Apa resolusi keuangan yang harus dihindari oleh angkatan 90an? Pada tahun 2017 ini angkatan 90an sudah mencapai tahap menjadi pekerja baru dan menengah. Jika Anda salah satunya, sebaiknya hindari resolusi keuangan berikut ini.


Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Watch

 

Indahnya Memiliki Gaji Sendiri

Bagi para kelahiran tahun 90an, tahun ini adalah bagian dari masa-masa keemasannya. Karena pada tahun ini kebanyakan angkatan 90an sudah memasuki dunia kerja. Sebagian lainnya mungkin sudah berada di level menengah manajemen perusahaan. Bagi yang baru mulai bekerja pasti akan sangat bahagia merasakan indahnya memiliki gaji sendiri. Setelah memiliki gaji sendiri tentu Anda akan memiliki resolusi keuangan pribadi setiap tahunnya. Sudah yakinkah Anda bahwa resolusi keuangan yang dibuat sudah efektif?

 orang-orang-kelahiran-90an-hindari-5-resolusi-keuangan-ini-2-finansialku

[Baca Juga : Merencanakan Keuangan dengan Reksa Dana]

 

Mari kita bahas beberapa resolusi keuangan yang sebaiknya dihindari oleh angkatan kelahiran 90an :

 

#1 Jangan Hanya Menyimpan ‘Lebih Banyak’ Uang

Sangat wajar ketika setiap awal tahun seseorang berpikir ingin menyimpan uang lebih. Baik untuk ditabung maupun diinvestasikan. Sayangnya keinginan ini biasanya tidak diikuti dengan tujuan yang jelas. Akibatnya resolusi hanya menjadi wacana belaka. Tidak ada yang salah dengan menyimpan uang lebih agar bisa ditabung atau diinvestasikan. Hanya saja, Anda harus tahu untuk apa uang tersebut disimpan.

Misalnya jika Anda ingin membeli kendaraan baru dalam beberapa tahun mendatang, perhitungkanlah berapa biaya yang harus diinvestasikan. Dengan begitu Anda mempunyai suatu tujuan yang jelas sehingga resolusi ‘menyimpan lebih banyak uang’ akan benar-benar berjalan. Tanpa suatu tujuan yang jelas, biasanya dalam beberapa minggu saja seseorang akan melupakan resolusi yang telah dibuatnya. Silakan gunakan Aplikasi Finansialku untuk membantu Anda merencanakan keuangan Anda.

Aplikasi Finansialku Iklan 1 - Perencana Keuangan Independen Finansialku

 

#2 Mempercepat Pembayaran Utang (Padahal Banyak Denda)

Ketika memiliki uang lebih, terkadang Anda berpikir untuk segera melunasi cicilan yang seharusnya dapat dilunasi dalam jangka waktu beberapa tahun lagi. Pelunasan utang yang dipercepat memang hal yang baik, namun Anda perlu memperhatikan kondisi keuangan Anda. Tetap perhatikan kondisi keuangan Anda, seperti jumlah dana darurat, uang untuk investasi dana hari tua (pensiun), membayar premi asuransi dan kebutuhan lainnya.

Jangan sampai gara-gara mempercepat pelunasan utang, rencana keuangan dan kondisi keuangan Anda menjadi berantakan.

 

Perlu diingat jika Anda menunda atau terlambat berinvestasi, maka kerugian (miss opportunity) Anda akan makin besar. Oleh karena itu sebaiknya jangan menunda untuk berinvestasi.

Bagaimana Cara Menghitung Untung Reksadana - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[ Baca Juga : Bagaimana Cara Merencanakan Keuangan Jika Masih Ada Utang?]

 

Jika Anda sudah memiliki rencana keuangan, maka Anda tentu sudah menghitung jumlah dana yang harus diinvestasikan untuk memenuhi tujuan-tujuan keuangan. Jika jumlah dana yang harus diinvestasikan setiap bulan sudah tercukupi, barulah Anda dapat menggunakan sisa uang untuk menutupi utang cicilan.

 

#3 Mendaftar Keanggotaan Pusat Kebugaran Tapi Hanya untuk Pamer

Pusat kebugaran (gym) adalah tempat yang dibanggakan banyak orang. Menjadi anggota (member) pusat kebugaran, terkadang menjadi sebuah kebanggaan tersendiri, padahal biayanya sangat mahal dan seringkali fasilitas pusat kebugaran tidak digunakan karena malas berolahraga. Jika tujuan utamanya hanya untuk pamer, lebih baik jangan mendaftar keanggotaan pusat kebugaran, karena pada usia saat ini, masih ada banyak hal yang harus Anda siapkan untuk masa depan.

Mendaftar menjadi anggota pusat kebugaran adalah salah satu cara yang kurang efektif untuk mengeluarkan uang, jika tujuannya hanya untuk pamer.

 

Mendaftar keanggotaan pusat kebugaran secara ceroboh dapat merugikan. Banyak orang hanya semangat di awal ketika ingin mendaftar keanggotaan pusat kebugaran. Begitu sudah berjalan satu bulan ternyata orang tersebut sudah malas untuk berolahraga. Pemilik pusat kebugaran tentunya mengetahui kebiasaan ini, karena itu kebanyakan pusat kebugaran tidak menjual keanggotaannya per bulan melainkan per tahun. Umumnya ada kontrak tertentu yang membuat Anda harus terikat selama satu tahun.

5 Biaya Kesehatan dan Olahraga yang Harus Selalu Dipersiapkan - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[ Baca Juga : 5 Biaya Kesehatan dan Olahraga yang Harus Selalu Dipersiapkan]

 

Kontrak ini bukanlah sebuah hal yang menjebak, dengan kontrak tersebut pihak pusat kebugaran pun ingin memastikan Anda berkomitmen keinginan berolahraga. Karena itu penting mencoba ‘komitmen’ Anda dalam berolahraga dengan mencoba fasilitas-fasilitas gratis terlebih dahulu. Jika fasilitas yang gratis benar-benar Anda manfaatkan, baru Anda bisa yakin bahwa keanggotaan pusat kebugaran tidak akan sia-sia. Jika alternatif yang gratis dirasa sudah tidak mencukupi kebutuhan, barulah sepadan untuk mendaftar ke pusat kebugaran. Dengan begitu Anda tidak akan terus-menerus membayar biaya yang besar untuk sesuatu yang tidak digunakan setiap bulan.

 

#4 Membeli Mobil Baru yang Mewah, Padahal Rumah Masih Belum Ada

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Anda saat ini mungkin sedang merasakan indahnya memiliki gaji sendiri. Tetapi sebaiknya Anda tidak terlena dengan gaji tersebut. Teman atau kolega Anda mungkin sudah langsung membeli mobil baru. Jika memang belum memungkinkan, sebaiknya Anda tidak memaksakan diri untuk mengikutinya. Apa yang Anda lihat di media sosial hanyalah kemewahan yang didapatkan oleh para kolega. Tetapi Anda tidak tidak melihat berapa besar utang yang ditagihkan untuk membayar pembelian-pembelian tersebut.

Perhatikan Hal ini Saat Membeli Mobil Baru, Agar Anda Tidak Rugi - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga : Perhatikan Hal ini Saat Membeli Mobil Baru, Agar Anda Tidak Rugi]

 

#5 Menambah Penghasilan dengan Berpindah-Pindah Pekerjaan

Setiap orang pasti ingin sesuatu yang lebih baik. Begitu pula halnya dengan pekerjaan. Seringkali angkatan kerja muda merasa tidak puas dengan gaji yang didapatkan sehingga ingin segera berpindah ke pekerjaan lain. Sebelum memutuskan untuk berpindah-pindah kerja pertimbangkanlah beberapa hal ini :

  • Berpindah-pindah pekerjaan secara terus-menerus (menjadi kutu loncat) akan merusak Curicullum Vitae Jika Anda tidak pernah bertahan lama di satu perusahaan, perusahaan selanjutnya akan menganggap Anda tidak memiliki komitmen.
  • Saat ini setiap perusahaan sudah diwajibkan memberikan BPJS Ketenagakerjaan bagi setiap karyawannya. Namun tidak menutup kemungkinan ada perusahaan yang memberikan manfaat pensiun tambahan di luar BPJS TK. Jika Anda terus berpindah perusahaan, Anda tidak akan mendapatkan manfaat-manfaat yang maksimal.
  • Berpindah ke perusahaan yang baru berarti Anda harus memulai karir dari nol. Anda harus membuang waktu untuk pelatihan demi pelatihan yang sebenarnya sudah tidak dibutuhkan. Tetapi karena itu adalah aturan perusahaan, terpaksa Anda harus mengikutinya.

 

Buatlah Resolusi Sesuai Tahap Kemampuan

Angkatan kelahiran 90an saat ini sudah berada pada tahap bekerja. Karena sudah memiliki gaji sendiri, tentunya Anda sudah mampu menentukan resolusi keuangan sendiri. Ketika membuat resolusi, sebaiknya Anda membuat resolusi keuangan yang sesuai dengan tahap kemampuan Anda saat ini. Hindari beberapa resolusi keuangan yang telah disebutkan di atas agar terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan Anda.

 

Apakah Anda sudah memiliki rencana keuangan dan resolusi keuangan di tahun ini? Silakan share dan tuliskan komentar Anda di bawah ini, karena perencana keuangan kami akan membahasnya.

 

Sumber Referensi :

  • Paul Sisolak. 31 Desember 2015. 7 Financial New Year’s Resolutions Millennials Should Avoid. Usnews.com – https://goo.gl/LY41pd

 

Sumber Gambar :

  • Millenial at Works – https://goo.gl/VbJAj7 dan https://goo.gl/UnIHmH

 

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku