Sudah pernah nonton film Capitalism: A Love Story (2009)? Film karya Michael Moore ini membahas tentang keruntuhan ekonomi negara adikuasa – Amerika Serikat karena Sistem Kapitalisme.

Yuk kita simak pembahasan tentang isi film ini dan apa saja yang bisa kita pelajari melalui berbagai sindiran Michael Moore terhadap para pelaku kapitalisme dalam film garapannya itu.

Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Film Capitalism: A Love Story (2009)

Belajar tentang keuangan itu tidak melulu di bangku sekolah, kuliah atau membaca buku (bukan berarti itu semua tidak penting). Tapi dari sebuah film, kita bisa mendapatkan berbagai inspirasi dan pengetahuan dari sisi yang berbeda yang dikupas oleh sang sutradara dalam mengupas sebuah sisi kehidupan.

Dalam artikel kali ini, kita akan membahas pelajaran yang bisa kita dapat dari sebuah film dokumenter berbalut humor dan menyinggung kehidupan yang kental dengan kapitalisme di Amerika pada masanya yang diproduseri oleh Michael Moore dan Anne Moore yang berjudul Capitalism: A Love Story.

Film Capitalism: A Love Story adalah sebuah dokumenter yang memberi perhatian lebih kepada peranan perusahaan besar dalam mengontrol segala aspek kehidupan ekonomi-politik di negara adikuasa – Amerika Serikat.

 

Michael Moore, Sutradara Vokal Pengkritik Kebijakan Pemerintah – Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia

Kalau bukan Michael Moore, siapa lagi yang dengan berani dan luas dalam mengkritik setiap kebijakan pemerintah Amerika Serikat, terutama kebijakan yang tidak humanis dan menomorduakan kepentingan rakyat.

Michael Moore adalah putra dari Frank dan Veronika Moore kelahiran 23 April 1954.

Ia menggeluti dunia perfilman dengan menyutradari film dan juga menulis berbagai buku. Passion-nya bertumbuh semenjak kecil dilatarbelakangi oleh kesenangannya dalam bidang seni drama dan debat argumentasi pendapat, pandangan atau lebih dalamnya adalah sebuah ideologi.

Belajar Keuangan dari Film Capitalism A Love Story (2009) 02 Michael Moore - Finansialku

[Baca Juga: Kata-kata Bijak Peter Drucker yang Dapat Mengubah Bisnis sekaligus Mengubah Dunia]

 

Tak heran jika setiap filmnya terdoktrinasi oleh setiap pemahaman ideologinya yang sangat menentang berbagai kebijakan pemerintah, salah satunya kebijakan perang Irak yang dikobarkan oleh Mantan Presiden Amerika Serikat, George W. Bush.

Film dokumenternya yang populer dan berbagai tulisan Michael Moore membuatnya masuk Majalah TIME sebagai 100 orang paling berpengaruh di dunia.

728x90 - Entrepreneur
300x250 Kotak - entrepreneur

 

Karya Tulisan dan Film Karya Michael Moore yang Berideologi

Sebagai seorang pemikir dan tidak bisa tinggal diam dengan ketidakbenaran yang dilakukan oleh pemerintah atas pembiaran-pembiaran yang merugikan masyarakat secara luas, terutama para rakyat kecil, Michael Moore menyajikan berbagai fakta krusial tentang kebijakan politik ekonomi di negara superior, Amerika Serikat dan mampu membelalak mata para pembaca bukunya dan penonton film-film garapannya.

Berbagai karya filmnya yang tak kalah radikal dan memberi gambaran jelas tentang kebusukan kebijakan yang menginjak-injak rakyat lemah diantaranya: Roger & Me; Pets or Meat: The Return to Flint; Sicko dan lain sebagainya.

Disamping karya tulisannya berbau sindiran pedas terhadap ketidakadilan seperti: Stupid White Men pada tahun 2001 dan Dude, Where’s My Country?

Karya filmnya yang sukses mengguncang perhatian publik, termasuk filmnya yang rilis di tahun 2007 berjudul Sicko.

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

Latar Belakang Pembuatan Film Capitalism: A Love Story – Sejarah Krisis Ekonomi Amerika Serikat

Masih dengan menyuarakan keadilan yang dihantam ketidakbenaran, Michael Moore kembali membelalak mata para penonton dan memberi hantaman pandangan ideologi dalam film dokumenternya yang berjudul Capitalism: A Love Story.

Kala itu, film tersebut sangat ramai diperbincangkan khalayak ramai setelah krisis Suprime Mortgage di Amerika Serikat di tahun 2008.

Dengan tajamnya, film ini membongkar berbagai fakta dibalik realitas kokohnya sebuah tembok sistem kapitalisme yang jahat di Amerika Serikat.

Belajar Keuangan dari Film Capitalism A Love Story (2009) 03 - Finansialku

[Baca Juga: Ini Dia Review A Beautiful Mind, Film Kisah Nyata yang Keren]

 

Sebagai negara yang ingin mengklaim sebagai negara adikuasa dan superior di dunia, Amerika Serikat adalah sebuah ikon yang memiliki sistem ekonomi kapitalisme terkuat dan terkokoh di dunia.

Tak ada gading yang tak retak, yang namanya sistem buatan manusia, tentu ada saja cacatnya.

Sistem kapitalisme Amerika Serikat juga ternyata kerap dilanda krisis yang begitu mengerikan. Beberapa kejadian yang disoroti dan menunjukkan kegagalan sistem kapitalisme ini diantaranya adalah:

  • Kegagalan pembayaran utang yang menyebabkan bank ditutup dan dikenal dengan Panic of 1819 dimana pengangguran meningkat dan ratusan orang dipenjara karena tidak mampu membayar utang mereka.
  • Ekspansi para banker dalam mengucurkan kredit yang mengakibatkan krisis di tahun 1857. Dengan kegagalan membayar sebesar US$7 juta yang dialami oleh Ohio Life Insurance, perusahaan asuransi terbesar di Amerika Serikat pada masa tersebut, ini menandai krisis besar itu.
  • Jatuhnya Wall Street di tahun 1929 dan mengawali bubble parah membuat krisis di tahun 1930 dan dikenal sebagai Great Depression.
  • Krisis Suprime Mortgage di tahun 2008 yang ditunjukkan oleh ketidakmampuan para pemilik rumah dalam mencicil rumah mereka yang berdampak pada guncangan yang dialami oleh beberapa perusahaan finansial yang juga berimbas pada dunia dan resesi global. Krisis ini ditandai juga dengan runtuhnya perusahaan finansial Global Lehman Brothers.

 

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

 

 

Film Capitalism: A Love Story (2009) – Sajian Ideologi Kapitalisme yang Tidak Manusiawi

Michael Moore dalam filmnya Capitalism: A Love Story yang rilis di tahun 2009 dengan menghabiskan biaya produksi sebesar US$20 juta ini berhasil memberi sajian pandangan tentang busuknya sistem kapitalisme di sebuah negara superior.

Pada awalnya, negara superior diyakini mampu memberi kebahagian, namun pada akhirnya malah membuat setiap manusia menjadi lebih egois karena kehausan untuk mengejar kekayaan belaka dan mengesampingkan sisi kemanusiaan dan keadilan.

Film yang juga diproduseri oleh Anne Moore ini juga berusaha mengungkapkan sistem kapitalisme yang sangat tidak berfaedah bagi manusia dan bahkan merusak dan menghancurkan tatanan peradaban manusia itu sendiri.

Belajar Keuangan dari Film Capitalism A Love Story (2009) 04 - Finansialku

[Baca Juga: Kesuksesan Tidak Diperjuangkan Tapi Diminati]

 

Dengan menyimak lebih dalam, Michael Moore juga memperlihatkan berbagai kesuraman akan penderitaan yang dialami oleh kaum marjinal, terutama kaum buruh dan masyarakat kecil yang secara umum menjamur, namun ia mengupaskan dengan sisi humor, ironi dan nuansa yang berbalut musikal yang artistik.

Secara bertahap, filmnya ini menggiring perhatian penonton secara umum dalam sebuah pemahaman yang tegas akan isu yang besar dari sebuah kapitalisme.

Apabila kapitalisme dibiarkan begitu saja dan tidak ada yang mau bersuara dan menyatakan perubahan, maka akan berakibat sangat merusak.

Karakter kelompok jahat yang digambarkan dalam Film Capitalism: A Love Story ini adalah bank besar, berbagai perusahaan investasi yang perusahaan-perusahaan investasi.

Pihak-pihak ini yang mengelola dan mempertaruhkan uang milik para investor dalam bisnis yang kompleks dan berisiko tinggi, bahkan bisnis perjudian, serta perusahaan-perusahaan yang memecat ribuan karyawannya meski perusahaannya meraup keuntungan.

728x90 hitung sekarang Kesehatan Keuangan
300x250 - Hitung Sekarang Kesehatan Keuangan

 

Kritikan pedas terbalut dalam hubungan yang tidak sehat antara bank besar dengan para politisi dan para pejabat kementerian keuangan di Amerika Serikat.

Tak heran jika setiap kebijakan pemerintah tidak pernah berpihak pada kepentingan masyarakat secara luas, melainkan hanya menguntungkan bagi para pemangku kekuasaan, itupun hanya segelintir orang di Wall Street.

Michael Moore memberi gambaran kapitalisme adalah seorang penjahat yang sadis yang dengan bejatnya menghisap apa yang dimiliki korbannya, layaknya parasit dan bahkan ketika korbannya meninggal sekalipun, kapitalisme masih mencari keuntungan dari sebuah akumulasi yang bisa dihasilkan.

Kesadisan lainnya yang diperlihatkan dari sistem bobrok yang menggerogoti negara adikuasa ini adalah ketika para pekerja yang dengan sengaja dipaksa untuk bekerja keras untuk mendapatkan bayaran yang sebenarnya tidak senilai, bahkan untuk separuh dari nilai kerjanya sekalipun.

Kematian para pekerjanya juga masih saja menjadi incaran keuntungan dari perusahaan untuk mendapatkan uang asuransi yang disebut sebagai kebijakan “Dead Peasant Insurance”.

