Tahukah Anda kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan orang tua saat merencanakan dana pendidikan anak? Finansialku akan membahas lebih detil 6 kesalahan yang sering dilakukan orang tua saat merencanakan dana pendidikan anak.  

Merencanakan Dana Pendidikan Anak

Setiap orang tua tentunya setuju, jika pendidikan adalah hal yang penting untuk seorang anak. Tentu saja dengan pendidikan yang baik, seorang anak diharapkan dapat hidup lebih sejahtera dan sukses. Disisi lain, biaya pendidikan di Indonesia kian hari, kian mahal. Apa yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk menyiapkan dana pendidikan anak?

6 Kesalahan saat Merencanakan Dana Pendidikan Anak 01 - Finansialku

[Baca Juga: Pendidikan adalah Bekal Terbaik untuk Masa Depan Anak]

 

Belum semua orang tua menyadari pentingnya merencanakan dana pendidikan anak, mulai sejak dini. Padahal jika Anda mulai merencanakan keuangan dan berinvestasi sejak dini, Anda memiliki peluang untuk menyiapkan dana pendidikan Anak.

6 Kesalahan saat Merencanakan Dana Pendidikan Anak 02 - Finansialku

[Baca Juga: Yuk Siapkan Dana Pendidikan Anak Sekarang Juga]

 

Sebagai perencana keuangan, Finansialku seringkali mendengarkan keluh kesah klien mengenai biaya pendidikan anak. Mereka merasa membiayai pendidikan anak, sangat memberatkan keuangan keluarga. Ada juga yang datang bertanya, Pak Anak saya tahun depan akan masuk kuliah, tetapi saya belum mempersiapkan biayanya. Ada juga orang tua yang memaksakan anaknya untuk masuk ke luar negeri, padahal belum memiliki persiapan yang cukup. Sebenarnya dana pendidikan anak itu dapat direncanakan dan disiapkan mulai sejak dini. Pertanyannya: Apakah Anda sebagai orang tua memiliki komitmen untuk mempersiapkan dana pendidikan anak atau tidak?

banner -orang tua menyiapkan dana pendidikan anak

 

6 Kesalahan dalam Merencanakan Dana Pendidikan Anak

Banyak kasus di Indonesia, orang tua harus meminjam ke tetangga, menggunakan KTA atau menjual perhiasan guna membiayai pendidikan anak. Lain lagi cerita di luar negeri, ada juga anak-anak (bukan orang tuanya) yang harus menanggung utang untuk membiayai pendidikan tinggi (universitas). Jadi setelah mereka lulus kuliah, mereka harus melunasi utang pendidikan (college debt).

6 Kesalahan saat Merencanakan Dana Pendidikan Anak 03 - Finansialku

[Baca Juga: Bagaimana Cara Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak]

 

Anda tidak mau kan, harus berutang atau menjual perhiasan untuk membiayai pendidikan anak. Nah oleh sebab itu cek 6 kesalahan dalam merencanakan dana pendidikan anak:

 

Kesalahan 1 Tidak Melakukan Perencanaan

Kesalahan dalam merencanakan dana pendidikan anak yang paling fatal adalah tidak melakukan perencanaan. Jika Anda sebagai orang tua, tidak memiliki persiapan dan rencana untuk pendidikan anak, maka Anda sudah melakukan kesalahan fatal. Sebagai gambaran, seberapa mahal biaya pendidikan anak:

6 Kesalahan saat Merencanakan Dana Pendidikan Anak 04 - Finansialku

[Baca Juga: Berapa Biaya yang Harus Disiapkan untuk Dana Pendidikan Anak?]

 

Jika mengalami kenaikan 15% setiap tahunnya  uang Rp 1.000.000 saat ini, nilainya dapat mencapai empat kali lipat dalam waktu 10 tahun. Lebih fantastis lagi jika mengalami kenaikan 20% setiap tahunnya uang Rp 1.000.000 dapat meningkat hingga 27 kali lipat, dalam waktu 18 tahun.

