Para Karyawan, Ini 5 Cara Membuat Terobosan dalam Kondisi Keuangan

Bagaimana cara membuat terobosan dalam kondisi keuangan yang mandek? Tidak mudah untuk mengubah keadaan keuangan yang ‘mandek’ jika tidak mengubah kebiasaan mengelola keuangan Anda. Berikut adalah cara membuat perubahan dalam kondisi keuangan.

Rubrik Finansialku

Daftar Isi

Perubahan Itu Perlu, Segera buat Terobosan dalam Kondisi Keuangan Anda

Pernahkah Anda mengalami kondisi dimana keuangan Anda terasa ‘mandek’ dan tidak ada perkembangan? Banyak orang yang merasa sudah memiliki gaji besar tetapi kehidupan keuangannya terasa begitu-begitu saja. Gaji meningkat setiap tahun tetapi tidak ada perkembangan untuk mencapai financial freedom atau kebebasan keuangan. Gaji besar sekali pun tidak akan bisa membawa Anda pada kebebasan keuangan jika tidak tahu cara mengelolanya dengan baik. Kebanyakan orang terbiasa dengan cara yang begitu-begitu saja dalam mengelola keuangannya. Jika Anda adalah salah satu dari kelompok orang tersebut, berarti Anda perlu perubahan dalam mengelola keuangan pribadi agar keuangan tidak terus mandek.

Mari kita bahas beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat terobosan dalam kondisi keuangan Anda :

#1 Introspeksi Diri

Langkah pertama yang harus Anda ambil adalah mengintrospeksi diri. Pada tahap inilah Anda dapat menyadari dimana letak kesalahan Anda dalam mengelola keuangan. Langkah introspeksi diri adalah hal yang sulit karena apa yang selama ini dilakukan sudah menjadi kebiasaan yang tidak terlihat salah. Mulailah dengan mempelajari cashflow bulanan Anda.

[Baca Juga : 4,5 Keuntungan Mencatat Keuangan Keluarga]

Cashflow adalah sebuah laporan keuangan yang menggambarkan pemasukan dan pengeluaran. Anda dapat membuatnya dengan sederhana saja, yang terpenting adalah mengetahui berapa pemasukan dan pengeluaran Anda setiap bulan. Dengan mempelajari cashflow Anda bisa mengintrospeksi dimana letak kesalahan Anda dalam menggunakan uang. Umumnya orang yang mengalami kondisi keuangan mandek adalah mereka yang berada dalam lingkaran utang. Hal ini terjadi karena perilaku pemborosan yang lebih besar daripada pemasukan. Cobalah pelajari cashflow bulanan, siapa tahu Anda adalah salah satu dari orang-orang ini. Jika merasa sulit untuk mengintrospeksi kesalahan keuangan Anda, cobalah berkonsultasi dengan perencana keuangan.

#2 Harus Mau Berubah

Setelah mengetahui letak kesalahan dalam mengelola keuangan, Anda harus memutuskan untuk mau berubah. Pastikan Anda berkomitmen untuk membuat perubahan dalam mengelola keuangan. Pemborosan dan utang-utang konsumtif bukan lagi menjadi pilihan. Dalam tahap ini Anda harus merencanakan langkah-langkah apa saja yang akan Anda lakukan untuk mengubah kebiasaan buruk yang selama ini dilakukan. Tanpa kemauan, hasil introspeksi diri tidak akan berguna karena Anda akan terus kembali pada kebiasaan lama yang membuat Anda tidak berkembang secara keuangan.

#3 Lakukan Perubahan

Langkah implementasi adalah hal yang mudah diucapkan namun paling sulit dilakukan. Sebuah terobosan tidak akan pernah terjadi jika hanya ada di mulut. Jangan sampai introspeksi diri dan komitmen untuk berubah yang sudah dibuat hanya menjadi wacana belaka. Anda harus keluar dari zona nyaman yang selama ini dirasa ‘aman’. Padahal sesungguhnya zona nyaman tersebut sama sekali tidak membantu Anda berkembang.

Jika Anda merasa terlalu sulit untuk melakukan perubahan besar, ambillah langkah-langkah kecil. Langkah kecil ini jauh lebih baik daripada tidak bergerak sama sekali. Setiap langkah kecil perubahan tersebut akan melatih Anda untuk melakukan perubahan yang lebih besar. Perubahan memang terkadang terasa sulit dan menyebalkan. Tetapi tenang saja, membuat perubahan hanya sulit di awalnya saja. Lama-kelamaan Anda akan terbiasa dengan gaya mengelola keuangan baru yang lebih bijak.

#4 Kembangkan Kebiasaan Produktif

Dalam proses mengubah kebiasaan mengelola keuangan, Anda juga harus mengubah kebiasaan konsumtif menjadi kebiasaan-kebiasaan yang produktif. Ini saatnya mengubah kebiasaan berbelanja barang-barang mahal yang tidak berguna menjadi pembelanjaan produktif. Daripada menghabiskan uang untuk hal yang tidak berguna, lebih baik Anda mulai berinvestasi. Ada banyak instrumen investasi yang dapat digunakan. Mulai dari reksa dana, saham, emas, dan lain-lain. Tidak perlu khawatir memikirkan modal yang besar, saat ini sudah banyak investasi yang dapat dimulai dari nominal kecil. Misalnya reksa dana, Anda dapat mulai berinvestasi hanya dengan modal Rp 100.000.

#5 Tinjau Hubungan dengan Orang Lain

Pernahkah Anda mendengar bahwa seseorang adalah gambaran diri orang yang ada di sekitarnya? Pada kenyataannya anggapan ini memang benar. Begitu pula halnya dalam kebiasaan mengelola keuangan. Orang-orang yang ada di sekitar akan mempengaruhi cara Anda mengelola keuangan. Baik teman ataupun pasangan terkadang bisa menjadi orang yang secara konsisten memberi pengaruh buruk pada pola kehidupan Anda Jika terbiasa menghabiskan banyak waktu dengan orang-orang yang sering berutang, Anda pun lama-kelamaan akan terbiasa berutang.

Ketika Anda membuat sebuah perubahan besar dalam hidup (dalam hal ini merubah cara mengelola keuangan) akan ada orang yang tidak menyukainya. Jika orang-orang ini memaksa Anda untuk tetap bertahan pada kebiasaan lama, sebaiknya hindari orang-orang tersebut. Bukan berarti Anda harus memutuskan hubungan dengan teman atau pasangan Anda. Tetapi ada baiknya mengurangi intensitas berhubungan dengan orang-orang yang memberi pengaruh negatif tersebut. Jangan sampai usaha untuk berubah yang sudah Anda lakukan menjadi sia-sia karena pengaruh orang lain.

Buang Kebiasaan Lama, Ganti dengan Kebiasaan Baru

Membuat terobosan dalam kebiasaan mengelola keuangan bukanlah hal yang mudah. Seringkali Anda sudah merasa nyaman dengan kebiasaan lama dan tidak merasa perlu ada perubahan. Padahal kebiasaan tersebut membuat kondisi keuangan tidak pernah berkembang. Buanglah kebiasaan lama yang merugikan dan gantikan dengan kebiasaan baru yang lebih produktif.

Apakah Anda sudah menentukan resolusi keuangan tahun ini? Silakan share resolusi dan impian Anda, karena kami akan membahasnya. Terima kasih.

Sumber Referensi :