Moms, sudah siap menghadapi risiko terburuk dalam pernikahan? Pernikahan adalah sebuah ikatan yang membutuhkan komitmen besar, jika salah satu dari pasangan tidak setia maka akan memberikan pengaruh buruk pada seluruh aspek kehidupan. Mari simak artikel berikut ini agar Moms selalu siap menghadapi risiko terburuk.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Kisah Seorang Istri yang Ditinggal Suaminya

Baru-baru ini media sosial gempar karena kisah seorang istri yang akhirnya bercerai dengan suaminya yang tega berselingkuh dengan wanita lain. Hebatnya, sang istri tersebut justru cukup berani untuk menuliskan surat kepada wanita yang merebut suaminya secara terbuka di blog yang dibuatnya. Wanita ini adalah seorang WNI (Warga Negara Indonesia) yang tinggal di Los Angeles bersama suaminya. Tadinya mereka menjalani kehidupan yang baik-baik saja, sampai suatu saat sang istri mendapatkan bukti bahwa suaminya telah berselingkuh dengan seorang wanita yang berasal dari Indonesia juga.

Moms, Sudah Siap Menghadapi Risiko Terburuk dalam Pernikahan 02 - Finansialku

[Baca Juga: 24% Penyebab Perceraian di Indonesia adalah Masalah Keuangan Keluarga, Bagaimana Solusinya?]

 

Hebatnya, sang istri tersebut tidak berkecil hati dengan kejadian yang menimpanya. Ia menuliskan pengalaman yang dialaminya dalam sebuah blog guna menjadi media terapi dari rasa trauma yang dialaminya. Bahkan ia juga menulis sebuah surat secara terbuka untuk wanita yang telah merebut suaminya. Sang istri kemudian mendedikasikan waktunya untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang positif dan menyebakan pembelajaran positif untuk setiap wanita dimanapun agar tidak menggantungkan sepenuh hidupnya pada suami. Sebaliknya seorang wanita justru harus mampu mendapatkan kebebasan keuangannya sendiri, sehingga jika suami meninggalkannya, wanita tersebut tidak akan terpuruk secara keuangan.

 

Risiko Terburuk dalam Pernikahan

Moms, tahukah Anda apa risiko terburuk dalam pernikahan? Suami meninggal terlebih dahulu daripada Anda memang terdengar seperti sebuah hal yang sangat menakutkan. Bayangkan jika Anda harus menjalani hari-hari sendirian, menghadapi setiap permasalahan keluarga sendirian, mengurus anak-anak dan keluarga besar tanpa didampingi pasangan yang dicintai. Kematian adalah sebuah hal yang pasti terjadi. Bukan suatu hal yang aneh jika seorang suami meninggal dunia, walaupun ada kemungkinan suami meninggal dunia di usia yang terlalu muda sehingga menciptakan kebingungan bagi istri yang ditinggalkan.

Menyiapkan Dana Liburan bersama Keluarga - Perencana Keuangan Indpenden Finansialku

  [Baca Juga: 3 Alasan Penting Kenapa Keluarga Anda Harus Fokus Pada Cash Flow]

 

Namun jika Anda dan suami merencanakan keuangan dengan baik, pasti sudah ada asuransi jiwa yang melindungi. Dengan begitu walaupun suami meninggal dunia, Moms dapat merasa aman secara keuangan. Walaupun Moms akan dibalut rasa duka karena kematian, tetapi paling tidak masa depan anak dapat terjamin dengan uang pertanggungan dari asuransi jiwa.

Bagaimana dengan perceraian? Sudah siapkah Moms menghadapi kemungkinan ini? Apalagi jika perceraian terjadi karena alasan suami berselingkuh seperti yang dialami wanita pada cerita di atas. Saya menganggap risiko ini sebagai risiko yang terburuk dalam sebuah pernikahan. Mengapa? Karena seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kematian adalah suatu hal yang pasti terjadi, hanya saja tidak ada yang tahu kapan waktunya akan datang. Jika sepasang suami istri telah mempersiapkan perlindungan dengan baik maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kesedihan akan membalut, tetapi kesedihan itu adalah memori yang baik mengenai suami tercinta. Berbeda halnya dengan perselingkuhan yang berakibat perceraian.

