Sempat anjlok hingga lebih dari 10%, kini harga minyak dunia naik tajam setelah penutupan pipa utama yang memasok Amerika Serikat.

Lantas, apa penyebab penutupan pipa minyak tersebut? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut ini.

 

Pipa Minyak di Amerika Serikat Ditutup

Harga minyak mentah dunia (Brent) mengalami kenaikan pada perdagangan Senin (12/12/22) waktu setempat atau Selasa pagi WIB.

Kenaikan ini merupakan dampak dari penutupan pipa Keystone yang memasok Amerika Serikat (AS).

Pipa minyak di wilayah Kansas, AS, tersebut mengalami kebocoran yang membuat 14.000 barel minyak mentah tumpah ke sungai pada Rabu malam (07/12/22).

Alhasil, TC Energy Kanada yang mengelola pipa Keystore akhirnya tutup sementara, setelah menemukan tumpahan di Kansas.

 

Belum Diketahui Penyebabnya

Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) menyatakan penyebab kebocoran pipa yang memasok AS ini masih belum jelas.

“TC telah mengerahkan sekitar 100 orang untuk menanggapi tumpahan minyak tersebut, sementara EPA telah mengirimkan dua koordinator,” kata juru bicara EPA Region 7, Kellan Ashford, Selasa (13/12/22).

 

Administrasi Keselamatan Pipa dan Bahan Berbahaya AS (PHMSA) memerintahkan untuk tetap menutup pipa sampai regulator mengizinkan untuk memulainya kembali.

Keystore juga harus beroperasi pada tekanan yang lebih rendah di segmen saluran yang terpengaruh kebocoran saat dihidupkan ulang nanti.

Menurut data PHMSA, ini menjadi kebocoran minyak mentah terbesar sejak pipa Tesoro yang menumpahkan 20.000 barel minyak di North Dakota pada Oktober 2013.

Menurut informasi, kejadian ini merupakan tumpahan ketiga sejak pertama kali buka pada tahun 2010.

[Baca Juga: Menelisik Harga Minyak Dunia dari Masa ke Masa]

 

Harga Minyak Melonjak Tajam

Melansir dari CNBC, harga minyak Brent tercatat naik 1,89% menjadi US$77,99 per barel. Sementara, jenis light sweet atau West Texas Intermediate melonjak 3% menjadi US$73,17 per barel.

Pekan lalu, harga minyak Brent dan WTI jatuh ke level terendah sejak Desember 2021. Penyebabnya karena kekhawatiran investor terkait resesi global yang dapat mengganggu permintaan minyak.

Namun, adanya pemadaman berkepanjangan pipa Keystone oleh TC Energy Kanada ini membantu mengembalikan harga hingga melonjak naik.

“Perbaikan pipa Keystone tampaknya memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan (dan) meningkatkan kemungkinan penarikan stok lebih lanjut di Cushing,” kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates, Selasa (13/12/22).

 

Jalur pipa Keystore dengan kapasitas 622.000 barel per hari ini adalah jalur penting. Terutama untuk mengirim minyak mentah Kanada dari Alberta ke penyulingan di Midwest AS dan Pantai Teluk.

Pemadaman ini juga prediksinya akan menyulitkan pasokan di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma, dan titik pengiriman untuk minyak mentah berjangka AS.

Riset Globak Bank of America mengatakan, harga minyak Brent dapat pulih melewati 90 dollar AS per barel. Hal ini didukung oleh kebijakan moneter The Fed, dan pembukaan kembali ekonomi China.

“Pembukaan kembali China jelas merupakan fokus pasar,” kata analis di grup Price Futures, Phil Flynn.

 

Sebagai importir minyak mentah terbesar dunia, China terus melonggarkan kebijakan zero Covid-19 yang ketat.

Meski demikian, jalan-jalan di Beijing masih tampak sepi, dan banyak bisnis yang tutup selama akhir pekan.

“Pasar minyak kemungkinan akan tetap bergejolak dalam waktu dekat di tengah ketidakpastian atas dampak larangan UE pada minyak Rusia. Demikian juga dengan berita utama tentang kebijakan zero Covid-1 di China, dan kebijakan bank sentral di AS dan Eropa yang masih membayangi harga,” kata analis UBS dalam sebuah catatan.

 

Kekhawatiran di Kalangan Pedagang

Sementara itu, kekhawatiran menyelimuti para pedagang mengenai waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan tumpahan minyak. Sampai kejelasan soal waktu untuk dapat beroperasi kembali pipa minyak tersebut.

“Sebagian besar, ada kekhawatiran di komunitas perdagangan (pipa) belum selesai,” kata seorang dealer yang berbasis di AS, Senin (12/12/22).

 

Nyatanya, keputusan negara-negara penghasil dan eksportir minyak yang tergabung dalam OPEC+ untuk memangkas produksi 2 juta barel per hari atau 2% dari output globa,l tak mampu mengangkat harga minyak mentah naik.

Selain itu, kekhawatiran soal outlook perekonomian di tahun 2023 yang lebih negatif pun masih menjadi sentimen di pasar.

Tingginya inflasi, kenaikan suku bunga yang agresif, hingga perang juga menjadi ancaman yang dapat menyeret ekonomi global ke jurang resesi.

Isu perlambatan ekonomi hingga ancaman resesi ini membuat pelaku pasar khawatir terhadap prospek permintaan minyak yang bakal menurun.

[Baca Juga: Investment Outlook: Resesi Menghantui Ekonomi Dunia, Apa Kabar Indonesia?]

 

Agar Tidak Jatuh ke Jurang Resesi

Itu dia informasi seputar harga minyak mentah dunia yang mengalami kenaikan setelah anjlok pada pekan sebelumnya.

Sebaiknya, kita perlu mempersiapkan beberapa langkah pasti untuk menghadapi fenomena ketidakpastian ekonomi global ini.

Salah satunya adalah dengan mengurangi utang konsumtif dan menyiapkan dana darurat.

Tentu saja, jumlah dana darurat ideal setiap orang akan berbeda. Ada perhitungannya tersendiri sesuai dengan pengeluaran dan tanggungan masing-masing.

Nah, untuk mengetahui berapa jumlah idealnya serta bagaimana cara menyiapkannya, yuk, ikuti panduan lengkap dalam ebook Finansialku Cara Selamatkan Keuangan dari Pengeluaran Dadakan,

Selanjutnya, kamu bisa langsung menyusun rencana keuangan tersebut di Aplikasi Finansialku. Selamat mencoba…

Banner Iklan Aplikasi Finansialku General

 

Demikian informasi seputar harga minyak dunia yang melonjak naik. Semoga informasi di atas dapat menjadi referensi Sobat Finansialku untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi di tahun mendatang. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Oil Brent. Marketinsider.com – https://bit.ly/3PnmNEk
  • Irina Slav. 13 Desember 2022. Oil Prices Contiue To Climb As China Reopens. Oilprice.com – https://bit.ly/3WhGTSI
  • ICE Brent Crude. Reuters.com – https://reut.rs/3BByHF0
  • Margaret Osborne. 12 Desember 2022. Keystone Pipeline Leaks 14,000 Barrels of Oil in Kansas. Smithsonianmag.com – https://bit.ly/3Yew2KW
  • Robertus Andrianto. 13 Desember 2022. Pekan Lalu Anjlok 10%, Harga Minyak Mentah Balik Naik Tajam! com – https://bit.ly/3Bw0JSk
  • Newswire. 13 Desember 2022. Pasokan ke Amerika Ditutup, Harga Minyak Mentah Melonjak Tajam. Bisnis.com – https://bit.ly/3HAmPqA
  • Tommy Patrio Sorongan. 13 Desember 2022. Petaka Minyak Terjadi di Amerika, Buat Semua Ketar-Ketir. Cnbcindonesia.com –https://bit.ly/3V4FRIQ
  • Kiki Safitri. 13 Desember 2022. Pipa Utama ke AS Ditutup, Harga Minyak Mentah Naik. Kompas.com – https://bit.ly/3PFtH8d