Apa saja kewajiban guru dalam mengajari muridnya yang berada di jenjang SD, SMP dan SMA? Apakah pendidikan keuangan juga menjadi tanggung jawabnya?

Kali ini Finansialku akan membahas tentang mengapa guru bertanggung jawab mengajarkan pendidikan keuangan untuk murid SD, SMP dan SMA?

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Apa yang Dimaksud dengan Pendidikan Keuangan?

Pendidikan keuangan adalah suatu sistem pembelajaran terkait manajemen keuangan bagi murid.

Materi ini bisa digabungkan menjadi sistem terintegrasi dengan pelajaran di sekolah atau terpisah dalam kelas-kelas kursus nonformal.

Tujuan dari pendidikan keuangan adalah untuk meningkatkan dan membiasakan kemampuan mengelola uang setiap murid sehingga bisa memaksimalkan kinerjanya ketika telah memasuki usia produktif.

 

Mengapa Guru Bertanggung Jawab Mengajarkan Pendidikan Keuangan untuk Murid SD, SMP dan SMA?

Sebagai pendidik, guru bertanggung jawab mengajarkan pendidikan keuangan untuk para murid.

Namun demikian, guru tidak menjadi satu-satunya penanggung jawab dalam hal ini.

Ada istilah tri pusat pendidikan yang terdiri dari orangtua, guru, dan lingkungan yang menanggung amanat sama dalam mendidik dan melatih mereka sebagai anggota masyarakat.

Jadi, pengelolaan keuangan bisa dimiliki secara utuh dan anak-anak yang nanti berkembang menjadi manusia dewasa dapat menjadikannya media aktualisasi diri menjadi pribadi sempurna.

Berikut ini adalah beberapa alasan yang lebih spesifik terkait mengapa guru bertanggung jawab mengajarkan pendidikan keuangan untuk murid SD, SMP dan SMA.

 

#1 Tanpa Pembelajaran Sejak Dini, Kematangan Finansial Terlambat

Sejak SD, anak akan menerima uang jajan. Lalu, ketika momen tertentu misalnya, mereka akan diberi sejumlah uang angpau atau sejenisnya.

Jadi, pendidikan keuangan sudah harus diajarkan dari bentuk konkret.

Dalam usia ini, anak akan memahami hal-hal bersifat konkret saja. Jadi, mulai ajarkan mereka menabung di celengan yang bisa dilihat bentuknya.

Bunda, Begini Lho Mengajarkan Cara Menabung ke Anak 02 - Finansialku

[Baca Juga: Apakah Tabungan Merupakan Aset? Atau Hanya Sebagai Liabilitas?]

 

#2 Melatih Kebiasaan Menggunakan Uang Secara Bijak

Dari uang jajan yang diberikan, tabungan harus dimasukkan ke celengan terlebih dahulu dan jangan disisihkan.

Salah satu konsep pendidikan keuangan ini dapat melatih kebiasaan menggunakan uang secara bijak.

Misalnya saja, dengan keterbatasan uang anak akan bisa melihat mana kebutuhan yang penting dan kurang. Atau di mana mereka bisa menunda pembelian atau membuat alternatifnya.

5 Alasan Mengapa Anak Harus Mengenal dan Belajar Keuangan 04 - Finansialku

[Baca Juga: Moms, Punya Anak Balita? Perlu Beli Asuransi Kesehatan Ga Ya?]

 

#3 Terintegrasinya Semua Urusan dengan Kemampuan Pengaturan Finansial

Semua urusan sebenarnya selalu melibatkan uang, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pendidikan keluarga yang diajarkan sejak SD akan mampu membantu anak memahami hubungan segala hal dengan uang.

Bukan berarti anak atau remaja harus selalu berpikir tentang uang. Tetapi hal ini lebih mengacu kepada mereka bisa memetakan pada titik mana uang dibutuhkan di bidang tersebut.

5 Alasan Mengapa Anak Harus Mengenal dan Belajar Keuangan 02 - Finansialku

[Baca Juga: Bunda, Ini Lho 10 Cara Mengatasi Anak Rewel di Supermarket]

 

#4 Melatih Anak dan Remaja yang Gemar Menabung

Menabung bisa jadi masalah atau kebiasaan yang sulit dilakukan jika tidak dimulai sejak dini.

Mengapa demikian? Karena anak yang terbiasa menabung akan memiliki self control supaya tidak mengambilnya kecuali ketika benar-benar dibutuhkan atau sesuai rencana awal akan digunakan untuk apa.

Beberapa anak atau remaja merasa kebutuhannya yang tidak penting benar-benar waktu tepat untuk mengambil tabungan.

Hal ini tentu menjadi masalah besar karena mereka mudah tergoda untuk mengosongkan rekening di masa depan.

Kenali Perbedaan Menabung Dan Investasi yang Perlu Anda Ketahui 02 - Finansialku

[Baca Juga: Moms, Punya Anak Usia 10 Tahun? Berikut 12 Cara Mendidik Anak tentang Uang yang Dapat Anda Praktikkan]

 

#5 Hasil Tabungan Bisa Dimanfaatkan Setelah Lulus Sekolah

Banyak anak dan remaja yang bisa membantu meringankan orangtuanya dalam membayar sekolah lanjutan atau perkuliahan.

Meskipun berasal dari keluarga yang mampu, tetapi kemampuan membayar sendiri uang sekolah atau memulai bisnis dari tabungan tentu menambah kepercayaan diri mereka.

Jika hal ini terus dikembangkan maka motivasinya juga bisa memicu produktivitas lebih besar.

Guru-Bertanggung-Jawab-Mengajarkan-Pendidikan-Keuangan-1-Finansialku

[Baca Juga: Moms, Ketahui Cara Mendidik Anak Tentang Uang dari Usia 2-16 Tahun]

 

#6 Kemandirian Finansial Lebih Awal

Anak atau remaja yang diajari pendidikan keuangan akan mengetahui apa saja poin-poin kebutuhan hidup dan cara mendapatkan uang untuk mencukupinya ditambah menabung.

Dengan demikian, kemandirian finansial mereka akan bertambah dan bisa semakin berkembang apabila terus berinteraksi dengan anak atau remaja lain.

 

#7 Menciptakan Pemuda Produktif Peka Potensi Diri

Banyak pengangguran yang terdidik di beberapa kota besar. Hal ini salah satunya diakibatkan oleh kurang pekanya mereka terhadap potensi diri.

Oleh karena itu, jika anak sudah mempelajari pendidikan keuangan maka dia bisa berlatih memetakan untuk mencari uang dengan cara apa.

Apakah dengan bekerja atau berbisnis?

Jadi, ketika memasuki usia produktif mereka tidak akan salah jurusan dan lebih peka terhadap potensi diri.

Mumpung Masih Mahasiswa, Yuk Mulai Menabung Untuk Masa Depan 01 - Finansialku

[Baca Juga: Masih Di Bawah Usia 25 Tahun Tapi 8 Anak Ini Sudah Menjadi Orang Kaya]

 

#8 Menekan Pola Hidup Konsumtif

Konsumerisme adalah salah satu masalah yang tinggi risiko mulai gaya hidup tidak sehat sampai kriminalitas.

Banyak kasus korupsi berawal dari pola hidup konsumtif. Dengan demikian, pendidikan keuangan yang ditekankan pada pola hidup hemat akan bisa mengurangi berbagai resiko tersebut.

 

#9 Menghentikan Fenomena “Miskin di Tanggal Tua”

Istilah “miskin di hari tua” sering menjadi masalah mahasiswa rantau atau karyawan.

Hal ini disebabkan oleh tidak terbiasanya anak menabung sejak dini.

Tanpa pembelajaran menabung dan memahami konsep menyimpan uang ketika ada, maka kematangan finansial anak akan terlambat dan mereka akan kesulitan menyimpan uang di masa mendatang.

  

#10 Pemuda Peka: Harus Rajin Belajar Karena Biaya Sekolah Mahal

Jika anak atau pemuda diajari bagaimana mendapatkan serta mengalokasikan uang ke tempat yang tepat, maka mereka akan lebih menghargai sekolah karena biaya.

Ketika murid sudah mengetahui biaya sekolah itu tidak murah, maka mereka akan lebih menghargai perjuangan orangtua serta guru yang berusaha membuat pendidikan tetap berlangsung dalam setiap langkahnya.

Itulah yang menjadi salah satu kunci kesuksesan pendidikan keuangan.

 

Apakah informasi di atas bermanfaat?

Jika Anda guru-guru memiliki kesulitan untuk menentukan modul pembelajaran keuangan untuk murid-murid, silakan hubungi Finansialku. Kami dapat membagikan modul dan cara pembelajaran keuangan untuk anak-anak.

 

Sumber Referensi:

  • Admin. Should Financial Literacy Be Taught in More Schools? Daveramsey.com – https://goo.gl/smZjaV
  • Room 241 Team. 27 Mei 2012. Three Reasons Teachers Should be Teaching Financial Literacy. Education.cu-portland.edu – https://goo.gl/fQkukL

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg