Mengapa pelatihan kewirausahaan terlalu berisiko jika diberikan pada Masa Persiapan Pensiun (MPP)? Kebanyakan HR memberikan pelatihan kewirausahaan dalam program MPP bagi para karyawan perusahaan. Mari kita bahas mengapa pelatihan kewirausahaan pada MPP berisiko bagi karyawan.

 

Rubrik Finansialku

Finansialku Planner

 

Pelajaran Dari Kisah Sukses Kolonel Sanders Pendiri KFC yang Sukses Berbisnis di Usia 60an

Siapa yang tidak kenal dengan Colonel Sanders? Ya, sang pendiri rumah makan KFC (Kentucky Fried Chicken) yang sudah tersebar di seluruh dunia. Perjalanan menuju kesuksesannya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Colonel Sanders harus berjuang sepanjang hidupnya dan akhirnya baru berhasil menjadi wirausahawan sukses pada usia 60an. Kisah ini menginspirasi banyak orang, terutama para calon pensiunan untuk tetap memupuk keinginan berwirausaha walaupun sudah menginjak usia tua.

Namun demikian, Colonel Sanders adalah satu dari jutaan orang yang berharap dapat menjadi seorang wirausahawan sukses bahkan pada usia lanjut. Sementara jutaan lainnya gagal dan tidak pernah menjadi wirausahawan, terutama mereka yang sebelumnya bekerja menjadi seorang karyawan seumur hidupnya.

Para HR Terlalu Berisiko Lho Mengadakan Masa Persiapan Pensiun (MPP) dengan Pelatihan Kewirausahaan

[Baca Juga: Para Karyawan, 5 Tips untuk Mempersiapkan Diri Menjelang Pensiun]

 

Apa Bedanya Seorang Karyawan, Alumni Karyawan dan Pebisnis

Seseorang yang pernah bekerja menjadi karyawan seumur hidupnya memiliki perbedaan dengan seorang entrepreneur. Ada banyak sekali alasan mengapa seorang alumni karyawan sulit untuk menjadi seorang entrepreneur. Dua penyebab yang utama adalah masalah mindset dan masalah skill yang dimiliki. Mari kita bahas satu per satu mengenai kedua faktor tersebut:

 

Perbedaan Mindset Seorang Alumni Karyawan dan Entrepreneur

Ada banyak perbedaan dalam mindset seorang alumni karyawan dengan seorang entrepreneur. Tetapi salah satu perbedaan terbesar adalah seorang karyawan terbiasa mendapatkan gaji setiap bulannya sehingga ia dapat merasa aman. Berbeda halnya dengan seorang entrepreneur yang tidak pernah memiliki rasa aman mengenai keuangan. Seorang entrepreneur selalu siap tidak mendapatkan gaji selama berbulan-bulan karena keuangannya sangat bergantung pada kondisi penjualan. Jika bisnis belum menghasilkan keuntungan maka tidak ada uang yang bisa dinikmati.

Akibatnya karyawan terbiasa bermain aman dan tidak perlu memikirkan hal-hal yang di luar dugaan. Memang tetap ada risiko seorang karyawan bisa mengalami PHK karena kejadian tidak terduga di perusahaan. Namun peluangnya lebih kecil daripada peluang kerugian yang dapat dialami seorang entrepreneur. Bagaimana pun caranya seorang entrepreneur tetap harus membayar gaji karyawan yang bekerja di perusahaannya. Seorang entrepreneur harus siap menghadapi kondisi mendadak tersebut, tetapi seorang alumni karyawan belum tentu mampu mengatasi risiko-risiko serupa.

Ini Kesalahan Para HR dalam Memberikan Pelatihan MPP (Masa Persiapan Pensiun) serta Solusinya

[Baca Juga: Ini Kesalahan Para HR dalam Memberikan Pelatihan MPP (Masa Persiapan Pensiun) serta Solusinya!]

 

Soft Skill yang Seharusnya Dimiliki oleh Setiap Entrepreneur yang Sukses

Seorang entrepreneur dituntut untuk menjadi orang yang generalis atau yang mampu melakukan banyak hal. Hal ini dibutuhkan karena ia adalah seorang pemimpin dari sebuah perusahaan. Umumnya tidak menjadi masalah jika seorang entrepreneur tidak memahami sebuah aspek dengan sangat detail karena dia dapat merekrut karyawan yang sangat ahli dalam bidang tersebut. Dengan begitu ia tetap dapat mengontrol pekerjaan tenaga ahlinya, bukan hanya buta arah dan percaya begitu saja pada apapun yang dikatakan karyawannya. Keahlian-keahlian tersebut terutama mencakup keahlian sales, keahlian memimpin, mengendalikan diri, dan lain-lain.

Hal ini terdengar sepele tetapi nyatanya sulit untuk memiliki semuanya dalam satu saat yang bersamaan. Umumnya para karyawan tidak terbiasa menjadi seorang generalis yang memiliki berbagai keahlian tersebut. Bukan hal yang mustahil untuk mempelajarinya, tetapi dibutuhkan waktu yang cukup panjang. Sulitnya mempelajari keahlian-keahlian tersebut akan semakin meningkat ketika seseorang sudah berada pada usia lanjut. Kemampuan untuk mempelajari sesuatu yang baru akan menurun seiring dengan bertambahnya umur. Inilah mengapa seorang alumni karyawan akan kesulitan untuk menjadi seorang entrepreneur. Karena itu kurang tepat jika divisi HR memberikan pelatihan kewirausahaan bagi mereka yang sedang menjalani MPP.

 

Apa Solusinya Untuk Program Masa Persiapan Pensiun (MPP)?

Sebagai perencana keuangan, kami lebih menekankan pada perencanaan keuangan. Ubah penghasilan dari gaji bulanan untuk investasi dan penghasilan pasif. Kami tidak menyarankan karyawan Anda bekerja lagi sebagai freelance, pengemudi taksi online dan lain sebagainya. Karyawan Anda perlu istirahat di akhir pekan dan perlu fokus kerja di hari kerja. Di sisi lain karyawan Anda juga perlu ketenangan dalam hal finansial, oleh sebab itu karyawan Anda memerlukan:

Solusi untuk HRD menangani Masalah Keuangan Karyawan

[Baca Juga: Solusi untuk HRD menangani Masalah Keuangan Karyawan]

 

#1 Perencanaan Keuangan Sejak Usia Muda

Perencanaan keuangan sejak usia muda adalah solusi yang dibutuhkan oleh karyawan Anda, agar mereka memiliki pegangan dan petunjuk jalan. Setidaknya mereka dapat mengamankan kondisi keuangan mereka (financial security) dan kenyamanan finansial.

  • Keamanan finansial adalah kebutuhan jangka pendek 1 – 12 bulan ke depan dapat terpenuhi.
  • Kenyamanan finansial adalah kebutuhan jangka menengah (1 – 5 tahun) dan kebutuhan jangka panjang (>5 tahun) dapat terpenuhi.

 

#2 Memperkenalkan Penghasilan Investasi dan Penghasilan Pasif Untuk Hari Tua

Salah seorang investor sukses dunia (sekaligus orang terkaya nomor 2 di dunia) Warren Buffet pernah memberikan saran: jangan bergantung pada satu sumber pemasukan.

Kira-kira apa saja sumber pemasukan seorang karyawan:

  • Karyawan yang belum tahu perencanaan keuangan hanya mengandalkan pemasukan dari gaji, bonus dan tunjangan. Walaupun kami sebagai financial planner tidak memprioritaskan menambah pemasukan dengan bekerja di akhir pekan, tetapi nyatanya banyak karyawan yang bekerja di akhir pekan (weekend) untuk menambah pemasukan.
  • Karyawan yang sudah tahu perencanaan keuangan, mereka akan memanfaatkan pemasukan dari gaji untuk diubah menjadi investasi (sesuai dengan tujuan keuangan) dan membeli aset (untuk mendapatkan pemasukan pasif).

5 Ketakutan Utama orang HR Mengenai Keuangan Karyawan dan Solusinya

[Baca Juga: 5 Ketakutan Utama orang HR Mengenai Keuangan Karyawan dan Solusinya]

 

Jadi yang Anda Perlu Lakukan, Sebagai Seorang HR

Anda sendiri sebagai seorang HR juga termasuk dalam karyawan perusahaan. Anda tentu sudah banyak mengadakan pelatihan masa persiapan pensiun (MPP). Dan tentu saja mayoritas dari pelatihan masa persiapan pensiun (MPP) adalah mindset dan kewirausahaan. Coba pikirkan kembali:

  • Menurut Anda, apakah waktu 5 tahun sebelum pensiun mampu membekali diri Anda untuk menjalani hidup setelah pensiun?
  • Menurut Anda, apakah waktu 30 tahun terdengar lebih masuk akal untuk menyiapkan bekal memasuki masa pensiun Anda?

 

Poin yang harus ditekankan adalah, setiap karyawan juga bisa aman secara keuangan, nyaman secara keuangan dan tidak menutup kemungkinan untuk bebas keuangan. Namun semuanya ada cara dan proses. Selama ini lebih dari 90% perusahaan yang mengadakan pelatihan masa persiapan pensiun fokus pada mindset dan memulai bisnis.

  • Pelatihan 2 hari, 5 hari bahkan 1 bulan tidak akan cukup untuk menjadikan seorang entrepreneur.
  • Begitu pula dengan pendampingan menjadi entrepreneur selama 1 tahun, 3 tahun bahkan 5 tahun tidak akan menjamin seseorang menjadi entrepreneur yang sukses.

HRD Wajib Baca: Pensiun Bukan Lagi Masalah, Jika Tahu Caranya

[Baca Juga: HRD Wajib Baca: Pensiun Bukan Lagi Masalah, Jika Tahu Caranya]

 

Sebagai HR, yang perlu Anda ketahui adalah bagaimana menyiapkan strategi pensiun dari mulai karyawan masuk ke perusahaan. Anda dan seluruh karyawan di perusahaan Anda perlu pengetahuan masa persiapan pensiun saat masih muda, saat Anda masih memiliki waktu dan tenaga, saat Anda masih memiliki banyak pilihan untuk melakukan banyak hal. Kenapa harus tunggu saat usia 50 tahunan baru mulai siapkan masa persiapan pensiun? Silakan hubungi kami, Finansialku.com untuk berdiskusi langsung dengan para perencana keuangan kami.

 

Silakan beri pendapat dan komentar Anda terkait dengan informasi pada artikel ini. Anda boleh menuliskannya pada kolom yang tersedia di bawah ini, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Kate Taylor. 4 September 2015. 7 Things You Didn’t Know About the Real Colonel Sanders. Entreperneur.com – https://goo.gl/pojefy
  • Kim Kiyosaki. 13 Februari 2014. Thinking Like an Entrepreneur. Richdad.com – https://goo.gl/rHEuhr
  • Robert Kiyosaki. 1 Desember 2015. The #1 Reason Why Entrepreneurs Fail. Richdad.com – https://goo.gl/6P0g3p

 

Sumber Gambar:

  • Asian Businesswoman – https://goo.gl/OwQE5L
  • Employee – https://goo.gl/eVH4a4

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

Â