Jika baru berkeluarga, siapa yang harus keluar dari pekerjaan? Bagi sepasang suami istri yang bekerja, tentu sulit membagi waktu untuk mengurus pekerjaan rumah tangga. Siapakah yang harus keluar dari pekerjaannya? Apakah suami atau istri?

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Suami Istri Bekerja, Tidak Ada Waktu untuk Mengurus Keluarga

Bagi Anda yang baru menikah, pernahkah Anda menghadapi dilema ini bersama pasangan? Karena Anda dan pasangan sama-sama bekerja, sangat sulit membagi waktu untuk mengurus keluarga. Jika masih menikah dan belum memiliki anak mungkin Anda dan pasangan masih bisa mengurus diri sendiri-sendiri. Tetapi bagaimana halnya nanti ketika sudah memiliki anak? Akan sangat sulit membagi waktu untuk mengurus anak jika kedua belah pihak sama-sama bekerja.

Secara keuangan, kebutuhan keluarga memang akan lebih terjamin jika suami istri bekerja. Karena keluarga akan memiliki pendapatan yang berasal dari dua sumber. Tetapi bekerja (dalam hal ini mendapatkan pendapatan aktif) sama saja dengan menukarkan waktu Anda dengan uang. Ketika masih lajang mungkin hal ini tidak masalah, tetapi ketika sudah berkeluarga ada tanggung jawab besar yang harus Anda emban.

mengapa-pasangan-baru-perlu-mengelola-keuangan-dengan-benar-finansialku

 [Baca Juga: Mengapa Pasangan Baru, Perlu Mengelola Keuangan dengan Benar?]

 

Siapa yang Harus Keluar dari Pekerjaan?

Tidak ada aturan yang mutlak mengenai siapa yang harus keluar dari pekerjaan. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan siapa yang akan keluar dari pekerjaan. Mari kita bahas beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan siapa yang akan keluar dari pekerjaannya:

 

#1 Karier dan Gaji

Biasanya pasangan mempertimbangkan siapa yang memiliki peluang karier serta gaji yang lebih baik. Ketika salah satu dari pasangan akan keluar dari pekerjaan, Anda harus siap menghadapi kondisi keuangan yang hanya berasal dari satu sumber penghasilan. Zaman sekarang mengandalkan satu sumber penghasilan dalam keluarga bukanlah hal yang mudah. Setiap tahun harga barang-barang semakin melambung tinggi. Jika tidak memiliki penghasilan yang cukup, Anda dan keluarga terpaksa hidup pas-pasan.

Karena itu coba pertimbangkan dulu siapa di antara Anda dan pasangan yang memiliki peluang karier dan gaji yang lebih baik. Hal ini memang merupakan pembicaraan yang sensitif. Anda harus terbuka dengan pasangan. Cobalah membicarakan hal ini dalam keadaan hati tenang. Jangan sampai Anda menyinggung perasaan pasangan karena memiliki karier atau gaji yang lebih baik.

Cara Menabung yang Efektif untuk Pasangan Muda - Finansialku

[Baca Juga: Cara Menabung yang Efektif untuk Pasangan Muda Baru Menikah]

 

#2 Budaya

Di Indonesia budaya masih menjadi prioritas utama dalam kehidupan sehari-hari. Paradigma pria harus menjadi pencari nafkah dalam sebuah rumah tangga masih sangat kental. Akan terasa tabu jika seorang istri bekerja sementara suaminya menjadi ayah rumah tangga. Walaupun paradigma ini masih dipercaya, bukan berarti Anda tidak boleh memutuskan istri bekerja sementara suami mengurus keluarga.

Masing-masing suami dan istri berhak untuk mengurus keluarga. Sah-sah saja jika Anda mempertimbangkan untuk melakukan hal tersebut. Hanya saja setiap keputusan selalu diikuti dengan konsekuensi. Anda harus siap dengan kenyataan bahwa tidak semua orang dapat mengerti kondisi dan pertimbangan Anda. Akan banyak orang yang menghakimi keputusan Anda dan pasangan. Anda harus siap dengan semua perkataan orang yang dapat menjatuhkan mental Anda dan pasangan.