Belajar Keuangan dari Film Capitalism A Love Story (2009) 05 - Finansialku

[Baca Juga: Kemewahan dan Percintaan dalam Film Crazy Rich Asians]

 

Jika diakumulasikan, 1% kekayaan penduduk Amerika Serikat masih lebih unggul dari pada kekayaan 95% penduduk Amerika Serikat lainnya yang digabungkan.

Kerakusan kapitalisme dari kelompok yang 1% itu masih merasa belum cukup, bahkan mereka terus menerus mengeluarkan berbagai terobosan baru yang bertujuan untuk mengeksploitasi dan menciptakan akumulasi keuntungan lainnya bagi kapitalisme.

Diawali dengan judi derivatif di Wall Street hingga Suprime Mortgage, yang pada akhirnya adalah penyebab utama krisis ekonomi global di tahun 2008 yang berdampak pada kehilangan pekerjaan dan kehilangan tempat tinggal yang dialami oleh jutaan orang hanya demi menyelamatkan berbagai sektor yang menopang kapitalisme seperti bank dan perusahaan multinasional.

Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal

 

Pandangan Michael Moore Tentang Kapitalisme

Dalam Film Capitalism: A Love Story ini, Michael Moore mengangkat banyak kasus diantaranya adalah kasus lapas remaja yang dimiliki oleh pihak swasta dan membuat hakim di sana memberikan banyak vonis bersalah dan memasukkan mereka ke dalam penjara.

Tentu saja kebijakan tersebut hanya demi mencari keuntungan penghasilan yang diperoleh para pemilik lapas dan juga para hakim dengan komisi yang tidak sedikit tentunya.

Kasus penipuan yang berkedok asuransi pun tak lepas dari sorotan Michael Moore untuk disajikan di hadapan publik melalui film dokumenternya yang sarat dengan ideologi politik ini. Kasus kredit rumah yang menjadi salah satu penyebab krisis di Amerika Serikat ini juga diangkat oleh Michael Moore.

Michael Moore juga mencoba mengangkat argumen bahwa kapitalisme adalah konsep yang salah secara agama.

Sebagai seorang Katolik, ia meminta beberapa pastor dan juga uskup untuk menyuarakan bahwa kapitalisme sangat bertentangan dengan ajaran kasih.

Belajar Keuangan dari Film Capitalism A Love Story (2009) 06 Michael Moore - Finansialku

[Baca Juga: 20 Kata-kata Mutiara Mother Teresa yang Membuat Hidup Anda Lebih Baik]

 

Pemaparan Michael Moore dalam filmnya ini tentu membuka pandangan publik secara umum tentang jahatnya kapitalisme.

Dengan demikian, kapitalisme bukanlah sistem ekonomi yang sebenarnya diinginkan oleh siapapun, terutama masyarakat secara umum.

 

Kesimpulan: Memberikan Ironi Pada Sistem Kapitalisme

Film dokumenter bertajuk ideologi yang begitu radikal sajian Micheal Moore ini berhasil memberikan ironi dari sebuah sistem yang pada awalnya menjanjikan sebuah kebebasan dan kekokohan dan sebuah sistem ciptaan manusia.

Namun ternyata, sistem ini merupakan sebuah kemerosotan sosial manusia secara mendasar dengan bersemainya kebusukan, keserakahan serta keegoisan manusia yang mencari keuntungan bagi dirinya sendiri tanpa melihat kesengsaraan orang lain.

 

Bagaimana menurut Anda pandangan tentang kapitalisme? Tuliskan komentar Anda pada kolom yang tersedia di bawah ini.

Anda juga dapat membagikan artikel di atas kepada rekan-rekan atau kenalan Anda yang membutuhkan.

 

Sumber Referensi:

  • Agustina Sugianto. 25 Juni 2015. Capitalism: A Love Story. Kompasiana.com – https://goo.gl/XEmG76
  • Steve Cannon. 30 November 2009. Review On Capitalism: A Love Story. Tribes.org – https://goo.gl/RRS6ht
  • Admin. 21 Oktober 2014. Capitalism, A Love Story: Perang Melawan Kapitalisme. https://goo.gl/EChxrk
  • Admin. Capitalism: A Love Story. Kitareview.com – https://goo.gl/47xPZx
  • Agoes Santosa. 7 Desember 2011. Resensi Film | Capitalism: A Love Story – Michael Moore. https://goo.gl/ysG2Tr
  • Admin. Analisis Review Film Capitalism: A Love Story (Film Oleh: Michael Moore). https://goo.gl/gTkcZo

 

Sumber Gambar:

  • Capitalism: A Love Story (2009) – https://goo.gl/p7dg2q
  • Michael Moore 01 – https://goo.gl/WGFFtt
  • Latar Belakang Capitalism: A Love Story (2009) – https://goo.gl/Dorwy6
  • Kritik Capitalism: A Love Story (2009) – https://goo.gl/ok4C5t
  • Capitalism: A Love Story (2009) Dead Peasant Insurance – https://goo.gl/c9WwR8
  • Michael Moore 02 – https://goo.gl/zVLt7Y