Sobat Finanasialku, yuk belajar bagaimana menambah penghasilan dari investasi untuk karyawan berikut ini, jangan terlewatkan.

Simak penjelasan selengkapnya dalam panduan belajar berikut ini. Selamat membaca..

 

Ragu Berinvestasi

Kebanyakan investor pemula sangat takut dan ragu untuk berinvestasi di pasar modal seperti investasi saham.

Risiko memang ada dalam investasi di pasar modal, tetapi Anda juga perlu tahu bahwa tidak ada satu pun investasi yang tidak berisiko.

Seluruh instrumen investasi yang ada pasti memiliki risiko. Biasanya setiap risiko selalu diikuti dengan keuntungan yang sepadan.

 

Apakah Anda sudah Mulai Berinvestasi?

Sebagai karyawan milenial, apakah Anda sudah mulai berinvestasi?

Melvin Mumpuni, Perencana Keuangan Finansialku menemukan fakta, bahwa ternyata 8 dari 10 karyawan milenial belum berinvestasi.

Padahal, mereka sudah tahu manfaatnya. Hal tersebut terjadi karena beberapa alasan umum berikut ini:

  • Belum menemukan produk investasi yang tepat
  • Takut akan risiko
  • Takut salah pilih produk investasinya
  • Belum ada uangnya, dan sebagainya.

 

Penyebab Milenial Belum Berinvestasi

Menurut Melvin, ada lima penyebab kaum milenial masih enggan berinvestasi, yakni sebagai berikut:

 

Takut Modal Besar

Nyatanya masih banyak kaum milenial yang salah kaprah dan menganggap investasi itu membutuhkan modal besar, sehingga mereka mengurungkan niatnya untuk berinvestasi.

Bahkan sebagian dari mereka menyatakan gajinya kecil, sehingga susah jika mau berinvestasi.

Menanggapi hal tersebut Melvin berpendapat:

“Justru karena gaji masih kecil, maka Anda harus menambah penghasilan. Investasi adalah satu dari tiga jenis cara menambah penghasilan.”

Jadi di sini intinya adalah jadikan investasi sebagai suatu prioritas yang harus dialokasikan, sehingga tidak akan ada alasan lagi tidak cukup uang.

 

Takut Risiko Tinggi

Banyak generasi milenial yang berpikir bahwa semua risiko investasi itu tinggi. Memang betul, semua produk investasi itu punya risiko.

Akan tetapi, jika tidak berinvestasi pun Anda tetap berisiko. Misalnya tak bisa mencapai masa pensiun. Apakah Anda mau berakhir seperti itu?

Intinya adalah semua ada risikonya. Namun bagaimana hasilnya bergantung kepada keputusan Anda.

Apakah Anda mau berserah dan membiarkan masa depan Anda penuh risiko? Atau Anda memilih untuk bertindak dan menjadikan risiko tersebut sebagai peluang?

Semuanya kembali lagi pada keputusan Anda.

 

Salah Paham akan Investasi

Apakah Anda beranggapan bahwa berinvestasi itu pasti rugi atau uang hilang? Padahal tidak seperti itu, malah justru ketika Anda mendiamkan uang Anda, nilai uang akan berkurang akibat inflasi.

Justru dengan berinvestasilah, Anda bisa membiarkan uang yang bekerja dan menjadi banyak dengan sendirinya. Namun perlu diperhatikan untuk tidak memilih investasi bodong. Kami telah mengulas Ciri Investasi Bodong, silakan membaca.

Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai instrumen investasi, kemudian pilih yang sesuai dengan tujuan keuangan dan profil investasi Anda.

Selanjutnya Anda bisa menghubungi bank atau lembaga keuangan terdekat untuk mulai berinvestasi. Pastikan bank dan lembaga keuangannya terpercaya serta memiliki reputasi baik sehingga bisa diandalkan ya.

 

Takut Banyak Biaya Tambahan

Tahukah Anda? Tidak semua investasi punya biaya tambahan. Walaupun sebagian besar ada biaya administrasi, platform, biaya data, dan lain sebagainya. Namun, ada pula yang tidak mengenakan biaya itu misalnya reksa dana.

 

Takut Uang Tidak Bisa Diambil

Apabila Anda takut uang yang diinvestasikan terkunci dan tidak likuid, cobalah pikirkan lagi.

Pada kenyataannya banyak investasi yang bisa anda cairkan dalam waktu dekat. Contohnya saja reksa dana bisa dicairkan dua hingga tiga hari kerja saja setelah dibeli.

 

Keuntungan Berinvestasi di Pasar Modal

Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa didapatkan jika berinvestasi di pasar modal:

 

Capital Gain dan Kekuatan Bunga-berbunga

Capital Gain adalah keuntungan yang didapatkan ketika Anda membeli saham pada harga yang rendah kemudian menjualnya pada harga yang lebih tinggi.

Dalam ‘bahasa investasi’ biasanya disebut dengan Buy Low Sell High, atau Buy High Sell Higher. Keuntungan ini bisa didapatkan jika berinvestasi di pasar modal.

Baik untuk saham maupun reksa dana, keduanya memiliki sistem yang serupa.

Setelah mendapatkan keuntungan capital gain Anda dapat menginvestasikan lagi keuntungan tersebut. Inilah fenomena yang disebut bunga berbunga.

Misalnya, Andi seorang karyawan perusahaan swasta di Jakarta. Andi berinvestasi pada saham perusahaan ABC yang harga sahamnya Rp 1.000 per lembar saham.

Andi memiliki 1.000 lembar saham sehingga total investasinya adalah: Rp 1.000 x 1.000 lembar = Rp 1.000.000

Pada akhir tahun, nilai saham perusahaan ABC meningkat dan memberikan return sebesar 20% sehingga sekarang harga saham per lembarnya adalah: Rp 1.000 + (20% x Rp 1.000) = Rp 1.200 / lembar

Dengan begitu sekarang total investasi yang dimiliki Andi adalah: Rp 1.200 x 1.000 lembar = Rp 1.200.000

Artinya modal investasi Andi sudah meningkat sebesar Rp 200.000. Pada tahun berikutnya Andi menginvestasikan lagi uang yang didapatkan pada saham yang sama. Jika nilai saham meningkat lagi, maka modal awal plus bunga yang didapatkan akan berbunga lagi.

Misalnya pada tahun berikutnya saham ABC kembali memberikan return sebesar 20% maka nilai saham per lembar pada tahun ke-dua adalah: Rp 1.200 + (20% x Rp 1.200) = Rp 1.440 / lembar

Dengan begitu total investasi yang dimiliki Andi pada tahun ke-dua adalah: Rp 1.440 x 1.000 lembar = Rp 1.440.000

Padahal modal awal yang disetorkan Andi hanya sebesar Rp 1.000.000. Karena adanya konsep bunga ber bunga, setelah terus berinvestasi akhirnya uang yang diinvestasikan terus

 

Pendapatan Pasif

Dalam berinvestasi di pasar modal Anda bisa mendapatkan dividen. Dividen adalah nilai pendapatan bersih perusahaan setelah dikurangi pajak dan laba ditahan. Laba ditahan adalah laba yang digunakan sebagai cadangan perusahaan.

Pendapatan bersih ini kemudian dibagikan kepada seluruh pemilik saham perusahaan setiap akhir tahun sesuai persentase yang telah ditentukan. Dividen merupakan salah satu bentuk pendapatan pasif, artinya Anda tidak perlu bekerja untuk mendapatkan pendapatan tersebut.

Aset yang Anda milikilah yang bekerja untuk menghasilkan pendapatan. Dalam hal ini, saham adalah aset yang dapat menghasilkan pendapatan pasif. Beberapa perusahaan membagikan dividen pada pemilik sahamnya. Ada 2 macam dividen yaitu dividen saham dan dividen tunai.

Jika perusahaan menjanjikan dividen tunai maka setiap tahun Anda akan langsung mendapatkan uang tunai sesuai persentase yang sudah dijanjikan. Sementara jika diberikan dividen saham maka Anda akan mendapatkan dividen dalam bentuk lembar saham dengan proporsi tertentu.

 

Likuiditas

Dalam investasi di pasar modal, seluruh investasi relatif sangat likuid. Artinya, investasi Anda akan mudah dicairkan.

Misalnya saja jika Anda berinvestasi saham di bursa efek. Ketika ingin mencairkan uang, Anda cukup memasang order jual atau order beli dan semua transaksi langsung terjadi.

Peluang investor lain akan membeli saham yang dijual sangatlah tinggi. Berbeda dengan investasi properti, menjual dan membeli properti bukanlah transaksi yang dapat dilakukan dalam hitungan menit.

Tidak mudah menemukan orang yang mau membeli properti yang dimiliki. Anda mungkin perlu waktu bulanan atau bahkan tahunan untuk menyelesaikan transaksi properti.

 

Fleksibilitas

Kelebihan lain berinvestasi di pasar modal adalah fleksibilitas. Anda dapat keluar masuk suatu pasar kapanpun Anda mau. Jika suatu saham menarik perhatian, maka Anda dapat ikut bergabung dalam pasar saham tersebut.

Sebaliknya jika suatu pasar sudah tidak menarik lagi maka Anda dapat keluar dari pasar tersebut. Tidak ada keterikatan apa-apa sehingga investasi menjadi sangat fleksibel.

 

Dapat Dikontrol

Banyak orang beranggapan bahwa berinvestasi di pasar modal seperti saham sama saja seperti berjudi. Memang anggapan ini bisa jadi benar jika seorang investor melakukan transaksi hanya atas dasar ‘tebak-tebakan’.

Berbeda jika Anda adalah investor yang benar-benar menganalisa risiko dan kondisi pasar.

Sebenarnya transaksi saham dapat dikontrol jika Anda benar-benar melakukan analisa. Investor yang sebenarnya bukanlah investor yang bermain tebak-tebakan dalam bertransaksi saham.

Anda dapat mengontrol berapa besar risiko yang ingin ditanggung berdasarkan pilihan dan prioritas sendiri. Jika suatu investasi memiliki risiko yang terlalu besar maka pilihlah investasi dengan risiko yang lebih rendah.

Banyak teknik untuk menganalisa kinerja saham yaitu dengan risk management, money management, analisis teknikal serta analisis fundamental.

 

Leverage

Leverage adalah daya ungkit. Dalam transaksi saham, Anda dapat menggunakan modal kecil untuk bertransaksi dalam jumlah yang besar.

Fasilitas ini biasanya disebut dengan margin dalam transaksi saham. Broker akan meminjamkan modal bagi investornya.

Fasilitas inilah yang berperan sebagai pengungkit modal Anda. Hampir semua broker menyediakan fasilitas margin ini.

Misalnya, Dani seorang karyawan BUMN dan investor pemula memiliki modal investasi sebesar Rp 5.000.000, tetapi ia ingin bertransaksi saham sebesar Rp 20.000.000.

Jika broker memberikan fasilitas margin yang mencukupi, Dani dapat bertransaksi sebesar Rp 20.000.000. Dengan begitu Dani berutang sebesar Rp 15.000.000 kepada broker.

Tetapi perlu diingat bahwa margin dalam hal ini adalah utang, sehingga pasti ada bunga yang harus dibayarkan. Bunga tersebut biasanya dihitung per hari.

 

Keuntungan Investasi bagi Karyawan Milenial

Banyak yang berasumsi bahwa generasi milenial belum mulai mempertimbangkan investasi dan merencanakan masa pensiunnya.

Hal ini tercermin dalam hasil survei Alvara Research Center pada tahun 2017.

Survei menjelaskan bahwa produk-produk keuangan yang sudah dikenal dan digunakan generasi milenial antara lain barulah tabungan, deposito, kredit, asuransi dan investasi unitlink.

Nah, jika Anda para karyawan milenial masih ragu berinvestasi, maka mari simak penjelasan berikut ini yang akan menjabarkan beberapa keuntungan investasi bagi generasi milenial berikut ini.

 

Belajar Disiplin

Dengan Anda melakukan investasi, mau tidak mau mau tidak mau setiap bulannya Anda mengalokasikan dana untuk investasi ini.

Alhasil, uang Anda menjadi bermanfaat dan tidak habis begitu saja. Dari sini Anda akan percaya, berinvestasi sejak dini tentu membawa keuntungan besar.

Uang yang biasanya entah habis ke mana kini jelas ada dan jelas berkembang menjadi lebih besar nilainya.

 

Belajar Mengelola Keuangan dengan Bijak

Dengan melakukan investasi akan memberikan efek terhadap pengelolaan keuangan Anda.

Sebelum menikah, mungkin Anda sama sekali tidak mengelola uang, ada ya syukur, habis ya sudahlah ngirit dulu.

Namun setelah menikah tidak ada lagi alasan seperti itu. Kebutuhan rumah tangga sudah besar, belum kewajiban cicilan rumah, harus bersedekah serta berinvestasi.

 

Masa Depan Lebih Terjamin

Apakah Anda juga belum mulai memikirkan investasi? Nyatanya, berinvestasi sejak dini akan memberikan benefit yang sangat besar bagi Anda.

