Rp50 (gocap) adalah batas bawah nilai perdagangan pada pasar modal Indonesia. Apakah saham dengan harga gocap sudah pasti aman?

Kali ini Finansialku akan mencoba membahas studi kasus yang terjadi pada berbagai saham gocap di Bursa Efek Indonesia.

 

Mengenal Saham Gocap

Ada sebuah aturan yang masih Bursa Efek Indonesia terapkan mengenai batas bawah transaksi harga saham. Aturan tersebut yaitu bahwa di pasar reguler saham, Rp50 menjadi batas paling rendah harga transaksi saham.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Indonesia No. Kep-00096/BEI/08-2015 perihal Perubahan Batasan Auto Rejection, memutuskan untuk menetapkan:

Dalam pelaksanaan perdagangan Efek bersifat Ekuitas di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, JATS (Jakarta Automated Trading System) akan melakukan Auto Rejection bila harga penawaran jual atau permintaan beli saham yang dimasukkan ke JATS lebih kecil dari Rp50,- (lima puluh rupiah).

Saham-saham yang telah mencapai batas bawah Rp50 inilah yang kemudian kita kenal dengan sebutan saham gocap.

Mekanisme Transaksi Saham Gocap

[Baca Juga: Inilah Jenis Pasar Dan Mekanisme Transaksi Pasar Modal di Indonesia]

 

Saham yang telah menyentuh batas bawah ini telah menjadi tidak likuid untuk kita transaksikan. Pasalnya saat melihat harga saham yang sudah menyentuh batas bawah seperti ini, membuat investor enggan untuk membelinya. Harga yang semakin jatuh dipercaya bahwa perusahaan yang diwakili lembar saham tersebut berkinerja buruk.

 

Lebih Murah Dari Kertas Fotokopi

Namun demikian, saham gocap juga tergolong unik. Apa uniknya saham gocap? Salah satunya, sebagai paper asset, harganya sudah lebih murah dari kertas fotokopian. Karena keunikan inilah, saham gocap memiliki daya tarik tersendiri bagi para Trader yang senang memburu saham-saham gorengan

Memang betul, bahwa sahamnya sudah seharga Rp50, lantas apa itu benar-benar lebih murah dari kertas fotokopian?

Semurah-murahnya kertas HV berukuran A4 setebal 70 gram (tipis) terjual seharga Rp26.500 per 500 lembarnya. Oleh karena itu, artinya setiap lembarnya bernilai sebesar Rp53 / lembar.

Sementara untuk jenis kertas HVS berisikan 500 lembar berukuran A4 setebal 100 gram, malah bisa memiliki harga sebesar Rp47.500, di mana per lembarnya bernilai Rp95 / lembar.

Hal ini berarti bahwa Rp50 per lembar saham terbilang sudah terlalu murah untuk sebuah paper asset.

Saham Gocap Fotokopi

[Baca Juga: Infografis: Apa Saja Jenis-Jenis Investasi Saham?]

 

Daftar Saham Gocap

Banyak ga sih saham gocap di Bursa? Berikut daftar saham gocap di Bursa Efek Indonesia berdasarkan penutupan perdagangan per 4 Agustus 2017:

  • ABBA (PT Mahaka Media Tbk.)
  • ARTI (PT Ratu Prabu Energi Tbk.)
  • BABP (PT Bank MNC Internasional Tbk.)
  • BBRM (PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk.)
  • BCIC (PT Bank J Trust Indonesia Tbk.)
  • BEKS (PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk.)
  • BNBR (PT Bakrie & Brothers Tbk.)
  • BORN (PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk.)
  • BTEL (PT Bakrie Telecom Tbk.)
  • CNKO (PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk.)
  • CPGT (PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk.)
  • CPRO (PT Central Proteina Prima Tbk.)
  • DAJK (PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk.)
  • DEWA (PT Darma Henwa Tbk.)
  • ELTY (PT Bakrieland Development Tbk.)
  • FREN (PT Smartfren Telecom Tbk.)
  • GAMA (PT Gading Development Tbk.)
  • HADE (PT HD Capital Tbk.)
  • IATA (PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk.)
  • KBRI (PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk.)
  • LAPD (PT Leyand International Tbk.)
  • MAGP (PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk.)
  • MDRN (PT Modern Internasional Tbk.)
  • MIRA (PT Mitra International Resources Tbk.)
  • MITI (PT Mitra Investindo Tbk.)
  • MTFN (PT Capitalinc Investment Tbk.)
  • PLAS (PT Polaris Investama Tbk.)
  • PSKT (PT Red Planet Indonesia Tbk.)
  • SRSN (PT Indo Acidatama Tbk.)
  • TMPI (PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk.)
  • TRIL (PT Triwira Insanlestari Tbk.)
  • TRUB (PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk.)
  • ZBRA (PT Zebra Nusantara Tbk.)

Itulah saham-saham yang tutup senilai Rp50 di perdagangan saham per 4 Agustus 2017. Terdapat 33 saham yang menyandang predikat saham gocap.

Melihat harga sahamnya sudah titik terendah, maka apa yang sebaiknya saya lakukan? Apakah harus saya jauhi? Atau justru saya beli karena merupakan sebuah peluang? Berikut mari kita bahas potensi keuntungan dan kerugian dari saham gocap itu sendiri.

 

Kelebihan Membeli Saham Gocap

#1 Tidak Perlu Khawatir Penurunan Harga

Angka 50 di bursa saham Indonesia memang angka yang keramat. Dalam perdagangan saham di pasar reguler, harga sebuah saham tidak akan lebih rendah dari Rp50, tidak peduli sekecil apapun ekuitas perusahaan per lembar sahamnya.

Dengan memiliki saham senilai gocap, maka seorang investor pun tidak perlu khawatir akan jatuh harganya. Saham tersebut memang sudah sangat murah dan berada di batas paling bawah yang bisa kita perdagangkan di pasar modal Indonesia.

 

#2 Potensi Kenaikan Tanpa Batas

Di lain sisi, selain memberikan rasa aman karena batas bawah yang tidak akan jatuh di harga Rp50. Saham gocap pun ada yang dapat memberikan gain dalam jumlah yang besar dalam kurun waktu 1-2 tahun.

 

Contoh #1 Saham DOID

Ambil contoh saham PT. Delta Dunia Makmur Tbk. yang berkode DOID. Saham ini sempat menyentuh angka 50 di awal tahun 2016, dan sempat menyentuh ke atas Rp1.200 di awal tahun 2017. potensi kenaikannya sebesar lebih dari 2.400%. Berikut grafik harga saham DOID:

Saham Gocap DOID

 

Contoh #2 Saham NIKL

Selain itu ada contoh fantastis saham PT. Pelat Timah Nusantara Tbk yang berkode NIKL. Pada awal tahun 2016 saham NIKL hanya berada di harga Rp50, namun pada kwartal 2 tahun 2017, harganya sempat mencapai Rp6.700 per lembarnya. Ini merupakan kenaikan fantastis sebesar 13.400% hanya kurang dari dua tahun. Berikut grafik harga saham NIKL:

 

Dalam dunia investasi saham, memang potensi persentase kerugian maksimum adalah -100%, tapi untuk potensi keuntungan dapat lebih dari angka 100%. Bahkan, ada investor yang pernah meraup keuntungan di pasar modal sebesar 12600% dalam kurun waktu 6 tahun. Hal tersebut tentunya juga dapat Anda capai apabila jeli memilih saham dan memahami segala risikonya.

[Baca Juga: Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial]

 

Saham gocap, memang merupakan saham yang paling gampang untuk kita beli, dan secara sekilas, seolah adalah saham yang dapat menjanjikan profit tanpa batas.

Namun demikian, Anda sebagai investor juga perlu mengetahui berbagai risiko dari berinvestasi saham gocap tersebut. Jangan sampai Anda malah menjadi spekulator saham gocap karena tidak tahu apa sesungguhnya saham yang Anda beli. Setelah membahas kelebihannya pun, mari kita bahas apa saja risiko dan potensi kerugian saham gocap.

Tertarik untuk tetap berinvestasi saham? Silahkan download Ebook gratis panduan berinvestasi saham sebagai langkah awal investasi Anda.

Gratis Download Ebook Panduan Berinvestasi Saham untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Potensi Kerugian Saham Gocap

Saham gocap, dalam dunia pasar modal di Indonesia, selalu identik dengan saham perusahaan yang berfundamental buruk. Ada alasan tertentu mengapa saham-saham tersebut bisa berada di harga batas bawah tersebut, dan pada umumnya memang bukan hal baik.

Jika seorang investor berniat berinvestasi pada sebuah saham gocap, maka investor tersebut haruslah betul-betul memahami apa yang ia beli. Jika dia tidak memahami apa yang dia beli, maka yang ia lakukan bukanlah investasi, namun spekulasi.

Risiko Saham Gocap

[Baca Juga: Mengenal Risiko dan Keuntungan Berinvestasi Saham]

 

Membeli saham gocap sendiri memang bukannya tanpa risiko. Ada risiko yang lebih besar yang kadang tidak terlihat oleh investor yang optimis. Apa saja risiko-risiko tersebut? Mari kita bahas satu persatu.

 

#1 Tidak Ada kepastian Bangkit dari Gocap

Sebagai saham yang identik berfundamental buruk, saham gocap sebetulnya mayoritas pelaku pasar tidak percaya pada saham ini. Saham tersebut dijual dan dibuang oleh investor-investor di pasar modal.

Saham yang sudah menyentuh harga batas bawah Rp50, cenderung akan susah bangkit. Likuiditasnya pun menurun drastis, karena tidak banyak investor yang akan nekad untuk membeli saham gocap secara serampangan.

Ada banyak contoh saham yang telah menyentuh Rp50 dan tidak bangkit dalam waktu yang sangat lama. Saham BCIC (PT. Bank J Trust Indonesia Tbk) contohnya, tidak pernah bangkit sejak tahun 2008. Berikut grafik saham BCIC:

 

Investor yang sudah terlanjur mempunyai sahamnya, cenderung ingin menjualnya dan membuangnya secepatnya. Sementara minimnya minat investor baru untuk berinvestasi di saham gocap, membuat pemegang saham gocap tersebut sangat sulit untuk menjualnya. Mereka pun terpaksa menjualnya di Pasar Negosiasi.

 

#2 Alternatif Transaksi di Pasar Negosiasi

Pasar Negosiasi merupakan pasar perdagangan saham yang transaksinya berlangsung berdasarkan tawar menawar individual antara anggota dengan berpedoman pada kurs terakhir di pasar reguler.

Bila sebuah saham masih aktif diperdagangkan di pasar reguler, maka perdagangan di pasar negosiasi pun berpatokan pada harga di pasar reguler. Namun bila saham tersebut sudah berada di batas bawah Rp50 dan sudah tidak likuid lagi diperdagangkan, maka pasar negosiasi pun menjadi alternatif untuk mentransaksikan saham-saham gocap tersebut.

Perlu kita ingat, dalam mekanisme perdagangan di pasar negosiasi tidak ada ketentuan batas bawah harga saham seperti di pasar reguler. Harganya pun bisa sampai serendah Rp1, sehingga saham tersebut tetap bisa kita transaksikan walaupun berada di bawah batas Rp50, dengan catatan, angka harga merupakan bilangan bulat.

