Apa saja yang harus dipertimbangkan saat berbisnis properti? Dalam artikel kali ini Finansialku akan membahas 5 hal yang harus dipertimbangkan saat berbisnis properti.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Watch

 

5 Hal yang Harus Dipertimbangkan saat Berbisnis Properti

Ada banyak alasan yang menyebabkan masyarakat Indonesia suka berbisnis properti. Salah satu pebisnis properti sukses, Donald Trump mengatakan bahwa ada empat alasan yang menyebabkan Beliau tertarik berbinsis properti. Apakah Anda juga mengetahui apa saja 4 alasan tersebut?

5 Hal yang Harus Dipertimbangkan Saat Berbinis Properti - Perencana Keuangan Independen Finansialku

 

[Baca Juga: 4 Alasan Donald Trump Tertarik Berbinsis Properti]

 

Nah dalam artikel kali ini kami akan membahas sedikitnya ada 5 hal utama yang harus diperhatikan jika Anda ingin berbisnis properti:

 

Menjadikan Properti sebagai “Asset”

Jika Anda membeli properti untuk alasan bisnis, berarti Anda harus memadangan properti tersebut sebagai sebuah bisnis. Namanya bisnis tentu saja harus menghasilkan pemasukan (income). Tahapan pertama dalam berbinsis properti sama dengan bisnis pada umumnya, yaitu membuat rencana bisnis.

[Baca Juga: 5 Alasan Anda harus Memulai dengan Membuat Rencana Keuangan]

 

Anda harus tahu bagaiamana cara menghasilkan pendapatan dari properti tersebut. Cari tahu bagaimana cara bisnis properti Anda menghasilkan pemasukan?

 

Lokasi Penting, Karena Properti Sifatnya Localize

Satu hal penting, yang seringkali dilupakan pebisnis properti. Setiap properti memiliki pasarnya (tipe pembelinya) masing-masing. Jika Anda perhatikan, properti di daerah kampus, lebih cocok untuk mahasiswa/i. Jika Anda ingin berbisnis properti di daerah kampus, pasar Anda adalah orang-orang yang membutuhkan 1 kamar atau apartemen ukuran studio.

[Baca Juga: Jangan Asal-Asalan Berbisnis Properti]

 

Kenali Jenis Pasar, Supply dan Demand

Seseorang yang berbisnis properti harus menyadari bahwa pasar properti termasuk pasar yang tidak sempurna, artinya orang yang satu dan orang yang lain tidak mudah mendapatkan informasi. Jenis supply atau persediaan properti adalah inelastis, sedangkan permintaannya cenderung elastis. Pernahkah Anda melihat, ada pengembang properti yang tiba-tiba menaikkan harga setiap hari senin? Hal tersebut sangat dimungkinkan, karena permintaan yang terus ada sedangkan persediaan yang terbatas.

[Baca Juga: Delapan Kiat Berinvestasi Properti ala Dolf de Roos]

 

Pelajari Seni Mendanai Properti

Bagaimana cara mendanai bisnis? Pernahkah Anda mendengar seminar berjudul membeli properti tanpa uang? Menurut Anda apakah mungkin berbisnis properti tanpa menggunakan uang? Menurut kami, ada banyak sekali cara mendanai bisnsi properti, paling sederhana adalah mendanai dengan uang sendiri dan mendanai dengan uang orang lain (other people money).

Jenis Pendanaan Bisnis Buat Yang Memulai Bisnis Startup - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Jenis-Jenis Pendanaan Bisnis]

 

Seminar-seminar tersebut mencoba memberitahu bahwa sebagian besar masyarakat hanya mengandalkan uang sendiri untuk memulai bisnis properti. Padahal ada jenis pendanaan kedua yaitu uang orang lain, contoh utang bank, pembiayaan dari pembeli, pembiayaan dari supplier, masyarakat dan investor. Tentunya Anda membutuhkan kemampuan untuk menganalisis dari segi keuangan.

 

Jurus Nilai Tambah dan Faktor Pengali

Terakhir dan paling penting, salah satu keindahan dalam bisnis properti adalah kemudahan dalam memberikan nilai tambah dan faktor pengali. Contoh Pak Ronald memiliki sebuah rumah kos dengan jumlah 10 kamar. Saat ini pendapatan dari rumah kos tersebut, hanya berasal dari uang sewa bulanan anak-anak kos. Katakanlah uang sewa bulanan yang didapat adalah Rp 1.000.000 per kamar. Nah bagaimana cara memberikan nilai tambah pada bisnis tersebut, agar uang sewa bulanan bisa naik menjadi Rp 1.200.000 per kamar?

[Baca Juga: 2 Jurus Utama Membesarkan Bisnis, yaitu Nilai Tambah dan Faktor Kali]

 

Pak Ronald mulai memberikan layanan ekstra untuk internet dan tv kabel, jasa cuci motor dan lain sebagainya. Dengan adanya tambahan-tambahan tersebut, Pak Ronald menaikkan biaya bulanan. Secara otomatis, Pak Ronald sudah memberikan nilai tambah senilai 20% (dari Rp 1.000.000 menjadi Rp 1.200.000).

 

Faktor pengali adalah, bagaimana cara melipatgandakan kamar kos yang dimiliki. Misal saat ini Pak Ronald, baru memiliki 10 kamar kos. Bagaimana cara Pak Ronald untuk menambah menjadi 15 kamar kos? Nah tentunya dibutuhkan strategi khusus untuk mengembangkan bisnisnya.

 

Menurut Anda hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah bisnis properti?

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku