Menjadi Ahli Pasar Modal Terdaftar dalam Dunia Investasi Saham

Menjadi ahli pasar modal terdaftar dalam dunia investasi saham tentunya telah menjadi impian semua investor profesional. Finansialku akan membahas cara pendaftaran serta proses sertifikasi untuk menjadi ahli pasar modal dalam artikel ini.

Artikel ini dipersembahkan oleh:

Daftar Isi

Ahli Pasar Modal

Berdasarkan data dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) hingga bulan Juni 2016, hanya tercatat 8.696 orang yang telah memiliki lisensi WPPE (Wakil Perantara Pedagang Efek) dan jumlah ini tersebar di 140 perusahaan sekuritas. Tentunya jumlah perantara atau pialang yang memiliki izin termasuk kecil dibandingkan dengan jumlah investor yang ada di Indonesia.

[Baca Juga: Inilah Jenis Pasar Dan Mekanisme Transaksi Pasar Modal di Indonesia ]

Seorang broker yang sukses akan mendapatkan komisi yang tinggi, bahkan ada yang melebihi Rp50.000.000 setiap bulannya, tetapi untuk menjadi seorang yang sukses, tidak dapat hanya bergantung pada lisensi. Seorang broker harus mempunyai keahlian yang didapatkan dari pelatihan. Keahlian dalam pasar modal tersebut disusun dalam bentuk SKP (Standar Kompetensi Profesi) oleh APPMI (Asosiasi Profesi Pasar Modal Indonesia) bersama dengan asosiasi profesi lain di pasar modal.

Selain sertifikasi menjadi broker, terdapat sertifikasi yang tidak kalah penting yaitu analis efek. Analis efek atau yang juga dikenal dengan nama securities analyst merupakan salah satu profesi yang menjadi nyawa bagi perusahaan di industri jasa keuangan. Rekomendasi serta kebijakan yang diambil oleh seorang analis efek dapat berpengaruh terhadap dinamika pasar modal. Tentunya dengan perkembangan pasar modal, dibutuhkan orang-orang yang memiliki keahlian dan eksekusi yang terlatih.

[Baca juga: Struktur Organisasi dan Pelaku Pasar Modal]

Pelatihan dan Sertifikasi

Untuk pelatihan, Anda harus berlatih sesuai dengan Standar Kompetensi Profesi yang dilakukan oleh asosiasi profesi. Sedangkan untuk penyelenggaraan uji kompetensi, akan dilaksanakan oleh LSPPM (Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal) yang merupakan satu-satunya lembaga yang melakukan sertifikasi terhadap seluruh profesi di industri pasar modal di Indonesia yang berada di bawah naungan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).

Terdapat 2 jenis sertifikasi analis efek, yang pertama adalah Registered Securities Analyst (RSA) dan Certified Securities Analyst (CSA). RSA merupakan tahap pertama sebelum profesional memasuki jenjang CSA. CSA merupakan program utama untuk memperoleh pengetahuan atas analisa efek dan ditujukan untuk profesional dan calon profesional. Profesional yang memiliki sertifikat RSA disebut sebagai Junior Analyst, sedangkan yang memiliki CSA akan disebut sebagai Senior Analyst.

Untuk pelatihan sertifikasi RSA, seorang peserta akan dikenakan biaya Rp8.500.000 sedangkan untuk CSA, seorang peserta akan dikenakan biaya Rp11.000.000. Biaya pelatihan tersebut telah mencakup:

Modul pelatihan, yang biasanya terdiri dari:
- Pengetahuan efek dan pengantar pasar modal
- Kode etik
- Analisa ekonomi
- Analisa laporan keuangan
- Analisa ekuitas dan valuasi efek
- Analisa pendapatan tetap
- Analisa teknikal
- Analisa kuantitatif
Biaya keanggotaan
Fasilitator
Kunjungan analis efek ke emiten
Kunjungan ke provider data
Wisuda
Makan (siang atau malam)
Sertifikat

Persyaratan Ujian

Ujian sertifikasi dapat diikuti oleh setiap orang, baik itu mahasiswa yang berminat di pasar modal atau broker pemula. Di bawah ini adalah beberapa persyaratan sesuai dengan sertifikasi yang anda inginkan.

#1: Registered Securities Analyst (RSA)

Minimal pendidikan Strata 1 (S1) fakultas ekonomi dengan kurikulum pasar modal; atau
Memiliki sertifikat pelatihan Registered Securities Analyst (RSA) bidang pasar modal yang berbasis kompetensi dan diterbitkan oleh asosiasi profesi terkait dan lembaga training provider bidang pelatihan RSA; atau
Memiliki pengalaman kerja sejenis pada industri keuangan selama dua tahun dalam dua tahun terakhir.

Biaya untuk mengikuti pengujian kompetensi RSA adalah Rp1.500.000.

#2: Certified Securities Analyst (CSA)

Minimal pendidikan Magister Ekonomi (S2) dengan kurikulum pasar modal; atau
Memiliki sertifikat pelatihan Certified Securities Analyst (CSA) bidang pasar modal yang berbasis kompetensi dan diterbitkan oleh asosiasi profesi terkait, dan lembaga training provider bidang pelatihan RSA; atau
Memiliki pengalaman kerja sejenis pada industri keuangan selama lima tahun dalam dua tahun terakhir.

Biaya untuk mengikuti pengujian kompetensi CSA tentunya lebih mahal dibandingkan RSA, yaitu Rp2.500.000.

Manfaat Sertifikasi

Lulusan CSA dan RSA telah menjadi analis yang tidak hanya dibutuhkan untuk pasar modal seperti perusahaan sekuritas atau perusahaan manajer investasi, tetapi juga industri JK (Jasa Keuangan) seperti manajemen aset (asset management), dana pensiun, perbankan, asuransi dan lembaga investasi dan keuangan lainnya.

Terdapat juga beberapa lulusan yang bekerja di perusahaan emiten pada bagaian investor relations dan corporate secretary. Bidang yang bermanfaat dengan adanya program sertifikasi ini adalah: analis, marketing, sales, trader, fund manager, investment banking serta private equity. Seluruh bidang tersebut membutuhkan tenaga kerja yang ahli dalam mengambil kebijakan investasi dan ditunjukkan dengan kepemilikan sertifikat CSA atau RSA.

[Baca Juga: Definisi Kapitalisasi Pasar Adalah]

Keahlian adalah Modal Utama

Untuk menghadapi ketidakpastian pasar modal serta persaingan yang semakin berat, Anda harus mempersiapkan diri dengan mengikuti pelatihan serta mengambil ujian sertifikasi kompetensi sehingga Anda lebih dipandang sebagai ahli pasar modal. Dengan adanya sertifikasi tersebut, jenjang karier Anda di industri jasa keuangan pun akan lebih terjamin.

Setelah membaca artikel ini, apakah anda tertarik untuk mengikuti uji kompetensi tersebut? Bagikan informasi ini kepada teman atau saudara anda lainnya yang bekerja di pasar modal dan tulislah komentar serta pertanyaan anda pada kolom di bawah ini

Sumber Referensi: