Beberapa perusahaan akan menerbitkan obligasi dengan nilai yang tinggi pada semester II 2018 ini.

Mengacu pada data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) per 30 Agustus 2018, tercatat ada enam perusahaan yang akan menerbitkan 7 obligasi dengan nilai Rp12,51 triliun. Nominal tertinggi akan dirilis oleh PT Bank Mayapada Internasional Tbk.

 

Rubrik Finansialku Rubrik Finansialku and News

 

Antrean Obligasi di Bursa Efek Indonesia

Besaran harga dalam pasar saham yang sedang tidak menentu saat ini membuat beberapa perusahaan untuk menerbitkan obligasi atau surat utang dengan emisi besar. Pada semester II/2018 ini, tercatat jumlah nilai obligasi yang akan diterbitkan sudah mencapai Rp12,51 triliun.

Seperti dilansir oleh Bisnis.com, Kamis (30/8/2018), Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), IGD Nyoman Yetna mengatakan bahwa pada sisa tahun ini ada enam perusahaan yang akan menerbitkan tujuh obligasi, data ini dihimpun per 30 Agustus 2018 lalu.

“Obligasi masih ada yang mau menerbitkan, ada di pipeline kami. Minat perusahaan untuk menerbitkan obligasi masih tinggi.”

 

Beberapa perusahaan tersebut diantaranya PT Bank Mayapada Internasional Tbk. yang juga tercatat akan mengeluarkan obligasi dengan nilai tertinggi dari perusahaan lainnya.

Pasalnya, melalui Obligasi Subordinasi Bank Mayapada V tahun 2018 mencatat nilai sebesar Rp3 triliun. Disusul dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau Indonesia Eximbank. Nilai obligasi berkelanjutan Eximbank IV Tahap II 2018 ini mencapai Rp2,51 triliun.

Iklan Perencanaaan Hari Tua - 728x90

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

Selanjutnya, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry akan menerbitkan Sukuk Ijarah Lontar Papyrus Pulp Paper Industry I Tahun 2018 senilai Rp2,50 triliun. Serta, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. yang menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tiphone Tahap I Tahun 2018 senilai Rp1,2 triliun.

Sementara itu, PT XL Axiata Tbk. akan menerbitkan dua surat utang sekaligus, yakni Obligasi Berkelanjutan I XL Axiata Tahap I Tahun 2018 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL Axiata Tahap I Tahun 2018 dengan nilai masing-masing Rp1 triliun.

Antrean Obligasi Korporasi di BEI Capai Rp21 Triliun, Mayapada Terbesar 2 Finansialku

[Baca Juga: Antusiasme Terus Melonjak, Target SBR004 Dinaikkan]

 

Obligasi terakhir yang masuk dalam pipeline BEI adalah Obligasi I Jakarta Lingkar Baratsatu Tahun 2018 yang ditawarkan dengan nilai Rp1,3 triliun.

Obligasi yang ditawarkan Jakarta Lingkar Baratsatu terdiri dari dua tenor, yakni Seri A untuk tenor 3 tahun dan seri B untuk tenor 5 tahun.

Kupon untuk obligasi Seri A yang bertenor 3 tahun berada pada kisaran 9 persen sampai 9,75 persen, dan kupon untuk Seri B dengan tenor 5 tahun adalah 9,85 persen hingga 10,65 persen.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, obligasi milik Jakarta Lingkar Baratsatu rencananya akan dicatatkan di BEI pada 21 September 2018.

Imelda Arismunandar, Direktur BCA Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi obligasi menuturkan:

“Itu sudah mempertimbangkan kenaikan suku bunga yang dilakukan Bank Indonesia.”

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Nilai Obligasi Bank Mayapada Tertinggi

Presiden Direktur PT Bank Mayapada International Tbk, Hariyono Tjahjarijadi mengatakan akan mengeluarkan obligasi subordinasi pada akhir September nanti.

Kemudian, dana hasil penerbitan ini digunakan untuk meningkatkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) serta penyaluran kredit.

Kepada Kontan.co.id, Jumat (31/8/2018), Haryono menyebutkan:

“Angka pastinya masih dihitung, maksimal Rp3 triliun. Sekarang masih tahap book building.”

 

Menurutnya, terkait penerbitan di era yield yang meningkat, hal ini tidak akan menyurutkan niat perusahaan untuk menerbitkan obligasi. Sebab, perusahaan mengharuskan mencari pendanaan dari surat utang.

Menyangkut kupon, walau masih dalam tahap book building, Ia mengatakan besaran kuponnya akan lebih kompetitif bila dibandingkan dengan surat utang negara. Surat utang negara yang terbaru yakni SBR004 sendiri memiliki imbal hasil minimal 8,05 persen per bulan.

Sebelumnya, Bank Mayapada telah menerbitkan obligasi dengan kupon sebesar 10,5 persen hingga 10,75 persen.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia, Ramdhan Ario Maruto memandang perusahaan yang masuk ke dalam pipeline bursa itu akan menerbitkan obligasi dengan peringkat tinggi.

Hanya saja, untuk Tiphone menurutnya masih lampu kuning karena baru mengalami downgrade,

“Ini agak lampu kuning walaupun pembayaran jatuh tempo obligasi beberapa waktu lalu selesai.”

 

Namun ia juga menilai, para pelaku pasar saat ini memang tengah menunggu penerbitan obligasi korporasi. Menurutnya, selain karena kebutuhan perusahaan untuk pembiayaan, kondisi likuiditas pasar juga sangat mendukung untuk menerbitkan obligasi.

 “Minat pelaku pasar masih sangat bagus, justru sedang menunggu adanya corporate bond. Tapi kondisi pasar sekarang menuntut rate agak lebih tinggi dibandingkan dengan tahun kemarin dan awal tahun ini.”

 

Apa pendapat Anda setelah membaca berita tentang nilai obligasi di BEI? Berikan pandangan Anda di kolom komentar di bawah ini.

 

Sumber Referensi:

  • Tegar Arief. 30 Agustus 2018. Antrean Obligasi Korporasi di BEI Capai Rp12,51 Triliun. Bisnis.com – https://goo.gl/eKQ25P
  • Yoliawan H. 31 Agustus 2018. Bank Mayapada terbitkan obligasi maksimal Rp 3 triliun di September. Investasi.kontan.co.id – https://goo.gl/2Dfxnt

 

Sumber Gambar:

  • Mayapada – https://goo.gl/Fes8WJ
  • XL – https://goo.gl/nqc2L9