Banyak orang merasa libur lebaran malah makin boros, kira-kira apa penyebabnya?

Tahun 2018 ini, pemerintah menetapkan libur lebaran menjadi lebih panjang yaitu tanggal 11 sampai 20 Juni. Tetapi, keputusan pemerintah ini ternyata menuai pro kontra.

Apa saja dampak dari penambahan libur lebaran ini? Mari kita simak di artikel berikut!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Watch

 

Penambahan Libur Lebaran 2018

Libur lebaran tahun ini menyenangkan karena masa yang lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bisa jadi kesempatan bagi Anda untuk menikmati liburan dengan lebih santai dan waktu berkumpul bersama keluarga menjadi lebih panjang.

Akan tetapi, terdapat kerugian yang dirasakan baik dari segi risiko finansial maupun dunia usaha, seperti terganggunya proses produksi hingga distribusi perusahaan. Maka, tidak heran apabila banyak kalangan pengusaha yang aktif menolak keputusan tersebut.

 

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

Dampak yang Ditimbulkan Karena Penambahan Libur Lebaran

Penambahan masa libur lebaran tidak selalu menyenangkan, seperti pengusaha yang merasa proses produksi dan distribusi yang terhambat. Akibat lain yang dapat Anda rasakan karena hal ini ialah:

 

#1 Berkurangnya Tunjangan

Di beberapa perusahaan, tunjangan harian pegawai yang tidak masuk kerja akan dikurangi. Hal ini berkenaan dengan anggapan perusahaan bahwa pegawai yang izin masuk kerja tidak membutuhkan ongkos untuk berangkat ke kantor.

Risiko satu ini mungkin tidak akan dirasakan oleh semua pegawai swasta. Karena bagi beberapa perusahaan, masa libur lebaran hanya berdampak pada jatah cuti selama satu tahun yang dimiliki karyawan tersebut.

 

#2 Turunnya Bonus

Risiko ini memang tidak dirasakan dan berdampak langsung, karena erat kaitannya dengan produktivitas kantor yang menurun akibat penambahan masa libur.

Menurunnya produktivitas kantor memberikan dampak jangka panjang kepada potensi laba yang perusahaan dapatkan. Sedangkan, setiap perusahaan tentu selalu berusaha untuk menekan potensi kerugian yang didapatkan.

Untuk mengimbangi hal tersebut, biasanya besaran bonus yang diberikan pada karyawan akan diturunkan.

Namun, risiko ini memang tidak mutlak. Karena selain masa libur lebaran yang panjang, produktivitas kantor juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya.

 

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Penyebab Borosnya Keuangan di Libur Lebaran

Bagi pegawai, penambahan waktu libur lebaran justru membawa kerugian karena membuatnya semakin boros.

Berikut penyebab borosnya keuangan di libur lebaran, yaitu:

 

#1 Munculnya Efek Domino

Keputusan diperpanjangnya masa libur lebaran akan membuat kegiatan usaha menjadi terganggu, mulai dari kegiatan produksi hingga distribusi. Kondisi ini dapat berdampak ke hal lainnya dan menimbulkan efek domino.

Dimulai dari distribusi komoditas yang terhambat, bahkan terhenti. Kemudian, masa barang yang tersedia akan mengalami kelangkaan, dan akhirnya menyebabkan harga barang mengalami peningkatan.

Libur Lebaran Malah Bikin Boros 03 Finansialku

[Baca Juga: Liburan ke Wakanda: Melihat Pesona Keindahan di Air Terjun Iguazu]

 

Peningkatan harga barang ini tidak hanya memberikan kerugian pada perusahaan atau pengusaha saja. Masyarakat umum sebagai konsumen pun terkena dampaknya karena biaya yang harus dikeluarkan akan bertambah dan menyebabkan perilaku boros.

 

#2 Pola Konsumsi Meningkat

Bank Indonesia sudah memprediksi, bahwa pola konsumsi masyarakat selama bulan ramadan hingga lebaran dari tahun ke tahun memang cenderung terus mengalami peningkatan. Hal yang sama juga akan terjadi pada libur lebaran tahun 2018 ini.

Di satu sisi, peningkatan pola konsumsi masyarakat dapat dikatakan sebagai hal yang bagus, karena secara ekonomi hal ini dapat turut membantu pertumbuhan perekonomian negara.

Libur Lebaran Malah Bikin Boros 01 Finansialku

[Baca Juga: Cara Mudah: 20 Tips Hemat Pengeluaran saat Liburan Bersama Keluarga]

 

Di sisi lain, pola konsumsi masyarakat meningkat karena banyaknya waktu luang yang dimiliki.

Keinginan untuk membelanjakan uang menjadi lebih banyak untuk hal yang bersifat hiburan, seperti biaya rekreasi ke berbagai tempat, belanja kebutuhan sehari-hari, hingga kuliner di waktu luang. Hal ini secara tidak langsung menjadikan libur lebaran malah semakin boros dan merugikan. Itulah mengapa  penambahan masa libur lebaran saat ini semakin boros.

 

Tips Meminimalisasi Pemborosan di Libur Lebaran

Libur lebaran yang panjang ini memang bisa mengancam kondisi finansial Anda.

Untuk menghadapinya, Anda harus cermat dalam menyusun strategi finansial.

Tanpa adanya rencana atau strategi pembelanjaan, bukan mustahil Anda akan tekor dan dana THR yang didapatkan akan menguap begitu saja.

Salah satu cara untuk meminimalisasi risiko pemborosan adalah dengan membuat budget maksimal untuk dana mudik. Jangan lupa untuk tetap disiplin dengan budget tersebut.

Lakukan trik yang sesuai untuk meminimalisasi risiko yang akan terjadi. Mulailah menabung dan manfaatkan setiap peluang yang ada untuk memberikan keuntungan di masa mendatang.

 

Jika Anda memiliki trik lain untuk menekan risiko pemborosan selama libur lebaran, Anda bisa menuliskannya di kolom komentar dan membagikannya dengan pembaca lainnya. Jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada kerabat Anda agar mereka lebih perhatian dengan risiko pemborosan selama libur lebaran.

 

Sumber Referensi:

  • Hardian. 21 Mei 2018. Duh, Libur Lebaran Ditambah Malah Bikin Tekor Lho. Moneysmart.id – https://goo.gl/YV7FWK

 

Sumber Gambar:

  • Boros Saat Libur Lebaran – https://goo.gl/5U16dk
  • Boros Saat Libur Lebaran 2 – https://goo.gl/v22Ecb
  • Boros Saat Libur Lebaran 3 – https://goo.gl/cUgxGs