#KamiTidakTakutVirusCorona, salah kaprah atau tipikal tagar cocoklogi?

Simak penjelasan Finansialku mengenai hal berikut ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Tagar #KamiTidakTakutVirusCorona. Apa Yang Harus Ditakuti?

Virus corona yang sejak beberapa minggu lalu mampir ke Indonesia, tidak bisa dipungkiri membuat warga Indonesia dilanda kecemasan dan kalang kabut melakukan hal-hal yang berlebihan.

Keadaan ini diperparah dengan meningkatnya pasien positif terinfeksi yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia.

Per hari ini, Senin (16/03), sudah tercatat ada 117 pasien yang positif terinfeksi virus corona.

Pemerintah tentu tidak bisa berdiam diri saja melihat perkembangan yang terbilang cepat soal jumlah pasien terinfeksi yang terus bertambah.

Karenanya, beberapa kebijakan baru dan lama, dibuat dan disesuaikan dengan kondisi darurat ini.

Salah satunya adalah mengimbau masyarakat untuk melakukan social distance, alias menjaga jarak tubuh kita dengan orang lain di ruangan terbuka atau lingkungan di luar rumah.

Selain itu, beberapa pemerintah daerah juga mulai meliburkan kegiatan belajar mengajar, dan mengimbau para siswa untuk sementara belajar di rumah.

Bukan cuma pelajar dan mahasiswa yang diliburkan, pemerintah daerah juga memberlakukan kebijakan ini buat para kantor untuk memberlakukan sistem work from home.

Beberapa kantor di Jakarta, sudah banyak yang memberlakukan kebijakan ini, dan menyuruh karyawannya untuk bekerja dari rumah mulai hari ini.

Kebijakan-kebijakan dan informasi sarat energi negatif ini diberitakan bertubi-tubi, dan tidak membiarkan kita untuk pelan-pelan mencerna dan mempersiapkan mental.

Menhub Budi_ Interaksi dan Kegiatan Sebelum Positif Corona 03 (1)

[Baca Juga: Indonesia Ubah Hotline Corona Plus Update Terbaru!]

 

Maka bukan hal aneh apabila beberapa masyarakat dilanda stres atau mudah lelah setelah dihadapkan pada situasi chaos dan depresif ini.

Sebagai bentuk ‘perlawanan’ terhadap serangan virus corona di Indonesia, beberapa warganet di media sosial twitter, akhirnya menciptakan sebuah tagar, #KamiTidakTakutVirusCorona, yang memenuhi linimasa sejak empat hari lalu.

Tagar ini dilambangkan sebagai sebuah pemberontakan dari setiap kejadian-kejadian terkait fenomena yang belum menemui titik terang ini.

Beberapa warganet, melalui akun twitter pribadinya, menuliskan kalau mereka tidak akan berdiam diri di rumah, dan melanggar kebijakan yang diumumkan pemerintah.

Seolah menandakan, kalau mereka adalah makhluk yang kuat, virus corona tidak berarti apa-apa buat tubuh mereka.

 

“Terkadang manusia terlalu menganggap kotor debu, padahal debu sering digunakan untuk bersuci ketika air tak ada. #KamiTidakTakutVirusCorona” -@windyadytama

“Kenapa kita harus lebay ketakutan dengan virus corona?? Sampe harus diangkat ke media televisi segala?? Paranoid banget sih sama virus corona!! #KamiTidakTakutVirusCorona” -@Arielstiyono

“Give me a reason why you make hashtag #KamiTidakTakutVirusCorona this is virus guys not terrorist!!?” @friendzonevctm

“Kalbar sehat!! (feat tiktok) #KamiTidakTakutVirusCorona (Menyantumkan video acara wisuda). –@nutelza

“Mau ngopi sama Zahra dan Yessa karena #KamiTidakTakutVirusCorona.” -@avadakedavoir

 

Virus corona, bukanlah seorang teroris yang bisa ditakuti kedatangannya. Dia juga bukanlah seorang makhluk hidup.

Virus corona, ada bukan karena ‘dibuat’, tapi secara natural, tercipta secara abstrak, dan menular.

Merajalela, Virus Corona Ditetapkan WHO Sebagai Pendemi 01

[Baca Juga: Sudut Pandang Lain dan Kabar Baik Dari Virus Corona]

 

Kalau fakta virus corona adalah wabah menular dan disandingkan dengan tagar #KamiTidakTakutVirusCorona, maka muncul makna ganda.

Apakah maksudnya, rakyat Indonesia, tidak takut apabila tertular virus corona, dan bisa saja keberadaannya membahayakan orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarga?

Atau, apakah maksud dari tagar ini adalah, warganet tidak takut pada virus corona, karena punya rasa percaya diri tinggi atas kualitas tubuh yang baik?

Tagar ini, lebih cocok jika disematkan pada keadaan genting karena serangan-serangan fisik seperti perang atau munculnya sosok teroris yang mengobral rasa takut dan kekhawatiran berlebih.

Virus corona, memang sebuah ancaman. Alih-alih bilang tidak takut dan menantang maut dengan melakukan pemberontakan dari kebijakan pemerintah, kita seharusnya bilang tidak takut, sambil membentengi diri kita dengan hal-hal yang bisa kita lakukan.

Apa contohnya? Menerapkan pola hidup sehat, rajin mencuci tangan, menggunakan masker apabila sedang sakit batuk atau flu, dan anjuran-anjuran dari Kemenkes lainnya.

Harga Masker Mahal_ Ini Cara Cegah Virus Corona Tanpa Masker! 02

[Baca Juga: Tips Memilih Investasi Aman Di Tengah Virus Corona]

 

Lucu rasanya apabila kita keblinger, melawan perasaan yang didefinisikan dengan kata ‘takut’ dan membenarkan tindak tanduk kita yang bertolak belakang dengan kebijakan, lalu berkoar-koar kalau pemerintah telat penanganan, karena nyawa orang terdekat kita yang terancam.

Tidak pas kalau kita bersikap tidak acuh, tidak peduli, dan terkesan sombong, hanya karena kita ingin menunjukkan pada dunia kalau kita tidak ‘takut’ dengan ancaman penularan virus corona.

Bukan sesuatu yang patut dibanggakan kalau kita melawan hukum alam dan bertindak seenaknya, yang dapat merugikan banyak orang.

Sobat Finansialku, jangan sampai keblinger dengan tagar ini, ya! Tidak takut pada virus corona, artinya kita sudah mempersiapkan diri kita sebaik mungkin dengan menerapkan pola hidup sehat, agar terhindar dari penularan wabah virus corona.

 

Terima kasih dan semoga kebaikan sobat Finansialku dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Amin!

 

Bagaimana menurut sobat Finansialku soal hal ini? Apakah memang tagar #KamiTidakTakutVirusCorona, tepat digunakan dalam keadaan ini? Utarakan pada kami, lewat kolom komentar di bawah ini, ya! Terima kasih.

Sobat Finansialku juga bisa mendiskusikan hal ini bersama rekan-rekan dan keluarga terdekat, dengan membagikannya ke grup-grup dan komunitas, lewat pilihan platform yang tersedia di bawah ini.

 

Sumber Gambar:

  • Corona di Indonesia – https://bit.ly/2wWjJuG