Dalam akuntansi, fraud adalah istilah yang mengerikan karena mengacu pada kecurangan dan termasuk salah satu tindakan melanggar hukum. Bagaimana cara mendeteksi fraud?

Untuk menjawabnya, silakan simak artikel Finansialku berikut sampai habis!

 

Summary:

  • Sebagai pebisnis, penting untuk mengetahui beberapa jenis dan cara mencegah fraud untuk meminimalisasi kecurangan dalam berbisnis yang menimbulkan kerugian.
  • Salah satu cara untuk mencegah adanya fraud atau tindakan yang merugikan adalah dengan penegakan hukum yang jelas.

 

Fraud dalam Dunia Bisnis

Pembahasan soal dunia bisnis akan selalu menarik, sebab salah satu tujuan banyak orang menggeluti bidang ini adalah untuk mendapat keuntungan. 

Pada praktiknya, beberapa pengusaha tidak menjalankan bisnis dengan wajar. Oknum-oknum tersebut melakukan beberapa kecurangan, salah satunya fraud.

Dalam bisnis, fraud adalah tindakan yang merugikan. Tindakan ini mirip dengan simbiosis parasitisme, yang hanya menguntungkan satu pihak. 

Bahkan, dalam penelitian oleh Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), ditemukan bahwa kerugian akibat tindakan ini dalam organisasi bisa mencapai 5% dari pendapatan kotor.

Sebagai pebisnis, tindakan yang merugikan adalah hal yang patut Anda pelajari. Dengan begitu, bisa mendeteksi kecurangan di tubuh perusahaan.

Untuk membantu memahami seluk-beluk fraud, kali ini Finansialku akan membahasnya melalui artikel berikut. Simak baik-baik, ya!

 

Pengertian Fraud

Fraud adalah tindakan penipuan yang dilakukan untuk mendapat keuntungan, terutama finansial. Pelaku tindakan ini akan berbohong dan berusaha mendapat lebih banyak keuntungan daripada yang seharusnya.

Fraud adalah kasus yang marak terjadi. Di Indonesia, kasusnya ada di angka 239 pada 2019. Di mana, 25 % pelakunya adalah individu, 21%n dilakukan dua orang, 18% dilakukan tiga orang, dan 36% lainnya dilakukan secara berkelompok (empat orang atau lebih).

Dari sana, teridentifikasi bahwa 31,8% pelakunya adalah karyawan, 29,4% adalah jajaran direksi, 23,7% manajer, dan 15,1% sisanya adalah jabatan lain.

 

Jenis Fraud

Dalam akuntansi, terdapat dua jenis kesalahan, yakni error dan fraud. Fraud adalah perilaku sengaja. Sedangkan error murni karena kekeliruan perhitungan.

Fraud memiliki beberapa jenis. Setiap jenis tersebut sama-sama berbahaya yang merugikan. Beberapa jenis tindakan yang merugikan ini, sebagai berikut:

 

#1 Penyimpangan Aset

Jenis pertama adalah penyimpangan aset. Tindakan merugikan ini biasa terjadi di perusahaan. Di mana, satu atau beberapa orang menggunakan aset perusahaan demi keuntungan pribadi. 

Misalnya menggelapkan kas kantor, menggunakan nama kantor untuk kepentingan pribadi, serta memanfaatkan fasilitas kantor tidak untuk pekerjaan.

 

#2 Pencurian Data

Pencurian data adalah untuk mengambil secara diam-diam informasi dari organisasi atau perusahaan untuk kepentingan pribadi. 

Pada perusahaan, pencurian data biasanya untuk mengambil data keuangan atau pembukuan. Kejahatan ini juga masuk sebagai computer fraud.

 

#3 Korupsi

Jenis ketiga fraud adalah korupsi. Kejahatan ini meliputi aktivitas menyuap, memeras, dan memanfaatkan aset untuk kepentingan pribadi. 

Korupsi juga bisa berupa gratifikasi untuk keuntungan tertentu, misalnya promosi karir.

 

#4 Penggelapan Uang

Penggelapan uang merupakan aktivitas memanfaatkan aset yang dipercayakan kepada seseorang.  Asetnya bisa berwujud uang atau investasi yang pada akhirnya menuju ke skema investasi bodong.

Contoh penggelapan uang adalah multi level marketing dengan skema ponzi. Hal ini karena mereka menggunakan aset di area abu-abu dan tidak diketahui secara transparan.

[Baca Juga: OJK Perketat Aturan untuk Atasi Fraud Perbankan]

 

Faktor Pendorong Terjadinya Fraud

Dalam jurnal  European Journal of Business Management (Vol. 7, No. 28, 2015), menyebut ada beberapa hal yang menyebabkan tindakan fraud. 

Simpulan tersebut berasal dari Fraud Triangle Theory yang dikemukakan ahli kriminologi tahun 50-an bernama Donald R Cressey. Beberapa faktor tersebut adalah sebagai berikut:

 

#1 Pressure

Pressure atau tekanan adalah faktor pertama yang mendorong. Tekanan akan membuat beberapa orang mengambil jalan singkat, termasuk melakukan kejahatan. Tanpa dia sadari, merugikan banyak pihak.

 

#2 Opportunity

Selanjutnya, adalah opportunity atau kesempatan. Sebab, sering kali, kejahatan muncul bukan karena niat jahat, melainkan karena timbulnya kesempatan. 

Celah untuk orang atau organisasi melakukan tindakan merguikan terjadi oleh beberapa hal, salah satunya lemahnya sistem hukum.

 

#3 Rationalization

Rationalization sering jadi alasan pelaku sebagai alibi. Biasanya, kalimat-kalimat rasionalisasi pelaku gunakan untuk menghilangkan rasa bersalah atau menutupi kesalahan.

Mereka menggunakan pernyataan seperti:

  1. Saya tidak mencuri, hanya meminjamnya.
  1. Saya berhak atas aset ini.
  1. Perusahaan menggaji saya terlalu kecil. Rasanya, mereka tidak akan rugi jika saya mengambil sedikit dari keuntungan.

 

#4 Lemahnya Penegakan Hukum

Faktor terakhir yang adalah lemahnya hukum. Hal itu membuat oknum-oknum merasa leluasa melakukan kejahatan. Toh, nantinya, mereka bisa lolos dari jerat hukum.

 

Cara Mendeteksi Adanya Fraud

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mendeteksi tindakan merugikan ini adalah:

 

#1 Memeriksa Jajaran Manajerial

Beberapa kasus di lapangan terjadi di kalangan direksi dan manajerial perusahaan. Sebab, merekalah yang memegang kendali perusahaan. 

Saat menganalisis tindakan merugikan, sebaiknya bagian ini diperiksa paling pertama dan berulang.

 

#2 Keterkaitan dengan Pihak Eksternal

Beberapa kasus memiliki hubungan dengan eksternal. Pihak luar biasanya memberikan bantuan, baik nyata atau fiktif, untuk melakukan kecurangan. 

Anda bisa mendeteksi hubungan perusahaan dengan investor, lembaga pemerintahan, auditor eksternal, dan lembaga keuangan.

 

#3 Sifat Organisasi

Fraud adalah kejahatan yang bisa bersembunyi di balik sifat organisasi. Misalnya, struktur organisasi terlalu kompleks dan tidak adanya audit internal per departemen. 

Langkah yang bisa Anda tempuh untuk mendeteksi kecurangan adalah memahami perusahaan dan pemiliknya.

 

#4 Memeriksa Karakteristik Operasional Laporan

Untuk menganalisis potensi kecurangan, Anda bisa memeriksa beberapa laporan keuangan, misalnya cash flow, kewajiban, aset, rekening pendapatan, serta ekuitas.

 

#5 Auditor Internal dan Eksternal

Auditor internal dan eksternal bisa membantu mengidentifikasi kecurangan. Mereka bisa mengambil kesimpulan mengenai kondisi perusahaan. 

Biasanya, auditor eksternal dipertimbangkan jika internal perusahaan tidak meyakinkan atau kesulitan memecahkan masalah.

[Baca Juga: Ciri-ciri Lingkungan Bisnis, Manfaat, & Contoh Analisisnya]

 

Cara Mencegah Terjadinya Fraud

Beberapa cara yang bisa Anda untuk mencegah fraud adalah sebagai berikut:

 

#1 Sosialisasi Fraud

Langkah awal untuk mencegah fraud adalah sosialisasi. Dari sana, setiap orang bisa memahami tindakan merugikan dan jenis-jenisnya.  

Informasi tentang fraud adalah hal penting yang berkontribusi untuk menurunkan angka kasus.

 

#2 Audit Keuangan Simultan

Audit internal dan eksternal perlu untuk memastikan keuangan perusahaan bebas dari kecurangan.  Audit akan menjabarkan informasi penting, seperti potensi penggelapan dana, gratifikasi, dan sebagainya.

 

#3 Penegasan dan Penegakan Hukum yang Jelas

Langkah terakhir yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya adalah menegakkan hukum dengan tegas. 

Aspek ini harus semua pihak dukung, termasuk perusahaan dan kepolisian. Dengan begitu, bisa bikin perusahaan nol kecurangan dan menyerahkan terduga kasus ke pihak berwenang. 

