Dalam suatu bisnis dikenal biaya implisit untuk membuat kondisi perusahaan lebih efektif. Lalu, apa itu biaya implisit?

Simak jawabannya di artikel berikut ini!

 

Summary:

  • Selain biaya pelatihan karyawan, terdapat beberapa contoh pengeluaran dalam bisnis yang termasuk ke dalam biaya implisit.
  • Perhitungan biaya implisit memiliki tujuan yang berbeda dengan perhitungan biaya eksplisit.

 

Pengertian Biaya Implisit

Biaya implisit atau implicit cost merupakan biaya tidak terduga yang perusahaan keluarkan dan tidak tercatat dalam kas perusahaan. Sehingga biaya ini seringkali disebut sebagai biaya yang tidak terlihat.

Biaya implisit juga berarti biaya yang pembayarannya bersifat tidak langsung. Inilah yang membedakan dengan biaya eksplisit di mana pembayarannya terjadi secara langsung. 

Implicit cost juga tidak tercantum dalam laporan keuangan. Tapi, umumnya biaya ini akan tercatat dalam laporan yang terpisah dan bisa berupa biaya peluang yang menjadi sumber dana internal sebuah perusahaan.

 

Contoh dari Biaya Implisit

Untuk memahami biaya implisit lebih dalam, Finansialku akan memberikan beberapa contoh implicit cost yang bisa Anda catat, antara lain:

 

#1 Pelatihan Karyawan

Contoh pertama yang termasuk dalam biaya implisit adalah biaya pelatihan karyawan.

Perusahaan tentunya bisa memberikan berbagai pelatihan kepada para karyawannya sebagai bentuk pengembangan internal sumber daya manusia. 

Bentuk pelatihan karyawan pun sangat beragam, mulai dari pelatihan skill tertentu sampai seminar pengembangan diri. Tentunya pelatihan ini dilakukan di luar jam kerja karyawan.

Pelatihan karyawan juga tidak bisa diukur dengan uang, maka dari itu, biaya ini termasuk ke dalam implicit cost.

Selain itu, biaya pelatihan karyawan juga pada dasarnya bertujuan menunjang sumber daya manusia perusahaan yang termasuk dalam potensi biaya tambahan. 

 

#2 Biaya Penyusutan

Seperti yang Sobat Finansialku ketahui, bahwa dalam suatu perusahaan terdapat berbagai aset untuk menunjang proses produksi.

Aset tersebut misalnya berupa gedung hingga alat-alat seperti mesin produksi yang bisa mengalami penyusutan nilai. Nah, nilai aset-aset tersebut biasanya tidak masuk dalam laporan keuangan.

Dengan kata lain, biaya penyusutan ini sudah ada, tetapi belum termasuk ke dalam catatan beban dan masih bersifat sebagai potensi saja. 

 

#3 Sewa Properti

Suatu perusahaan kerap membutuhkan properti untuk menunjang kegiatan operasionalnya. Properti ini bisa berupa gedung dan lahan.

Properti tersebut perusahaan manfaatkan untuk berbagai kegiatan, mulai dari acara seminar hingga acara pelatihan karyawan.

Dengan memanfaatkan properti perusahaan untuk acara-acara tersebut, secara tidak langsung bisa mengurangi pemasukan perusahaan karena perusahaan sendiri tidak mendapatkan laba. 

[Baca Juga: Perencanaan Keuangan Bisnis yang Tepat dan Cara Membuatnya]

 

Perbedaan Biaya Implisit dan Eksplisit

Mungkin di antara Sobat Finansialku masih ada yang bingung terkait perbedaan biaya implisit dan biaya eksplisit.

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa simak beberapa poin berikut ini, ya! 

 

#1 Berdasarkan Bentuknya 

Hal pertama yang bisa Anda bedakan antara biaya eksplisit dan biaya implisit adalah melalui wujud materinya.

Biaya eksplisit memiliki nilai yang bisa diperhitungkan secara jelas atau dengan kata lain bisa diukur dengan uang. Misalnya, gaji karyawan dan juga biaya produksi. 

Sedangkan, biaya implisit sifatnya tidak bisa berwujud material dan masih bersifat perkiraan saja. Maka dari itu, implicit cost ini sulit untuk dihitung. 

 

#2 Berdasarkan Kejadian 

Maksud dari kejadian di sini ialah apakah biaya yang dikeluarkan itu benar-benar terjadi secara aktual atau tidak. Apakah ada transaksi pembayaran secara langsung atau tidak. 

Biaya eksplisit terjadi secara aktual yang artinya biaya ini memiliki transaksi pembayaran yang terjadi. Berbeda dengan biaya implisit yang berupa implikasi dari suatu kejadian.

Selain itu, implicit cost juga tidak dikeluarkan dalam bentuk kas dan tidak terjadi proses pertukaran uang oleh perusahaan. 

 

#3 Berdasarkan Sifatnya

Secara sifat, biaya eksplisit sendiri bersifat objektif. Pasalnya, biaya ini dapat menunjukkan nilai yang jelas dari catatan transaksi perusahaan. 

Hal tersebut berbeda dengan implicit cost yang cenderung subjektif karena masih bersifat perkiraan. 

 

#4 Berdasarkan Bukti Biaya 

Pengeluaran biaya eksplisit tentunya bisa dibuktikan lewat bukti transaksi yang ada. Hal ini berbeda dengan biaya implisit yang biasanya tidak memiliki bukti tertulis. 

 

#5 Berdasarkan Tujuannya 

Perbedaan yang terakhir adalah dari tujuannya. Biaya eksplisit bertujuan untuk perhitungan laba, baik itu laba ekonomi maupun laba akuntansi.

Sedangkan, implicit cost berguna untuk perhitungan laba ekonomi saja. 

[Baca Juga: Akuntan Wajib Tahu! Ini Etika Profesi Akuntansi dan Jenisnya]

 

Perhitungan Biaya Implisit

Untuk menghitung implicit cost sendiri, Anda hanya tinggal mengikuti rumus di bawah ini:

IC = TC – EC

Keterangan: 

IC = Implicit costs atau biaya implisit.

TC = Total cost atau total biaya.

EC = Explicit cost atau biaya eksplisit.

 

Bagaimana? Mudah, bukan? Untuk lebih memahami penerapan rumus di atas, Finansialku punya dua contoh soal yang bisa Anda gunakan sebagai latihan.

 

Contoh #1 

Perusahaan X bulan ini mencatatkan total biaya Rp20.000.000. Pengeluaran tersebut digunakan untuk membayar gaji pegawai, biaya listrik, pulsa, dan pengeluaran langsung sebesar Rp15.000.000.

Sisanya adalah biaya sewa bangunan milik sendiri. Berapa besar biaya implisit-nya?

 

Jawaban:

Dari soal di atas, Anda bisa menentukan biaya Rp15.000.000 sebagai biaya eksplisit, seperti gaji pegawai, biaya listrik, pulsa dan biaya eksplisit lainnya.

Sedangkan untuk sisanya, yaitu biaya sewa milik bangunan milik sendiri termasuk dalam implicit cost . 

Maka dari itu, Anda tinggal mengurangi total biaya dengan biaya eksplisit untuk mencari biaya implisit-nya melalui perhitungan berikut: 

IC = TC- EC

IC = 20.000.000 – 15.000.000

IC = Rp5.000.000

 

Jadi, untuk biaya implisitnya sendiri sebesar Rp5.000.000. 

 

Contoh #2

Toko Y mencatatkan pengeluaran biaya sebesar Rp50.000.000 pada bulan lalu. Biaya tersebut terdiri biaya gaji pegawai, biaya listrik, sewa lahan orang lain dan lain-lain sebesar Rp40.000.000.

Sedangkan, sisanya adalah biaya penyusutan dan gaji untuk pemilik usaha sendiri. Berapa biaya implisitnya?

 

Jawaban:

Berdasarkan soal cerita di atas, dapat Sobat Finansialku ketahui bahwa untuk biaya eksplisit sendiri sebesar Rp40.000.000. Kemudian untuk total biaya perusahaan Y tadi sebesar Rp50.000.000. 

Untuk menghitung implicit cost, Anda tinggal kurangi total biaya dengan biaya eksplisit. Untuk selengkapnya Anda bisa lihat perhitungan berikut ini:

IC = TC- EC

IC = 50.000.000 – 40.000.000

IC = Rp10.000.000

 

Jadi, berdasarkan perhitungan di atas dapat Sobat Finansialku dapatkan biaya implisit dari perusahaan Y sebesar Rp10.000.000. 

 

Atur Keuangan Bisnis Lewat Pengelolaan yang Tepat

Sekarang Anda sudah tahu apa itu biaya implisit beserta contoh dan cara perhitungannya. Perhitungan ini penting Anda lakukan untuk pencatatan dan pengelolaan keuangan. 

Jika Anda masih bingung dalam mengatur keuangan bisnis atau pribadi, sebaiknya konsultasikan pada ahlinya, Perencana Keuangan Finansiaku.

Dengan waktu yang fleksibel, Anda bisa melakukan konsultasi keuangan secara 1 on 1 kapanpun dan di manapun. 

Yuk, buat janji konsultasi dengan menghubungi Customer Advisory via WhatsApp di nomor 0851 5866 2940.

 

Terima kasih telah membaca artikel ini, jangan lupa untuk bagikan informasinya ke teman-teman Anda. Sampai jumpa di artikel berikutnya! 

 

Editor: Omri Cristian

Sumber Referensi:

  • Bayu Arsip Isnanto. 24 Oktober 2022. Pengertian Biaya Implisit Adalah: Ini Contoh Penerapannya Bagi Perusahaan. Finance.detik.com – https://bit.ly/3Ne9UwV. 
  • Vely Sia. 6 Juni 2022. Biaya Eksplisit dan Biaya Implisit, Pahami Perbedaannya! jurnal.id – https://bit.ly/3WV08mG. 
  • Rafa Syawalia R. 10 Agustus 2022. Biaya Implisit & Eksplisit: Perbedaan dan Cara Menghitungnya. landx.id – https://bit.ly/3MM9AnA.