Bagaimana jika kita menggunakan analisa teknis maupun analisa fundamental dalam trading? Apakah keduanya lebih baik digunakan bersamaan dibandingkan memilih salah satunya?

Kedua metode analisa ini baik analisa teknis maupun analisa fundamental merupakan metode unggulan trader dalam menaklukkan pasar. Biasanya analisa teknis memiliki pandangan yang berbeda dengan analisa fundamental.

Tiap metode tentu punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Mari simak ulasan berikut ini 😊

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Team Fundamentalis atau Teknikalis?

Trader fundamentalis fokus pada data-data ekonomi, berita dan sentimen sehingga dapat menganalisa arah pasar.

Data ekonomi seperti GDP, inflasi, naik turunnya suku bunga, perang dagang, Brexit, dll merupakan berbagai data fundamental yang menjadi sorotan para pelaku pasar.

Metode ini telah berhasil membuat banyak trader sukses dan meraih profit konsisten.

Ternyata Begini Rahasia Trading “Market Maker” pada Forex 01 - Finansialku

[Baca Juga: Swing Trading, Teknik Santai & Profitable yang Cocok bagi Trader Pemula]

 

Di sisi lain, trader aliran teknikalis fokus pada pergerakan harga dan mengolahnya dalam bentuk grafik. Sehingga trader kelompok ini tidak terlalu peduli dengan hal-hal mendasar yang menggerakkan harga instrumen.

Sebagai gantinya, trader teknikalis menyiapkan strategi untuk menaklukkan volatilitas pasar.

Sama seperti suatu perguruan yang berbeda, tentu memiliki perbedaan pemikiran. Meski demikian, masing-masing memiliki banyak murid yang sukses dengan metode tersebut.

Sebenarnya, jurus apapun yang digunakan tidaklah masalah, asalkan trader dapat menghasilkan profit konsisten dengannya 😉.

 

Fundamental maupun Teknikal, sama-sama Bukan Holy Grail

Terkadang masyarakat awam keliru menganggap bahwa analisa teknis maupun fundamental adalah holy grail. Yang artinya jurus trading sakti mandraguna yang pasti profit, tidak mungkin salah, dan bisa membuat pasar manut alias holy grail.

Padahal apapun metode analisanya, tidak akan ada yang namanya trading tanpa risiko dan pasti profit. Karena psikologi manusia senantiasa bergejolak, seperti rasa takut dan serakah.

Sehingga trading tidak tepat jika disebut ilmu pasti, melainkan kombinasi ilmu pengetahuan dan seni.

Terkadang trader teknikalis maupun fundamentalis terlalu mencintai metode analisa unggulannya. Sehingga sering ditemui jika keduanya saling berdebat tentang kehebatan metode favoritnya masing-masing.

Perdebatan ini layaknya debat dalam cerita 2 orang buta bersikukuh dalam mendeskripsikan gajah. Padahal masing-masing hanya memegang 1 bagian tubuh gajah.

Pendukung fundamental umumnya melewati bantuan indikator teknis. Sedangkan pendukung teknikal biasanya mengabaikan data-data ekonomi dan fundamental.

Ternyata jika digabung, kedua ilmu ini bisa saling melengkapi lho! Lebih banyak data tentu lebih baik daripada kekurangan data, bukan? 😊

Trader sukses jarang sekali ditemukan jika ia hanya menggunakan 1 metode analisa secara murni.

Trader yang mengatakan harga adalah segalanya bisa jadi terlalu malas untuk menyimak berita dan data fundamental. Sedangkan fundamentalis juga perlu melihat trend dan sinyal-sinyal teknis agar bisa jual beli di waktu yang tepat.

Sehingga jangan pernah merasa puas dengan hanya memahami 1 metode sebab market terlalu rumit untuk bisa dipahami jika bergantung pada suatu metode saja.

 

Analisa Terbaik? 2 Metode, Beda Cara Kerja

Analisa Teknis memiliki cara kerja berbeda dengan analisa fundamental. Perbedaan cara kerja ini sebenarnya dapat digabungkan sehingga bisa saling melengkapi metode 1 dengan lainnya.

 

#1 Analisa Fundamental (FA)

FA umumnya digunakan oleh trader institusional, hedge fund, investor institusi, dana pensiun, dan lain-lain.

Walaupun para trader besar ini lebih cenderung menggunakan data fundamental, namun mereka tetap mempertimbangkan analisa teknis untuk memproyeksikan pasar dengan lebih tepat.

