Seperti apa jenis dan kategori cryptocurrency? Sudahkah Anda paham? Mari kita simak dalam artikel berikut ini.

Selamat membaca…

 

Jenis dan Kategori Cryptocurrency

Mata uang kripto atau cryptocurrency memiliki cara kerja yang berbeda dengan mata uang konvensional.

Pada mata uang konvensional, terdapat sebuah institusi yang memiliki kontrol atas peredaran mata uang.

Pada mata uang kripto, sistemnya desentralisasi, digital dan terenkripsi. Ini berarti kontrol dipegang oleh pengguna cryptocurrency melalui internet.

Transaksi menggunakan sistem ini terbuka dan bebas, selain itu transaksi juga bersifat anonim yang artinya Anda tidak bisa mengetahui identitas pengguna lainnya.

Jika dirangkum, maka karakteristik cryptocurrency adalah:

  • Digital: tidak hadir dalam bentuk fisik
  • Peer-to-peer: Dapat digunakan sebagai transaksi antar orang secara online
  • Global: sama di setiap negara dan dapat dilakukan secara bebas antarnegara tanpa terpengaruh oleh kurs.
  • Terenkripsi: Setiap pengguna memiliki kode tersendiri untuk bertransaksi dengan cryptocurrency. Setiap melakukan transaksi, pengguna tidak bisa melihat transaksi tersebut dilakukan oleh siapa. Tidak ada nama asli yang muncul dalam setiap transaksi cryptocurrency. Lebih dari itu, tidak ada aturan apa pun tentang siapa yang bisa menggunakan cryptocurrency dan digunakan untuk apa.
  • Terdesentralisasi: Setiap orang bertanggung jawab atas kepemilikan mereka sendiri.
  • Trustless: Dalam menggunakan cryptocurrency, kamu tidak perlu percaya kepada siapa pun dalam sistem.

Penggunaan mata uang kripto serupa dengan mata uang konvensional.

Ada yang memakainya untuk membeli barang atau jasa atau sebagai fungsi investasi.

Dengan fungsi yang cukup banyak telah banyak jenis mata uang kripto yang beredar.

[Baca juga: Beginilah Portofolio Cryptocurrency yang Harus Kamu Miliki!]

 

Jenis-jenis mata uang kripto yang saat ini beredar di antaranya adalah:

 

Bitcoin (BTC)

Bitcoin merupakan tetuah dari seluruh cryptocurrency. Bitcoin pertama kali diperkenalkan oleh pihak yang bernama Satoshi Nakamoto pada tahun 2009.

Hingga saat ini, apa yang diwakilkan nama tersebut (perorangan atau perusahaan) masih menjadi misteri.

Perkembangan Bitcoin termasuk salah satu yang paling cepat dan terus meningkat.

Hingga Oktober 2021, Bitcoin telah mencapai kapitalisasi pasar sebesar 930 miliar dolar AS.

Bitcoin memegang sekitar 60% pasar cryptocurrency.

[Baca juga: Bitcoin – Definisi, Cara Kerja, dan Keuntungan]

 

Ethereum (ETC)

Ethereum merupakan mata uang terbesar kedua di dunia cryptocurrency.

Uniknya Ethereum ini dibangun oleh Vitalik Buterin pada tahun 2015, remaja keturunan Kanada Rusia yang hanya berusia 19 tahun.

Ethereum dibangun berdasarkan ketertarikan Vitalik pada sistem blockchain.

Kemudian, Vitalik mendapatkan bantuan dana melalui organisasi Thiel Fellowship dan crowdfunding.

Terdapat beberapa perbedaan sistem blockchain pada Ethereum dengan Bitcoin, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Sistem Smart Contract. Smart Contract dapat dijelaskan dengan mudah dengan perumpamaan berikut.

Misalnya, Anda ingin membeli telur di mana harga telur saat ini adalah 20.000 ribu rupiah per kg.

Namun karena jumlah konsumen banyak, pedagang pun memberikan diskon di mana Anda hanya perlu membayar 18 ribu rupiah untuk sekilo telur.

Namun yang harus diperhatikan dalam jual beli online adalah saat menjual sesuatu seharga 50 ribu rupiah, Anda mungkin hanya menerima 45 ribu rupiah.

Di sinilah smart contract berperan di mana pada awal transaksi telah diatur bahwa:

JIKA pembeli membayar Rp50 ribu, MAKA kamu akan memberikan barang.

Kontrak ini hanya dapa dibiarkan atau dijalankan sesuai ketentuan yang ada dan tidak dapat diubah.

Sifatnya trustless alias tanpa rasa percaya yang mana Anda tak perlu percaya pada penjual atau pembeli.

Jika ada satu pihak yang tak mematuhi kontrak, transaksi takkan terjadi.

  • dApps atau decentralized application. Singkatnya, server pada aplikasi ini terpecah ke tempat yang berbeda sehingga hampir tidak mungkin mengalami peretasan.

 

Dogecoin (DOGE)

Jika Anda pernah melihat mata uang kripto yang memakai ikon anjing, Dogecoin adalah mata uang tersebut.

Menggunakan ikon anjing Shiba Inu, Dogecoin menjadi salah satu mata uang kripto yang terkenal paling bersahabat.

Hal ini dikarenakan nilai yang jauh lebih rendah dibandingkan Bitcoin yang membuat para pengguna menggunakan mata uang ini untuk keperluan donasi, pemberian tips dan transaksi kecil lainnya.

Popularitas Dogecoin tidak luput dari andil Elon Musk, yang sempat mengatakan bahwa Dogecoin merupakan mata uang kripto favoritnya.

Dogecoin sendiri merupakan ide dari Jackson Palmer

[Baca juga: Apa Itu Dogecoin? Simak Penjelasan Tentang Dogecoin!]

 

Ripple (XRP)

Dari segi tujuan, XRP berbeda dengan Bitcoin.

Bitcoin dikembangkan sebagai mata uang digital yang terdesentralisasi untuk membayar barang dan jasa.

Di sisi lain, Ripple diciptakan untuk bank dan jaringan pembayaran sebagai pelunasan pembayaran, sistem transfer uang dan pertukaran mata uang.

Tujuan utama XRP adalah untuk menciptakan sistem transfer aset langsung secara real-time yang menawarkan alternatif lebih murah, lebih transparan, dan aman dibandingkan cara transfer pembayaran saat ini, seperti SWIFT.

[Baca juga: Apa Itu Manajemen Aset Kripto?]

 

Litecoin (LTC)

Litecoin termasuk salah satu asset kripto dengan likuiditas yang tinggi.

Litecoin diciptakan pada tahun 2011 oleh Charlie Lee, lulusan salah satu universitas ternama dunia MIT (Massachusetts Institute of Technology).

Charlie Lee memodifikasi kode Bitcoin dengan membentuk Litecoin, yang mana dipercaya lebih unggul daripada terdahulunya.

Salah satu keunggulan Litecoin adalah proses penambahannya yang hanya memakan waktu 2,5 menit.

Sedangkan Bitcoin membutuhkan waktu 10 menit.

Tidak hanya cepat, transaksi Litecoin juga memakan biaya yang lebih murah.

Jika Bitcoin adalah emas, Litecoin adalah perak. Jumlah peredaran Litecoin sendiri jauh lebih banyak dibandingkan Bitcoin.

[Baca juga: Mining Bitcoin dengan CryptoTab, Bikin Untung?]

 

Binance Coin (BNB)

Binance Coin (BNB) adalah mata uang kripto yang diciptakan oleh platform transaksi kripto, Binance Exchange.

BNB sendiri awal mulanya dikeluarkan sebagai alat tukar untuk pembayaran khususnya pada platform-platform Binance seperti Binance.com, Binance DEX, Binance Chain dan aplikasi Binance Smart Chain.

[Baca juga: Cara Deposit Binance Mudah Dengan Berbagai Metode]

 

Cardano (ADA)

Mata uang kripto yang satu ini merupakan salah satu blockchain pertama di dunia yang memiliki sistem lebih efisien.

Cardano dikeluarkan pada tahun 2015 dan disebut sebagai cryptocurrency generasi ketiga.

Cardano diciptakan oleh Charles Hoskinson, entrepreneur yang sekaligus adalah penggiat matematika.

Uniknya, Charles juga merupakan salah satu orang yang ikut andil dalam menciptakan mata uang kripto Ethereum (ETH).

 

Setelah membaca artikel ini, semoga Anda mengetahui lebih jelas informasi mengenai jenis mata uang kripto yang beredar di dunia.

Ketahui dengan baik jenis mana yang mungkin akan menjadi investasi Anda di masa depan.

 

Bagikan artikel ini agar lebih bermanfaat dan berikan komentar Anda di kolom bawah ini. Selamat mencoba!

 

Editor: Rincani Sinaga

Sumber Referensi:

  • Geofanni Nerissa Arviana. 25 Mei 2021. Apa Itu Cryptocurrency? Yuk, Kita Kenali Lebih Jauh! Glints.com – https://bit.ly/2Yhnadz

Sumber Gambar:

  • Cover – https://bit.ly/3C3bf1G