Harga Saham Murah Gajah Tunggal, Apakah Layak Beli?

Siapa investor yang tak kenal PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL)? Sebagai salah satu perusahaan ban ternama di Indonesia, saham Gajah Tunggal tentu dikejar oleh para investor.

Namun, saham GJTL tengah mengalami undervalue di bulan Agustus 2018 ini. Berada di angka 660, harga saham GJTL berada di daerah di bawah rata-rata. Pasalnya, rata-rata harga saham sejak Agustus 2017 hingga Agustus 2018 berada di 850.

Rubrik Finansialku

DISCLAIMER: Artikel ini dibuat sebagai informasi semata, bukan sebagai saran keputusan berinvestasi. Keputusan investasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari investor.

Sejarah Gajah Tunggal

PT Gajah Tunggal Tbk. awalnya didirikan pada tahun 1951 sebagai produsen ban luar dan ban dalam sepeda.

Kemudian, di tahun 1971, perusahaan ini mulai memperluas kapasitas produksinya sekaligus mengawali diversifikasinya dalam pembuatan ban.

Gajah Tunggal mulai memproduksi ban sepeda motor, hingga akhirnya masuk ke dalam pembuatan ban kendaraan penumpang dan komersial di tahun 1981.

[Baca Juga: Menakar Peluang Investasi di Saham GJTL / PT Gajah Tunggal Tbk, Pemegang Merk Ban GT Radial]

Pada tahun 1993, perusahaan ini mulai memproduksi dan menjual ban radial untuk mobil penumpang dan truk ringan.

Di tahun 2010, Gajah Tunggal pun melakukan pengembangan kemampuan produksi ban untuk truk dan bus atau truck bus radial (TBR).

Hingga saat ini, kegiatan utama PT Gajah Tunggal Tbk. adalah menjalankan usaha dalam bidang industri barang-barang karet dan mendirikan pabrik barang-barang karet untuk memproduksi, menjual, memperdagangkan serta mendistribusikan:

• Ban dalam dan ban luar untuk mobil, sepeda motor, dan kendaraan lainnya;
• Barang-barang lainnya dari karet;
• Barang-barang lainnya yang terkait dengan bahan baku ban.

Produk yang Dihasilkan oleh Gajah Tunggal

Berikut adalah produk-produk yang dihasilkan oleh PT Gajah Tunggal Tbk.:

#1 GT Radial

Ban GT Radial didistribusikan ke seluruh Indonesia melalui lebih dari 40 distributor dan outlet retail, termasuk outlet resmi Tirezone.

Selain itu GT Radial juga diekspor ke lebih dari 90 negara dan menjadi salah satu kegiatan ekspor terbesar di Indonesia.

Ban GT Radial saat ini juga telah digunakan oleh berbagai kendaraan baru yang dirakit atau diproduksi di Indonesia, oleh berbagai APM (Agen Pemilik Merek).

#2 Giti TBR

Giti TBR (truck bus radial) menyediakan solusi untuk memenuhi kebutuhan dari berbagai kondisi jalan serta kebiasaan mengemudi untuk pelanggan komersial.

Giti tahu bahwa daya tahan, keselamatan, dan efisiensi adalah hal yang terpenting untuk konsumennya.

#3 Gajah Tunggal

Gajah Tunggal adalah merupakan merek ban bias untuk kendaraan komersial, yang diproduksi oleh perusahaan yang sampai saat ini tetap menjadi andalan di berbagai perusahaan transportasi, perkebunan dan tambang.

Ban bias milik Gajah Tunggal selama ini berhasil mempertahankan posisinya sebagai market leader di Indonesia.

#4 IRC Tire

Di tengah persaingan sengit di pasar ban sepeda motor Indonesia, IRC Tire tetap berhasil mempertahankan posisinya sebagai market leader.

Dengan berbagai inovasi baru hasil kerja sama dengan Inoue Rubber Company Jepang, selaku pemilik merek IRC, perusahaan ini berhasil menjadikan IRC Tire sebagai ban yang dipercaya oleh konsumen Indonesia.

#5 Zeneos

Sebagai ban sepeda motor yang dihasilkan melalui kegiatan riset yang berkelanjutan, Zeneos berhasil menggabungkan unsur keamanan dan kenyamanan dengan gaya hidup yang saat ini menjadi trend di kalangan bikers muda di Indonesia.

Dengan berbagai pattern yang stylish serta dengan proses pembuatan proses terkini, Zeneos berhasil menciptakan “state of art” bagi para pengendara sepeda motor di Indonesia dan mancanegara.

Kompetitor Gajah Tunggal di Indonesia

Sebagai perusahaan yang memproduksi barang dengan demand tinggi di Indonesia, tentu saja PT Gajah Tunggal Tbk. memiliki kompetitor.