Mereka membeli dan jual suatu instrumen dengan jangka waktu minimal menengah hingga jangka panjang.

Transaksi mereka sangatlah besar sehingga bisa mengguncang pergerakan pasar. Sehingga jika ingin meraih profit dalam jangka waktu menengah setidaknya kita harus memahami analisa fundamental juga.

Bahkan tidak hanya trader jangka menengah, trader jangka pendek pun juga ikut terpengaruh. Karena ketika global market secara umum bullish (naik), maka market cenderung lebih banyak naik daripada turun. 

Sedangkan ketika global market bearish (turun), maka market akan lebih banyak turun daripada naik.

 

#2 Analisa Teknis (TA)

TA umumnya digunakan trader retail karena data analisa teknis yang penuh dengan symbol dan warna warni dinilai lebih menarik dibandingkan memahami data-data ekonomi.

Secara waktu, memahami TA membutuhkan waktu lebih pendek dibandingkan FA sehingga lebih cepat juga trader untuk meraih profit.

Maka tidak heran jika TA umumnya digunakan trader jangka pendek. Modalnya yang tidak sebesar hedge fund membuat trader lebih “lincah” keluar masuk pasar.

 

Gabung Keduanya

Kedua metode tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Seperti penjelasan di atas, keduanya bekerja dengan cara yang berbeda.

FA bekerja memimpin pasar jangka menengah hingga panjang. Sedangkan TA memproyeksikan pasar jangka pendek. Sehingga kita dapat menggabungkan cara kerja keduanya.

FA tidak dapat digunakan untuk memilih angka detail harga beli dan jual. Sedangkan TA memiliki banyak sinyal yang berasal dari data statistik untuk menunjukan angka-angka tersebut.

Langkah Membuat Trading System yang Sederhana dan Profitable 02 Forex - Finansialku

[Baca Juga: Rahasia Keberadaan Analisa Teknikal. Efektif atau Halusinasi?]

 

Terlebih lagi pada kondisi pasar sideways, sulit menemukan indikasi jual beli dengan FA. Maka saat inilah kerja TA sangat diandalkan.

Namun TA juga tidak sempurna dan memiliki kekurangan. TA menjadi terlihat tidak berguna saat data dan berita fundamental membaik.

Rasanya menggunakan indikator TA apapun tentu hasilnya profit, bahkan tanpa TA alias dengan cara menebak-nebak pun trader kemungkinan besar meraih profit. Contohnya?

Ketika tahun 2009 saat global market pulih dari resesi di tahun 2008. Trader bisa meraih profit tanpa banyak analisa bahkan trader dadakan pun banyak yang meraih profit besar.

 

Melangkahlah dengan Tepat

Dengan perkembangan informasi saat ini, ada begitu banyak portal yang menyajikan berbagai data ekonomi dan berita-berita instrumen unggulan Anda seperti forexfactory.com, reuters, Bloomberg, dll.

Banyak diantara mereka yang menyajikan berbagai data ekonomi yang sudah diolah sehingga kita sebagai trader cukup mempelajari dan menyimpulkan kemana arah ekonomi berikutnya.

Setelah memperoleh data-data tersebut, Anda dapat menggunakan berbagai indikator teknis untuk membeli dan jual pada harga serta waktu yang tepat.

Beberapa indikator analisa teknis tersebut misalnya Moving Averages, Momentum, volume, dll. Indikator ini bekerja dengan mengolah data statistik harga pada periode tertentu.

Mencapai tujuan keuangan tentu bukanlah hal yang mustahil. Namun, jika Anda ingin mewujudkannya Anda memerlukan perencanaan yang matang dan tepat.

 

Sehingga perdebatan mengenai mana analisa terbaik yang lebih efektif antara TA maupun FA tidak diperlukan lagi.

Karena setelah memahami ulasan artikel ini trader dapat menggabungkan keduanya sehingga profit menjadi makin konsisten dan maksimal 😊 Happy profit!

Jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat Anda juga ya!

 

Sumber Referensi:

  • Brian Dolan. 2011. Currency Trading for Dummies, 2nd Edition. Hoboken: Wiley.
  • Nenad. 4 Oktober 2017. The Importance of News Trading. Admiralsmarket.com – https://bit.ly/2NOBl3h
  • Glenn Curtis. 25 Juni 2019. Blending Technical and Fundamental Analysis. Investopedia.com – http://bit.ly/2mf728N

 

Sumber Gambar:

  • Analisa Terbaik – http://bit.ly/2lYWIBC