Apa saja kesalahan HR dalam memberikan pelatihan MPP (Masa Persiapan Pensiun)? Manusia diberikan kemampuan untuk berimajinasi. Imajinasi merupakan tempat awal lahirnya kemampuan untuk menjadi sukses dan kaya. Mari pelajari cara menggunakan imajinasi untuk menjadi kaya.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

MPP (Masa Persiapan Pensiun) Bagi Karyawan Perusahaan

Salah satu tanggung jawab divisi HR (Human Resources) adalah memberikan pelatihan MPP (Masa Persiapan Pensiun) bagi seluruh karyawan perusahaan. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu menjawab permasalahan-permasalahan para karyawan yang akan pensiun nanti.

 

#1 Tidak Mengetahui Sumber Kekhawatiran Karyawan

Seringkali HR tidak memahami dari mana sebenarnya sumber kekhawatiran seorang karyawan yang akan pensiun. Mengundang seorang psikolog sebagai narasumber adalah hal yang positif, hanya jika Anda sudah benar-benar mengetahui apa permasalahan yang dapat diselesaikan oleh psikolog tersebut.

Sayangnya kebanyakan pelatihan MPP hanya difokuskan untuk memberi materi yang sudah ditentukan tanpa mengevaluasi apakah materi tersebut menjawab kekhawatiran karyawannya atau tidak.

Bagaimana mungkin Anda dapat memberikan solusi bagi permasalahan seseorang jika tidak mengetahui akar dari permasalahan tersebut? Akibatnya usaha yang dilakukan dalam memberi pelatihan menjadi sia-sia.

Ini Kesalahan Para HR dalam Memberikan Pelatihan MPP (Masa Persiapan Pensiun) serta Solusinya! 02 - Finansialku

 [Baca Juga: HRD Baca ini: Pensiun Bukan Jadi Masalah, Jika Tahu Caranya]

 

#2 Menekankan Pelatihan Bisnis Pada Calon Pensiun

Kebanyakan HR menekankan cara-cara berbisnis dalam pelatihan MPP bagi karyawannya dengan tujuan setelah pensiun karyawan dapat menjalankan bisnisnya sendiri.

Pemikiran tersebut memang positif, tujuannya adalah agar karyawan tetap bisa memiliki penghasilan dari bisnis yang dijalankannya. Sehingga kebutuhan hidupnya semasa pensiun dapat tetap terpenuhi.

Hanya saja pemahaman ini bertentangan dengan esensi pensiun yang sebenarnya. Pada dasarnya seorang karyawan yang sudah pensiun pasti ingin beristirahat dari kesibukan sehari-harinya yang terbiasa bekerja dari pagi sampai sore. Inilah yang seharusnya dilakukan ketika masa pensiun.

Seseorang seharusnya bisa menikmati masa tuanya bersama keluarga dan cucu-cucu tercinta, bukannya hanya ‘berpindah’ kantor menjadi bisnis sendiri.

5 Hal Yang Wajib Anda Penuhi Sebelum Pensiun - Finansialku

[Baca Juga: 5 Hal Yang Wajib Anda Penuhi Sebelum Pensiun]

 

Sebenarnya tidak masalah jika seorang pensiunan ingin memiliki bisnis sendiri setelah pensiun, tetapi sebaiknya hal itu dilakukan atas dasar keinginan pensiunan itu sendiri, bukan atas dasar kebutuhan.

Jika seorang karyawan yang sudah pensiun harus menjalankan bisnis untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya berarti karyawan tersebut belum benar-benar pensiun.

Inilah mengapa perlu ada dana besar yang dipersiapkan untuk masa pensiun. Dana tersebut akan mencukupi kebutuhan-kebutuhan dasar pensiunan sehingga tidak perlu lagi mencari penghasilan tambahan. Jika ada bisnis yang ingin dijalankan, penghasilannya hanya akan menjadi bonus bagi pensiunan tersebut.

 

#3 MPP dimulai 5 Tahun Sebelum Pensiun

MPP biasanya dimulai 5 tahun sebelum hari pensiun. Tahukah Anda bahwa kebutuhan yang harus dipersiapkan untuk pensiun sangat besar? Waktu 5 tahun adalah periode yang sangat singkat jika seseorang harus mempersiapkan seluruh kebutuhan tersebut.

Akibatnya kebanyakan materi dan solusi yang diberikan hanya akan menjadi teori yang tidak dipraktekkan oleh calon pensiunan.

Kenapa Menabung Terlalu Banyak untuk Dana Pensiun Bisa Jadi Kesalahan Besar 2 - Finansialku

[Baca Juga: Kapan Sebaiknya HR Siapkan Masa Persiapan Pensiun]

 

Apa yang Seharusnya Dilakukan?

Setelah mengetahui beberapa permasalahan dalam pelatihan MPP, Anda perlu mengintrospeksi diri terlebih dahulu. Apakah tim HR Anda saat ini telah melakukan kesalahan yang sama? Jika ya, mari kita bahas beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut agar pelatihan menjadi lebih efektif dan tepat sasaran:

 

#1 Kenali Sumber Kekhawatiran Karyawan

Tugas terberat seorang HR adalah untuk mengetahui permasalahan karyawan lain di dalam perusahaan. Setiap orang tentu memiliki jalan hidup yang berbeda-beda, permasalahan yang ditanggung setiap hari pun berbeda-beda.

Sebagai seorang HR Anda harus mengenal permasalahan apa yang menjadi sumber kekhawatiran karyawan yang akan pensiun. Dengan begitu barulah Anda dapat menjawab permasalahan tersebut dengan sebuah solusi pada pelatihan MPP. Ingat, tujuan diadakannnya program MPP adalah untuk membimbing para karyawan dalam mempersiapkan masa pensiun yang baik, bukan untuk sekedar berbicara di depan forum tanpa makna.

Para Karyawan, 5 Tips untuk Mempersiapkan Diri Menjelang Pensiun - Finansialku

[Baca Juga: Para Karyawan, 5 Tips untuk Mempersiapkan Diri Menjelang Pensiun]

 

Pada dasarnya seorang karyawan umumnya khawatir ketika akan menghadapi pensiun karena tidak memiliki rencana. Karena itu seharusnya seorang HR memfokuskan pelatihan MPP untuk membangun rencana yang baik bagi karyawan yang sedang menuju masa pensiun.

 

#2 Perencanaan Keuangan, Bukan Teori Berbisnis

Seperti yang telah disebutkan pada poin kesalahan kedua bahwa kebanyakan pelatihan MPP justru difokuskan pada cara-cara untuk membangun bisnis. Padahal seharusnya seorang pensiunan menikmati masa tuanya, bukan ‘berpindah’ kantor untuk mencari sumber penghasilan lain.

Seharusnya pelatihan MPP difokuskan untuk memberi pengetahuan dasar perencanaan keuangan. Mengapa?

Persiapan masa pensiun adalah salah satu prioritas dalam perencanaan keuangan. Dengan perencanaan dana pensiun yang baik, kelak karyawan yang bersangkutan tidak perlu khawatir mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari pada masa pensiun.

Bahkan jika dana pensiun yang dibutuhkan sudah terpenuhi, tidak menutup kemungkinan seorang pensiunan tersebut bisa bebas secara keuangan. Karena itu pelatihan perencanaan keuanganlah yang seharusnya ditekankan dalam pelatihan MPP.

Mengenal Asumsi Return yang Wajar untuk Investasi Reksa Dana Campuran 01 - Finansialku

 [Baca Juga: Bedanya Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan]

 

Dengan mengetahui dasar perencanaan keuangan, karyawan yang akan pensiun dapat memperhitungkan berapa besarnya dana pensiun yang harus dipersiapkan. Anda juga dapat menggunakan aplikasi Finansialku untuk memberikan pelatihan persiapan dana pensiun. Mari kita lihat contoh kasus di bawah ini:

Seorang karyawan perusahaan bernama Pak Rudi berencana untuk pensiun di umur 56 tahun dengan ekspektasi kehidupan sampai usia 86 tahun. Saat ini Pak Rudi berusia 40 tahun, memiliki seorang istri dan 2 orang anak. Ia memiliki sebuah rumah yang disewakan dengan biaya Rp 5 juta per bulan.

Pengeluaran Pak Rudi setiap bulannya adalah Rp 8 juta. Saat ini Pak Rudi berencana menginvestasikan dana pensiunnya pada produk reksa dana dengan return 12% per tahun. Ketika pensiun nanti Pak Rudi ingin memiliki pengeluaran bulanan sebesar 80% dari pengeluaran bulanannya saat ini. Produk investasi yang akan digunakan setelah pensiun adalah deposito dengan return 4% per tahun. Dengan begitu dana pensiun yang dibutuhkan Pak Rudi adalah sebesar:

Ini Kesalahan Para HR dalam Memberikan Pelatihan MPP (Masa Persiapan Pensiun) serta Solusinya! 03 - Finansialku

[Baca Juga: Bisakah Seorang Pensiunan Berinvestasi Reksa Dana?]

 

 Ini Kesalahan Para HR dalam Memberikan Pelatihan MPP (Masa Persiapan Pensiun) serta Solusinya! 04 - Finansialku

[Baca Juga: Cara Mendapatkan Financial Freedom saat Pensiun bagi Karyawan]

 

Berdasarkan hasil perhitungan, Pak Rudi harus berinvestasi sebesar Rp1.366.612 setiap bulan hingga hari pensiunnya nanti. Setelah itu dana tersebut diinvestasikan pada deposito dengan return 4%.

Dengan menggunakan aplikasi Finansialku, Anda dapat memberikan pelatihan dengan lebih sederhana dan mudah digunakan oleh para karyawan yang sedang menuju masa pensiunnya.

 

#3 MPP Diadakan Jauh Sebelum Pensiun

Umumnya pelatihan MPP dimulai 5 tahun sebelum hari pensiun seorang karyawan. 5 tahun terlihat seolah seperti waktu yang cukup lama. Nyatanya dalam perencanaan dana pensiun 5 tahun adalah waktu yang sangat singkat, alias terlambat.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kebutuhan dana pensiun biasanya sangat besar karena dana tersebut harus bisa menggantikan penghasilan karyawan yang bersangkutan setelah tidak bekerja lagi. Karena itu seharusnya MPP diadakan jauh sebelum masa pensiun tiba. Dengan begitu dana yang harus diinvestasikan oleh karyawan akan semakin kecil dan tidak membebani keuangan karyawan.

 

Bukan Sekedar Teori

Sebuah pelatihan dilaksanakan dengan harapan audiens yang datang akan menjadi lebih baik. Dalam hal ini, pelatihan MPP diadakan untuk membimbing karyawannya dalam mempersiapkan masa pensiun yang baik.

Karena begitu banyaknya kekhawatiran seorang karyawan yang akan menghadapi pensiun, sebagai HR Anda perlu mengetahui permasalahan tersebut agar dapat memberikan solusi yang tepat sasaran.

Jangan sampai pelatihan yang Anda berikan hanya menjadi teori belaka yang tidak berguna bagi karyawan yang akan menghadapi masa pensiunnya.

 

Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan berikan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini, tim perencanaan keuangan Finansialku siap membantu menjawab pertanyaan Anda, terima kasih.

 

Sumber Gambar:

  • Pensiunan – https://goo.gl/OZrv00 dan https://goo.gl/cM8Tg1

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

Â