Bagaimana memaksimalkan momentum dalam trading futures? Bagaimana mengetahui trend momentum trading futures mana yang kuat dan lemah?

Cari tahu jawaban selengkapnya melalui artikel Finansialku berikut ini. Terima kasih!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Apa itu Momentum?

Umumnya trader dan investor memusatkan fokusnya pada trend harga suatu instrumen yang sedang “diincar.”

Pengambilan keputusan yang hanya melihat suatu trend dapat menyebabkan trader terombang-ambing dalam masa persimpangan trend seperti sideways atau perubahan trend.

Itulah mengapa banyak trader yang memaksimalkan momentum dalam trading futures.

Momentum adalah suatu tools dalam analisa teknikal untuk mengetahui kekuatan suatu trend berdasarkan kecepatan perubahan suatu harga yang selanjutnya dapat dibedakan menjadi situasi overbought atau oversold.

Indikator momentum disebut juga sebagai oscillator.

Ada beberapa jenis indikator oscillator yang dapat digunakan dalam membaca momen, yaitu Relative Strength Index (RSI), Rate of Change (ROC), Williams %R, dan sebagainya.

 

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Cara Kerja Indikator Momentum

Adakalanya suatu instrumen yang kita beli sesuai dengan arah trend yang sedang terjadi, namun setelah dibeli ia menjadi stagnan bergerak pada kisaran tertentu atau bahkan mulai bergerak melawan trend.

Akibatnya perlu cut loss posisi yang sudah dibeli ataupun harus sabar menantikan selesainya sideways.

Kondisi demikian bisa jadi disebabkan karena trend tersebut sudah jenuh dan melemah sehingga tidak memperoleh momentum yang cukup untuk tetap bergerak sesuai trend semula.

Momentum dalam Trading Futures 02 - Finansialku

[Baca Juga: Rahasia dan Kunci Sukses Mengatur Keuangan Untuk Pasangan Suami Istri]

 

Indikator momentum digunakan dengan cara melihat garis momentum yang bergerak searah dengan trend harga. Hindari pergerakan garis momentum yang berlawanan arah.

Indikator momentum ditunjukkan dengan sebuah garis yang bergerak di antara zona positif dan negatif pada bagian lower indicator yang dipisahkan oleh angka 0.

Zona positif berada di bagian atas dan zona negatif ada di bagian bawah.

Ketika garis momentum bergerak naik menjadi semakin positif maka disebut overbought. Artinya pasar sudah melakukan pembelian terlalu banyak dan siap menjual.

Sedangkan jika garis momentum bergerak turun hingga terlalu negatif maka disebut oversold. Menandakan kondisi pasar yang siap membeli karena terlalu banyak menjual.

Untuk memudahkan penafsiran, bisa juga dibuat garis trendline pada garis momentum sehingga terlihat trennya. Selain itu dapat juga menjadi informasi untuk meninggalkan pasar jika trendline tersebut ditembus.

Iklan Banner Online Course Yuk Buat Sendiri Rencana Keuangan Anda - Finansialku 728 x 90

Iklan Banner Online Course Yuk Buat Sendiri Rencana Keuangan Anda - Finansialku 336 x 280

Terdapat kelemahan dari hal ini, karena indikator momentum dapat bersifat subjektif bagi penggunanya. Karena garis momentum dapat bergerak bebas tanpa batasan angka.

Sehingga zona overbought dan oversold dapat dibaca secara berbeda-beda sesuai asumsi pengguna meskipun dapat diminimalisasi dengan melihat sejarah batasan zona tersebut.

Untuk menuntaskan masalah ini maka dibuatlah pengembangan dari garis momentum yaitu RSI.

 

Relative Strength Index (RSI)

RSI merupakan versi indikator momentum yang sudah lebih baik kegunaannya.

Garis indikatornya dilengkapi nilai skala 0-100 untuk menggantikan zona positif dan negatif.

RSI mengukur kecepatan dan besarnya pergerakan perubahan harga. Perubahan harga berdasarkan rata-rata kenaikan ataupun penurunan dalam jangka waktu tertentu.

Adapun skala RSI yang direkomendasikan adalah di atas 70 untuk overbought dan di bawah 30 untuk oversold, sedangkan jangka waktu yang direkomendasikan sebesar 14 hari.

Untuk menghindari bad signals seringkali diubah ke skala 20- 80. Artinya oversold jika di bawah 20 dan overbought jika di atas 80.

Pada trading dalam waktu singkat periode waktu diubah menjadi lebih kecil misalnya 12, 10, 9 atau 8.

Momentum dalam Trading Futures (Sinyal RSI) - Finansialku

Gambar 1 Sinyal RSI menunjukkan situasi overbought di angka 70 dan oversold di angka 30.

 

Pada gambar chart di atas, sinyal RSI ditunjukkan oleh panah berwarna pink.

Skala RSI 70 menunjukkan overbought menandakan bahwa momen pelemahan harga akan terjadi.

Sedangkan skala RSI 30 menunjukkan oversold, memberi peringatan momen kenaikan harga.

Pergerakan harga secara mendadak dapat menimbulkan sinyal keliru pada RSI.

Sehingga disarankan agar menggunakan indikator konfirmasi lainnya seperti garis trend dikarenakan nilai support dan resisten nya bertepatan dengan RSI.

 

Salah Sinyal

Selain keunggulan indikator RSI dalam memprediksi momentum tentunya indikator ini juga memiliki kelemahan, yaitu dapat mengakibatkan premature signal.

Hal ini disebabkan oleh pergerakan harga “ekstrim” yang ditunjukkan dengan kenaikan/penurunan harga secara terus menerus sehingga skala RSI juga ikut berada pada area “ekstrim”.

Trading Tenang 02 - Finansialku

[Baca Juga: 5 Cara Menabung Dengan Cepat Untuk Usia 20 an]

 

Kelemahan lainnya yaitu terkadang pasar bergerak dalam kisaran angka yang minim misalnya ketika menanti suatu berita penting/rilis data ekonomi.

Kisaran nilai yang sempit ini tidak mengubah kondisi sinyal RSI di posisi overbought atau oversold-nya. Akibatnya sinyal RSI terlihat berada di posisi tersebut secara terus menerus.

Salah satu solusinya adalah menyesuaikan parameter di indikator RSI sesuai dengan preferensi trader.

Seringkali trader menyempitkan periode waktu dari anjuran 14 hari menjadi hanya 4 hari saja. Hal demikian akan membentuk RSI bergerak cepat dan lebih responsif.

 

Banyak Jenis, 1 Manfaat

Dari berbagai jenis-jenis oscillator momentum, semuanya berprinsip sebagai konfirmasi terhadap trend yang kemudian dapat mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold.

Sehingga analisa dan teknik open posisi serta exit point menjadi lebih presisi.

Adanya momentum indikator membantu trader menghindari kondisi pasar yang jenuh sehingga profit optimal lebih cepat diraih tanpa menunggu waktu lebih lama.

Seperti yang diketahui, kondisi pasar kontrak berjangka dengan instrumen komoditas cukup memperhatikan keakuratan waktu.

Meski analisanya tepat, namun waktu membeli dan menjual tidak tepat maka akan memperbesar risiko bertransaksi.

 

Adakah pertanyaan yang ingin ditanyakan seputar momentum dalam trading futures? Sila tinggalkan pertanyaan, komentar, atau pendapat Anda melalui kolom di bawah ini.

Bagikan juga artikel ini kepada rekan Anda. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Lawrence Pines. 2018. Momentum. Commodity.com – https://goo.gl/brBjkk

 

Sumber Gambar:

  • Momentum dalam Trading Futures 1 – https://goo.gl/23pM45
  • Momentum dalam Trading Futures 2 – https://goo.gl/7AV3ms