 

Contoh-contoh Kasus Fraud

Salah satu kasus fraud populer di Indonesia adalah catatan kinerja keuangan PT Garuda Indonesia 2018. 

Waktu itu, perusahaan penerangan tersebut mengklaim memiliki keuntungan sebesar US$809 ribu (Rp12,27 miliar). Tetapi, dua komisaris perusahaan enggan menandatangani laporan keuangan karena merasa janggal. 

Keduanya tidak sepakat dengan transaksi kerja sama PT Mahata Aero Teknologi yang melayani teknologi Wifi on board sebagai pendapatan.

Waktu itu, Mahata menjalin kerja sama dengan Citilink, anak perusahaan Garuda Indonesia yang dianggap menghasilkan keuntungan sampai US$239,9 juta. Mahata menanggung semua biaya penyediaan, pemasangan, pengoperasian, dan perawatan alat.

Mahata belum membayar apapun sampai akhir 2018. Tetapi, perusahaan tetap mencatatnya sebagai pendapatan kompensasi atau hak pemasangan peralatan konektivitas dan hiburan pesawat.

Akhirnya, kabar ini sampai ke regulator BEI sehingga garuda Indonesia mendapat peringatan tertulis II dan harus bayar denda Rp250 juta. BEI juga menuntut Garuda Indonesia untuk memperbaiki sajian laporan keuangan.

Tak hanya BEI, OJK juga membebankan Rp100 juta denda ke perusahaan dan seluruh direksi. Mereka pun wajib memperbaiki dan menyajikan kembali laporan keuangan.

[Baca Juga: Ketahui Pemakai Informasi Akuntansi dan Manfaatnya dalam Bisnis]

 

Cara Melaporkan Tindakan Fraud

Cara melaporkan tindakan fraud berbeda-beda tergantung perusahaan. Seseorang akan dapat perlindungan berupa kerahasiaan identitas.

Anda bisa menyampaikan laporan ke stakeholder perusahaan dengan memenuhi unsur berikut:

  1. What: tindakan yang dilakukan
  1. Who: pelaku kecurangan
  1. Where: tempat kecurangan berlangsung
  1. When: waktu kecurangan dilakukan
  1. How: kronologi kecurangan
  1. Evidence: bukti pendukung

 

Segera Identifikasi Kecurangan dalam Bisnis

Fraud adalah tindakan yang merugikan banyak pihak. Pelaku fraud berusaha mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya dengan mengesampingkan kelompok atau individu lain. 

Sebagai pemilik bisnis atau karyawan, Anda sebaiknya peka dengan kondisi demikian. Selain memahami fraud dalam perusahaan, Anda juga perlu memahami tentang cara mengatur keuangan bisnis. 

Sebagai referensi, Anda bisa baca ebook gratis dari Finansialku berikut ini Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis. Klik banner di bawah untuk download ebook-nya. Semoga bermanfaat…

GRATISSS, Yuk Download SEKARANG!!!

Ebook Pentingnya MENGELOLA KEUANGAN Pribadi dan Bisnis

14 Ebook Mengelola Keuangan Bisnis dan Pribadi

 

Itulah ulasan tentang fraud. Yuk share artikel ini ke rekan Anda agar mampu mengidentifikasi potensi fraud di lingkungan bisnis. Terima kasih!

 

Editor: Ari A. Santosa

Sumber Referensi: 

  • Admin. 14 Juli 2022. Fraud Adalah: Arti, Jenis, Penyebab, dan Cara Mencegahnya. Spenmo.id – https://bit.ly/3Egs9Nj
  • Admin. 21 Juli 2022. Fraud adalah Tindakan Penipuan, Cegah dengan 3 Cara Ini! verihubs.com – https://bit.ly/3Z1CViw
  • Admin. 23 Maret 2022. Fraud Adalah: Pengertian, Penyebab dan Contoh Kasus. Ocbcnisp.com – https://bit.ly/3Z2tdMS
  • Admin. Kenali Istilah Fraud atau Kecurangan dalam Akuntansi. Jurnal.id – https://bit.ly/3k9p4Yy
  • Admin. Pengertian Fraud dan Faktor yang Mendorong Terjadinya Fraud. Pelatihan-sdm.net – https://bit.ly/3EheLZg
  • Dita. 03 Januari 2021. Whistleblowing System (WBS). Inspektorat.kulonprogokab.go.id – https://bit.ly/3xDwt5j
  • Ivana Deva Rukmana. 05 Oktober 2022. Fraud Laporan Keuangan: Definisi hingga Contoh Kasus Fraud di Indonesia. Konsultanku.co.id – https://bit.ly/3XFuacL