 

Di atas adalah contoh skrinsut papan perdagangan yang ada di pasar negosiasi. Dalam gambar tersebut, permintaan dan penawaran yang berlaku bahkan bisa berada jauh di bawah Rp50. Ini menandakan saham gocap pun bisa dijual jauh di bawah Rp50.

Dalam pasar negosiasi, Mekanisme perdagangannya pun tidak dalam satuan lot seperti di pasar reguler. Pelaku pasar negosiasi dapat menjual kepemilikan sahamnya kurang dari 1 lot (100 lembar).

 

#3 Wacana Penghapusan Batas Bawah Rp50

Banyaknya saham Rp50 yang tidak likuid, dan justru ramai diperdagangkan di pasar negosiasi. Hal ini sempat membuat Bursa Efek Indonesia mengkaji aturan untuk mencabut batas bawah Rp50 dari kegiatan perdagangan di bursa saham.

Pada awal tahun 2017, BEI sempat mengkaji pencabutan batas bawah Rp50, yang kemudian dibatalkan pada pertengahan tahun 2017. Hal ini dapat melegakan investor saham gocap.

Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan di lain waktu Bursa akan mengungkit kembali wacana ini dan melemparkannya kembali ke pembahasan. Bila aturan batas bawah Rp50 dihapuskan, maka tidak ada lagi pengaman yang mengamankan aset investor atas kejatuhan harga yang mungkin terjadi.

 

#4 Dilakukannya Reverse Stock Split

Andaikata batas bawah Rp50 tidak dicabut pun, ada risiko lain dari memiliki saham gocap, yaitu bila emiten yang bersangkutan melakukan Reverse Stock Split.

 

Apa itu Reverse Stock Split?

Reverse Stock Split adalah sebuah aksi korporasi yang perusahaan lakukan untuk memecahkan nilai nominal sahamnya. Aksi ini merupakan kebalikan dari Stock Split, yaitu peningkatan nilai nominal per lembar saham dengan mengurangi jumlah saham yang beredar.

Reverse Stock Split dapat kita analogikan dengan loyang pizza, yang pada awalnya ada 10 bagian, disatukan menjadi satu bagian besar. Misal sebuah perusahaan ingin melakukan reverse stock split 10:1 dengan harga saham di bursa sebesar Rp50, maka harga saham barunya akan menjadi Rp500.

Saham Gocap Reverse Stock Split

[Baca Juga: Definisi Stock Split Adalah]

 

Mengapa Reverse Stock Split berisiko bagi saham gocap?

Reverse Stock Split merupakan langkah penyelamatan yang dilakukan perusahaan agar sahamnya memenuhi persyaratan marginability untuk menjaga status listing di pasar modal.

Pada umumnya, jarang ada perusahaan yang melakukan reverse stock split. Kasus ini malah lebih sering terjadi pada saham yang berada di batas bawah Rp50.

Seperti yang kita ketahui, saham gocap selalu identik dengan perusahaan berfundamental buruk. Karenanya, investor yang memilikinya, banyak yang ingin menjualnya, sehingga sangat susah cairnya.

Dengan adanya reverse stock split, akan terjadi aktivitas transaksi kembali karena harganya sudah tidak berada di batas bawah. Investor yang tadinya tidak bisa menjualnya pun kini bisa menjual sahamnya setelah emiten melakukan reverse stock split.

Karena pemilik saham sebelumnya bisa menjual kembali sahamnya tersebut, terjadi aksi jual serentak setelah dilakukannya reverse stock split. Aksi jual yang cukup signifikan dari pemilik saham tersebut, membuat harga sahamnya pasti jatuh setelahnya, dan jatuhnya pun akan cukup dalam.

 

Studi Kasus Reverse Stock Split Pada Saham Gocap

Reverse Stock Split sebetulnya merupakan aksi korporasi yang jarang ditemui di Bursa Efek Indonesia. Dari berbagai kasus reverse stock split terakhir yang pernah dilakukan di Bursa, ada 3 contoh kasus saham gocap yang telah melakukannya. Berikut 3 emiten gocap yang melakukan reverse stock split.