6 Kesalahan saat Merencanakan Dana Pendidikan Anak Ilustrasi 04 - Finansialku 

Sebagai ilustrasi: biaya pendidikan di universitas saat ini (di Jakarta) adalah Rp 100.000.000 (dari masuk hingga tamat dan diwisuda) dan kenaikan biaya pendidikan sebesar 15% – 20% per tahun.  Jika saat ini Anda memiliki seorang bayi berusia 0 tahun, maka 18 tahun lagi Anda memerlukan uang sebesar Rp 2.7M untuk membiayai kuliahnya. Kebayangkan berapa besar dana pendidikan yang Anda butuhkan?

 

Kesalahan 2 Terlambat Mulai Merencanakan

Kesalahan dalam merencanakan dana pendidikan anak yang paling sering kami temui adalah terlambat. Keterlambatan tersebut terjadi bukan karena orang tua tidak sadar pentingnya perencanaan, melainkan karena orang tua MENUNDA.

6 Kesalahan saat Merencanakan Dana Pendidikan Anak Ilustrasi 05 - Finansialku

[Baca Juga: Jangan Terlambat Merencanakan Dana Pendidikan Anak]

 

Ciri-ciri penundaan yang sering terjadi:

  • Ah nanti saja uangnya mau dipakai untuk beli ini mobil dulu.
  • Besok-besok saja lah investasinya, kan kuliahnya masih 18 tahun lagi.
  • Ayah berkata: ah nanti sama mamanya aja, urusan biaya pendidikan diurus mama. Sedangkan Ibunya berkata: suami sajalah kalau urusan investasi-investasi.

 

Menurut pengalaman 80% pekerjaan yang DITUNDA, berakhir pada BATAL

Jangan pernah berkompromi untuk pendidikan anak, kalau bisa sekarang jangan tunda besok, besok lagi, lusa dan seterusnya. Anda dapat mulai menyiapkan dana pendidikan anak dengan menghubungi perencana keuangan independen Finansialku.

 

Kesalahan 3 Mengabaikan Kenaikan Harga / Inflasi

Ada beberapa orang yang salah melakukan perencanaan dana pendidikan, karena mengabaikan faktor inflasi atau kenaikan biaya pendidikan. Rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia adalah 15% – 20% per tahun. Ada beberapa sekolah yang mengalami kenaikan 10% per semester (setara dengan 21% per tahun).

Perhitungannya akan jauh lebih kompleks, jika orang tua ingin menyekolahkan anak ke luar negeri. Contoh jika orang tua ingin menyekolahkan anaknya di Singapura, maka orang tua perlu mempertimbangkan kurs Rupiah terhadap Dollar Singapura. Selain itu orang tua juga perlu mempertimbangkan kenaikan biaya hidup di Singapura, kenaikan biaya pendidikan di Singapura dan lainnya.

6 Kesalahan saat Merencanakan Dana Pendidikan Anak Ilustrasi 06 - Finansialku

[Baca Juga: Berapa Besar Biaya Pendidikan di Luar Negeri?]

 

Biasanya orang tua mengabaikan kenaikan harga atau faktor inflasi, karena kesulitan dalam melakukan perhitungan. Anda dapat menggunakan layanan perencanaan keuangan agar dapat mengetahui berapa dana yang harus Anda persiapkan untuk pendidikan anak Anda.  

 

Kesalahan 4 Salah Menentukan Waktu

Terkadang ada orang tua yang salah menentukan perkiraan antara waktu dan biaya yang dibutuhkan. Pada saat Anda menentukan periode waktu perlu disesuaikan dengan umur Anak saat ini. Jika anak Anda masih bayi berusia 0 tahun, maka sedikitnya ada 5 tahapan waktu yang harus diperhatikan:

  • Masuk playgroup dan TK sekitar 3 tahun dari sekarang. Anda perlu menggunakan strategi investasi tujuan jangka menengah.
  • Masuk SD sekitar 6 tahun dari sekarang. Anda perlu menggunakan strategi investasi tujuan jangka menengah dan panjang.
  • Masuk SMP sekitar 12 tahun dari sekarang. Anda perlu menggunakan strategi investasi tujuan jangka panjang.
  • Masuk SMA sekitar 15 tahun dari sekarang. Anda perlu menggunakan strategi investasi tujuan jangka panjang.
  • Masuk Kuliah S1 sekitar 18 tahun dari sekarang. Anda perlu menggunakan strategi investasi tujuan jangka panjang.

 

6 Kesalahan saat Merencanakan Dana Pendidikan Anak Ilustrasi 07 - Finansialku

[Baca Juga: Pilihan Investasi untuk Dana Pendidikan Anak]

 

Jika Anda salah atau meleset terlalu jauh dalam menentukan jumlah dan waktunya, dapat menimbulkan kerepotan. Misal untuk dana pendidikan masuk playgroup Anda malah berinvestasi saham dan ternyata hasil investasinya belum sesuai yang diharapkan.

 

Kesalahan 5 Menabung atau Berinvestasi Terlalu Sedikit

Kesalahan berikutnya adalah Anda menabung atau berinvestasi terlalu sedikit. Contoh berdasarkan rencana yang telah dibuat, seharusnya Anda berinvestasi sebesar Rp 4 juta per bulan. Nah sekarang Anda hanya berinvestasi sebesar Rp 2 juta per bulan.

Perlu diingat, semua perhitungan keuangan selalu dilandaskan asumsi-asumsi perhitungan. Dalam melakukan perhitungan, idealnya Anda menggunakan asumsi-asumi yang realistis atau cenderung konservatif.

Kesalahan 6 Berinvestasi Tanpa Rencana

Selain itu Anda juga perlu mengetahui sebaiknya Anda menabung atau berinvestasi diproduk mana? Berapa jumlahnya? dan Kapan waktunya? Banyak sekali produk-produk keuangan yang didesain untuk memenuhi kebutuhan dana pendidikan anak, mulai dari tabungan pendidikan berjangka (taka), deposito, asuransi pendidikan, investasi reksa dana dan produk investasi lainnya. Intinya sebelum Anda melakukan investasi, mulailah dengan membuat rencana keuangan. Salah seorang ahli keuangan Amerika bernama Robert T. Kiyosaki mengatakan bahwa ketika berinvestasi jangan focus pada produk, tetapi fokus pada strateginya.

 

[Baca Juga: Berinvestasilah Sesuai dengan Rencana Keuangan, agar Tidak Salah]

 

Jangan Lakukan atau Ulangi Kesalahan-Kesalahan yang Sama

Sebelumnya, Finansialku mengucapkan selamat karena Anda adalah orang tua yang benar-benar sayang pada anaknya. Anda sudah membaca artikel ini cukup panjang dan kami berharap Anda cukup memahami apa saja kesalahan dalam perencanaan keuangan.

Setelah Anda memahami kesalahan-kesalahan tersebut, usahakan agar Anda tidak melakukan kesalahan yang sama. Segera lakukan perbaikan dan tindakan (action) untuk menyiapkan pendidikan yang terbaik untuk buah hati. Finansialku siap membantu Anda merencanakan dana pendidikan anak dan tujuan keuangan lainnya.

Setelah Anda mengetahui kesalahan dalam merencanakan dana pendidikan, Tim Finansialku telah menyiapkan Online Course khusus bagi Anda yang ingin menyusun strategi dalam merencanakan dana pendidikan. Anda juga bisa mendownload ebook untuk merencanakan dana pendidikan dibawah ini.

 

Apakah Anda sudah mulai merencanakan dana pendidikan anak? Apakah kesulitan yang Anda hadapi saat membuat dan implementasi rencana?

 

Sumber Gambar:

  • Sad Mom – http://goo.gl/M33CVi

 

Bagaimana Caranya Menyekolahkan Anak dari TK sampai Sarjana, Tanpa Utang!

Silakan download ebook-nya, GRATIS!!!

Ebook Dana Pendidikan Anak - Finansialku Mockup