Berikut adalah kompetitor PT Gajah Tunggal Tbk.:

• PT Goodyear Indonesia, Tbk
• PT Industri Karet Deli, Tbk
• PT Hankook Tire Indonesia
• PT Bridgestone Tire Indonesia
• PT Sumi Rubber Indonesia
• PT Elangperdana Tyre Industry

Pada tahun 2017, dalam kasus suap Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) beberapa jajaran direksi Gajah Tunggal dipanggil sebagai saksi karena terdapat penelusuran aset tersangka BLBI, yaitu Sjamsul.

Beberapa direksi yang dipanggil pada saat itu adalah Direktur Human Resource PT Gajah Tunggal Jusup Agus Sayono, Direktur PT Gajah Tunggal Ferry Lawrentius Hollen, hingga mantan Presiden Komisaris PT Gajah Tunggal, Mulyati Gozali.

Pada tanggal 29 Juni 2018, dilakukan perombakan direksi dan komisaris perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Direktur Corporate Communication dan Hubungan Investor GJTL Catharina Widjaja menyebutkan, terjadi pergantian presiden direktur perusahaan, di mana Budi Santoso Tanasaleh yang sebelumnya menjabat presiden direktur saat ini menjabat sebagai wakil presiden direktur.

“Kami sekarang ada presiden direktur yang baru yaitu Soegeng Rahardjo, lalu Pak Budi menjadi wakil presiden direktur. Lalu ada satu direktur kami yang pada bulan April meninggal dunia bapak Lim Jong Jang kini diganti Tang Huang Yin.”

Pada tahun 2017, PT Gajah Tunggal Tbk. meraih beberapa penghargaan.

Pertama, Ban GT Radial, salah satu merek dagang ban Gajah Tunggal, didapuk oleh Forbes Indonesia sebagai salah satu “20 Rising Global Stars” di Indonesia untuk 2017.

“20 Rising Global Stars” diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang telah berhasil menciptakan, memperkenalkan, dan memasarkan merek mereka baik lokal dan pasar internasional.

Ini merupakan suatu kehormatan bagi GT Radial, yang diakui sebagai pemimpin merek di pasar.

[Baca Juga: Kiat Analisis Fundamental Saham Secara Sederhana Ala Lo Kheng Hong si ”Warren Buffet Indonesia”]

Selain itu, pada Desember 2017, PT Gajah Tunggal Tbk. juga menerima “Best High-Yield Bond in Indonesia” dalam penghargaan The Asset Asia Awards 2017.

Ini merupakan penghargaan tahunan yang diselenggarakan oleh majalah The Asset, sebuah publikasi keuangan basis Hong Kong yang sangat terpandang di bidangnya.

Penghargaan itu diberikan pada perusahaan yang memiliki struktur terbaik di negaranya masing-masing.

Penghargaan lainnya juga diraih oleh merek IRC, yakni penghargaan Indonesia WOW Brand Awards 2017 untuk kategori ban dalam dan ban sepeda motor.

Kemudian, perusahaan konsultan pemasaran terkemuka di Indonesia yaitu MarkPlus juga memberikan penghargaan melalui survei dengan 34.000 responden di delapan kota besar di Indonesia.

Terdapat lima aspek di dalam survei tersebut, yaitu Aware, Appeal, Ask, Act dan Advocate.

Semenjak perusahaan ini go public pada tahun 1990 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia, PT Gajah Tunggal berada di indeks:

• Otomotif & komponennya
• MISC-IND (Industri Lainnya)
• MANUFACTURE
• MBX (Indeks harga saham papa utama/main board)
• KOMPAS100 (Indeks Harga Saham yang masuk daftar Kompas 100)
• ISSI (Indeks Harga Saham yang masuk daftar ISSI/Indeks Saham Syariah Indonesia)
• JII70 (Indeks Jakarta Islamic Index yang terdiri dari 70 saham Syariah paling liquid)

DISCLAIMER: Artikel ini dibuat sebagai sumber informasi semata, bukan sebagai saran keputusan berinvestasi. Keputusan investasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari investor.

Analisis Laporan Keuangan Saham Gajah Tunggal

Income Statement

Total pendapatan perusahaan terus meningkat hingga tahun 2017. Dengan naiknya pendapatan perusahaan, artinya banyak barang yang terjual. Hal ini pun menunjukkan bahwa perusahaan semakin bertumbuh.

Net profit margin (NPM) memiliki hubungan yang positif dengan laba bersih, jika laba bersihnya naik, maka NPM pun akan naik juga.

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai net profit margin, Anda dapat membacanya di artikel berikut: Analisis Laporan Keuangan dengan Rasio Keuangan: Internal Liquidity dan Operating Perfomance.

