Pelajaran penting dari kasus babi ngepet di Depok dari Raditya Dika: Bekerja cerdaslah sampai tetanggamu mengira kamu pelihara babi ngepet.

Padahal di era digital ini harusnya bukan sesuatu yang aneh kalau kita menemukan seseorang diem di rumah tapi banyak duit, ‘kan?

 

Bekerja Cerdaslah Sampai Tetanggamu Sirik dan Nuduh Piara Babi Ngepet

Beberapa waktu lalu viral seekor babi ditemukan di bilangan Depok, Jawa Barat. Warga setempat menganggap itu adalah babi ngepet, karena memang sudah beberapa kali warga kehilangan uang dengan besaran yang bervariasi.

Tertangkapnya babi ngepet ini seolah menjadi sebuah jawaban atas kebingungan itu. Sehingga mereka ramai-ramai mengurungnya, dan menunggu keluarga sang babi ngepet mengambil ‘jelmaan’ itu.

Warga malah sudah mencurigai satu keluarga yang kaya raya tapi tidak pernah keluar untuk bekerja.

Tapi pada akhirnya, kecurigaan tersebut tidak bisa dibuktikan, karena tidak benar adanya. Pun babi yang dipikir warga adalah jelmaan, adalah seratus persen binatang.

Isu babi ngepet ini kemudian terungkap sebagai akal-akalan dari seorang ustad yang sengaja membuat isu tersebut agar warga mau percaya kepadanya dan terkenal di kalangan kampung tersebut.

Bekerja Cerdaslah Sampai Tetanggamu Sirik dan Nuduh Piara Babi Ngepet 02

[Baca Juga: Cara Jadi Freelancer yang Kelihatan Pengangguran Tapi Gaji Miliaran]

 

Bicara soal mencari penghasilan dari rumah, sepertinya sebagian besar dari kita yang kerja dengan sistem remote atau bahkan work from home, mungkin sudah biasa mendengar selentingan-selentingan tetangga.

 Tidak sedikit yang menganggap kita bekerja yang tidak halal karena bisa mendapatkan uang hanya dengan diam di rumah.

“Diem di rumah aja, kok bisa punya uang banyak? Kerjaannya nggak halal, ya?”

atau,

“Kasian banget, sih, kerjaannya diem di rumah aja. Bantuin bisnis saya aja sini, nanti saya bayar.”

atau,

“Kok bisa, ya, gonta ganti kendaraan padahal nggak keliatan kerja keluar rumah?”

Kalau Sobat Finansialku, pernah mendengar selentingan apa, nih, selama bekerja di rumah? Tuliskan di kolom komentar, ya!

Di era digital, ini semua padahal bukan hal yang patut dicurigai, malah jadi sebuah gaya hidup baru, di mana kita tidak lagi perlu keluar rumah atau pergi ke kantor untuk bisa mendapatkan penghasilan.

Kecepatan perkembangan teknologi memungkinkan kita untuk ‘menjual diri’ lewat internet, mendapatkan klien dari seluruh penjuru dunia dengan menjadi pekerja lepas atau menjadi youtuber.

Bukan cuma itu saja, sebenarnya masih banyak pekerjaan yang bisa dilakukan dari rumah saja tapi mendatangkan pendapatan yang cukup besar, atau bahkan lebih besar dari mereka yang bekerja keluar rumah, di antaranya adalah:

 

#1 Jualan Online

Jualan online ini bisa menggunakan sistem yang bervariasi. Untuk kita yang belum punya banyak modal untuk menyimpan stok makanan, bisa menerapkan sistem PO (preoder) atau dropship.

Apa yang bisa dijual?

Apa saja yang menarik, diinginkan pasar, dan tentunya dalam bidang yang kita sukai.

Misalnya, jika kita adalah seorang Kpopers, kita mungkin bisa membuat unofficial photocard yang minatnya lebih besar dari yang kita pikirkan.

Atau, kita bisa menjual jasa melukis atau menggambar wajah idola Kpop yang sama sekali tidak membutuhkan modal sepesepun untuk memulainya.

 

#2 Investasi

Meski belum umum, sebenarnya banyak juga di antara kita yang menjadikan pendapatan investasi sebagai pendapatan aktifnya.

Banyak instrumen yang bisa didalami, seperti saham, reksa dana, emas, atau bahkan deposito.

Tapi di antaranya banyak instrumen investasi, sepertinya saham masih menempati posisi pertama, apalagi untuk Sobat Finansialku yang melakukan trading saham harian.

Finansialku sarankan untuk nggak sembrono ketika investasi, apalagi untuk pemula.

Memang betul, kita ingin cepat-cepat merasakan hasil imbal dari uang yang selama ini kita investasikan, tapi ingatlah bahwa bagaimana pun instrumen ini punya risiko yang besar.

Oleh karena itu, para pemula, sebaiknya disarankan untuk terlebih dulu menambah wawasan terkait saham lewat berbagai medium, seperti salah satunya ebook dan podcast yang sudah disiapkan Finansialku berikut ini.

banner_jangan_asal,_ketahui_ini_dulu_sebelum_investasi_saham

 

#3 Multi Level Marketing

Jika dulu kita harus bersusah payah mencari downline secara offline, maka sekarang itu jarang terjadi.

Karena praktek multi level marketing ini malah lebih sering dilakukan secara online, mulai dari mencari downline atau bahkan hanya menjual produknya saja.

Oleh karena itu, tidaklah sebuah pemandangan yang aneh kalau kita menemukan tetangga yang hobinya gonta ganti kendaraan tapi 24 jam diam di rumah.

 

Hati-hati! Perhatikan Hal Ini Jika Anda Remote Worker

Bekerja secara remote dari rumah tentu memiliki banyak keuntungan, selain memungkinkan kita untuk nggak menghabiskan waktu untuk bersiap-siap, tapi juga menghemat sejumlah dana.

Seperti misalnya dana transportasi yang bisa kita hilangkan seratus persen, juga dana makan siang yang bisa kita kurangi besarannya.

Tapi, ini kadang malah menjadi sebuah bumerang untuk kita, karena nggak jarang pula kita malah jadi besar kepala dan nggak disiplin membuat anggaran dan mencatat pengeluaran dan pemasukan.

Jika cara mencari uang kita sudah cerdas dan sedikit berbeda dengan orang lain, seharusnya kita juga harus cerdas dalam mengatur penghasilan kita. Setuju?

Bahkan, salah satu perencana keuangan dari Finansialku, Rizqy Syam, BA. CFP® mengatakan, bekerja di rumah bukan berarti kita bisa santai terhadap keuangan kita.

“Tantangan dalam mengatur keuangan bukan berarti yang di rumah lebih ringan, justru di masa pandemi ini banyak sekali pengeluaran WFH.” Katanya.

Oleh karena itu, untuk menghargai segala kerja keras kita selama di bekerja, Sobat Finansialku bisa membaca ebook dan podcast cara mengatur keuangan untuk freelancer berikut ini untuk bisa mengatur keuangan dengan baik.

banner -perencanaan keuangan freelancers

 

Bukan cuma itu, Finansialku juga akan membagikan beberapa tips mengatur keuangan khusus untuk kita yang bekerja secara remote agar keuangan tidak berantakan ala Rizqi CFP berikut!

 

#1 Perhatian Pengeluaran dan Perencanaan Anggaran

Hal yang utama adalah tetap perhatian pengeluaran dan perencanaan anggaran. Kita bagi berdasarkan kategori, makanan, tempat tinggal, utilitas, pakaian, kesehatan, hiburan, hingga transportasi.

Tapi mengingat setiap individu punya latar belakang dan kondisi keuangan yang berbeda, maka diperlukan usaha untuk mengenal diri sendiri.

Hal yang paling penting adalah tetap cek fakta yang ada dan tidak mengedepankan asumsi keuangan yang seringkali meleset.

 

#2 Make a Room for Error

Merencanakan anggaran keuangan membutuhkan kedewasaan untuk memprioritaskan kebutuhan.

Kadang, intervensi dari keinginan selalu mengubah rencana anggaran yang sudah kita siapkan sebelumnya.

Oleh karena itu, agar tidak berlarut-larut, berikan ruang untuk kesalahan-kesalahan kecil agar anggaran yang kita buat tetap fleksibel dan nyaman untuk diimplementasikan.

Ruang kesalahan ini juga membantu kita untuk bertumbuh dan belajar, setiap kali kita melakukan evaluasi terhadap anggaran bulanan atau mingguan.

 

#3 Evaluasi Anggaran

Jika ada kesalahan dalam anggaran, bisa jadi memang anggaran kita yang terlalu sediri.

Oleh karena itu, penting untuk kita melakukan evaluasi secara berkala untuk menyesuaikan besaran anggaran dengan kebutuhan yang sebenarnya.

Merencanakan keuangan dan mengatur anggaran memang butuh sebuah kesadaran.

Rizqi mengatakan, banyak dari kita yang tidak sadar ketika bekerja di rumah lebih banyak mengeluarkan banyak uang dibandingkan ketika bekerja di kantor.

Agar tidak terlena dengan yang tidak pasti, lebih baik lakukan pengecekan kondisi keuangan secara berkala agar kita benar-benar tahu bagaimana keadaan keuangan kita yang sebenarnya.

Pengecekan kondisi keuangan atau Financial Check Up ini bisa dilakukan dengan mudah lewat Aplikasi Finansialku yang bisa diunduh di Google Play Store atau Apple Apps Store.

Mockup Aplikasi Finansialku With Hand

 

Di sana, kita hanya perlu mengisi formulir yang tersedia, mengikuti langkah-langkahnya hingga selesai.

Setelah itu, kita akan mendapatkan laporan kondisi keuangan kita, yang kemudian bisa langsung dikonsultasikan hasilnya dengan perencana keuangan.

Jadi, kita bisa tahu jelas bagaimana kondisi keuangan kita langsung dari ahlinya.

Semua fitur ini bisa dinikmati secara cuma-cuma untuk Sobat Finansialku yang punya akun premium.

Akun premium ini sendiri bisa didapatkan hanya dengan Rp 350 ribu per tahun, atau sama saja dengan menganggarkan Rp 955 per hari.

Jauh lebih murah dari harga permen, ya? Tunggu apa lagi? Yuk, unduh aplikasinya dan atur keuangannya sekarang!

Ssst! BONUS! Dapatkan potongan sebesar Rp 50 ribu untuk upgrade ke aplikasi premium Finansialku satu tahun dengan kode voucher CUAN50!

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Apakah Sobat Finansialku punya pertanyaan tambahan atau pendapat terkait topik ini? Silakan tuliskan di kolom komentar, ya!

Jangan lupa untuk bagikan juga informasi ini kepada teman-teman seperjuangan lainnya agar bisa menghargai kerja keras mereka selama bekerja. Sampai bertemu di artikel selanjutnya!

 

Sumber Referensi:

  • Vitorio Mantalean. 29 April 2021. Isu Babi Ngepet di Depok Hasil Rekayasa, Polisi Tangkap Pelaku. Megapolitan.kompas.com – https://bit.ly/3aMs1Gu

 

Sumber Gambar:

  • 01 – https://bit.ly/3xAhIiD
  • 02 – https://bit.ly/3u6D05m