Moms, masih bingung bagaimana cara mengatur keuangan keluarga dengan gaji kecil? Jangan khawatir, ayo simak artikel berikut selengkapnya.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Cara Mengatur Keuangan Keluarga dengan Gaji Kecil

Moms merupakan menteri keuangan dalam rumah tangga. Kita harus bisa mengatur seberapa besar keuangan yang diberikan suami untuk kita.

Jangan pernah menyalahkan gaji minim sebagai sumber penderitaan kita. Meski penghasilan tidak seberapa, kita tetap bisa bertahan bahkan bisa menyimpan uang untuk masa depan yang lebih baik.

Nah, berikut ini tips yang bisa Moms ikuti:

 

#1 Evaluasi Pengeluaran Saat Ini

Moms untuk kita bisa melihat efektif atau tidaknya seseorang dalam menabung, sangat bergantung pada kebiasaan dia dalam mengeluarkan uang.

Sekarang Saatnya Untuk Evaluasi Rencana Keuangan 2018 01 - Finansialku

[Baca Juga: Cara Memulai Perencanaan Keuangan Keluarga Agar Bahagia]

 

Sudah sering terjadi, seseorang pada akhirnya tetap menggunakan uang tabungan, lantaran jatah untuk kebutuhan sehari-hari tanpa disadari habis digunakan untuk hal-hal tak penting.

Jika Anda ingin menjadi miliarder, mulailah meniru langkah para miliarder sukses yang sangat teliti dalam mengeluarkan uang.

Banyak pengeluaran kecil dalam keseharian yang ternyata bisa membuat seseorang tak memiliki apa pun di masa depan. Jadi, mulai sekarang jangan menggunakan uang untuk membeli hal-hal tak penting ya Moms.

 

#2 Mulai Menghemat yang Bisa Dihemat

Berhemat atau menghemat adalah mempergunakan barang sesuai dengan fungsinya semaksimal mungkin. Chuck Feeney, pendiri Duty Free Shopper Group, punya cara sendiri dalam berhemat sekaligus hidup sehat.

Ketika masih dililit keterbatasan finansial, ia membudayakan jalan kaki saat berangkat kerja atau bertemu kerabat. Selain menghemat biaya, kebiasaan ini juga dianggapnya bisa menghindarkan dirinya untuk mengeluarkan biaya kesehatan.

Dia percaya betul bahwa kebiasaan jalan kaki akan membuat tubuhnya tetap bugar.

Selain itu, Feeney memandang pengeluaran untuk mobil bisa menghabiskan setengah dari penghasilan yang dia miliki. Tak hanya bahan bakar, tetapi juga perawatannya. Maka, ia hanya menggunakan mobilnya untuk keperluan-keperluan khusus.

banner -Bagaimana Membantuk Money Habit yang Sehat (1)

[Baca Juga: Mau Tetap Hemat Saat Belanja Online? Tiru 5+ Jurus Ampuh Berikut Ini]

 

Gengsi adalah musuh utama gerakan berhemat. Bila sedang berbicara tentang berhemat, jangan sekaligus berargumen soal gengsi. Hemat tidak identik dengan anti mode. Tetapi kita memang tidak membutuhkan pakaian sebanyak yang kita duga.

Daripada selalu menyisihkan penghasilan bulanan untuk membeli pakaian, lebih baik menabung dulu, baru kemudian hasilnya dipertimbangkan untuk membeli pakaian.

Dengan membalikkan pola berbelanja pakaian begini saja, kita sudah membuat perbaikan besar dalam perilaku menuju hidup lebih hemat.

Moms ada beberapa cara lain untuk berhemat seperti, mengurangi makan di luar, berhemat dengan mencuci baju dalam volume yang besar sekaligus, karena cara ini bisa lebih menghemat deterjen, air, dan listrik.

Jika Moms jarang menonton TV cable, sebaiknya dibatalkan saja Moms, dengan hal ini bisa membuat Moms lebih hemat.

 

#3 Cari Cara Menambah Penghasilan

Disaat gaji suami dianggap belum mencukupi kebutuhan rumah tangga, Moms perlu memikirkan menambah penghasilan. Moms perlu mengetahui bahwa ada 3 jenis penghasilan saat ini.