Certified Public Accountant, Micah Fraim mengilustrasikan pentingnya berinvestasi sejak dini melalui sebuah infografis, dan menyimpulkan menjadi beberapa hal seperti berikut ini:

Mereka yang mau berinvestasi lebih dulu akan memperoleh jumlah yang lebih besar ketimbang mereka yang terlambat berinvestasi. Semua itu bisa terjadi meski jumlah yang Anda investasikan lebih sedikit dari mereka.

Pada skenario idealnya, Anda sudah bisa bersantai di usia muda bahkan pensiun saat mereka masih harus membanting tulang berinvestasi. Intinya, dengan berinvestasi Anda mengalokasikan uang Anda untuk bekerja bagi Anda sendiri.

Dengan demikian Anda mempersiapkan masa depan Anda dengan potensi kesejahteraan yang lebih tinggi. Jadi, apakah Anda sudah mulai berubah pikiran dan ingin memulai investasi sesegera mungkin?

 

Menambah Pengetahuan

Jika sebelumnya Anda buta akan keuangan, maka kini saatnya keluar dari zona nyaman dan mulai masuk ke dunia kerja yang kejam ini.

Mulailah menambah pengetahuan mengenai keuangan dan investasi. Sekarang, ilmu pengetahuan sudah mudah didapatkan.

Anda bisa mendapatkan literasi melalui buku, media, atau berkonsultasi dengan perencana keuangan.

Jika sudah paham, dari sini Anda akan menyadari betapa ruginya jika Anda hanya membiarkan uang Anda tersimpan di dompet.

 

Masih Bisa Pensiun

Tahukah Anda bahwa generasi milenial identik dengan sandwich generation yang diasumsikan harus menghidupi orang tua dan keturunannya kelak? Artinya beban kita di masa depan lebih besar. Lantas jika mengurusi atas dan bawah terus, apa saya bisa pensiun?

Jawabannya yaitu bisa! Asalkan Anda mau berupaya sedemikian rupa menyiapkan dana pensiun. Namun selalu merasa kesulitan mengalokasikan dana setiap bulannya. Semua bisa pensiun selama perencanaan dan persiapannya tepat.

Dewasa ini sudah banyak tools yang dapat membantu mengelola keuangan dengan cepat dan mudah, seperti contohnya dengan menggunakan Aplikasi Finansialku. Dengan demikian generasi milenial pun bisa bebas keuangan.

 

Mencapai Tujuan Finansial

Setiap orang pasti punya tujuan hidup, misalnya menikah, berumah tangga, menjadi pebisnis sukses, dan sebagainya. Tapi bagaimana dengan tujuan finansial Anda?

Nah, dengan berinvestasi sejak dini, hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil.

Anda pun bisa mencapai tujuan finansial Anda jika mulai berinvestasi dan membiarkan uang Anda berkembang.

 

Meringankan Beban Finansial Keturunan Anda

Jika kita adalah sandwich generation yang harus membiayai orang tua dan keturunan kita, artinya kita harus mengambil pelajaran darinya.

Jangan biarkan keturunan kita pun memikul beban keuangan yang lebih besar lagi.

Dengan berinvestasi sejak dini, diharapkan keturunan atau anak-anak Anda tidak perlu membiayai saya di masa tua kelak.

Tentunya Anda tidak mau membebani anak-anak Anda di masa pensiun Anda kelak nantinya bukan? Karena itu jangan terlena dengan waktu, dan ayo mulai berinvestasi dari sekarang!

 

Jika Sobat Finansialku melewatkan panduan belajar chapter 2, berikut list-nya:

 

Selanjutnya, Sobat Finansialku dapat membaca panduan belajar chapter 3: Mengatur Gaji Pertama.

 

Jika Sobat Finansialku ingin memiliki perencanaan keuangan yang baik dan tujuan keuangan yang jelas, Anda dapat berkonsultasi dengan Financial Planner Finansialku.

Yuk download aplikasinya di Google Play Store maupun Apple Apps Store sekarang! Nikmati konsultasi dan cek kesehatan keuangan gratis dengan akses premium gratis selama 30 hari. 

Jika Anda merasa terbantu dengan aplikasi Finansialku premium, silakan gunakan kode voucher WEBTAHUNAN saat melakukan upgrade aplikasi premium dan dapatkan diskon langsung Rp 50 ribu.

 

Sumber Gambar:

  • Cover: https://bit.ly/36ZSNsQ