Buktikan! Moms Ini Cara Mengurus Keuangan Keluarga yang Baik (Update) - Finansialku

[Baca Juga: Buktikan! Moms Ini Cara Mengurus Keuangan Keluarga yang Baik]

 

Ketika mengalami pengkhianatan, bisakah Moms bayangkan apa yang akan dirasakan? Marah, kesal, sedih, dan sekaligus kecewa di saat yang bersamaan. Tidak ada satu orang pun yang mau diselingkuhi oleh pasangan hidup yang begitu disayangi. Di saat menghadapi kondisi yang begitu emosional, Anda harus memikirkan segala administrasi yang rumit dan panjang, serta jangan melupakan keuangan.

Beruntung jika Anda adalah seorang ibu rumah tangga yang juga memiliki pekerjaan tetap. Hanya saja kebanyakan ibu rumah tangga memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya ketika menikah karena ingin fokus mengurus keluarga. Jika Anda adalah salah satu dari ibu rumah tangga tersebut maka Anda harus mempersiapkan diri untuk risiko yang terburuk.

 

Mengapa Perceraian?

Misalnya suami Anda adalah satu-satunya sumber penghasilan di dalam keluarga. Anda dan suami telah memutuskan untuk membeli asuransi jiwa untuk suami dengan tujuan perlindungan. Dengan begitu ketika suami meninggal dunia, Anda tidak perlu khawatir mengenai biaya untuk masa depan anak. Tetapi jika Anda bercerai dengan suami maka tidak ada uang pertanggungan yang turun. Uang pertanggungan dari asuransi hanya akan diberikan jika tertanggung meninggal dunia. Dalam hal ini perceraian bukanlah kondisi yang sama dengan persyaratan dalam polis asuransi.

Keluarga Baru, Istri atau Suami yang Harus Keluar dari Pekerjaan - Finansialku

[Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Asuransi Kesehatan Cashless Baik Untuk Keluarga Anda]

 

Memang biaya untuk masa depan anak belum tentu sepenuhnya harus Anda tanggung sendiri. Hanya saja dalam perceraian seringkali hak asuh jatuh kepada ibunya. Anda tentu tidak ingin dengan sengaja menyerahkan anak karena tidak mau membiayainya bukan? Dengan atau tanpa hak asuh pun, Moms tetap harus melanjutkan hidup dimana untuk makan sehari-hari pun dibutuhkan biaya. Jika tidak memiliki persiapan apa-apa tentu Anda akan kebingungan karena tidak tahu harus melakukan apa untuk mendapatkan penghasilan.

 

Tabu, tetapi Diperlukan

Tidak ada satu orang pun yang mengharapkan perceraian dalam pernikahannya. Akan tetapi saat ini kasus perselingkuhan semakin marak terjadi. Ada banyak faktor yang memicu perselingkuhan. Tidak ada yang tahu apakah hal tersebut mungkin terjadi atau tidak. Jika Anda adalah seorang ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan, Anda perlu memikirkan risiko tersebut. Hal ini memang terasa tabu. Waspada terhadap risiko terburuk bukan berarti Anda mendoakan pernikahan berantakan hingga terjadi perceraian, tetapi berjaga-jaga jika sampai terjadi kondisi yang tidak diharapkan tersebut. Moms harus siap memikirkan solusi untuk menanggulangi kondisi apapun yang di luar dugaan. Seperti kisah istri di atas yang begitu tegar menghadapi perceraian dan bangkit untuk menyebarkan pesan positif bagi seluruh wanita lain.

 

Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan hubungi perencanaan keuangan kami. Atau Anda dapat menuliskannya pada kolom yang tersedia di bawah ini, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • The Asian Parent. Di Balik Ketegaran Seorang Istri yang Menulis Surat “Halo Selingkuhan Suami Saya” Theasianparent.com – https://goo.gl/GcClyk

 

Sumber Gambar:

  • Suami Istri – https://goo.gl/ApQ2QJ
  • Cerai – https://goo.gl/XPaknU

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku