Tahukah Anda apa bedanya aset dan liabilitas? Mana saja investasi yang merupakan aset dan mana yang merupakan liabilitas? Ketahui perbedaannya dan perbaiki investasi Anda untuk hasil yang lebih baik. Mari kita pelajari bedanya dan apakah tabungan merupakan aset? Atau hanya sebagai liabilitas?

 

Rubrik Finansilaku 

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Aset vs Liabilitas

Banyak individu yang belum melek finansial dan melakukan investasi yang ujung-ujungnya hanya menjadi liabilitas. Lalu sebenarnya apa bedanya aset dan liabilitas? Aset merupakan investasi yang menghasilkan arus kas positif sedangkan liabilitas tidak. Definisi mudahnya adalah sebagai berikut:

  • Aset menghasilkan uang ke dalam kantong Anda
  • Liabilitas mengeluarkan uang dari dalam kantong Anda

 

Apakah Tabungan Merupakan Aset Atau Hanya Sebagai Liabilitas 01 - Finansialku

 [Baca Juga: Kenali Perbedaan Menabung Dan Investasi yang Perlu Anda Ketahui]

 

Jika Anda masih belum memahami perbedaannya, berarti Anda belum sepenuhnya dapat berpindah dari sisi kiri kuadran (kuadran E dan S) ke sisi kanan kuadran (kuadran B dan I) sehingga investasi Anda hanya akan berujung biaya dan pengeluaran dan bukan malah menghasilkan keuntungan. Melalui artikel ini, Finansialku akan membuktikan apakah tabungan merupakan aset atau hanya sebagai liabilitas.

 

Kabar Baik Bagi Anda: Tabungan Adalah Aset

Jika Anda masih sulit membedakan aset dan liabilitas, maka besar kemungkinan investasi Anda belum menghasilkan keuntungan bagi Anda. Contohnya saat Anda membeli sebuah rumah, tentunya Anda beranggapan bahwa itu merupakan sebuah aset berharga yang akan sangat menguntungkan, namun nyatanya aset itu tidak pernah sepenuhnya jadi milik Anda, sehingga hanya dapat disebut sebagai liabilitas.

Sorry, Menabung di Bank Tidak Akan Membuat Anda Kaya. Ini Cara Menabung yang Benar 03 - Finansialku

 [ Baca Juga: Sorry, Menabung di Bank Tidak Akan Membuat Anda Kaya. Ini Cara Menabung yang Benar]

 

Mengapa demikian? Saat Anda mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), maka bisa dikatakan rumah tersebut adalah aset milik bank dan hanya berupa liabilitas bagi Anda. Lalu setelah Anda melunasinya apakah otomatis menjadi aset Anda? Ternyata tidak, selama Anda hanya membayar biaya perawatan dan pajak setiap bulan tanpa menghasilkan pemasukan yang berarti dari rumah atau apartemen tersebut. Jadi intinya, jika arus kas sudah positif, barulah Anda dapat mengatakannya sebagai aset milik Anda.

Pertanyaan berikut yang muncul adalah, “Lalu bagaimana dengan tabungan? Apakah dapat disebut sebagai aset?” Kabar baiknya adalah tabungan Anda benar-benar merupakan aset milik Anda. Namun kabar buruknya adalah jika Anda membaca neraca milik bank, maka tabungan Anda tampak sebagai liabilitas. Berikut adalah perbandingan status tabungan dan saldo buku cek Anda dalam kedua neraca:

 Neraca Anda

Aset Liabilitas
Tabungan & Saldo Buku Cek Hipotek

Neraca Bank

Aset Liabilitas
Hipotek Anda Tabungan & Saldo Buku Cek Anda

 

Tabungan dan saldo buku cek Anda merupakan liabilitas bagi bank karena mereka harus memberi bunga untuk Anda dan juga ada biaya-biaya yang muncul demi keamanan uang Anda. Apa yang tampak sebagai aset belum tentu menjadi aset bagi pihak lain. Hal-hal seperti inilah yang dapat Anda sadari dan pelajari lebih mendalam saat Anda melatih pikiran Anda untuk melek secara finansial.