  1. Penghasilan Aktif: Penghasilan yang didapat karena seseorang bekerja, menukarkan waktu, keringat, pikiran dan uang terkadang perasaan untuk menghasilkan uang. Misalnya Moms membuka bisnis katering rumahan, menjadi penulis freelance, membuka bisnis tanaman, menjual barang-barang atau kerajinan tangan.
  2. Penghasilan Investasi: penghasilan yang didapat karena seseorang menggunakan uangnya untuk menghasilkan uang. Anda dapat memanfaatkan investasi pada logam mulia atau emas. Untuk investasi emas sebaiknya pilih emas jenis logam mulia. Atau Moms juga bisa memilih untuk berinvestasi di mata uang asing dengan beli di harga yang murah dan jual pada saat harga naik. Namun yang cukup low risk adalah dengan berinvestasi di reksa dana, karena investasi di reksa dana tidak perlu dikontrol setiap hari. Anda cukup memilih perusahaan manajer investasi dan produk reksa dananya. Perusahaan manajer investasi tersebut yang akan membantu Anda mengelola uang tersebut.
  3. Penghasilan Pasif: penghasilan yang didapat karena aset Anda bekerja menghasilkan uang. Misalnya Anda membeli waralaba laundry, makanan atau tempat les. Anda juga dapat menjalankan bisnis online. Anda dapat membuat blog atau website (bahkan vlog) yang dapat menghasilkan pemasukan otomatis dari iklan, penjualan produk, menjadi sponsor dan lain sebagainya.

 

Pilih pekerjaan yang sesuai minat dan kemampuan, tentunya yang memiliki peluang cerah dan juga menjanjikan ya Moms..

 

#4 Memiliki Anggaran Pengeluaran

Selama ini, sudahkah Anda mencatat setiap pengeluaran keluarga Anda dengan detail? Jika belum, mulailah melakukannya. Setidaknya, catatlah pengeluaran Anda selama tiga bulan terakhir.

Jika Anda sudah tahu benar untuk apa saja gaji Anda dibelanjakan, maka Anda juga nantinya dapat tahu benar mana-mana saja pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu.

Anggaran belanja (rencana pengeluaran) yang tercermin dalam gaya hidup sebaiknya disesuaikan dengan gaji yang Anda terima setiap bulan.

Definisi Budget atau Anggaran Adalah 02 - Finansialku

[Baca Juga: Penting Sekali Membuat Laporan Keuangan untuk Ibu Rumah Tangga]

 

Menurut Safir Senduk, kita perlu merinci pos-pos pengeluaran setiap bulannya. Kita harus mengelompokkan semua pos pengeluaran Anda menjadi empat bagian:

  1. Pos pengeluaran yang berkaitan dengan biaya hidup.
  2. Pos pengeluaran yang berkaitan dengan pembayaran cicilan utang
  3. Pos pengeluaran yang berkaitan dengan premi asuransi
  4. Pos pengeluaran yang berkaitan dengan setoran tabungan

 

#5 Mencatat Keuangan

John C Maxwell dalam bukunya mengatakan bahwa membuat catatan anggaran memberi tahu uang Anda ke mana harus pergi, bukannya bertanya-tanya ke mana ia pergi.

Tanpa catatan anggaran, seseorang takkan pernah sadar bahwa telah terkumpul sejumlah dana besar yang hilang untuk keperluan-keperluan tak penting itu.

Yuk, Belajar Atur Keuangan Pribadi Pakai Aplikasi Finansialku! 04 - Finansialku

[Baca Juga: Catat! 11 Tips Jitu Kelola Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji Kecil]

 

Moms perlu meluangkan waktu sedikit untuk mencatat pengeluaran harian, mingguan dan bulanan. Caranya sangat simpel, dan hanya membutuhkan buku kecil yang mudah dibawa ke mana-mana.

Dari catatan pengeluaran inilah, Moms bisa mengetahui aktivitas-aktivitas tertentu yang secara tak disadari telah menghabiskan jatah uang bulanan.

Misalnya kita tidak menyadari kebiasaan ngopi setelah mengantar anak sekolah yang hanya Rp25.000 per minggu, bisa mencapai Rp2 juta per tahun. Maka, dari sana bisa dilakukan sebuah penghematan dengan membuat kopi sendiri di rumah yang harganya tentu jauh lebih murah.

Finansialku dapat membantu Moms untuk bisa mencatat keuangan keluarga dengan fitur-fitur yang ada di aplikasi Finansialku.

Moms bisa dengan mudah download Aplikasi Finansialku melalui link di bawah ini atau melalui Google Play Store.

 

#6 Miliki Dana Darurat

Masyarakat Jepang punya sebuah kebiasaan unik. Banyak di antara mereka yang menyediakan lima liter air, lima bungkus mi instan, lima bungkus nasi instan, dan satu buah selimut untuk mereka masing-masing.

Barang-barang tersebut dimasukkan ke dalam satu wadah dan disimpan di tempat yang gampang dijangkau bila terjadi bencana alam.

Barang-barang itu juga harus selalu diganti setiap enam bulan untuk memastikan makanan dan minuman tersebut masih dalam kondisi layak konsumsi.

Jadi, ketika terjadi bencana alam mendadak, orang-orang Jepang tadi tidak akan kebingungan karena sudah mempersiapkan diri menghadapi bencana alam yang sering kali datang dengan tidak terduga.

Dana Darurat Keluarga 01 - Finansialku

[Baca Juga: Dana Darurat, Berapa yang Saya Butuhkan? Apakah Boleh Dicicil?]

 

Nah, Moms dari cerita di atas penting banget Moms untuk menyiapkan diri dengan baik dalam menghadapi masalah hidup. Persiapan dalam menghadapi masalah finansial adalah dengan dana darurat.

Dana ini dibuat dengan tujuan supaya kita bisa melalui masa sulit ke depan dengan selamat dan untuk menghadapi masa-masa di mana kita mengalami kondisi keuangan yang perlu suntikan dana segar dengan cepat.

Moms, pada umumnya dana cadangan jumlahnya berkisar antara tiga sampai enam kali dari pengeluaran bulanan kita.

Tiga kali itu mungkin angka yang cukup OK buat yang masih belum punya tanggungan alias masih single, sedangkan untuk kita yang sudah berkeluarga diperlukan enam kali dari pengeluaran bulanan kita Moms.

Perencana keuangan ternama, Suze Orman menyebut para miliarder dunia tidak pernah “melanggar” aturan finansial sekecil apa pun. Mereka tak tergoda untuk menggunakan cadangan dana darurat untuk berinvestasi.

Orman menyebut dana darurat adalah uang yang memang harus dipergunakan dalam situasi-situasi tak terduga. Moms harus punya keteguhan hati dalam hal ini untuk tidak menggunakan dana darurat.

 

#7 Miliki Asuransi Kesehatan untuk Setiap Anggota Keluarga

Dalam buku The Quiet Millionaire (Miliarder Pendiam), Perencana Keuangan Brett Wilder menceritakan kisah-kisah tragis tentang hilangnya sebuah kesuksesan secara tiba-tiba.

Menurutnya, banyak orang gagal hanya karena tak punya asuransi kesehatan, atau bahkan terlalu banyak membayar asuransi lantaran kurangnya wawasan dan pemahaman.

Asuransi merupakan pengeluaran terbaik dalam memperhitungkan risiko hidup. Ketika suatu waktu musibah datang, asuransi itulah yang menolong seseorang untuk melunasi tagihan, melanjutkan bisnis keluarga, memenuhi kebutuhan finansial, dan hal-hal lainnya.

Saat ini ada produk asuransi kesehatan yang memberikan fasilitas perawatan rumah sakit di Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Saat dirawat di rumah sakit pun, kita tidak usah membawa uang banyak karena pembayaran akan dilakukan dengan sistem cashless.

Jadi dengan sistem ini, perusahaan asuransi akan melakukan pembayaran kepada rumah sakit rekanan melalui third party administrator. Mungkin kita juga sudah punya asuransi jenis ini. Ada yang bisa dibeli via agen atau ada juga polis yang diberikan sebagai fasilitas kantor.

Kalau memang tidak dengan asuransi yang swasta, Moms juga bisa ikut dengan asuransi yang disediakan oleh negara.

Bantuan kesehatan dari pemerintah ini ditujukan untuk mendukung Indonesia sehat. Ada program-program seperti BPJS Kesehatan, JKN, dan Kartu Indonesia Sehat. Moms bisa mempelajarinya lebih lanjut melalui artikel di bawah ini.

Cara Pilih Asuransi Kesehatan 3 Finansialku

[Baca Juga: Apa Perbedaan BPJS Kesehatan, JKN dan Kartu Indonesia Sehat (KIS)?]

 

#8 Mulai Berinvestasi

Berinvestasi di zaman sekarang ini tidak perlu khawatir. Moms bisa menggunakan smartphone yang Moms miliki untuk daftar dengan berbagai program investasi. Seperti reksadana, peer to peer lending, emas, dan tabung saham.

Sebisa mungkin, hindarkan diri Anda dari yang namanya utang. Bukankah kita sering kali justru ingin berutang lagi ketika satu pos utang sudah lunas? Daripada terus menerus berutang, lebih baik segera fokus untuk berinvestasi.

Mulailah berinvestasi di produk-produk yang Anda pahami dengan baik seperti properti, emas, reksa dana, saham dan lain-lain. Perlu diingat bahwa saat ini dengan Rp100.000 saja Anda sudah bisa berinvestasi lho

 

Diskusikan dengan Pasangan

Setiap keluarga tentu memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengelola keuangan keluarga mereka. Moms bisa saling mendiskusikan dengan suami untuk pengelolaan mana yang lebih tepat untuk keluarga Moms.

Moms juga bisa membaca ebook dari Finansialku di bawah ini agar tujuan keuangan Moms bisa tercapai sesuai rencana. Selamat membaca..

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

Jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat Anda ya! Semoga bermanfaat, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Budi Safa’at. 2015. 99 Perbedaan Cara Mengelola Uang Miliarder vs Orang Biasa. Jakarta: Grasindo.
  • Safir Senduk. 2000. Seri Perencanaan Keuangan Keluarga Mengelola Keuangan Keluarga. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

 

Sumber Gambar:

  • Keuangan Keluarga – http://bit.ly/32aziKz