No Kode Saham Perusahaan Tanggal Rasio Harga Awal Harga Baru
1 ENRG PT. Energi Mega Persada Tbk. 26 Juli 2017 8:1 Rp50 Rp400
2 UNSP PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk. 15 Maret 2017 10:1 Rp50 Rp500
3 BULL PT. Buana Listya Tama Tbk. 9 Maret 2015 8:1 Rp50 Rp400

Seperti yang kita lihat, setelah melakukan reverse stock split, saham gocap di atas sudah tidak berada di harga Rp50 seperti sebelumnya. Hal ini berarti sudah tidak ada lagi batas bawah yang menahan harganya untuk tidak makin jatuh.

Bayangkan bila Anda memiliki saham yang sebelumnya seharga Rp50 dan Anda ingin segera menjualnya karena sulit dicairkan. Bila emiten tersebut melakukan reverse stock split apa yang akan pertama Anda lakukan? Sudah pasti menjualnya!

Apakah asumsi ini benar? Mari kita perhatikan masing-masing grafik ketiga saham gocap tersebut pasca reverse stock split:

 

Studi Kasus #1 Saham ENRG

Pada saham ENRG di atas, tepat setelah melakukan reverse stock split, terjadi panik jual di pasar yang menyebabkan harganya langsung menyentuh auto rejection selama 3 hari berturut-turut. Ini menandakan besarnya kepanikan investor setelah diberlakukannya reverse stock split pada saham gocap.

 

Studi Kasus #2 Saham UNSP

Saham berikutnya yang tidak kalah mengejutkannya adalah UNSP. Pasca reverse stock split, saham ini terus turun dari harga barunya di Rp500, hingga hari ini (7 Agustus 2017) sempat mencapai Rp180 per lembarnya. Kerugian yang seorang investor peroleh bila membelinya di harga Rp50 adalah sebesar 64%. Fantastis bukan?

 

Studi Kasus #3 Saham BULL

Studi kasus lainnya, kejadian serupa juga pernah dialami oleh saham BULL ketika melakukan reverse stock split pada tahun 2015. ketika itu, BULL langsung menurun sejak dilakukannya reverse stock split secara drastis, baru pelan-pelan dari harga barunya kembali lagi ke Rp50.

 

Benar saja, setelah terjadinya reverse stock split, ketiga saham tersebut langsung jatuh harganya akibat aksi panic selling oleh investor. Saham BULL sendiri, sejak turun dari harga barunya di 400, sempat menyentuh kembali ke harga Rp50 setelah reverse stock split.

Potensi kerugian dari memiliki saham gocap ini pun terlihat amat jelas. Belum tentu bahwa sebuah saham memiliki harga di batas bawah Rp50 adalah instrumen yang aman. Tidak ada jaminan keamanan bila emiten saham gocap akhirnya memutuskan untuk melakukan reverse stock split. Dalam kasus ini pun sebaiknya investor pun berhati-hati.

 

Tips Memilih Investasi Saham Gocap

“Saya tertarik untuk membeli saham gocap karena murah dan sangat terjangkau, adakah cara atau tips untuk memilih investasi saham gocap?”

Setelah pembahasan kelebihan dan berbagai potensi kerugian dari saham gocap, tentunya pun masih ada investor spesialis saham murah yang memang masih sangat berminat untuk memiliki saham yang berada di batas bawah Rp50.

Apakah investor tersebut salah? Tentunya kita pun tidak bisa menganggapnya demikian. Kembali lagi, apakah sebuah instrumen investasi adalah bagus, jawabannya akan tergantung dari berbagai faktor.

Lalu bagaimana cara melihat apakah saham gocap layak dikoleksi atau tidak? Jika pertanyaannya seperti ini, maka kita perlu melihat dari faktor saham yang bersangkutan tersebut. Analisis fundamental yang mendalam diperlukan di sini. Ada beberapa hal yang perlu kita analisa:

  • Perusahaan harus dikelola oleh manajemen yang sehat.
  • Investor harus melihat prospek perusahaan tersebut ke depan
  • Pelajari laporan keuangan, dan cermati rasio PER, PBV dan DER

Analisa Fundamental Saham Gocap

[Baca Juga: Kenali Analisa Fundamental, Beserta Rasio Keuangan Penting Dalam Berinvestasi Saham]

 

Menganalisis Saham Gocap

Bila sebuah saham gocap ternyata memiliki nilai book value jauh di atas (PBV<1) harganya saat ini, dan perusahaan memiliki manajemen yang kokoh, namun hanya terjerat masalah yang bersifat sementara, maka sahamnya layak dibeli.

Namun bila ternyata saham gocap masih memiliki nilai book value di bawah Rp50 (PBV>1), dan manajemen perusahaan mengelola secara berantakan dan terjerat kasus berkepanjangan, maka sebaiknya dihindari.

Untuk panduan analisis fundamental saham, selengkapnya Anda dapat membaca artikel analisa fundamental dan rasio keuangan berikut, atau Anda dapat mengikuti panduan analisa fundamental ala “Warren Buffett” Indonesia ini.

Analisa Fundamental Lo Kheng Hong

[Baca Juga: Kiat Analisa Fundamental Saham Secara Sederhana Ala Lo Kheng Hong si ”Warren Buffet Indonesia”]

 

Berhati-hatilah Memilih Saham Gocap

Kesimpulan yang bisa kita petik dari pembahasan saham-saham gocap di atas adalah, bahwa dengan harganya tertahan di batas bawah, tidak berarti bahwa saham gocap merupakan instrumen investasi yang aman.

Saham sendiri, walaupun bukan saham gocap, masih dipandang sebagai instrumen yang high risk high gain. Karena sifatnya yang fluktuatif, investasi saham, walaupun itu blue chip sekalipun, masih tidak menjadi pilihan investor yang konservatif dan moderat, apalagi saham gorengan dan saham gocap.

Bila Anda tetap tertarik untuk berinvestasi saham, namun takut akan risiko yang mungkin terjadi setelah membaca artikel ini, kami punya alternatif investasi yang juga memungkinkan Anda tetap menabung di saham, yaitu dengan berinvestasi reksa dana. Langsung saja, inilah buku panduan berinvestasi reksa dana untuk pemula yang kami persembahkan secara gratis kepada Anda. Selamat Berinvestasi!

 

Gratis Download Ebook Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula Finansialku.com

 

Disclaimer: Artikel ini adalah sebagai edukasi, bukan sebagai saran investasi apalagi rekomendasi. Keputusan pembelian saham tetap ada pada masing-masing investor.

 

Setelah pembahasan di atas, apakah Anda tertarik untuk berinvestasi di saham gocap? Mari ceritakan pendapat Anda mengenai prospek saham gocap yang biasa Anda jumpai. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Desmond Wira. 2011. Analisis Fundamental Saham. Jakarta: Exceed Books
  • SenyumMedia. Harga HVS A4. https://goo.gl/JcJEna
  • Bursa Efek Indonesia. 2015. Perubahan Batasan Auto Rejection. https://goo.gl/S3QXyC
  • Satrio Utomo. 2016. Memanfaatkan Harga Rp 50 Dalam Strategi Berdagang Saham. https://goo.gl/nKtJNj

 

Sumber Gambar:

  • Stock Chart – Aplikasi HOTS Mirae Asset
  • Koin Rp50 – https://goo.gl/BQ9zxp
  • Stock IDX – https://goo.gl/6SGEsP
  • Stock Board – https://goo.gl/thauuT
  • Stock Paper Asset – https://goo.gl/nbRNao
  • HVS Paper – https://goo.gl/SMuUcG