5 Manfaat jika  Anda & Pasangan Kompak Mengurus Keuangan Keluarga - Finansialku

[Baca Juga: 5 Manfaat jika Anda & Pasangan Kompak Mengurus Keuangan Keluarga]

 

Bicarakan juga hal ini dengan pasangan. Anda harus membuat kesepakatan untuk siap menghadapi tekanan dari luar dan tidak saling menjatuhkan. Jika suami dan istri tidak kompak, bisa-bisa tekanan dari pihak luar dapat menjadi alasan pertengkaran dalam keluarga Anda.

 

#3 Cashflow

Uang memang bukan segalanya, tetapi uang adalah salah satu faktor penting dalam kehidupan. Terutama jika sudah menyangkut keluarga dan anak-anak. Jika sudah memutuskan siapa yang akan berhenti bekerja, Anda harus memperhitungkan cashflow dengan ritme keuangan yang baru. Ingat, pengeluaran Anda akan tetap tetapi pemasukan berkurang. Anda mungkin dapat mengurangi beberapa pengeluaran yang kurang krusial, tetapi nilainya tidak akan berubah secara ekstrem.

Buatlah perhitungan bersama pasangan. Dengan begitu Anda dan pasangan dapat memprediksi apakah pendapatan orang yang ditentukan akan mencukupi kebutuhan sehari-hari atau tidak. Jika tidak, sebaiknya Anda memikirkan alternatif lain. Misalnya saja jika istri memutuskan untuk keluar dari pekerjaan, cobalah cari ide untuk membuat usaha atau mencari pekerjaan sampingan yang dapat dikerjakan di rumah sambil menjaga anak-anak. Penghasilan dari usaha sampingan itu bisa saja tidak sebesar gaji ketika bekerja, tetapi hal tersebut paling tidak dapat membantu memenuhi kebutuhan Anda dan keluarga.

sebelum-menikah-tanyakan-5-hal-keuangan-ini-ke-pasangan-anda

[Baca Juga: 6 Tips Mengatur Keuangan untuk Pasangan Baru Menikah]

 

#4 Dana Darurat

Sebelum salah satu dari Anda dan pasangan memutuskan untuk keluar dari pekerjaan, persiapkan terlebih dahulu dana darurat. Pastikan dana darurat Anda sudah terpenuhi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Jangan hanya memperhitungkan salah satu gaji, tetapi perhitungkan dana darurat dengan menggunakan gaji Anda dan pasangan. Jika dana itu belum terpenuhi, sebaiknya Anda atau pasangan menunda keluar dari pekerjaan.

Jika dana darurat sudah terpenuhi, tidak ada salahnya Anda mempersiapkan sejumlah dana untuk disimpan sebelum keluar dari pekerjaan. Semakin banyak dana yang Anda simpan dan dapat investasikan maka kondisi keuangan keluarga akan menjadi semakin aman.

Berapa Target Penghasilan Kamu dan Pasangan - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Berapa Target Penghasilan Anda dan Pasangan?]

 

Keputusan Harus Dibicarakan Secara Terbuka

Memutuskan siapa yang akan keluar dari pekerjaan untuk mengurus keluarga bukanlah hal yang mudah bagi setiap pasangan. Saat ini semuanya serba mahal, jika hanya memiliki satu sumber penghasilan Anda mungkin harus berjuang lebih keras. Ada banyak prioritas yang harus diutamakan tetapi ada juga beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Semua itu dapat terjawab jika Anda bisa membicarakannya secara terbuka dan dalam keadaan hati yang tenang bersama pasangan. Uang adalah hal yang sangat sensitif untuk dibicarakan. Jangan sampai Anda menimbulkan pertengkaran dengan pasangan karena pembahasan mengenai keuangan.

 

Menurut Anda, siapa yang harus keluar dari pekerjaan? Istri atau suami? Berikan jawaban Anda beserta dengan alasannya pada kolom yang tersedia di bawah ini. Semoga bermanfaat.

 

Sumber Referensi:

  • Fransisca B. V. 2017. Suami atau Istri yang Berhenti Kerja? Tabloid Kontan.

 

Sumber Gambar:

  • Suami Istri – https://goo.gl/N9h7Z0

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku