Setiap orang selalu ingin menambah pemasukan bukan? Salah satu caranya adalah dengan membeli waralaba. Sayangnya beli waralaba membutuhkan modal yang cukup besar. Apakah bisa kita merencanakan keuangan untuk beli waralab? Kenapa tidak?

 

Tambah Investasi Awal, untuk Beli Waralaba

Setiap orang tentu ingin menambah penghasilan bulanan bukan? Tentu Anda juga ingin kan penghasilan bulanan bertambah. Sayangnya banyak orang menutup segala kemungkinan dan hanya mengandalkan kenaikan gaji. Padahal banyak cara yang dapat kita lakukan, seperti berinvestasi dan beli waralaba.

Capai Kebebasan Keuangan dengan Kerja Sama Anggota Keluarga 2 - Finansialku

[Baca Juga : Mau Memulai Bisnis Waralaba? Timbang Untung Ruginya Dulu]

 

Kali ini papa Ronald dana mama Glory sedang berdiskusi mengenai cara mempersiapkan dana untuk beli waralaba.

 

fusion_builder_row_inner]

Mama Glory - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comMama Glory

Pa, menurut rencana yang kita buat beberapa bulan yang lalu, kita harusnya sudah menambah penghasilan. Kita kan ingin beli waralaba rumah makan nasi goreng pa?

Papa Ronald - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comPapa Ronald

Kemarin, setelah dihitung-hitung kita butuh modal sampai Rp 200 juta ya.

Mama Glory - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comMama Glory

Iya pa, mahal banget ya. Kemarin kita coba hitung-hitung harus persiapkan uangnya Rp 150 juta dan sisanya kita pakai pinjaman bank.

Papa Ronald - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comPapa Ronald

Betul Ma. Kemarin papa cek tabungan dan investasi papa sudah mencapai Rp 75 juta. Jadi tahun ini kita kejar tambahan Rp 75 juta lagi.

Mama Glory - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comMama Glory

Darimana kita bisa dapat uang Rp 75 juta itu ya?

Papa Ronald - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comPapa Ronald

Kita hitung-hitung dulu aja, tahun ini kita kan tidak ada pengeluaran besar Jadi kita pakai bonus tahunan kita untuk menambal kekurangannya. Bonus tahunan papa bisa mencapai Rp 6 juta.

Mama Glory - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comMama Glory

Kalau bonus dari kantor mama, sekitar Rp 4 juta. Jadi kita sudah ada tambahan Rp 10 juta donk. Kurang 65 juta lagi berarti. 

Papa Ronald - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comPapa Ronald

Kalau dihitung kasar saja, Rp 65 / 12 bulan, maka setiap bulannya harus menabung Rp 5,4 juta.

Mama Glory - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comMama Glory

Kalau angka segitu, mama optimis bisa. Gaji mama kan tahun ini mengalami kenaikan. Gaji papa juga kan pastinya. Jadi kita putuskan resolusi keuangan kita tahun ini adalah beli waralaba pertama ya Pa?

Papa Ronald - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comPapa Ronald

ya betul ma. Dengan adanya waralaba ini, papa berharap tahun depan bisa menambah penghasilan Rp 2 – 3 juta per bulan. Lumayan kan, kita sudah punya penghasilan pasif.

Mama Glory - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comMama Glory

ya pa, semoga usaha kita kali ini bisa berjalan dengan baik ya

 

Karyawan Juga Bisa Sukses Keuangan, Jika Mereka Tahu Caranya dan Memiliki Rencana yang Jelas

Setiap orang tentu ingin menambah pemasukan bulanan. Sayangnya tidak banyak orang yang mau bekerja dan aktif. Sebagian besar orang bersikap pasif dan “berharap” kenaikan gaji. Padahal ada cara lain yang tentunya dapat Anda lakukan. Gunakan strategi ini untuk menambah penghasilan bulanan Anda yaitu:

  1. Menambah pemasukan aktif : fokus pada pekerjaan Anda di kantor, tingkatkan prestasi agar mendapatkan promosi jabatan, tambahan uang lembur, bonus dan lainnya. Jangan pernah menambah pekerjaan aktif, karena Anda akan kehilangan fokus.
  2. Berinvestasi : segera buka akun untuk investasi, khususnya investasi yang menghasilkan pemasukan bulanan (cashflow investment). Contohnya investasi di ORI, SUKRI, SBR dan lain sebagainya.
  3. Tingkatkan Penghasilan Pasif : Dapat Anda lakukan dengan cara membeli waralaba, menulis buku dan lain sebagainya.

Contoh strategi untuk menambah penghasilan bulanan:

pa-kita-perlu-menambah-investasi-kita-lho-karena-mau-beli-waralaba-1-finansialku

dalam bentuk grafik :

pa-kita-perlu-menambah-investasi-kita-lho-karena-mau-beli-waralaba-2-finansialku

Keterangan : 

Perhatikan grafik di atas, penghasilan tahunan akan meningkat, karena adanya tambahan penghasilan dari hasil investasi dan penghasilan pasif. Perhatikan kenaikan pada antara 2019 dan 2020.

 

Dalam bentuk persentase

pa-kita-perlu-menambah-investasi-kita-lho-karena-mau-beli-waralaba-3-finansialku

Dalam bentuk grafik :

pa-kita-perlu-menambah-investasi-kita-lho-karena-mau-beli-waralaba-4-finansialku

Keterangan : 

Perhatikan grafik di atas, pada tahun 2016 keluarga Ronald hanya mengandalkan pemasukan dari gaji (pekerjaan aktif). Pada tahun 2017, keluarga Ronals sudah mendapatkan pemasukan dari hasil investasi. Baru pada tahun 2018, keluarga Ronald sudah memiliki penghasilan pasif pertama.

 

Kesimpulan : Kendalikan Penghasilan yang Dapat Anda Kontrol

Jika Anda perhatikan skema di atas, kita dapat mengambil kesimpulan :

  1. Sumber pemasukan keluarga tidak hanya dari gaji, bonus dan tunjangan. Ada juga penghasilan dari hasil investasi dan penghasilan pasif.
  2. Kenaikan penghasilan membutuhkan proses dan waktu. Jadi segera mulai dari sekarang.
  3. Anda bisa mengontrol penghasilan investasi dan penghasilan pasif. Penghasilan investasi dapat Anda tingkatkan, jika Anda sudah dapat mengendalikannya.
  4. Penghasilan pasif dapat diperbesar dalam waktu singkat, setelah Anda memverifikasi model bisnisnya. Misal Pak Ronald coba membeli waralaba rumah makan nasi goreng yang pertama. Jika bisnis nasi goreng tersebut laku, Pak Ronald dapat mengajukan kredit ke bank untuk menambah cabang dan pada akhirnya dapat menambah pemasukan.
  5. Fokus pada satu kerjaan di kantor, pastikan Anda berprestasi. Dan biarkan uang Anda dan aset Anda bekerja.
  6. Anda tidak bisa memaksakan atau mengontrol kenaikan penghasilan aktif (gaji, bonus dan tunjangan). Kecuali orang-orang bertipe kutu loncat yang pindah-pindah kerjaan, karena alasan gaji lebih besar.

bisakah-seorang-karyawan-mencapai-kebebasan-keuangan-dengan-gajinya-2-finansialku

[Baca Juga : Dengan Andalkan Gaji Saja, Apakah Karyawan Bisa Bebas Keuangan?]

 

Saran dari Finansialku :

  1. Semakin bertambah usia (menjelang pensiun), sebaiknya penghasilan investasi dan penghasilan pasif lebih besar dibandingkan penghasilan aktif.
  2. Dan sebisa mungkin hasil investasi dan hasil pasif bisa mencukupi pengeluaran keluarga.

 

Apakah Anda masih mengalami kesulitan dalam merencanakan masa depan keuangan Anda? Silakan tinggalkan komentar Anda dan perencana keuangan kami akan membantu Anda. Terima kasih.

 

Ingin tahu Cerita Keluarga Ronald?

 

Sumber Gambar

Logo Freepik

Karakter keluarga Ronald adalah courtesy dari www.Freepik.com people avatar 761436. Anda dapat mendownload karakter-karakternya di www.Freepik.com.

Couple Talking – https://goo.gl/Kaztca

 

Download Ebook Perencanaan Keuangan

dan ayo mulai menetapkan tujuan keuangan Anda!

Ebook Perencanaan Keuangan (Menetapkan Tujuan dan Mewujudkannya)

 

[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]