Sebagai perusahaan yang mengoperasikan dan menyewakan tower pada perusahaan telekomunikasi, bagaimana kinerja TOWR?

In fact, TOWR merupakan salah satu perusahaan terbesar di industri ini. Selama tahun 2021 ini, TOWR mendapatkan tambahan lebih dari 1.030 tenant selama 1H21, mari kita bahas bagaimana dampaknya terhadap kinerja TOWR.

 

Artikel ini dipersembahkan oleh

Logo Rivan Kurniawan

 

Profil Industri Tower dan Data Operasional TOWR

Bisnis di industri tower merupakan salah satu industri yang kinerjanya cukup stabil.

Kontrak yang dilakukan di industri ini biasanya berlangsung dalam kontrak (bisa 10 tahun dan lebih), dan juga non-cancellable dan most clients, memperpanjang kontraknya.

Bisnis tower sendiri merupakan industri yang memiliki high barrier to entry, artinya tidak banyak kompetitor, ataupun kompetitor baru, karena untuk tumbuh di industri tower ini membutuhkan investasi yang besar.

TOWR 1

Sumber: RK Team

 

Bahkan, dalam konteks industri secara keseluruhan, industri tower Indonesia merupakan salah satu yang paling atraktif apabila dibandingkan dengan industri tower di negara-negara lain, dengan EBITDA margin yang paling tinggi (di range 82-86% vs negara lain di sekitar 40-60%).

TOWR 2

Sumber: RK Team

 

Grafik di atas merupakan gambaran operasional dan pertumbuhan konsisten dari bisnis TOWR.

Jumlah tower yang dimiliki oleh perusahaan telah tumbuh signifikan dari hanya 781 tower di tahun 2007, menjadi lebih dari 21,5 ribu tower sampai dengan 1H21 kemarin.

Peningkatan tower ini pun telah meningkatkan EBITDA perusahaan dari yang hanya Rp 67 miliar pada tahun 2007, menjadi Rp 6,4 triliun pada tahun 2020 kemarin. Tumbuh pesat, secara konsisten, lebih dari satu dekade terakhir.

Perlu Anda ketahui bahwa total kontrak yang sekarang dimiliki oleh TOWR sampai tahun 2038 mencapai Rp 52,5 triliun (sampai sekarang, belum menghitung potensi penambahan kontrak yang dapat bertambah lagi).

[Baca Juga: Investment Outlook: Apa Pola Koreksi September Akan Terjadi Lagi?]

 

Satu hal yang perlu di-highlight, adalah track record matters. Secara historis, banyak aksi korporasi yang sudah dilakukan oleh TOWR untuk meningkatkan kinerjanya, mulai dari mengakuisisi tower dari Hutch selama tahun 2007-2012.

Kemudian diteruskan dengan mengakuisisi Tower dari beberapa provider lain seperti iForte, XL, KIN, sampai Indosat.

Karena pengalaman dan fondasi bisnis yang kuat, dengan margin yang atraktif, menjadikan bisnis di industri tower dan TOWR, sebagai salah satu leader di industri ini, cukup menarik untuk dapat dilirik.

 

Peningkatan Tenant TOWR selama Tahun 2021

TOWR 3

Sumber: RK Team

 

Data di atas merupakan data operasional dan finansial dari TOWR. Dari sisi jumlah tenant, sampai dengan 1H21, tenant dari TOWR telah bertambah 1.030 sejak akhir tahun 2020.

Dari sisi revenue atau pendapatan TOWR, selama 1H21 telah mencapai Rp 3,9 triliun, yang apabila di annualized menjadi Rp 6,9 triliun atau bertumbuh sekitar Rp 500 miliar YoY vs tahun 2021.

Dengan EBITDA margin yang sangat tinggi di level 82% – 86%, maka hal tersebut juga dapat meningkatkan profit TOWR.

TOWR 4

Sumber: RK Team

 

To give some context, dalam level kuartalan, pendapatan sampai net profit TOWR telah meningkat secara signifikan secara konsisten.

  • Pendapatan TOWR di 2Q21 meningkat +8% YoY dari Rp 1,8 triliun menjadi Rp 2 triliun.
  • EBITDA TOWR di 2Q21 meningkat +8% dari Rp 1.6 triliun menjadi Rp 1,7 triliun, dan terakhir
  • Laba bersih TOWR meningkat +15% YoY di 2Q21, dari Rp 782 miliar menjadi Rp 900 miliar.

 

Peningkatan kinerja ini merepresentasikan potensi pertumbuhan konsisten dari bisnis TOWR, meskipun sedang berada dalam pandemi Covid-19.

Selain itu, berbagai katalis yang dapat menumbuhkan bisnis TOWR, terutama terkait dengan pertumbuhan penggunaan data oleh klien klien TOWR (dari berbagai perusahaan nasional seperi TLKM, EXCL, ISAT, etc) juga dapat meningkatkan profitabilitas TOWR ke depannya.

TOWR 5

Sumber: RK Team

 

Tidak lupa, dari sisi operasional, TOWR juga akan terus meningkatkan jumlah tower yang dimiliki, tenant, dan konektivitas perusahaan sehingga dapat meningkatkan kualitas bisnisnya.

Namun satu hal yang ingin kami lebih tekankan adalah tower fiber milik TOWR yang, apabila dibandingkan dengan 2Q21, jangkauan jaraknya telah tumbuh +82% YoY dari 28,4rb km pada 2Q20 menjadi 51,6 ribu km dan merepresentasikan rasio utilitas sebesar 150%.

Hal ini tentu berpengaruh terhadap penetrasi TOWR untuk menjangkau end customer.

TOWR sekarang ditransaksikan di harga Rp 1.365 per lembar saham dan menggunakan rasio valuasi konvensional, TOWR sekarang ditransaksikan di PE sebesar 21,15x dan PBV sebesar 6,58x.

Apakah harga yang dibayarkan sesuai dengan value yang didapatkan? You decide.

 

Seru kan bahas emiten? Jadi tahu gimana kinerjanya dan bisa boost investasi kamu juga. Masih banyak emiten-emiten menarik yang bisa dibahas, lho.

Join grup belajar saham Finansialku untuk diskusi dan sharing bareng ratusan investor saham lainnya. Klik banner yuk buat gabung.

komunitas saham

 

Share juga info ini pada rekan-rekan investormu!

 

Editor: Eunice Caroline