Sudah menjadi tradisi, pembagian THR pada saat Lebaran sangat ditunggu-tunggu. Bagaimana cara mengatur THR dengan bijak?

Apakah Anda sudah melakukan perhitungan dalam pembagian THR untuk Lebaran mendatang? Agar lebih jelas, mari simak ulasan mengenai Tunjangan Hari Raya dalam artikel di bawah ini. Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Tunjangan Hari Raya (THR)

Tunjangan Hari Raya atau THR merupakan pendapatan pekerja yang wajib diberikan oleh pengusaha kepada pekerja atau keluarganya menjelang hari raya keagamaan.

Tunjangan Hari Raya ini wajib diberikan selambat-lambatnya 7 hari sebelum hari raya keagamaan.

Ketentuan mengenai THR telah diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.6 tahun 2016.

Tunjangan Hari Raya Keagamaan merupakan tunjangan yang wajib dibayarkan oleh perusahaan kepada para pekerja menjelang hari raya keagamaan.

Berikut ini adalah 5 hari raya keagamaan yang mendapatkan pembagian THR:

  • Hari Raya Idul Fitri
  • Hari Raya Natal
  • Hari Raya Nyepi
  • Hari Raya Waisak
  • Hari Raya Imlek

THR Idul Fitri diberikan untuk karyawan yang beragam muslim, sedangkan THR Natal bagi karyawan beragama Kristen.

Sebelumnya pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4 tahun 1994, pekerja yang berhak mendapat THR hanyalah yang sudah bekerja minimal 3 bulan, namun kini telah diubah menjadi 1 bulan.

Setiap karyawan, baik tetap maupun kontrak yang telah bekerja selama minimal satu bulan, berhak atas THR yang diberikan secara proporsional.

Pengusaha wajib memberikan THR kepada pekerja yang telah bekerja minimal 1 bulan secara terus menerus atau lebih. THR yang diberikan kepada pekerja wajib dalam bentuk uang dan harus dalam mata uang rupiah.

 

Kapan Waktu Pembayaran THR?

Dalam peraturan Permenaker No. 6 Tahun 2016 pasal 5, THR paling lambat dibayarkan atau dibagikan yaitu 7 hari sebelum hari raya keagamaan.

Sebagai contoh, jika Idul Fitri 2019 jatuh pada tanggal 5 Juni 2019. Maka, pihak perusahaan wajib memberikan THR kepada karyawannya paling lambat di tanggal 29 Mei 2019.

Apakah Bijak Jika THR Digunakan Membayar Utang 1 Finansialku

[Baca Juga: Games: 7 Tipe Pemberi THR Saat Lebaran, Kamu yang Mana?]

 

Pengusaha yang terlambat membayar THR akan dikenai denda 5% dari total THR yang harus dibayar, terhitung sejak berakhirnya batas waktu kewajiban pengusaha untuk membayarkan THR.

Jika perusahaan tidak sanggup dalam membayar THR kepada pekerja, perusahaan harus melapor pada Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawas Ketenagakerjaan selambat-lambatnya 2 bulan sebelum hari raya.

Dan bagi pengusaha yang melanggar, atau tidak membayar THR, maka akan dikenakan sanksi sesuai UU No. 14 tahun 1969.

Bagi para pekerja yang tidak mendapatkan haknya atas THR, bisa melaporkan perusahaannya yang melanggar untuk membayar THR kepada Dinas Tenaga Kerja setempat.

 

Pekerja yang di PHK dapat THR atau Tidak?

Pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) jelang Lebaran masih bisa mendapatkan tunjangan hari raya (THR). 

Karena PHK, Tarik Dana Jaminan Hari Tua - Dana Darurat untuk Menyiasati PHK - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Siap-siap Ini Besaran THR Bagi Pegawai Swasta]

 

Pekerja yang dipecat dalam batas waktu 30 hari sebelum hari raya keagamaanlah yang berhak mendapatkan THR. Aturan THR untuk pekerja yang kena PHK ini hanya berlaku di tahun terjadinya PHK.

Namun peraturan ini tidak berlaku bagi pekerja kontrak yang bekerja dengan perjanjian kerja waktu tertentu, yang masa kerjanya berakhir sebelum hari raya keagamaan.

Bagi pekerja yang pindah pada perusahaan lain, dengan masa kerja berlanjut, berhak atas THR keagamaan pada perusahaan baru, apabila tidak diberi THR pada perusahaan lama.

 

Perhitungan Besaran THR

Berdasarkan Permenaker Nomor 6 Tahun 2016 Pasal 2 dan 3, besarnya THR ditetapkan sebagai berikut:

  • Bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, besaran THR yang dibayarkan sebesar satu bulan upah.
  • Bagi pekerja yang mempunyai masa kerja satu bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12 bulan diberikan secara proporsional dengan masa kerja yakni dengan perhitungan masa kerja/12 bulan x 1 bulan upah.

Untuk pekerja yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan atau satu tahun secara terus menerus, perhitungan besaran THR-nya adalah:

 

Contoh kasus 1:

Bella merupakan karyawan dengan gaji per bulan sebesar Rp10 juta dan sudah bekerja selama 15 bulan, maka Bella berhak mendapat THR sebesar Rp10 juta.

Untuk pekerja yang bekerja dalam waktu kurang dari 12 bulan di sebuah perusahaan, rumus yang dipakai untuk menghitung besaran THR-nya adalah:

  • THR = masa kerja x 1 bulan upah atau gaji ÷ 12 bulan

Contoh kasus 2:

Fikri sudah bekerja di perusahaan A selama 6 bulan dan mendapatkan gaji setiap bulan sebesar Rp8 juta. Maka, cara menghitung THR yang akan diterima Fikri yaitu sebesar:

  • 6 bulan x Rp8 juta : 12 bulan = Rp4 juta

 

Besaran THR ini tidak berlaku jika THR Keagamaan yang diterima pekerja berdasarkan perjanjian kerja atau peraturan perusahaan atau kebiasaan dalam perusahaan bernilai lebih besar dari yang ditetapkan oleh pemerintah.

 

Cara Jitu Mengelola THR dengan Bijak

Setelah mengetahui berapa besaran THR yang akan diterima, alangkah lebih baiknya jika Anda melakukan perencanaan terlebih dahulu agar uang THR yang didapatkan tidak hilang dengan sia-sia.

Berikut ini adalah beberapa tips dalam mengelola dana THR yang Anda dapatkan:

 

#1 Atur Skala Prioritas

Bagi sebagian orang mungkin mendapatkan dana THR dari perusahaan itu seperti kejatuhan uang dengan cuma-cuma. Jika tidak pandai dalam mengatur keuangan pasti saking senangnya, Anda bisa saja membeli segala hal.

Meski mendapatkan THR, Anda harus tetap mengontrol keuangan dan jangan sampai membeli sesuatu yang tidak diperlukan.

Gak Repot, Ini Daftar Aplikasi Konversi Mata Uang yang Bisa Anda Instal 03

[Baca Juga: Dapat THR? Begini Keunikan Cara Mengelola THR Sesuai Zodiak]

 

Maka dari itu Anda harus mengatur skala prioritas ketika mendapatkan THR. Anda bisa membagi THR dalam beberapa bagian penting, seperti:

  • 20% untuk ditabung
  • 20% untuk keperluan mudik
  • 10% untuk sedekah
  • 10% untuk membeli pakaian Lebaran
  • 20% untuk berbagi dengan keluarga
  • 20% untuk dana tak terduga

 

#2 Bayar Zakat Fitrah 

Zakat merupakan kewajiban bagi setiap umat Muslim, maka dari itu jangan lupa untuk membayar zakat Anda baik itu zakat fitrah atau zakat profesi. Anda bisa menggunakan 10% dana THR untuk kebutuhan membayar Zakat.

Sebaiknya, Anda segera membayarkan zakat Anda begitu uang THR Anda turun atau ketika uang Anda mencukupi untuk membayar zakat Anda dan keluarga.

THR Dorong 3 Sektor Usaha, Penjualan Ritel Tumbuh 18 Persen 02 Finansialku

[Baca Juga: THR Dorong 3 Sektor Usaha, Penjualan Ritel Tumbuh 18 Persen]

 

Karena jika tidak begitu, ada kemungkinan dana untuk zakat terpakai untuk kebutuhan lainnya.

