Jangankan menjadi kaya, masih banyak pasangan muda yang sering kepepet kondisi keuangannya karena mereka melakukan kesalahan keuangan.  Bercita-cita menjadi kaya boleh-boleh saja, namun selain tujuan yang ingin dicapai, Anda juga perlu mengubah kebiasaan keuangan yang salah. Penasaran apakah saja kesalahan keuangannya? Cek apakah Anda juga melakukan salah satu dari 6 kesalahan keuangan berikut ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Pasangan Baru, Seimbangkanlah Kebiasaan Anda

Jika Anda baru menikah dan masih berstatus pasangan muda wajar saja jika Anda melakukan kesalahan keuangan. Hal ini disebabkan Anda berdua belum menyeimbangkan kebiasaan pasca pernikahan. Sebagai contoh, sang suami terbiasa membayar tagihan kartu kredit segera setelah menerimanya, tetapi sang istri terbiasa membayar terlambat. Selain itu, siapa yang harus membayar setelah menikah? Kebiasaan-kebiasaan ini bisa saja saling menumpuk dan mengakibatkan kesalahan keuangan.

Hey Pasangan Baru, Ada 6 Kesalahan Keuangan Yang Sering Anda Lakukan! 02 - Finansialku

[Baca Juga: Bagaimana Tips Merencanakan dan Cara Mengatur Keuangan Untuk Pasangan Muda]

 

Anda dan pasangan perlu membuka diri dalam hal keuangan setelah menikah, dan menyepakati beberapa perubahan kebiasaan demi menghindari kesalahan keuangan. Mempersatukan dua kebiasaan menjadi satu memanglah sulit, namun seperti yang diungkapkan David Bach, penulis buku Finish Rich Quickstart System (Take Control Over Your financial Life Quickly and Easily).

“If the two of you don’t make your finances a priority, they won’t be one.”

 

Melalui artikel berikut ini, Finansialku mengajak Anda melihat 6 kesalahan keuangan yang sering Anda lakukan agar dapat dihindari sesegera mungkin.

 

#1 Tidak Menentukan Pihak yang Bertanggung Jawab

Melewatkan pembayaran karena mengira pasangan Anda sudah membayar adalah sebuah kesalahan bodoh. Anda berakhir membayar bunga yang tidak sedikit hanya karena kurang koordinasi. Satu hal yang perlu Anda ketahui setelah menikah, Anda tidak bisa mengasumsikan pasangan Anda mengerti Anda secara otomatis, terutama dalam mengatur keuangan. Anda perlu duduk berdua dan berbincang-bincang untuk membagi tugas keuangan. Contohnya, siapa yang akan membayar tagihan, siapa yang bertanggung jawab atas membuat anggaran bulanan, dan sebagainya.

Salah satu cara mudah untuk menghindari masalah ini dalam keuangan adalah dengan membuat join account atau satu rekening saja dalam keuangan keluarga. Anda dan pasangan tetap boleh memiliki rekening pribadi, namun pisahkan dari keuangan keluarga.

 

#2 Tidak Memberikan Pendidikan Finansial kepada Buah Hati

Apakah Anda berpikir uang hanyalah urusan orang dewasa? Nyatanya, ada pentingnya untuk memberikan pendidikan finansial kepada si kecil. Menjadi kaya membutuhkan sebuah kebiasaan, dan kebiasaan sebaiknya dibiasakan sejak dini. Jika bukan Anda yang memulainya, siapa yang akan memulai?

Banyak yang menganggap bahwa mendidik anak mengenai keuangan membutuhkan pengetahuan yang tinggi dan gelar keuangan. Itu adalah pendapat yang SALAH BESAR.

Ini 10 Pertanyaan Manajemen Keuangan yang Harus Anda Bicarakan dengan Pasangan 01 - Finansialku

[Baca Juga: Ini 10 Pertanyaan Manajemen Keuangan yang Harus Anda Bicarakan dengan Pasangan]

 

Anda bisa berbagi mulai dari konsep yang sederhana, terutama jika buah hati Anda masih kecil dan belum mengerti tentang uang. Buatlah permainan yang menarik agar si kecil tertarik untuk mempelajarinya dan juga memudahkannya untuk mengingat pelajaran tersebut. Dengan pendidikan finansial sederhana sejak kecil, Anda sebenarnya telah memberikan bekal penting untuk masa depannya kelak.

