Bank Mandiri (BMRI) ungkap penyebab menurunnya simpanan nasabah bank. Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini!

 

Simpanan Nasabah Merosot, BMRI Ungkap Penyebabnya

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menyampaikan pertumbuhan deposit atau dana pihak ketiga (DPK) pada tahun ini cukup menantang dan mengalami perlambatan.

Pada bulan Oktober 2023, DPK hanya tumbuh sekitar 3,43%, dibandingkan bulan sebelumnya atau bulan September, yakni 6,54%.

Head of Macroeconomic & Financial Market Research Bank Mandiri Dian Ayu Yustina menjelaskan ada sejumlah faktor penyebab tren perlambatan DPK di BMRI.

Salah satunya adalah karena situasi perekonomian Indonesia yang tengah menghadapi risiko global secara signifikan.

Sumbangan surplus perdagangan kita sudah menurun sekitar 30%, artinya dana yang dari hasil ekspor yang masuk ke perbankan juga tentunya akan lebih rendah,” bebernya.

Selain itu, terjadinya volatilitas di pasar keuangan yang mendorong capital outflow dan membuat kontribusi terhadap pertumbuhan DPK yang lebih lambat.

 

Kredit Perbankan Alami Perkembangan

Meski DPK mengalami perlambatan, Dian mengatakan bahwa pada 2023, perkembangan kinerja perbankan masih sehat dan baik.

Ini terbukti dengan adanya pertumbuhan kredit yang masih robust dan diproyeksikan bisa tumbuh sampai level 9% pada keseluruhan tahun 2023.

Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit perbankan terus meningkat.

Pada Oktober 2023 tumbuh 8,99% secara tahunan (year-on-year/yoy) setelah bulan sebelumnya atau September 2023 tumbuh 8,96%.

Sementara itu, DPK mengalami perlambatan, di mana pada Oktober 2023 tumbuh 3,43% daripada bulan sebelumnya, yakni 6,54%.

bank mandiri

Teller Bank Mandiri. Sumber: Antara

 

Di sisi lain, Direktur Treasury & International Banking bank Mandiri Eka Fitria juga mengatakan di industri perbankan memang terjadi tren perlambatan DPK. Hal ini karena adanya penggunaan dana untuk konsumsi.

Meski demikian, ia yakin likuiditas perbankan masih berada di level yang ample.

Ini (tren perlambatan DPK) tidak jadi kesulitan berarti, karena LDR (Loan to Deposit Ratio) terjaga dengan baik,” ujarnya.

Tercatat, LDR perbankan per Oktober 2023 ada di level 84,19% setelah di bulan sebelumnya berada di level 83,9%. Sedangkan, rasio permodalan (CAR) perbankan berada pada level 27,3%.

[Baca Juga: Cermati Perbedaan Giro dan Tabungan, Biar Gak Salah Pilih!]

 

Penjelasan Singkat Apa Itu Simpanan dalam Bank

Dari penjelasan di atas, Sobat Finansialku pasti sudah tahu apa saja faktor yang turut berkontribusi terhadap perlambatan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) BMRI.

Namun, apa sebenarnya pengertian dari simpanan dalam bank atau dana pihak ketiga tersebut?

Simpanan dalam bank adalah dana yang nasabah simpan ke dalam rekening bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana.

 

Adapun simpanan dalam bank ini dapat berupa giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, atau bentuk lainnya yang sejenis.

Tabungan adalah simpanan uang di bank yang penarikannya hanya dapat nasabah lakukan menurut syarat tertentu.

Giro adalah simpanan uang dalam bank yang penarikannya dapat nasabah lakukan setiap saat melalui cek atau transfer.

Sementara deposito adalah simpanan dalam bank yang penarikannya hanya dapat nasabah lakukan setelah jangka waktu tertentu.

Biasanya, bank memberikan bunga yang lebih tinggi untuk deposito daripada tabungan ataupun giro.

Jika Anda penasaran tentang deposito, Anda bisa simak video ini.

 

 

Perbedaan Simpanan dan Tabungan pada Bank

Perbedaan antara tabungan dan simpanan terletak pada cara penggunaannya.

Tabungan lebih mengarah sebagai tempat menyimpan uang atau menampung dana yang nasabah sisihkan untuk berbagai macam tujuan, seperti dana darurat dan lainnya.

Dengan kata lain, aktivitas pemasukan uang ke dalam rekening ini lebih sering dibandingkan dengan pengeluaran yang terjadi.

Sedangkan simpanan lebih ke arah payroll dari penghasilan bulanan yang Anda dapatkan. Secara sederhana, simpanan adalah rekening yang Anda pakai untuk menerima gaji setiap bulan.

Tak hanya itu, simpanan juga lebih cenderung berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Jadi, nasabah dapat sewaktu-waktu menarik uang simpanan dalam bank guna memenuhi kebutuhan mereka.

Lantas, apakah rekening untuk tabungan dan simpanan itu harus dibedakan atau boleh sama?

Jika Anda terpikir hal yang sama dengan pertanyaan di atas atau Anda memiliki pertanyaan dan kendala lain soal mengatur keuangan, Anda bisa diskusikan langsung bersama ahlinya.

Yuk, coba konsultasikan berbagai masalah dalam mengatur keuangan dengan booking jadwalnya sekarang.

Dapatkan free konsultasi 20 menit (seharga Rp250.000) dengan klik banner ini sekarang juga sebelum kuota penuh!

FREE FCU 20 MENIT

 

Faktor yang Memengaruhi Besarnya Simpanan Nasabah

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi besarnya simpanan nasabah di bank. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Pendapatan

Semakin besar pendapatan seseorang, maka semakin besar kemungkinan ia akan menyimpan uangnya di bank, seperti pada Bank Mandiri (BMRI).

  1. Tingkat Suku Bunga

Tingkat suku bunga yang bank tawarkan dapat memengaruhi besarnya jumlah simpanan nasabah. Semakin tinggi suku bunga, semakin besar pula kemungkinan nasabah akan menyimpan uang di bank.

  1. Tingkat Inflasi

Inflasi akan terjadi ketika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling memengaruhi. Nantinya, inflasi juga bisa menjadi indikator yang mencerminkan pola pengeluaran, serta untuk mencerminkan kenaikan biaya hidup.

Intinya, tingkat inflasi dapat membuat nilai uang dari seorang individu atau kelompok tertentu mengalami penurunan yang bahkan hingga bisa mencapai tingkat terlemah.

Oleh karena itu, faktor selanjutnya yang dapat memengaruhi simpanan nasabah dalam bank adalah tingkat inflasi.

[Baca Juga: 3 Cara Jitu Wujudkan Resolusi Keuangan Tahun 2024, Anti Gagal!]

 

Tabung Sebagian Penghasilan untuk Dana Darurat

Demikian informasi seputar faktor penyebab simpanan nasabah BMRI yang merosot.

Semoga penjelasan di atas dapat menambah pengetahuan Sobat Finansialku, terlebih untuk membedakan simpanan dan tabungan nasabah di bank.

Finansialku juga ingin mengingatkan untuk mulai merencanakan dana darurat sebagai proteksi keuangan untuk mengantisipasi terjadinya pengeluaran tak terduga.

Sebagai tambahan referensi, Anda bisa download ebook Cara Selamatkan Keuangan Dari Pengeluaran Dadakan (Dana Darurat) gratis, lho.

Dalam merencanakan dana darurat dan perencanaan keuangan lainnya, Anda bisa berdiskusi bersama ahlinya yakni Perencana Keuangan Finansialku yang telah tersertifikasi.

Caranya, hanya dengan menghubungi Customer Advisory melalui WhatsApp di nomor 0851 5866 2940 sekarang. Semoga membantu!

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Berikan pendapat Sobat Finansialku mengenai informasi di atas, dan jangan lupa bagikan artikel ini kepada rekan-rekan kantor supaya penjelasannya makin bermanfaat. Terima kasih!

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Referensi:

  • Fahmi Ahmad Burhan. 19 Desember 2023. Bank Mandiri (BMRI) Beberkan Biang Kerok Simpanan Nasabah Merosot. Bisnis.com – https://shorturl.at/fjw58
  • Sivana Zahla Putri Ritonga. 19 Desember 2023. Bank Mandiri (BMRI) Ungkap Penyebab Penurunan Simpanan Nasabah. Investortrust.id – https://shorturl.at/eS457
  • Tim Redaksi. 27 April 2021. Mengenal Jenis Simpanan di Bank: Tabungan, Giro, dan Deposito. Kompas.com – https://shorturl.at/wzCUX
  • Solaeman Nur Rahman. 20 November 2023. Pengaruh Suku Bunga terhadap Tabungan yang Saling Berkaitan. Bussines.co.id – https://shorturl.at/rCH49

 

Sumber Gambar:

  • Cover – https://shorturl.at/pszY5