Jadi jika Anda memisahkan dana untuk zakat lebih awal, Anda akan merasa lebih tenang ketika harus mengeluarkan dana untuk kebutuhan lainnya.

 

#3 Tabung Sebagian THR yang Didapatkan

Jangan sampai dana THR yang Anda dapatkan dihabiskan semua. Pisahkan sekitar 10 %- 20% THR Anda untuk ditabung.

Karena dengan menabung dapat membantu Anda untuk menjaga keuangan Anda, atau mempersiapkan Anda apabila ada keperluan mendesak di hari yang akan datang.

Dengan menabung dari dana THR ini pun Anda dapat menambah jumlah pendapatan Anda dari bulan-bulan sebelumnya.

 

#4 Gunakan Dana THR dengan Produktif

Meskipun dana THR yang didapatkan double dari gaji bulanan, jangan sampai Anda menghabiskan semua THR yang didapatkan.

Beberapa dana yang bisa Anda alokasikan agar lebih produktif lagi yaitu Anda bisa membagi sebagian dana THR kepada orang-orang disekitar yang biasa membantu Anda seperti satpam, asisten rumah tangga, supir dan lainnya.

Selain itu jika Anda memiliki cicilan hutang, lebih baik gunakan sebagian dari dana THR Anda untuk mempercepat cicilan yang harus dilunasi.

 

#5 Siapkan Anggaran Mudik Libur Lebaran

Bagi Anda yang diharuskan mudik keluar daerah bahkan luar pulau, momen lebaran tentu menjadi momen yang paling tepat untuk berkumpul bersama keluarga.

Mudik Lebaran Pakai Bus Ini Dia Waktu Terbaik Membeli Tiket Bus 01 - Finansialku

[Baca Juga: Apakah Bijak Jika THR Digunakan Membayar Utang?]

 

Mudik ke kampung halaman pun sudah menjadi tradisi, dan tentu membutuhkan biaya yang cukup besar jika dibandingkan dengan harga tiket yang dijual pada hari-hari biasa.

Maka dari itu, pisahkan sebagian dana THR untuk membeli tiket dan kebutuhan mendesak lainnya dalam perjalanan mudik seperti makanan dan dana untuk oleh-oleh yang akan dibawa ke kampung halaman.

 

#6 Belanja Secukupnya

Menjelang Lebaran akan banyak toko-toko yang menggelar diskon besar-besaran. Jangan sampai Anda tergoda dengan diskon yang bertebaran itu dan belilah sesuai dengan kebutuhan saja.

Biasanya momen lebaran dijadikan momen belanja seperti belanja baju, alat sholat, ataupun bahan-bahan kue untuk lebaran.

Tapi perlu diingat Anda jangan jadi pribadi yang konsumtif dengan membeli banyak barang yang sebetulnya tidak diperlukan.

Untuk menahan diri dari belanja yang tidak Anda perlukan, Anda perlu membuat skala prioritas. Buat daftar barang-barang yang benar-benar Anda perlukan dan jangan membeli barang-barang yang berada di luar daftar prioritas Anda.

 

Gunakan Dana THR Sebijak Mungkin

Itulah penjelasan mengenai Tunjangan Hari Raya hingga cara memaksimalkan THR. Jangan sampai lebaran Anda menjadi serba kekurangan hanya karena tidak bisa mengelola dana THR yang didapatkan.

Selain itu, ketahuilah berapa THR yang akan Anda terima sehingga bisa dengan mudah mengaturnya.

Tidak jarang perusahaan yang memberikan kado lebaran kepada para pekerja, baik dalam bentuk parcel makanan atau sembako.

Namun, perlu diketahui kalau pemberian hadiah tersebut tidak boleh mengurangi nilai THR yang berhak diterima karyawan. 

Agar THR Anda bisa awet tidak ada salahnya untuk menginvestasikan sebagian dana THR yang didapatkan untuk keperluan mendesak di hari-hari mendatang.

Jika Anda tertarik untuk berinvestasi Saham, Anda bisa membaca ebook dari Finansialku di bawah ini secara GRATIS.

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Bagaimana pendapat Anda setelah membaca artikel di atas? Berikan tanggapan Anda pada kolom komentar di bawah ini.

Jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat Anda. Semoga Bermanfaat.

 

Sumber Gambar:

  • THR – http://bit.ly/2HU6mx5