 

#3 Tidak Menganggap Serius Utang Kartu Kredit

Banyak yang menganggap remeh utang kartu kredit, padahal utang bisa menjadi penyebab hancurnya rumah tangga lho. Mengapa tidak? Uang merupakan hal yang cukup krusial dalam rumah tangga. Jika salah satu memiliki utang, tentunya akan muncul argumen-argumen panas mengenai utang tersebut. Membiayai rumah tangga saja sudah susah, pastinya utang hanya akan menambah beban finansial pasangan.

Solusinya adalah dengan menanggapi utang dengan serius. Diskusikan dengan pasangan sejak awal dan selesaikan bersama. Bahas juga mengenai riwayat kredit sejak awal pernikahan. Dengan demikian Anda dan pasangan bisa membuat rencana finansial sesuai dengan kemampuan berdua. Cepat atau lambat, diskusi ini perlu dilakukan. Lebih cepat lebih baik bukan?

 

#4 Tidak Mempersiapkan Dana Pendidikan Sejak Dini

Seperti tujuan finansial lainnya, semakin cepat Anda mempersiapkannya semakin baik. Waktu berlalu dengan sangat cepat, dan Anda tentunya tidak ingin menjadi korban waktu. Salah satu hal yang terkadang dilupakan pasangan adalah dana pendidikan, Anda sibuk mengurus dan membesarkan sang buah hati tanpa memikirkan masa depannya. Ujung-ujungnya Anda menanggung utang dana pendidikan yang sangat besar.

6 Langkah Perencanaan Pensiun yang Harus Dilakukan Setiap Pasangan Sebelum Usia 50 Tahun 02 - Finansialku

[Baca Juga: 6 Langkah Perencanaan Pensiun yang Harus Dilakukan Setiap Pasangan Sebelum Usia 50 Tahun]

 

Namun perlu diingat bahwa dana pendidikan masih menempati tempat menengah dalam prioritas keuangan. Penuhi dahulu dana darurat dan dana pensiun Anda sebelum Anda mengalokasikan dana pendidikan dalam anggaran. Mengapa demikian?

Jika Anda menjalani masa tua sakit-sakitan atau tanpa dana pensiun, hal terburuk adalah meminta bantuan anak. Tentunya Anda tidak ingin membebani masa depan buah hati Anda bukan? Oleh karena itu, rencanakan dahulu kebutuhan pensiun dan masa depan Anda, barulah persiapkan masa depannya.

 

#5 Tidak Mengajukan Perjanjian Pra Nikah

Perjanjian pra nikah memang masih menjadi topik yang sangat tabu untuk disampaikan kepada pasangan. Namun perjanjian ini menjabarkan secara jelas kondisi keuangan serta pembagiannya dengan pasangan. Banyak pasangan, terutama di Indonesia yang menganggap perjanjian pra nikah dibuat untuk mengantisipasi perebutan harta saat perceraian.

Ingin Jadi Orang Kaya dan Orang Sukses Terbukalah Dengan Pasangan Soal Keuangan 01 - Finansialku

[Baca Juga: Ingin Jadi Orang Kaya dan Orang Sukses? Terbukalah Dengan Pasangan Soal Keuangan]

 

Efek samping dari sinetron ini hanya mengupas sebagian dari pentingnya perjanjian pra nikah. Kenyataannya, perjanjian pra nikah juga memberi manfaat dan keuntungan dalam keuangan. Selain itu, memperjelas kondisi keuangan dan ketentuannya akan memudahkan Anda dan pasangan mengetahui hal dan kewajiban masing-masing dalam hal keuangan.

 

#6 Menunda Pelunasan Cicilan Rumah

Bagi pasangan muda, mungkin salah satu yang pertama dilakukan adalah mencari tempat tinggal. Tetapi seiring perkembangan zaman, kondisi ekonomi menyebabkan tingginya harga rumah dibandingkan kemampuan finansial masyarakat.

Bagi sebagian pasangan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) lebih digemari daripada harus menumpang di rumah orangtua. KPR sebenarnya sah-sah saja, selama Anda menghitung kemampuan finansial Anda dan melunasi cicilannya segera.

Mengapa disarankan demikian? Karena semakin lama Anda mencicil, semakin banyak bunga yang Anda bayarkan. Otomatis jumlah uang yang dibayarkan juga semakin besar. Intinya, sebaiknya lunasi cicilan Anda sesegera mungkin.

Temukan Cara Bekerja Sama Dengan Pasangan dalam Berwirausaha 01 - Finansialku

[Baca Juga: Temukan Cara Bekerja Sama Dengan Pasangan dalam Berwirausaha]

 

Bach mengusulkan untuk selalu me-review penghasilan dan besarnya cicilan setiap bulan. Idealnya, naikkan jumlah cicilan sebanyak 10% setiap bulan. Dengan demikian, cicilan Anda akan lunas jauh lebih cepat dari yang Anda bayangkan. Tetapi jangan lupa tanyakan terlebih dahulu kepada pihak kreditur mengenai denda pelunasan dipercepat ya, jangan sampai ujung-ujungnya Anda malah menanggung kerugian.

 

QUIZ: Wrong vs. Right dalam Keuangan Pasangan Baru

Setelah melihat 6 kesalahan umum keuangan dalam kehidupan berkeluarga bagi pasangan baru, mari kita lihat bagaimana pendekatan yang tepat. Coba Anda lihat apakah Anda lebih banyak melakukan pendekatan yang salah atau benar dalam keuangan keluarga:

No. Kasus Keuangan Pasangan Baru WRONG (Pendekatan yang Salah) RIGHT (Pendekatan yang Benar)
1

Menyatukan keuangan

(membuat join account ketimbang saling tertutup akan keuangan satu sama lain)

Kita memang bersatu, tetapi uangku ya uangku, uangmu ya uangmu. Uangku dan uangmu adalah milik kita bersama
2 Mengatasi utang Utangmu membebaniku, pikirkan sendiri solusinya dan lunasi segera! Utangmu ya utangku juga, mari kita cari solusinya bersama-sama.
3 Membuat anggaran keuangan Saya sudah berhemat mati-matian, kamu yang boros. Itulah masalahnya. Kita sama-sama boros, namun untuk hal yang berbeda. Mari buat anggaran untuk mengatasinya.
4 Berinvestasi Kamu terlalu nekat, tidak main aman. Sudahlah, jangan ikut campur lagi dalam investasi kita! Mari diskusi untuk mencari investasi yang sepadan antara hasil dan modalnya!
5 Merahasiakan Keuangan Jika dia tidak tahu maka lebih aman. Rahasia dalam pernikahan bisa menghancurkan pernikahan.
6 Perencanaan untuk Menghadapi Kondisi Darurat Tenang, tidak perlu kuatir soal uang. Tidak ada yang tahu apa yang bisa terjadi, mari siapkan dana darurat.

 

Hindari Kesalahan Keuangan dan Jadilah Pasangan yang Cerdas

Mungkin terlihat sepele, namun keuangan juga bisa menjadi penyebab hancurnya rumah tangga lho. Jangan sepelekan dan hindari kesalahan-kesalahan di atas sekarang juga. Perbaiki kondisi keuangan Anda demi masa depan keluarga yang lebih baik!

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai kesalahan keuangan yang sering dilakukan lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah. Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • David Bach. Six Worst Money Mistake Couples Make. Davidbach.com – https://goo.gl/9P39xT
  • Aleksandra Todorova. The Six Financial Mistakes Couples Make. Key.com – https://goo.gl/xyqyPP

 

Sumber Gambar:

  • Asian Couple – https://goo.gl/H91TnD dan https://goo.gl/H4m9C2

 

Download Ebook Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula Finansialku.com