Yuk, ketahui komoditas-komoditas impor Indonesia dari berbagai negara. Penting lho untuk kemajuan negara ke depannya!

 

Komoditas Impor Indonesia

Apa itu komoditas?

Komoditas merupakan suatu benda yang memiliki fisik nyata dan relatif mudah diperdagangkan, dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu, serta juga dapat dipertukarkan dengan produk lain yang sejenis.

Sedangkan impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal. Pada umumnya impor terjadi dalam proses perdagangan.

Indonesia memang memiliki berbagai sumber daya alam yang melimpah. Namun, ternyata Indonesia masih tetap belum bisa melepaskan dari ketergantungan impor dari negara lain.

Hal ini dikarenakan permintaan domestik tidak sebanding dengan produksi. Dengan begitu, pemerintah perlu melakukan impor agar tidak terjadi kelangkaan bahan pangan yang bisa mengerek harga jual di pasaran.

[Baca Juga: Mau Belajar Trading Komoditas Untuk Pemula? Ingat Saja 4 HAL Penting Ini!]

 

19 Komoditas Impor Indonesia

Indonesia mengimpor berbagai komoditas dari berbagai negara. Berikut daftar komoditas-komoditas yang diimpor oleh Indonesia.

 

Aluminium

Salah satu komoditas impor yang terbanyak adalah aluminium. Nilai impor komoditas aluminium ini mencapai US$ 881,2 juta atau sekitar Rp 12,1 triliun.

Dengan nilai yang cukup terbilang fantastis tersebut maka, jumlah aluminium yang berhasil diimpor adalah sebesar 311,11 juta kilogram. Impor aluminium ini berasal dari China.

 

Buah-Buahan

Buah-buahan merupakan salah satu produk impor yang memiliki harga yang cukup fantastis. Nilai dari buah-buahan dapat mencapai US$ 741,3 juta atau sekitar Rp 10,2 triliun lho.

Nilai tersebut digunakan untuk mendatangkan buah-buahan sebanyak 397,7 juta kilogram. Impor ini juga berasal dari China.

 

Sayuran

Komoditas sayuran yang diimpor dari China nilainya mencapai US$ 526,8 juta atau sekitar Rp 7,25 triliun. Dengan nilai tersebut, sayuran yang diperoleh mencapai 603,8 juta kilogram.

 

Pupuk

Komoditas lainnya yang diimpor adalah pupuk. Nilai dari impor pupuk dari negara tirai bambu mencapai US$ 523,8 juta atau sekitar Rp 7,21 triliun.

Jumlah pupuk yang didapatkan dari nominal tersebut adalah sebesar 2,3 juta ton.

 

Pipa Besi dan Baja

Indonesia juga mengimpor komoditas pipa besi dan baja senilai US$ 414,1 juta atau sekitar Rp 5,7 triliun dari negara China. Jumlah yang didapatkan untuk komoditas pipa besi dan baja dari nominal tersebut adalah sebesar 280,4 ribu ton.

Selain itu, besi dan baja juga diimpor oleh Indonesia dari negara Iran yaitu sebesar US$ 16,4 juta atau sekitar Rp  226,3 miliar.

[Baca Juga: Ini 5 Komoditas Paling Likuid yang Bisa Kamu Pertimbangkan!]

 

Tembaga

Tembaga juga diimpor dari negara China yang bernilai mencapai US$ 376,8 juta atau sekitar Rp 5,1 triliun. Dengan nilai tersebut, tembaga didatangkan dari negara China sejumlah 67,1 juta kilogram.

 

Minyak Bumi

Indonesia memang memiliki kilang minyak yang terus berkembang jumlah dan kualitas. Namun, walaupun demikian, ternyata pemerintah Indonesia juga masih mengimpor minyak bumi.

Jumlah minyak bumi yang diimpor dari China sebanyak 436,2 ribu ton. Nilai dari minyak bumi yang diimpor tersebut adalah mencapai US$ 286,7 juta atau sekitar Rp 3,9 triliun.

 

Tembakau

Indonesia juga mengimpor tembakau senilai US$ 169,2 juta atau sekitar Rp 2,3 triliun. Tembakau yang diimpor dari negara China adalah sebesar 38,5 juta kilogram.

 

Bahan Bakar Mineral, Minyak Mineral, Zat Bitumen

Indonesia juga mengimpor komoditas dari negara Iran. Komoditas impor terbesar dari Iran adalah bahan bakar dan minyak mineral.

Nilai dari komoditas tersebut mencapai US$ 364,6 juta atau setara dengan Rp 5 triliun.

 

Garam dan Sulfur

Garam dan sulfur juga diimpor dari Iran senilai US$ 22 juta atau setara dengan Rp 303,6 miliar.

 

Beras

Walaupun Indonesia adalah negara agraris, namun ternyata Indonesia juga melakukan impor beras dari berbagai negara untuk memenuhi permintaan di domestik.

Indonesia mengimpor beras dari negara Vietnam, Thailand, Pakistan, India, Myanmar, dan lain-lain.

Nilai impor beras adalah sebesar US$ 156,332 juta. Volume impor beras dengan nominal tersebut adalah sebesar 302,71 juta kilogram.

 

Jagung

Indonesia juga mengimpor jagung sebesar US$ 544,189 juta. Indonesia mengimpor jagung dari berbagai negara yakni India, Argentina, Brazil, Thailand, Paraguay, dan negara lainnya.

Volume jagung yang diimpor adalah sebesar 1,8 miliar kilogram.

 

Kedelai

Nilai impor kedelai Indonesia adalah sebesar US$ 735,437 juta. Volume kedelai yang didapatkan dari nilai nominal tersebut adalah sebesar 1,19 miliar kilogram.

Indonesia mengimpor jagung dari negara Amerika Serikat, Argentina, Malaysia, Paraguay, Kanada, dan negara-negara lainnya.

[Baca Juga: Menyelidiki Berbagai Mitos Trading Komoditas yang Bikin Trader Ragu]

 

Tepung Terigu

Indonesia melakukan impor dari negara Sri Lanka, India, Turki, Ukraina, Jepang, dan lainnya. Nilai impor tepung terigu Indonesia adalah US$ 45,29 juta dengan volume sebesar 104,21 juta kilogram.

 

Gula Pasir

Nilai impor gula pasir adalah senilai US$ 31,11 juta. Volume dari impor gula pasir ini adalah sebesar 52,45 juta kilogram.

Indonesia mengimpor gula pasir dari Thailand, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru, dan lainnya.

 

Gula Tebu

Indonesia mengimpor gula tebu dari negara Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Singapura.

Nilai impor gula tebu di Indonesia adalah sebesar US$ 121,14 juta dengan volume sebesar 25,21 juta kilogram.

 

Daging Sejenis Lembu

Indonesia juga mengimpor daging sejenis lembu senilai US$ 121,14 juta. Jumlah daging sejenis lembunya adalah sebesar 25,21 juta kilogram.

Negara yang mengirimkan daging sejenis lembu ini adalah dari Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Singapura.

 

Daging Ayam

Selain daging sejenis lembu, Indonesia juga mengimpor daging ayam. Daging ayam diimpor oleh Indonesia senilai US$ 30,26 ribu dengan volume 10,83 ribu kilogram.

Indonesia mengimpor daging ayam dari negara Malaysia.

[Baca Juga: 10+ Komoditas Pertanian Unggulan Indonesia yang Siap Diekspor]

 

Susu

Indonesia mengimpor susu senilai US$ 530,47 juta dengan volume 139,68 juta kilogram. Negara asal yang mengirimkan susu ke Indonesia adalah Selandia Baru, Amerika Serikat, Australia, Belgia, Jerman, dan negara lainnya.

 

Mengenal Komoditas yang di Impor oleh Indonesia

Walaupun Indonesia kaya akan sumber daya alam nya namun, Indonesia juga memerlukan impor komoditas dari negara lain.

Pemerintah Indonesia melakukan impor dari negara lain dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan komoditas domestik. Selain itu, Indonesia juga dapat menjalin kerja sama yang baik dengan berbagai negara.

 

Ingin tahu kisah sukses perusahaan top di Indonesia? Coba lihat video ini yuk!

 

Sobat Finansialku ingin sukses melakukan perdagangan komoditas?

Yuk, ikuti Workshop Traders Club “Cara Menambah Pemasukan Dalam Waktu 3 Bulan/Kurang!” bersama CEO Finansialku Melvin Mumpuni CFP® QWP® dan Direktur PT Agrodana Futures Tommy Zhu, CFA, CFP®, CWM®.

Gabung sekarang untuk dapat Diskon 90% sebelum kupon habis. Daftar di sini!

 

Jadi, komoditas impor yang mana yang paling sering Anda gunakan? Apakah Anda punya saran agar indonesia terbebas dari produk impor? Tuliskan komentar di sini ya!  Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Fiki Ariyanti. 14 Oktober 2013. Daftar Lengkap 29 Komoditas Pangan yang Diimpor RI. Liputan6.com – https://bit.ly/3dyqGCg
  • Tomyzul Habib. 3 Februari 2020. Tembus Rp 12,1 T! Ini 8 Komoditas Impor Terbesar Indonesia dari China. Akurat.co – https://bit.ly/2zrIZKm
  • Simulasikredit. 2019. Definisi Komoditas. Simulasikredit.com – https://bit.ly/3drYCjG
  • Databoks. 11 Januari 2020. Lima Komoditas Utama Impor Indonesia dari Iran. Katadata.co.id- https://bit.ly/35NMbfE

 

Sumber Gambar:

  • https://bit.ly/3e4lAho
  • https://bit.ly/3g7nG1F
  • https://bit.ly/2WPSwEC
  • https://bit.ly/2Zn4qY0
  • https://bit.ly/36enmto