik 16,6% YoY
  • beban umum dan administrasi naik 3,4% YoY

[Baca Juga: Fokus Green Financing, Bagaimana Potensi BBCA di 2024?]

 

Perusahaan juga mengalami kerugian dari selisih kurs sebesar -Rp36 miliar dan kerugian biaya pendanaan sebesar -Rp4,6 triliun.

Namun ternyata laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk justru tumbuh 18,35% YoY mencapai Rp24,5 triliun per kuartal IV – 2023, lebih tinggi dari Rp20,7 triliun di kuartal IV – 2022.

Historical laba bersih TLKM

Historical laba bersih TLKM. Sumber: Cheat Sheet Kuartal IV-2023 by RK Team

 

#2 Arus Kas

Dari laporan arus kas operasi, perusahaan mencatatkan pemasukan kas operasi sebesar Rp60,5 triliun, lebih rendah dari kas operasi pada kuartal IV – 2022 sebesar Rp73,3 triliun.

Angka tersebut menunjukkan besarnya kas yang masuk ke perusahaan, ini berarti perusahaan mampu menghasilkan uang tunai dari operasionalnya.

Hal ini didukung oleh peningkatan penerimaan kas dari pelanggan dan operator lain sebesar Rp148,4 triliun, ditambah penerimaan dari bunga sebesar Rp1 triliun dan penerimaan kas lainnya.

Rincian arus kas operasi TLKM

Rincian arus kas operasi TLKM. Sumber: Laporan Keuangan TLKM Kuartal IV-2023

 

Sedangkan dari arus kas investasi tercatat penurunan sebesar -Rp36,9 triliun, menandakan emiten sebagai perusahaan masih giat melakukan investasi. Meski dari sisi nilai, lebih rendah sedikit dari biaya investasi kuartal IV-2022.

Rincian arus kas investasi TLKM

Rincian arus kas investasi TLKM. Sumber: Laporan Keuangan TLKM Kuartal IV-2023

 

Arus kas perusahaan juga menunjukkan angka negatif sebesar -Rp26,5 triliun, menandakan bahwa perusahaan sedang melakukan berbagai pembayaran, termasuk melunasi utang, membayar sewa, dividen, serta membeli kembali saham dari anak perusahaannya.

Namun, jumlah uang yang dikeluarkan untuk kegiatan pendanaan ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

Rincian arus kas pendanaan TLKM

Rincian arus kas pendanaan TLKM. Sumber: Laporan Keuangan TLKM Kuartal IV-2023

 

#3 Balance Sheet

Aset lancar TLKM tercatat sebesar Rp55,6 triliun, sementara liabilitas jang pendeknya adalah Rp71,5 triliun. Ini menghasilkan rasio likuiditas sebesar 0,78x, walaupun di bawah 1x tapi model bisnis TLKM mampu memberikan kepercayaan yang solid kepada para pemegang sahamnya.

Historical Liquidity Ratio TLKM

Historical Liquidity Ratio TLKM. Sumber: Cheat Sheet Kuartal IV-2023 by RK Team

 

Jumlah ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas tercatat sebesar Rp135,7 triliun. Jika dibandingkan dengan total Liabilitas yang mencapai Rp130,4 triliun, maka didapatkan Debt to Equity ratio di level 0,96x.

Historical DER TLKM

Historical DER TLKM. Sumber: Cheat Sheet Kuartal IV-2023 by RK Team

[Baca Juga: BBCA: Laba Bersih Naik 19,4% dan All Time High, Bukti Solid Kinerja Perusahaan?]

 

Harga Saham TLKM Anjlok ke 3400-an di Maret 2024

Adanya penurunan ARPU tidak hanya memengaruhi kinerja pendapatan, namun juga menjadi sentimen negatif pada pergerakan harga TLKM sepanjang Maret 2024.

Setelah emiten mengumumkan laporan keuangannya, pasar bereaksi negatif dan harga saham TLKM turun sekitar 13% sejak awal tahun, dari 3.900-an menjadi 3.470-an.

Harga saham TLKM

Harga saham TLKM turun 13.0% Ytd. Sumber: RTI Business

 

Meskipun terus mengalami penurunan harga, Anda jangan langsung menjualnya, ya. Begitupun untuk Anda yang ingin membeli saham ini, jangan terburu-buru. Baiknya lakukan analisis terlebih dahulu dan review portofolio Anda.

Nah, untuk membantu Anda melakukan review dan dapatkan action plan yang tepat, Anda bisa konsultasi langsung dengan Perencana Keuangan Finansialku. Yuk, booking jadwalnya sekarang melalui WhatsApp 0851 5866 2940 atau klik banner untuk info lebih lengkap.

konsul- INVESTASI Q3 23

 

Rencana Bisnis TLKM ke Depan

Meski ARPU dan harga sahamnya turun, perusahaan tetap optimis meningkatkan kinerjanya di tahun ini. Perusahaan sudah menyiapkan beberapa rencana bisnis utama untuk dijadikan fokus, antara lain:

  • Mengembangkan bisnis Hyperscale Data Center dan Enterprise Data Center, yang akan direalisasikan lewat Telkom Data Ekosistem atau NeutraDC.
  • Meningkatkan kapasitas data center, yg semula 42MW menjadi 55MW sepanjang tahun 2024.
  • Membuka diri terhadap potensi kerja sama pada berbagai mitra strategis, untuk mendorong pengembangan kapasitas dan juga kapabilitas data center.
  • Ekspansi pada bisnis home broadband dengan pertimbangan penetrasi yang masih rendah di Indonesia, dengan mendorong inisiatif FMC (Fixed Mobile Convergence) yang bertujuan melayani permintaan broadband dengan kecepatan tinggi.
  • Berinvestasi Rp3,5 triliun untuk merealisasi Pembangunan Satelit Merah Putih 2 dengan tujuan dapat menggarap pasar satelit potensial, terutama pad segmen bisnis wholesale dan enterprise.

 

Kesimpulan

Secara umum, kinerja dasar TLKM tidak ada masalah yang berarti. Laba bersih yang diatribusikan pada pemilik entitas induk meningkat sebesar 18,35% YoY. Ini menunjukkan pertumbuhan positif jika kita lihat seluruh operasional perusahaan seperti di bawah ini.

Kinerja operasional TLKM

Kinerja operasional TLKM. Sumber: Info Memo TLKM FY2023

 

Secara volume, kinerja perusahaan masih menunjukkan pertumbuhan secara QoQ dan YoY.

Hal ini mendukung kinerja pendapatan perusahaan secara total. Pada 2023, TLKM memiliki 159,3 juta pelanggan seluler.

Arus kas perusahaannya juga kuat dengan menghasilkan uang tunai yang signifikan dari operasionalnya, investasi, dan memenuhi kewajiban utang, pembayaran sewa, serta membagi dividen.

Dari sisi balance sheet, perusahaan juga masih berada di posisi aman yang ditandai dengan Liquidity ratio 0,78x dan Debt to Equity ratio 0,96x.

Sehingga, dapat ditarik kesimpulan walaupun ada penurunan ARPU, TLKM sudah menyiapkan beberapa strategi untuk dapat menangkap pasar potensial dari segmen baru. Hal ini sebagai cara untuk mengejar pertumbuhan ARPU di tahun ini.

Sebagai informasi, level ARPU yang tinggi menunjukkan adanya peningkatan produktivitas pelanggan terhadap produk TLKM, yang didukung dengan kualitas yang juga tingkatkan secara berkelanjutan.

Nah, sebagai emiten yang sering bagi-bagi TLKM, tentu menguntungkan bagi investor. Selain TLKM, ada juga emiten lain yang getol bagi-bagi deviden, cek daftarnya dalam video ini.

 

 

Nah gimana menurut Sobat Finansialku, apakah masih optimis terhadap kinerja keuangan TLKM di kuartal berikutnya? Yuk, tulis opini di kolom komentar dan share artikelnya.

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Gambar:

  • Cover – https://shorturl.at/bfhxQ