Pelajaran Beharga! 6 Kesalahan Saat Meluasi Utang yang Dilakukan Kakek Fico

Pa, kasihan teman Ronald si Uli. Dia terkena jebakan kartu kredit dan KTA, sampai-sampai gajinya habis untuk bayar cicilan.

Waduh kasihan sekali si Uli, papa dulu pernah mengalami masalah yang sama.

Emang papa dulu pernah terjebak masalah utang?

Ya betul Ronald, papa pernah terjebak dengan utang. Papa takut sekali terkena masalah tersebut. Papa menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk keluar dari masalah utang.

Apa mungkin Uli melakukan kesalahan sama seperti papa dulu ya?

Ya mungkin saja si Uli teman kamu melakukan kesalahan seperti yang papa dulu lakukan. Dulu papa pernah melakukan kesalahan saat melunasi utang. Salah satunya adalah salah mindset. Dulu papa berpikir tidak masalah menambah utang, karena gaji papa kan naik saat itu. Dari staff jadi supervisor dan asisten manager. Jadi papa waktu itu mikirnya nambah utang tidak masalah. 

[Baca Juga : Gaji Besar Kok Tidak Punya Tabungan, Ini Penyebabnya]

Ya pa, harusnya mikirnya jangan seperti itu ya, karena utang itu sebenarnya nambah masalah untuk keluarga.

Ya Ronald, sebenarnya ada dua jenis utang ada utang produktif dan utang konsumtif. Permasalahannya dulu papa utangnya konsumtif semua, jadi nambah masalahnya. Selain itu papa juga saat itu ga punya rencana atau strategi untuk beresin utang.

Wah maksudnya ga punya rencana itu gimana pa?

Pada saat itu, papa tidak punya rencana atau strategi untuk melunasi utang. Kalau keingetan pas zaman dahulu, papa jadi mikir kok dulu bodoh amat ya.

Emangnya ada ya strategi atau rencana untuk menyelesaikan utang?

Ya ada donk, Akhirnya papa bicara sama perencana keuangan papa dan diberi cara melunasi utang, namanya debt snowball. Papa dibuatkan strategi untuk melunasi utang dan akhirnya papa jalanin strateginya. Salah satu strateginya adalah bayar utang yang jumlahnya paling kecil dan lainnya bayar di atas pembayaran minimum.

Ow jadi harus bayar utang dengan pokok yang paling kecil ya? Jadi masalah papa saat itu beres donk, karena sudah ada strateginya.

ya kurang lebih begitu sih Ronald, papa fokus melunasi utang dengan cara menambah penghasilan dan mengurangi pengeluaran. Papa sampai ngirit-ngirit banget. Papa motong biaya-biaya konsumtif, termasuk makan di resto, nonton bioskop dan lainnya. Mama kamu dulu sempet ngomel-ngomel sih.

Harusnya kalau begitu utang papa sudah pasti cepat lunas donk ya?

Ya pas itu ada kebutuhan darurat, kalau ga salah kamu sakit deh. Jadi papa harus pinjem utang lagi deh. Ronald kamu harus inget-inget ya, jangan pernah gunakan dana darurat untuk bayar utang.

Ya Pa, okeii..

kalau dirangkum papa dulu punya beberapa kesalahan saat melunasi utang. 

1. Salah mindset
2. Tidak punya rencana atau strategi
3. Bayar telat dan/atau bayar minimum
4. Terlalu ngirit
5. Menggunakan dana darurat untuk membayar utang
6. Menambah Utang Lagi

Kasi tahu ke temen kamu si Uli, agar dia melunasi utang dengan cara yang benar.

Ya Pa, terima kasih infonya. Ronald akan whatsapp si Uli, biar dia mulai melakukan hal yang benar. Plus aku kasih tahu nomor perencana keuangan kita.

Ya Ronald, semoga masalah utang Uli segera dapat terselesaikan dan mulai merencanakan keuangannya.