Entrepreneur harus belajar dari kesalahan yang dibuatnya. Banyak orang takut memulai bisnis karena takut melakukan kesalahan. Pertanyannya kapan seseorang dapat memulai bisnis kalau selalu takut salah?

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Start It Up

 

Entrepreneur Harus Belajar dari Kesalahan

Siapakah entrepreneur sukses yang tidak pernah melakukan kesalahan? Tahukah Anda, pebisnis sekelas Bill Gates, Steve Jobs, Warren Buffets juga pernah melakukan kesalahan. Jadi kenapa kita perlu takut melakukan kesalahan? Bagaimana cara seorang pebisnis sukses menghadapi kesalahan yang dilakukan?

Belajar dari Kesalahan adalah Kunci Sukses Menjadi Entrepreneur - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Sudah Saatnya Anda Mengurus Bisnis Sendiri]

 

Banyak orang cenderung menjauhi atau takut membuat kesalahan, karena dari kecil seseorang didoktrin untuk tidak melakukan kesalahan. Anak kecil didoktrin, untuk tidak boleh salah saat ujian, tidak boleh salah saat berlatih, tidak boleh salah saat belajar dan lainnya.

[Baca Juga: Membuat Rencana Bisnis atau Business Plan]

 

Berita buruknya kebiasaan tersebut, telah menancap di otak kita dan kita cenderung takut salah. Apa yang menyebabkan seseorang melakukan kesalahan? Ada kesalahan yang sifatnya sengaja dan juga kesalahan karena tidak sengaja. Berikut ini 4 kondisi yang menyebabkan seseorang bisa melakukan kesalahan:

 

Saya Tahu, Apa yang Saya Tidak Tahu

Kondisi pertama adalah Saya tahu apa yang saya tidak tahu. Orang yang tahu sesuatu yang mereka tidak tahu, cenderung lebih berhati-hati dan mencari jalan yang lebih aman.

Contoh ada seseorang mahasiswa, sebut saja Robi. Robi adalah mahasiswa yang baru lulus kuliah dan mulai bekerja di sebuah perusahaan. Robi ingin mulai investasi, dengan harapan dapat segera membeli rumah pertama.

[Baca Juga: 5 Tahun Kerja dapat Rumah Pertama]

 

Namanya juga belum tahu investasi dan tidak ada pengalaman, maka Robi memutuskan untuk belajar investasi melalui buku, internet, seminar, pelatihan dan mencoba. Robi sadar, tidak mungkin belajar investasi kalau hanya teori. Investasi itu harus dipraktekkan, sama seperti orang belajar berenang. Tidak ada orang yang pintar berenang, kalau hanya belajar teorinya saja.[

[Baca Juga: Belajar Investasi Harus Dipraktekkan]

 

Saat mencoba investasi pertama, Robi ternyata melakukan kesalahan dan merugi. Untungnya Robi sudah menghitung kerugian maksimal (biaya untuk belajar) dan tentu saja Robi belajar dari kesalahan yang sudah dibuat. Saat ini Robi lebih berpengalaman dalam berinvestasi, karena ilmu dan pengalamannya sudah meningkat.

 

Saya Tahu, Apa yang Saya Tahu

Kondisi kedua adalah seseorang yang sudah mengetahui kemampuannya dia. Seorang entrepreneur perlu mengetahui dimana letak kemampuannya mereka. Sayangnya kondisi saya tahu apa yang saya tahu, cenderung bisa menjerumuskan.

[Baca Juga: 5 Sumber Penghasilan Bisnis Online]

 

Contoh Pak Rio adalah orang yang ahli di bidang pemasaran dengan internet. Beliau sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun. Saat ini Pak Rio merasa ilmu dan pengalamannya sudah cukup dan Beliau malas untuk belajar lebih lanjut lagi.

Perilaku Pak Rio yang berhenti belajar dan memperbarui ilmu adalah tindakan yang dapat menyebabkan kesalahan. Namanya ilmu selalu saja ada perubahan dan pembaruan. Sebagai seorang entrepreneur jangan pernah berhenti untuk belajar dan memperbarui pengetahuan.

 

Saya Tidak Tahu Apa yang Saya Tahu

Orang yang tidak menyadari kemampuannya, adalah orang yang seringkali kehilangan peluang. Saya tidak tahu apa yang saya tahu sama artinya dengan seseorang yang perang tanpa mengetahui senjata, pertahanan dan jumlah pasukan yang dimiliki. Seorang entrepreneur wajib memetakan dimana letak kelebihan (strengths), kelemahan (weaknesses), kesempatan (opportunities) dan ancaman (threats).

 

Saya Tidak Tahu Apa yang saya Tidak Tahu

Kesalahan fatal yang keempat adalah saya tidak tahu apa yang saya tidak tahu. Kesalahan ini adalah kesalahan yang dialami hamper 80% entrepreneur. Contoh Bu Mawar adalah seorang karyawan yang bekerja di bagian pengadaan (purchasing). Bu Mawar ingin sekali membuka usaha toko online yang menjual jilbab. Sebelumnya Bu Mawar belum pernah memiliki pengalaman membuka usaha atau memulai bisnis.

[Baca Juga: 8 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Memulai Bisnis Online]

 

Tanpa berpikir panjang, Bu Mawar langsung keluar dari kerjaan sekarang. Merekrut 5 orang karyawan, membuka butik jilbab dan ternyata usahanya tidak berjalan. Bu Mawar memiliki kelemahan dalam melakukan pemasaran dan penjualan produknya.

 

Langkah yang Harus Dilakukan, Kalau Mau Belajar dari Kesalahan

Seperti yang dijelaskan dalam artikel di atas, seorang entrepreneur harus belajar dari kesalahan. Jangan pernah takut melakukan kesalahan, yang penting adalah melakukan langkah-langkah preventif, tetap belajar dan memperbarui ilmu, selalu lakukan riset (perbanyak data), memulai dari jumlah yang kecil (kesalahan yang terukur).

[Baca Juga: 7 Entrepreneur yang Berhasil Memulai Bisnisnya dari Garasi]

 

Apa yang harus dilakukan jika membuat kesalahan? Akui kesalahan tersebut, jangan menyangkal. Penyangkalan tidak akan membuat keadaan menjadi lebih baik. Setelah itu lakukan langkah-langkah untuk memperbaiki kesalahan. Terakhir belajar dari kesalahan tersebut, agar tidak terulang dikemudian hari. Lakukan evaluasi dari perencanaan, persiapan, eksekusi dan hal-hal (variabel) yang dapat kita control.

 

Menurut Anda, seberapa pentingkah belajar dari kesalahan yang pernah kita lakukan sebelumnya?

 

Sumber Gambar:

  • Learn from Failure – http://goo.gl/mR76vS

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

Â