DISCLAIMER: Artikel ini dibuat sebagai sumber informasi semata, bukan sebagai saran keputusan berinvestasi. Keputusan investasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari investor.

Balance Sheet

Total aset dan total ekuitas dari tahun ke tahun semakin tinggi. Pertumbuhan modal dan aset yang pesat menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang baik dan layak untuk dibeli.

Dari data perusahaan PT Gajah Tunggal Tbk., total liabilitas lebih tinggi daripada total ekuitas, yang artinya perusahaan cukup berisiko karena mayoritas kegiatan dibiayai oleh utang.

Rasio debt to equity mengalami naik dan turun, dengan rata-rata rasio berada di sekitar 1. Sebenarnya, semakin kecil nilai DER, maka akan semakin baik.

Pemerintah sudah menetapkan nilai maksimal dari DER ini sendiri adalah 4x dari tahun pajak 2016 sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 169/PMK.010/2015.

Berarti, perusahaan masih dalam kondisi yang aman jika DER masih di bawah 4, alangkah baiknya DER berada di posisi kurang dari 1.

DISCLAIMER: Artikel ini dibuat sebagai sumber informasi semata, bukan sebagai saran keputusan berinvestasi. Keputusan investasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari investor.

Current Ratio digunakan untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, yaitu liabilitas jangka pendek.

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang Debt To Equity Ratio, maka Anda dapat membaca artikel mengenai Debt To Equity Ratio di sini: Analisis Laporan Keuangan dengan Rasio Keuangan

PT Gajah Tunggal Tbk. telah memiliki current ratio di atas 1, yang artinya perusahaan sudah mampu membayar kewajiban jangka pendeknya dengan baik.

Tetapi alangkah lebih baiknya jika perusahaan menambah asetnya dan mengurangi utang jangka pendeknya.

DISCLAIMER: Artikel ini dibuat sebagai sumber informasi semata, bukan sebagai saran keputusan berinvestasi. Keputusan investasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari investor.

Cash Flow

Arus kas aktivitas operasinya semakin naik, meskipun mengalami penurunan pada tahun 2014, perusahaan mampu pulih untuk menghasilkan arus kas dari aktivitas operasi yang semakin tinggi.

Perusahaan yang sehat tentu akan terus memiliki tingkat penjualan yang bertumbuh setiap periodenya. Pada perusahaan PT Gajah Tunggal Tbk. dapat terlihat bahwa aktivitas operasional perusahaan semakin baik.

Pada arus kas dari aktivitas investasi terlihat angka yang minus dan nominal yang besar. Hal ini menandakan bahwa perusahaan terus menerus berekspansi atau bertumbuh.

Investasi terbesar yang dilakukan perusahaan adalah pada tahun 2014 dan 2015, di mana pada tahun 2014 perusahaan memulai pembangunan pabrik baru ban radial untuk truk dan bus.

Setelah pabrik tersebut selesai dibangun, Perusahaan menjadi pionir dalam teknologi TBR di Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan melakukan ekspansi pada tahun 2014 dengan capital expenditure yang besar.

Untuk arus kas dari aktivitas pendanaan, dari tahun 2013 ke 2015 mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan perusahaan telah mendapatkan kas yang cukup banyak dari operasi dengan pengeluaran investasi yang kecil, maka perusahaan menahan dana untuk investasinya.

Pada tahun 2017, perusahaan mengeluarkan obligasi, sehingga arus kas dari pendanaannya pun berada di posisi minus.

DISCLAIMER: Artikel ini dibuat sebagai sumber informasi semata, bukan sebagai saran keputusan berinvestasi. Keputusan investasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari investor.

Profitability

Dari gambar grafik di atas, kita dapat melihat ROA yang cenderung menurun pada tahun 2017. ROA menunjukkan seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya untuk dijadikan laba.

Pada tahun 2017, perusahaan hanya mampu menggunakan asetnya sebesar +/- 0,5 untuk dijadikan laba. Untuk ROE, pada tahun 2017, perusahaan menghasilkan sebesar +/- 0,7 untuk setiap modal yang bisa dijadikan laba.

Dengan semakin tinggi ROE, maka perusahaan semakin untung. Untuk rasio DER, perusahaan masih dalam kondisi yang aman jika DER masih di bawah 4, alangkah baiknya DER berada di posisi 1.

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut dengan rasio return on asset dan return on equity, Anda bisa baca artikel mengenai return on asset dan return on equity di sini Apa Perbedaan ROI, ROA dan ROE dalam Keuangan?

DISCLAIMER: Artikel ini dibuat sebagai sumber informasi semata, bukan sebagai saran keputusan berinvestasi. Keputusan investasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari investor.

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Apakah Gajah Tunggal termasuk Saham Murah?

Jika kita melihat dari rasio EPS, perusahaan pada tahun 2017 memiliki nilai EPS yang lebih kecil dari 50. Dengan semakin besar rasio EPS ini, maka akan semakin baik. Kemudian, EPS ini akan digunakan untuk menghitung PER.

DISCLAIMER: Artikel ini dibuat sebagai sumber informasi semata, bukan sebagai saran keputusan berinvestasi. Keputusan investasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari investor.

Jika Anda ingin membaca lebih lanjut mengenai rasio book value, Anda dapat membaca artikel mengenai book value di sini: Definisi Book Value atau Nilai Buku Adalah

Pada tahun 2017, book value dari perusahaan berada di bawah dari harga di pasaran. Hal ini menunjukkan, harga saham yang ada di pasaran PT Gajah Tunggal Tbk. lebih mahal daripada harga saham secara teori.

Pada tahun ini, sebaiknya para investor hold investasinya karena harga saham sedang naik dan tinggal menunggu hasil investasinya.

Para investor yang menanam saham pada tahun 2013, 2014, 2015 dan 2016 mengalami keuntungan.

Karena mereka membeli saham perusahaan saat harga pasar jauh di bawah harga teori, sehingga saat harga pasar sama dengan atau melebihi dari book value atau harga saham teori, para investor tinggal menikmati hasilnya saja.

DISCLAIMER: Artikel ini dibuat sebagai sumber informasi semata, bukan sebagai saran keputusan berinvestasi. Keputusan investasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari investor.

Analisis Harga dan PBV, selama periode Agustus 2017 – Agustus 2018, sumber: Stockbit.com

Jika Anda ingin membaca lebih banyak tentang rasio Price to Book Value, Anda bisa membaca artikelnya di sini Kenali Apa itu Analisis Fundamental, Beserta Rasio Keuangan Penting Yang Dipakai Dalam Berinvestasi Saham.

Dari gambar di atas, menunjukkan harga pasar dari saham GJTL dari bulan Agustus 2017 hingga Agustus 2018. Harga saham bulan Agustus 2018 sedang berada di bawah rata-rata harga saham GJTL.

Rata-rata harga saham selama satu tahun dari Agustus 2017 hingga 2018 berada di 850, sedangkan harga saham GJTL sekarang berada di 660, berada di daerah di bawah rata-rata.

Rasio ini merupakan rasio PBV (Price to Book Value) yang digunakan untuk mengetahui apakah harga suatu saham saat ini murah atau mahal.

Harga nilai buku pada Agustus 2018 adalah 850, sedangkan harga pasarnya adalah 660, maka saham merupakan saham undervalue.

DISCLAIMER: artikel ini dibuat sebagai sumber informasi semata, bukan sebagai saran keputusan berinvestasi. Keputusan investasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari investor.

Analisis Harga dan PER, selama periode Agustus 2017 – Agustus 2018, sumber: Stockbit.com

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang rasio price earning ratio (PER), Anda dapat membaca artikel mengenai price earning ratio di sini: Kenali Apa itu Analisis Fundamental, Beserta Rasio Keuangan Penting yang Dipakai Dalam Berinvestasi Saham.

Pada Agustus 2018, PER berada di posisi -20, berarti harga saham yang ada di pasaran masih tergolong murah karena para investor menganggap PER yang kurang dari 10 merupakan harga yang murah.

Semakin besar angka PER, maka Anda akan balik modal juga cukup lama. Karena harga PER sama dengan berapa tahun kita akan balik modal.

DISCLAIMER: Artikel ini dibuat sebagai sumber informasi semata, bukan sebagai saran keputusan berinvestasi. Keputusan investasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari investor.

Silakan beri komentar dan pendapat Anda pada kolom di bawah ini, terima kasih!

Sumber Referensi:

• Admin. Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk. Gt-tires.com – https://goo.gl/jXgXDy
• Redaksi. 2018. Gajah Tunggal Rombak Direksi, Sugeng Rahardjo Jadi Presdir. Kompas.com – https://goo.gl/GChbXP
• Fana Suparman. 2018. KPK Buka Peluang Jerat PT Gajah Tunggal di Kasus Korupsi SKL BLBI. Beritasatu.com – https://goo.gl/KDc5kf

Sumber Gambar:

• Gajah Tunggal – https://goo.gl/ZFY3MY
• Gajah Tunggal 2 – https://goo.gl/EGVnS5
• Gajah Tunggal 3 – https://goo.gl/UyCkzc

Alat Analisis:

• Data laporan keuangan perusahaan
• Data public expose perusahaan
• Tools.com, dikembangkan oleh PT Trenologi Indonesia
• Tools RTI, dikembangkan oleh PT RTI Infokom
• Tools aplikasi POEMS (Phillip Online Electronic Mart Systems), dikembangkan oleh PT Philip Sekuritas Indonesia