Bisakah berinvestasi di indeks komoditas? Apa sajakah indeks-indeks tersebut dan bagaimana peluangnya?

Indeks pada dunia investasi dijadikan acuan kondisi harga suatu instrumen. Pergerakannya naik turun sesuai dengan harga-harga komoditas penyusunnya.

Dengan mengacu pada indeks dapat disimpulkan apakah harga keseluruhan sedang naik atau turun.

 

Indeks Komoditas

Indeks-indeks pada sektor komoditas merupakan angka rata-rata yang berasal dari gabungan harga produk komoditas penyusunnya.

Misalnya di bursa Indonesia ditemui IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang merupakan nilai rata-rata dari harga saham penyusunnya.

Harga saham maupun harga komoditas cenderung naik dari waktu ke waktu, sehingga jika investasi jangka panjang pada indeks otomatis harga indeks tersebut juga cenderung naik.

Karena nilai indeks merupakan nilai rata-rata produk komoditas penyusunnya, sehingga dapat memiliki 2 peran.

Pertama, digunakan sebagai indikator pasar apakah sedang bullish atau bearish sehingga dapat ditentukan trend harga. Selanjutnya dapat dijadikan referensi perbandingan dengan jenis komoditas lainnya.

Komoditas 4

[Baca Juga: Bagaimana Cara Mengendalikan Risiko Trading Komoditas?]

 

Atau bahkan membandingkan performa investasi komoditas dengan saham dan obligasi. Sehingga dapat pula mengevaluasi aktivitas ekonomi seperti tekanan inflasi dan pertumbuhan ekonomi global.

Kedua, umumnya indeks dapat diperjualbelikan sehingga dapat menjadi alternatif pilihan kendaraan investasi komoditas.

Selain trading futures pada produk komoditas yang tersedia, trader juga dapat menghasilkan uang dari indeks komoditas.

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Peluang Meraih Profit dari Indeks Komoditas

Ada banyak pilihan indeks pada bursa komoditas yang masing-masing bervariasi berdasarkan komponen penyusunnya. Salah satu indeks yang paling terkenal adalah Reuters/Jefferies Commodity Research Bureau (CRB) Index.

Indeks ini di-trading-kan pada exchanger NYBOT (New York Board of Trade) dan terdiri dari 19 jenis komoditas yang berbeda seperti sektor logam hingga agrikultur.

Umumnya indeks terdiri dari komponen harga dengan bobot harga, pada kasus ini suatu komponen dapat memiliki bobot yang lebih dominan seperti pada komoditas energi.

728x90 hitung sekarang Investasi Saham
300x250 - Hitung Sekarang Investasi Saham

 

Berikut ini beberapa cara berinvestasi pada indeks komoditas:

  • Membeli kontrak futures pada produk komoditas yang dipilih dengan terlebih dahulu membuka rekening
  • Membeli kontrak futures pada indeks komoditas. Dengan membeli indeksnya sama dengan membeli semua komponen komoditas di dalamnya.
  • Saham berbasis komoditas. Ini dapat menjadi pilihan bagi trader yang tidak ingin trading futures.
728x90 hitung sekarang Investasi Reksa Dana
300x250 - Hitung Sekarang Investasi Reksa Dana

 

Kenal Lebih Dekat dengan Indeks-Indeks

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, indeks komoditas terbagi menjadi beberapa jenis. Masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Di bawah ini beberapa indeks yang paling sering di-trading-kan:

 

#1 Goldman Sachs Commodity Index (GSCI)

Beberapa indeks utama biasanya dibuat oleh bank.

GSCI dibuat oleh Bank terkemuka dari Amerika Serikat yaitu Goldman Sachs (GS) pada tahun 1991 dan mengalami lonjakan peminat di era tahun 2000 an karena didorong lonjakan tren harga minyak. Indeks ini terdiri dari 24 harga komoditas futures.

728x90 hitung sekarang Investasi Emas
300x250 - Hitung Sekarang Investasi Emas

 

Adapun penentuan indeks ini menggunakan metode menitik beratkan bobot produksi global. Artinya semakin besar jumlah produksinya secara global, maka bobot perhitungannya lebih besar daripada komoditas lainnya.

Sebagai contoh bobot minyak bumi lebih besar daripada kakao. Bobot jumlah produksi diperoleh dari rata-rata jumlah produksi global suatu komoditas dalam 5 tahun terakhir.

Hal ini berarti pada tahun-tahun berikutnya bisa saja terjadi perubahan dominansi komoditas pada indeks ini. Karena penurunan atau kenaikan jumlah produksi global. Penentuan bobot indeks ini dilakukan pada awal tahun, yaitu Januari.

Bagaimana Kondisi Pasar Komoditas Saat Krisis 02 - Finansialku

[Baca Juga: Yuk Simak, Risiko Trading Komoditas yang Wajib Diketahui Para Investor]

 

#2 Reuters/Jefferies Commodity Research Bureau (CRB) Index

Indeks ini merupakan indeks komoditas tertua di dunia yang ditemukan pada tahun 1957 dengan nama Commodity Research Bureau’s.

