Menurut Anda, apakah lebih baik menjadi karyawan yang loyal berkarir di perusahaan atau menjadi kutu loncat? Ternyata dalam perencanaan karir, loyal kepada perusahaan belum tentu baik, begitupula menjadi kutu loncat juga belum tentu jelek. Coba pertimbangkan hal-hal berikut ini.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Pilih Jadi Karyawan Loyal Berkarir di Perusahaan atau Jadi Kutu Loncat?

Teman-teman pembaca yang bekerja sebagai karyawan di perusahaan perorangan, swasta atau BUMN pastinya tidak asing dengan istilah loyalitas. Banyak perusahaan yang berharap agar karyawannya bisa loyal dan tidak menjadi kutu loncat. Ternyata baik menjadi karyawan loyal berkarir di perusahaan atau jadi kutu loncat sama-sama memiliki plus minusnya. Mari kita bahas satu persatu:

pilih-karyawan-loyal-berkarir-di-perusahaan-atau-menjadi-kutu-loncat-finansialku

[Baca Juga : Pilih Suasana Kerja yang Nyaman atau Gaji Besar?]

 

Apa Untung Ruginya Jadi Karyawan Loyal Berkarir di Perusahaan?

Seseorang dapat disebut sebagai pegawai setia atau karyawan loyal, apabila dia telah bekerja pada satu perusahaan kurang lebih selama tiga tahun. Biasanya, pegawai setia memiliki motivasi tinggi, kemampuan interpersonal yang baik dan cocok dengan pekerjaan mereka. Menjadi pegawai setia adalah salah satu opsi yang dapat Anda pilih, tentunya Anda harus mengerti keuntungan serta siap dengan segala konsekuensinya.

 

Keuntungan Jadi Karyawan Loyal Berkarir di Perusahaan

Beberapa manfaat jika Anda setia dan menjadi karyawan loyal berkarir di perusahaan:

  • Memiliki kemungkinan kenaikan tingkat gaji, posisi dan jabatan.
  • Fasilitas yang terus bertambah.
  • Lingkungan yang telah beradaptasi dengan Anda dan sekaligus Anda sudah beradaptasi dengan lingkungan.
  • Loyalitas dapat dianggap sebagai aspek positif.

Menjadi Seseorang yang Berani Keluar dari Zona Nyaman - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga : Menjadi Seseorang yang Berani Keluar dari Zona Nyaman]

 

Kerugian Jadi Karyawan Loyal Berkarir di Perusahaan

Akan tetapi, tetap saja segala sesuatu pasti memiliki kekurangannya masing-masing, beberapa kekurangan menjadi pegawai setia adalah:

  • Kurangnya kesempatan untuk pengembangan diri karena selalu berada pada zona aman.
  • Pengalaman dan ilmu yang monoton.
  • Akan lebih cepat bosan yang menjadikan kurangnya motivasi kerja.

 

Apa Untung Ruginya Jadi Karyawan Kutu Loncat?

Pegawai seperti ini dinamakan ‘kutu loncat’ karena mereka sering berpindah-pindah, baik perpindahan perusahaan atau perpindahan jalur karier. Banyak hal yang dapat membuat seseorang menjadi pegawai ‘kutu loncat’, di antaranya adalah:

  • Rendahnya tingkat gaji pada perusahaan tersebut.
  • Kolega kerja dan atasan kerja yang tidak suportif.
  • Visi misi perusahaan yang tidak sesuai dengan tujuan pribadi.
  • Faktor lain seperti lokasi, keadaan dan suasana kerja yang tidak mendukung.
  • Faktor internal perusahaan, seperti PHK.

 

Tidak ada salahnya jika Anda ingin menjadi pegawai ‘kutu loncat’, tetapi sebelum Anda membuat keputusan, sebaiknya pertimbangkan keuntungan dan kerugian dari seringnya berpindah perusahaan.

 

Keuntungan Jadi Karyawan Kutu Loncat

Beberapa keuntungan menjadi pegawai yang selalu berpindah adalah:

  • Mendapatkan ilmu serta keahlian yang berbeda.
  • Memiliki pengalaman yang beragam.
  • Mempunyai koneksi lebih luas.
  • Kemungkinan karier yang lebih cepat tercapai.
  • Mendapatkan tujuan sesuai dengan ekspektasi (gaji yang lebih tinggi, lingkungan yang lebih mendukung).

 

Akan tetapi, keuntungan ini tidak lepas dari cap buruk yang selalu dihubungkan pada pegawai ‘kutu loncat’.

jangan-buru-buru-resign-dulu-jika-belum-mantap-buka-usaha-finansialku

[Baca Juga : Jangan Buru-Buru Resign atau Keluar Kerja, Ketika Karir Sudah Mentok]

 

Kerugian Jadi Karyawan Kutu Loncat

Beberapa contoh dampak buruk dari menjadi pegawai ‘kutu loncat’:

  • Dianggap tidak professional.
  • Dinilai sebagai individu yang mempunyai kemampuan adaptasi serta interpersonal yang rendah.
  • Sulitnya mendapatkan rekomendasi dari perusahaan sebelumnya karena jangka waktu bekerja terlalu singkat.
  • Susah diterima oleh perusahaan yang baru .

 

Kenapa Kok Ada Karyawan Loyal dan Karyawan Kutu Loncat?

Tentunya segala sesuatu ada sebab akibatnya, beberapa alasan seseorang memiliki loyalitas yang berbeda adalah:

  • Tingkat gaji yang rendah pada perusahaan A akan membuat pegawai pindah ke perusahaan B dengan gaji yang lebih tinggi.
  • Situasi kerja yang tidak mendukung, meliputi lokasi, jarak, lingkungan, kolega kerja juga dapat membuat seseorang pindah perusahaan.
  • Takut akan perubahan dapat membuat seseorang terus menetap pada satu perusahaan.
  • Ingin membangun jalur karier sesuai rencana dapat dijadikan alasan untuk kedua macam pegawai.
  • Faktor internal seperti kontrak kerja dapat membuat pegawai mengurungkan niat untuk pindah atau perubahan manajemen, sehingga menutup jalur karier seseorang, sehingga karyawan tersebut pindah.

 

Tips untuk masing-masing tipe pegawai

Tidak ada salahnya Anda mencoba hal yang baru atau loyal terhadap perusahaan tempat Anda bekerja. Beberapa tips dan trik yang dapat Anda ikuti adalah:

  1. Susun ulang rencana karier, pastikan bahwa Anda telah berada pada jalur karier yang benar. Janganlah memilih pekerjaan hanya karena desakan kebutuhan. Memang Anda harus fleksibel, tetapi lebih baik untuk mengerjakan sesuatu yang diinginkan sehingga Anda mempunyai motivasi lebih.
  2. Jika Anda merasa bahwa pada pekerjaan sekarang tidak memberikan kesempatan untuk pengembangan diri, maka tidak ada salahnya untuk mencoba pekerjaan baru. Anda dapat mencari pekerjaan di bidang yang sama hingga berpindah jalur karier. Hal ini dapat terjadi terutama jika Anda adalah lulusan baru yang masih bingung mengenai jalur karier pilihan.
  3. Janganlah berpindah hanya karena alasan non-profesional seperti kolega kerja yang egois, atasan yang terlalu bossy, atau suasana kerja yang tidak kondusif. Hal ini hanya akan membuat riwayat pekerjaan Anda buruk. Tidak menutup kemungkinan, perpindahan Anda hanya akan berakhir sama.
  4. Ingatlah bahwa pada dunia pekerjaan, kualitas kerja dan kompetensi Anda yang dilihat. Jika Anda tidak disukai oleh kolega Anda, tonjolkan prestasi sehingga mereka juga segan dan menghormati Anda. Jangan cepat menyerah hanya karena lingkungan sekitar.
  5. Tidak berarti ‘kutu loncat’ identik dengan negatif dan juga sebaliknya; tidak berarti pegawai setia selalu baik. Hal ini lebih tergantung pada kebijakan perusahaan masing-masing. Ada yang ingin mempekerjakan ‘kutu loncat’ karena mereka mempunyai informasi mengenai kompetitor.

 

Baik pegawai setia maupun ‘kutu loncat’, yang terpenting adalah selalu menjaga profesionalitas mereka. Jika Anda ingin memiliki karier yang sukses, Anda harus memiliki kualitas diri yang baik. Gambaran mengenai keuntungan dan kerugian masing-masing tipe pegawai harus disesuaikan dengan aturan dan visi misi suatu perusahaan.

 

Menurut Anda mana yang lebih menguntungkan sebagai karyawan, apakah menjadi karyawan loyal berkarir di perusahaan atau menjadi kutu loncat ? Tinggalkan komentar Anda di bawah ini, terima kasih.

 

Sumber Referensi

  • Adi Firmansyah. 9 September 2015. Pilih Karyawan Setia atau Kutu Loncat? www.ruangpegawai.com
  • Ade Sulaeman. 28 April 2013. Menjadi Kutu Loncat Ternyata Bermanfaat. www.Intisari-online.com

 

Sumber Gambar :

  • Loyal vs Not Loyal Employee – https://goo.gl/gqu2H6

 

Download Ebook Perencanaan Keuangan

dan ayo mulai menetapkan tujuan keuangan Anda!

Ebook Perencanaan Keuangan (Menetapkan Tujuan dan Mewujudkannya)

 

[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]