Kelangkaan beras yang terjadi akibat kondisi El Nino dan tingginya kebutuhan beras belakangan ini. Setidaknya telah memicu kenaikan harga jual beras yang melonjak sangat tinggi di pasaran. Lalu bagaimana prospek emiten produsen beras seperti HOKI vs NASI?

 

Artikel ini dipersembahkan oleh

Logo Rivan Kurniawan

 

Kenaikan Harga Beras di Indonesia

Kenaikan harga beras seakan menjadi polemik hampir setiap tahunnya. Beberapa penyebab yang paling umum terjadi karena adanya kenaikan permintaan beras yang tinggi, namun tidak diimbangi dengan supply beras yang memadai.

Berikut ini pergerakan harga beras dalam setahun terakhir yang dihimpun oleh databoks.com:

Harga Beras Januari 2023 - Januari 2024

Harga Beras Januari 2023 – Januari 2024. Sumber: databoks.com

 

Terlihat untuk harga beras eceran premium maupun medium mengalami lonjakan kenaikan harga, sejak Oktober 2023 dan bertahan pada harga tinggi hingga Januari 2024.

Dengan harga per kilo untuk beras premium sebesar Rp15.100 per kilogram dan untuk beras kualitas medium sebesar Rp13.400 per kilogram.

Pada 15 Januari 2024, Pemerintah melalui Bulog menetapkan harga beras berkualitas SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dengan harga terjangkau.

Caranya, Bulog mewajibkan mitra yang ada di pasar dan ritel untuk menjual beras SPHP, dengan harga yang sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditentukan Pemerintah. Adapun harga beras SPHP saat ini sebagai berikut:

Harga beras SPHP Bulog dan BPN

Harga beras SPHP Bulog dan BPN. Sumber: databooks.com

 

Penjualan dengan batas HET ini diklaim untuk membuat harga beras turun dan menjadi stabil. Hal ini terlihat dari harga per zona yang ditetapkan oleh Pemerintah melalui beras SPHP seperti di atas:

  • Zona 1 dengan harga Rp 10.900/kg
  • Zona 2 dengan harga Rp 11.500/kg
  • Zona 3 dengan harga Rp 11.800/kg

 

Namun rupanya solusi ini hanya sementara, karena ketersediaan beras SPHP ini tidak sebanding dengan permintaan beras yang cukup tinggi di pasar.

 

Faktor Kenaikan Beras

Jika dilihat ke belakang, dari sisi supply beras memang ada dua permasalahan besar yang tidak mudah diselesaikan hanya dengan beras SPHP dalam jangka waktu lama. Permasalahan tersebut antara lain:

 

#1 Cuaca Ekstrem di Akhir 2023

Adanya El Nino yang menyebabkan anjloknya produksi gabah. Hal itu disebabkan oleh rendahnya curah hujan yang dimulai pada kuartal III-2023, sehingga cuaca menjadi lebih panas dari biasanya.

Kemudian diikuti dengan La Nina dengan intensitas yang cukup tinggi, hingga menyebabkan banjir di beberapa daerah. Kedua hal tersebut memicu produksi beras terganggu, akibatnya stok beras yang ada tidak dapat mengkover permintaan beras yang cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir ini.

[Baca Juga: Masih di Bisnis EBT, PTBA Kolaborasi dengan KCE, Potensial?]

 

#2 Harga Pupuk Non Subsidi

Harga pupuk non subsidi yang melambung pada 2023, turut membuat petani kesulitan mendapatkan pupuk dengan harga yang murah. Sementara di waktu yang sama, pupuk subsidi penjualannya juga dibatasi. Hal tersebut membuat para petani harus menaikkan harga gabahnya agar tidak merugi.

Dari dua permasalahan di atas, tidak heran jika terjadi lonjakan harga beras pada akhir 2023 hingga 2024 berjalan ini.

 

Potensi Emiten Produsen Beras HOKI vs NASI

Berkenaan dengan kenaikan harga beras yang terjadi sekarang ini, perlu kita tahu bahwa setidaknya ada dua emiten produsen beras yang sudah listing di BEI, yaitu PT Buyung Poetra Sembada Tbk. (HOKI) dan PT Wahana Inti Makmur Tbk. (NASI).

Kedua emiten tersebut memiliki peluang untuk memperoleh keuntungan di tengah kenaikan harga beras belakangan ini. Bukan tidak mungkin kedua emiten produsen beras ini dapat mengisi kelangkaan beras, namun dengan harga yang lebih terjangkau.

[Baca Juga: Fenomena IPO Startup di Bidang PPOB Makin Marak!]

 

Berikut adalah beberapa beras yang diproduksi HOKI vs NASI, beserta dengan harga yang ada umum ada di pasaran:

  • Beras merek Hok-1 yang memiliki harga di kisaran Rp150.000 per 5 kilo (Rp30.000/kg) milik emiten HOKI.
  • Beras merek Topi Koki Sentra Ramos yang memiliki harga di kisaran Rp85.000 per 5 kilo (Rp17.000/kg) milik emiten HOKI.
Merk beras yang dijual emiten HOKI

Merek beras yang dijual emiten HOKI. Sumber: topikoki.com

 

  • Beras merek Dua Tani Pandanwangi Cianjur yang memiliki harga di kisaran Rp140.000 per 5 kilo (Rp28.000/kg) milik emiten NASI.
  • Beras merek Dua Tani Premium Super Platinum yang memiliki harga di kisaran Rp103.000 per 5 kilo (Rp20.600/kg) milik emiten NASI.
Merek beras yang dijual emiten NASI

Merek beras yang dijual emiten NASI. Sumber: wahanaintimakmur.com

 

Jika dilihat dari merek produk beras di atas, bisa kita katakan bahwa produk-produk tersebut memiliki harga yang relatif tinggi dari harga beras SPHP.

Tidak hanya itu, dari segi supply beras-beras non subsidi milik HOKI vs NASI juga lebih mudah didapatkan dibandingkan beras subsidi Pemerintah.

Sebagai contoh, beras HOKI vs NASI ini banyak dijual oleh e-commerce. Di mana, hal ini dapat mendorong pertumbuhan margin laba yang lebih baik bagi kedua emiten.

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang analisis kedua emiten tersebut, Anda bisa gunakan tools Cheat Sheet dari RK Team.

Dengan Cheat Sheet, Anda akan mendapatkan ringkasan sekitar 20 data fundamental dan 15 rasio keuangan, sehingga bisa menghemat waktu dan tenaga Anda untuk analisis.

Tertarik? Yuk, join sekarang dan manfaatkan promo potongan 10% dengan menggunakan kode voucer FINANSIALKU. Klik banner untuk info lengkapnya.

Affiliate Rivan Kurniawan November 2023

 

Pergerakan Harga Saham HOKI vs NASI

Apakah hal tersebut terefleksikan dari harga saham HOKI vs NASI? Berikut rinciannya:

Harga saham HOKI

Kisaran harga saham HOKI. Sumber: Investing.com

Harga saham NASI

Kisaran harga saham NASI. Sumber: Investing.com

 

Dari pergerakan di atas terlihat harga saham HOKI yang melambung sejak Desember 2023 dan masih tetap membentuk pattern bullish dengan harga saat artikel ini ditulis di kisaran Rp165 – Rp170 per lembar saham.

Berbanding terbalik dengan emiten NASI yang nampaknya tidak terlalu berpengaruh terhadap kenaikan harga beras. Terlihat dari pattern-nya yang masih cenderung sideways, dengan harga pada saat artikel ini ditulis di kisaran Rp72 per lembar saham.

[Baca Juga: Mengintip Peluang Investasi Saham EBT di Indonesia, Menguntungkan?]

 

Fundamental HOKI vs NASI

Bagaimana kondisi fundamental keduanya? Berikut ini sekilas stock battle dari HOKI vs NASI:

Fundamental HOKI vs NASI

Kinerja HOKI vs NASI. Sumber: Data RTI Business diolah – Kinerja Keuangan kuartal III-2023

 

Jika dilihat dari stock battle di atas, maka emiten NASI masih lebih unggul dari segi profitabilitas, walaupun dari size dan pendapatan perusahaan HOKI lebih besar.

Namun dari sisi industri emiten produsen beras, dapat dikatakan HOKI masih kurang diuntungkan karena ROE dan ROA yang kecil. Terlebih lagi harus bersaing dengan beras subsidi milik Pemerintah, terlepas dari posisi beras sebagai makanan pokok di Indonesia.

 

Kesimpulan

Kenaikan harga beras yang saat ini terjadi memang tidak lepas dari pengaruh El Nino yang menyebabkan musim kemarau. Kemudian setelahnya disusul oleh La Nina dengan curah hujan yang relatif tinggi di beberapa daerah.

Kedua situasi tersebut telah menimbulkan kemunduran periode panen raya di beberapa daerah yang menyebabkan supply beras di pasar menjadi terbatas.

Hal tersebut juga telah disinggung oleh Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama Perum BULOG, bahwa kenaikan harga beras dan normalnya kembali harga sudah menjadi siklus tahunan yang dapat terulang.

Di tambah untuk di tahun 2023, terjadi kemunduran periode panen karena dipengaruhi oleh faktor alam El Nino dan La Nina yang memang tidak bisa dihindari.

Tidak hanya itu, Bayu juga sempat menyinggung permasalahan harga pupuk petani yang terbilang mahal. Yang mana hal itu telah menurunkan tingkat produktivitas para petani, akibat kebutuhan pupuk yang tidak terpenuhi sebagaimana seharusnya.

Namun ketika nanti supply beras sudah mulai berjalan dan stok beras juga tersedia secara merata. Bukan tidak mungkin harga beras akan normal kembali.

Tentunya ketika harga normal, seharusnya kinerja keuangan HOKI vs NASI juga akan membaik. Hanya saja untuk kinerja keuangan yang terbaru, baik HOKI maupun NASI sama-sama belum merilis Laporan Keuangan kuartal IV-2023.

Apabila kinerja sepanjang 2023 baik, maka tidak menutup kemungkinan juga harga saham kedua emiten produsen beras ini melonjak.

Bagaimana apakah teman-teman investor optimis terhadap kinerja emiten produsen beras HOKI vs NASI? Sebelum beli sahamnya, yuk tonton video ini dan praktikkan juga supaya dapat keuntungan yang maksimal.

 

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

 

Bagaimana pendapat Anda mengenai informasi tersebut? Apakah kedua emiten akan mendapat keuntungan dari kondisi ini? Yuk, tulis opini Anda di kolom komentar dan bagikan juga artikel ini pada rekan-rekan investor lainnya.

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Gambar:

  • Cover – Freepik