 

Tabungan Anda Tidak Penting Bagi Bank

Anda pasti pernah berpikir mengapa tidak ada keringanan pajak untuk jenis investasi yang satu ini. Hal tersebut disebabkan karena tabungan Anda hanya merupakan liabilitas bagi bank, berbeda halnya jika Anda membeli sebuah rumah yang jelas-jelas akan menjadi aset berharga milik bank. Kenyataannya, bank sebenarnya tidak membutuhkan tabungan Anda, dan tabungan itu merupakan hal yang tidak penting bagi mereka.

6 Aturan Dasar Berinvestasi, Ala Ayah Kaya Robert T. Kiyosaki 02 - Finansialku

[Baca Juga: 6 Aturan Dasar Berinvestasi, Ala Ayah Kaya Robert T. Kiyosaki]

 

Mengapa demikian? Menurut hukum, bank bisa melipatgandakan uang Anda menjadi 10 kali lipat dimana saat Anda menabung Rp100.000, bank dapat meminjamkan uang sebesar Rp1.000.000 secara simultan. Itu berarti uang Anda sudah diperbanyak 10 kali lipat. Selain itu, bank juga diperbolehkan membayar Anda hanya 5% – 8% dari uang tersebut yang sering disebut sebagai bunga.

Dengan demikian, jelas sekali jika bank tidak membutuhkan uang Anda, yang mereka inginkan adalah agar Anda meminjam uang dari mereka, dan bukannya menyimpan uang pada mereka. Dengan meminjamkan uang, mereka dengan mudah memperoleh imbalan berupa bunga sebesar 9% atau lebih dimana Anda hanya menghasilkan 5% saja. Dari situlah bank dapat melipatgandakan uang dengan mudahnya.

Jembatan Menuju Kebebasan Finansial Berpindah dari Sisi Kiri ke Sisi Kanan Kuadran 02 - Finansialku

[Baca Juga: Jembatan Menuju Kebebasan Finansial: Berpindah dari Sisi Kiri ke Sisi Kanan Kuadran]

 

Pada Akhirnya, Mereka Tetap Memperoleh Uang Anda

Alasan lain mengapa mereka tidak menginginkan uang Anda adalah karena mereka memahami arah aliran uang dimana mereka sebenarnya akan tetap memperoleh uang Anda pada akhirnya. Uang yang Anda tabung bisa berpindah dari kolom aset ke kolom liabilitas dalam bentuk bunga atas hipotek Anda di kolom aset pada neraca bank sebagai berikut:

Laporan Keuangan Anda
Apakah Tabungan Merupakan Aset Atau Hanya Sebagai Liabilitas 03 - Finansialku

Laporan Keuangan Bank Anda

Apakah Tabungan Merupakan Aset Atau Hanya Sebagai Liabilitas 04 - Finansialku 

Sistem inilah yang digunakan bank untuk mendapatkan uang Anda sehingga mereka tidak perlu repot-repot menawarkan keringanan pajak sebagai insentif untuk mengajak Anda menabung.

 

Hanyalah Sebuah Permainan

Sistem yang digunakan oleh bank tersebut hanyalah sebuah permainan yang disebut “Siapa yang berutang kepada siapa?” dimana jika Anda mengetahui sistem permainan tersebut, Anda bisa menjadi pemain yang lebih baik dan tidak akan menjadi korban permainan itu. Lalu bagaimana proses permainan itu?

Mengapa Memilih Aman Keuangan Jika Bisa Menjadi Bebas Keuangan 01 - Finansialku

[Baca Juga: Mengapa Memilih Aman Keuangan Jika Bisa Menjadi Bebas Keuangan?]

 

Intinya, jika Anda semakin banyak berutang, maka Anda akan semakin miskin, dan jika semakin banyak orang berutang kepada Anda, maka Anda semakin kaya. Sederhana bukan? Kenyataannya tidak sesederhana itu, karena masalah akan muncul saat utang menjadi tidak berimbang. Semakin banyak orang yang sudah jatuh ke dalam lubang terdalam di permainan ini, sehingga tidak mungkin terjerumus lebih dalam lagi.

Disinilah muncul kondisi dimana yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin, karena dunia hanya mengambil dari kaum miskin yang buta secara finansial untuk mendukung kaum kaya yang melek secara finansial. Jika Anda lengah, maka mereka akan memeras seluruh milik Anda mulai dari rumah, waktu, keyakinan, hidup, bahkan harga diri Anda. Anda harus belajar memainkan permainan ini agar Anda tidak menjadi korbannya.

50+ Kata Bijak dan Kata Motivasi Keuangan dari Robert T Kiyosaki - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: 50+ Kata Bijak dan Kata Motivasi Keuangan dari Robert T. Kiyosaki]

 

Ayah kaya menjelaskan bahwa mata uang bukanlah instrument equity namun instrument utang. Setiap mata uang kini merupakan surat utang yang dijamin akan dibayar oleh pembayar pajak negara. Jika unsur utama uang yaitu kepercayaan runtuh, maka perekonomian akan roboh dengan mudahnya seperti beberapa kasus dalam sejarah.

Sebagai contoh adalah kondisi keuangan Weimar di Jerman, dimana mata uang mark sempat tidak bernilai sama sekali sesaat sebelum Perang Dunia ke II. Saat uang sudah tidak bernilai, maka Anda perlu membawa sekarung uang hanya untuk membeli sebuah roti, dan jika dicuri, hanya karung dan rotinya yang akan dicuri, sedangkan sisa uangnya akan ditinggalkan. Begitulah ilustrasinya saat uang menjadi sangat tidak berharga. 

Apa Bedanya Berbohong dan Tidak Mengatakan yang Sebenarnya Pelajari Perbedaannya agar Anda Bisa Mencegahnya 02 - Finansialku

[Baca Juga:  Apa Bedanya Berbohong dan Tidak Mengatakan yang Sebenarnya? Pelajari Perbedaannya agar Anda Bisa Mencegahnya]

 

Oleh karena itu, kini uang dikenal sebagai mata uang yang tidak bisa diubah menjadi sesuatu yang nyata seperti emas atau perak. Uang hanya berharga jika orang memiliki kepercayaan kepada pemerintahan yang menunjangnya.

Dengan demikian, jika Anda memutuskan untuk membeli sebuah rumah sebagai investasi, ingat kembali nama permainan ini. “Siapa yang berutang kepada siapa?” Penting untuk menyadari bahwa saat Anda berinvestasi dalam sebidang tanah atau rumah, seseorang baru saja membebani utang kepada Anda. Jika Anda ingin memulai memainkannya, Anda perlu mengetahui aturan mainnya terlebih dahulu, jika tidak Anda akan menjadi korban yang jatuh secara finansial.

 

Mainkan dengan Baik dan Jadilah Pemenang

Sekali lagi, Anda diingatkan bahwa investasi hanyalah sebuah permainan. Walaupun tabungan Anda terbukti adalah sebuah aset, namun jika Anda salah memainkan aturannya, maka tabungan tersebut akan berbalik menjadi liabilitas dengan tumpukan utang dimana “Anda berutang kepada bank”. Uang adalah sebuah permainan bagi sebagian orang, dan menjadi penentu nasib bagi sebagian lainnya. Jadikan permainan ini menarik bagi Anda dan jangan sampai Anda terpaksa memainkannya. Anggaplah cashflow quadrant sebagai tim yang bisa Anda pilih dalam permainan ini, dimana Anda bisa memilih ingin berada di kuadran E (karyawan), S (pekerja lepas), B (pemilik bisnis), atau I (investor).

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai aset dan liabilitas yang lainnya? Tinggalkan komentar dan pertanyaaan Anda pada kolom di bawah. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Robert T. Kiyosaki. 2001. The Cashflow Quadrant (Panduan Ayah Kaya Menuju Kebebasan Finansial).

  •  

 

Sumber Gambar:

  • Think Faster – https://goo.gl/KD9uJQ
  • Piggy Bank – https://goo.gl/5sYhme

 

Download Ebook Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula Finansialku.com