Sebagai indeks pelopor maka tidak heran jika indeks ini menjadi fokus utama para trader dan investor. CRB terdiri dari 19 harga komoditas yang dipilih berdasarkan likuiditas serta jumlah produksi terbesar.

Dalam penentuan indeksnya, CRB menggunakan metode pendistribusian berlapis dan menitik beratkan pada sektor energi dibanding sektor lain.

728x90 - Apartemen
300x250 Kotak - Apartemen

 

#3 Dow Jones-AIG Commodity Index (DJ-AIGCI)

DJ-AIGCI fokus pada likuiditas dan memilih komoditas berdasarkan jumlah produksi global. Meski demikian suatu sektor maksimal hanya diberi bobot 33% dan minimal bobot 2%.

Ketentuan ini dijalankan agar semua komoditas memperoleh bobot secara adil dan tidak ada yg lebih mendominasi. Pembobotan ini dievaluasi setahun sekali dan terdiri dari 19 produk komoditas saja.

Pelajari Komoditas Ekspor dan Impor Indonesia yang Ada Dalam Investasi 0 Finansialku

[Baca Juga: Komoditas yang Paling Diminati Trader Dalam Mendatangkan Keuntungan]

 

#4 Deutche Bank Liquid Commodity Index (DBLCI)

DBLCI merupakan indeks komoditas termuda di dunia. Uniknya ia hanya dipengaruhi oleh 6 sektor yaitu 2 pada energi, 2 sektor logam, dan 2 sisanya pada agrikultur.

Penentuan bobotnya berdasarkan jumlah produksi global yang dievaluasi tahunan. Prinsip nya mirip seperti GSCI yang memprioritaskan sektor energi sebagai bobot terbesar.

Meski hanya 6 produk komoditas yang mempengaruhi pembentukan harganya, indeks ini memiliki keunggulan dalam indeks yang paling likuid dan paling sesuai dalam menggambarkan kondisi harga komoditas secara umum.

Secara tidak langsung jika Anda membeli DBLCI sama artinya dengan membeli 6 produk komoditas utama. Hal ini dinilai lebih efisien dan akurat dibandingkan membeli belasan produk komoditas.

 

Syarat Produk Komoditas Menjadi Komponen Indeks

Di atas sudah kita bahas sekilas mengenai indeks- indeks komoditas yang paling sering ditransaksikan. Beberapa hal ini kriteria penentu sebuah produk dapat diperhitungkan sebagai penyusun indeks.

 

#1 Dapat Di-trading-kan

Produk tersebut harus memiliki minat yang cukup pada exchanger dan memiliki kontrak berjangka. Jangan salah, tidak semua produk komoditas memiliki kontrak berjangka/futures lho! Contohnya seperti baja.

 

#2 Bisa Didistribusikan

Produk yang bisa menjadi komponen indeks haruslah bisa dengan mudah didistribusikan ke berbagai belahan dunia tanpa terhalang aturan di negara penerima.

 

#3 Likuid

Jumlah produksi dan peminatnya harus tinggi dalam skala global. Dengan demikian transaksi bisa berjalan lancar tanpa kesulitan mencari pembeli dan penjual.

Apakah Saat Ini Harga Saham Sudah Murah 1 Finansialku

[Baca Juga: Bagaimana Bentuk Trading Plan untuk Komoditas? Cek Infonya di sini]

 

Jadi, Indeks Apa yang Anda Pilih?

Secara umum dapat dikatakan bahwa GSCI adalah indeks yang paling banyak diminati. Partisipannya mulai dari investor individual hingga investor institusi.

GSCI dapat di-trading-kan pada Chicago Merchantile Exchange (CME). Namun jika Anda ingin mencari parameter yang ideal untuk mengevaluasi performa pasar komoditas, gunakanlah CRB.

Indeks ini diposisikan seperti DJIA pada instrumen komoditas karena sering dijadikan referensi investor dan para jurnalis.

Bahkan bila Anda kurang familiar dan lebih menyukai pasar modal, Anda tetap bisa menikmati profit di instrumen komoditas menggunakan DBLCI.

Sama halnya jika hendak membeli saham Amerika atau options, DBLCI dapat dibeli pada broker yang memiliki akses ke AMEX (American Stock and Options Exchange).

 

Pilihlah indeks yang sesuai dengan tujuan investasi dan kenyamanan Anda.

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar indeks komoditas, Anda bisa menuliskannya pada kolom komentar yang sudah disediakan di bawah.

Jangan lupa juga untuk membagikan artikel ini kepada orang lain di sekitar Anda, terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Admin. 2018. Commodity Index. Investopedia.com – https://goo.gl/DRUr2s
  • Admin. 2018. Commodity Indices. Theice.com – https://goo.gl/ELpMj8

 

Sumber Gambar:

  • Indeks 1 – https://goo.gl/3BSRTx
  • Indeks 2 – https://goo.gl/stRoxG